Prefix:The Imagination

Prefix:The Imagination

Chapter 1: Alri

Hari-hari berjalan seperti biasa, matahari terbit, burung-burung melakukan aktivitas, manusia melakukan kegiatan mereka hingga matahari kembali terbenam

(Aku Alri, seorang lelaki berumur 15 tahun yang baru saja lulus SMP. Dunia ini penuh dengan sihir)

(Setidaknya setiap orang mampu menguasai 1 elemen sihir)

(Orang berbakat mampu menguasai 2 elemen sihir, dan orang yang mendapatkan berkat dari dewa akan mampu menguasai 3 elemen sihir)

Terdapat 7 elemen di dunia ini, terdiri dari elemen api, angin, air, bumi, cahaya, petir, dan juga es.

(Aku hidup di dunia dimana sihir dan teknologi hidup berdampingan. Orang-orang di dunia memanfaatkan hal tersebut untuk membuat teknologi yang dipadukan dengan sihir)

(Selain sihir, sepertinya para dewa dewi di alam semesta juga memberikan berupa ability spesial untuk beberapa makhluk yang terpilih. Mungkin saja salah satunya aku)

(Sejak lahir aku memiliki energi sihir yang sangat kecil, bahkan saat remaja pun energi sihirku tidak berubah signifikan, tidak seperti orang lain yang selalu mendapatkan perkembangan energi sihir bahkan tanpa melakukan kegiatan apapun)

(Aku bahkan tidak menguasai 1 elemen pun dari ketujuh elemen yang ada, tetapi seperti nya dewa dewi di alam semesta ini sengaja membuatku mengalami hal seperti ini. Maka dari itu sebagai gantinya mereka memberikan ku kemampuan spesial)

Alri berjalan menuju taman bersama dengan sahabat masa kecil nya yang bernama Erick

"Sepertinya disini pas, baiklah Erick kamu berdiri di sana dan aku berdiri disini" ucap Alri.

Erick berjalan beberapa langkah hingga akhirnya ia merasa sudah cukup, ia berbalik menghadap Alri dengan jarak yang cukup jauh.

"Apa segini cukup?" Tanya Erick sambil mengeraskan suaranya sedikit agar terdengar oleh Alri.

Alright mengangguk sambil mengacungkan jempol nya

"Iya, cukup. Ok aku ingin kamu mengeluarkan semua kemampuan mu, jika kamu ingin menggunakan 2 elemen sekaligus tidak masalah" ucapnya.

Perlahan tangan kanan Alri mengeluarkan asap berwarna putih pekat, asap itu perlahan seperti merambat tetapi tidak menyentuh kulit Alri sama sekali.

"Baiklah kalau itu maumu, Alri, aku akan menyerang mu dengan sekuat tenaga."

Erick menggunakan elemen angin untuk melawan Alri sebagai permulaan.

Ia menciptakan angin yang dapat memotong apapun, bahkan besi sekalipun.

Angin melesat ke arah Alri, tapi dengan cepat ia mengarahkan tangannya ke hadapan angin pemotong, dan apa yang terjadi? Angin pemotong itu menghilang seketika.

Erick tentu Riska terkejut dengan hal tersebut karena dia telah sering melihatnya bahkan sejak meraka berdua masih kecil.

"Kalau gitu, terima ini!" Erick menggabungkan 2 elemen sihir miliknya, angin dan es sehingga menciptakan tornado es yang memiliki kekuatan setara dengan tornado es yang terjadi saat zaman ice age.

Area taman tempat Meraka berdiri mulai membeku akibat tornado es milik Erick. Semakin lama tornado es itu semakin membesar.

Saat tornado es semakin mendekat, Alri memasukkan tangan kanannya ke tornado tersebut dan dengan mudahnya menghilangkan tornado es milik Erick yang memiliki kekuatan setara zaman ice age.

Akan tetapi, sesaat setelah tornado es hilang, Erick menciptakan peluru es yang sangat besar

"Surprise!" Erick tersenyum senang dan menembakkan peluru es besar kearah Alri.

Ia tersenyum seakan sudah dipastikan bahwa dia akan menang. Akan tetapi, dengan mudahnya Alri menghancurkan peluru es tersebut hingga hancur berkeping-keping.

Kepingan es berserakan di taman dan meleleh, meresap ke dalam tanah.

Erick tepuk tangan sembari mendekati Alri

"Kamu semakin berkembang dalam menguasai kemampuan itu, Alri." Ucapnya.

"Kamu benar, aku sudah bisa menggunakan kemampuan ini, andai saja aku bisa sihir" ucap Alri sambil menatap tangan kanannya yang diselimuti oleh asap putih.

"Kudengar kamu diterima masuk institut sihir Bontang, apa itu benar, Erick?" Tanya Alri sambil menoleh ke arahnya.

"Iya, aku berhasil masuk Institut Sihir Bontang dengan nilai paling tinggi dalam ujian tulis sihir dan praktek" ucapnya sembari membersihkan es yang berserakan di taman.

"Kalau kamu akan masuk sekolah mana, Alri? SMA? SMK?" Tanya Erick sambil

Perlahan asap yang menyelimuti tangan kanan Alri menghilang

"Mungkin aku akan masuk ke SMA negeri 1, hanya itu pilihan yang terbaik untukku. Aku tidak bisa masuk Institut Sihir Bontang karena tidak memiliki energi sihir yang cukup, bahkan tidak menguasai 1 elemen pun" ucap Alri.

Erick mendekati Alri dan berkata

"Kasihan banget hidup mu bro" ucapnya sambil menepuk pundak Alri.

Alri menghela nafas setelah mendengar ucapan Erick

"Setidaknya kita bisa terus bertemu bahkan jika kita beda sekolah" ucap Alri.

"Kamu benar, kalau gitu aku pergi dulu, pacarku ngajak bertemu sore ini, sampai jumpa" ucap Erick sambil pergi meninggalkan Alri.

Ternyata sedari tadi, seseorang memperhatikan Alri dan Erick, bahkan saat mereka berdua bertarung. Nampak terlihat jelas bahwa sosok orang tersebut adalah seorang wanita, dan dia mulai tertarik dengan Alri.

*Malam hari, rumah Alri*

Alright menjatuhkan dirinya ke kasur karena kelelahan. Ternyata efek samping dari menggunakan kemampuan tersebut adalah gampang lelah selama 1 hari.

"Kemampuan ini....bisa saja membuat hal baik.....dan juga hal buruk di saat yang bersamaan. Aku benar-benar takut dengan kemampuan ku sendiri" ucapnya.

Alri menatap langit-langit, perlahan mulai merasa ngantuk.

"Yah, paling tidak aku bisa melindungi adik perempuan ku dengan kemampuan yang kumiliki....karena dia adalah satu-satunya keluarga ku yang tersisa." Ucapnya sambil menutup mata perlahan dan tertidur.

*Keesokan harinya*

"Kakak, bangun, kakak!" Seorang gadis menggoyangkan tubuh Alri agar segera bangun.

Alri membuka matanya perlahan dan terlihat sosok gadis berambut pendek berwarna putih sedang berusaha membangunkan Alri.

"Akhirnya kamu bangun juga, kak" ucap gadis itu sambil merengut. Alri bangun dari tidurnya dan duduk sambil meregangkan tubuhnya.

"Pagi, Arisu. Sepertinya kamu sangat bersemangat lagi ini" ucap Alri sambil mengelus rambut Arisu.

Arisu, adik perempuan dari Alri, menjadi kunci alasan Alri tetap hidup meskipun tidak berkecukupan.

"Hari ini aku ingin memberitahu mu satu hal, ternyata aku menguasai 3 elemen sihir!" Ucap Arisu dengan penuh semangat.

Alright tersenyum kecil dan mengelus rambut Arisu

"Kamu hebat, Arisu." Ucapnya memuji.

Mereka berdua keluar dari kamar, Arisu pergi ke ruang makan sementara Alri pergi ke kamar mandi sambil membawa handuk.

Alri berendam di dalam bathtub sambil merenungkan masa depannya. Ia tidak menyangka adik nya memiliki bakat dalam menggunakan sihir, dan yang paling penting ialah, Arisu mendapatkan berkat dari dewa.

(Itu artinya, Arisu ada kesempatan untuk memasuki Akademi sihir 2 tahun lagi. Adik ku memang hebat, setidaknya dia tidak seperti kakaknya yang sangat malang) Pikir nya.

Ia keluar dari bathtub, menggosok gigi, dan kemudian mengguyur sekujur tubuhnya dengan air dingin.

Setelah selesai mandi, Alri melihat adiknya yang sudah mengenakan seragam sekolahnya.

"Hmmm? Sudah mau berangkat?" Tanya Alri.

"Iya dong. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas jadi aku harus belajar giat lagi!" Jawab Arisu dengan penuh semangat.

Arisu menggunakan sepatu sekolahnya dan keluar rumah menuju sekolah.

Alri pergi ke kamar untuk mengambil ponsel miliknya yang ia letakkan di meja belajar. Saat ia mengambil ponselnya, dia menyadari ada sepucuk surat di mejanya.

"Surat? Aku yakin saat bangun tidur tadi tidak ada surat." Ucapnya sambil mengambil surat tersebut.

Saat ia membuka surat tersebut dan membacanya, ia benar-benar dibuat terkejut dan tidak menyangka.

Isi surat:" Yang terhormat, Alri, dengan ini saya nyatakan mengundang anda secara langsung untuk bersekolah di Institut Sihir Bontang. Kami melihat kemampuan anda serta "Ability" yang anda miliki membuat kami tertarik padamu. Sekali lagi, saya, selaku kepala sekolah Institut Sihir Bontang mengundang anda secara langsung untuk bersekolah di Institut Sihir Bontang."

*Ditandatangani oleh, Prof. Elio*

Tangannya bergetar, tidak tau harus berkata apa, seakan ia sedang mendapatkan berkah, atau bisa saja ini lelucon yang dibuat oleh seseorang.

Akan tetapi Alri tau ini adalah tanda tangan asli dari profesor Elio selaku kepala sekolah akademi sihir Institut Sihir Bontang.

"Ini....BENERAN?!!" Teriaknya.

3 Minggu kemudian, Alri mendapatkan kiriman berupa seragam sekolah dari Institut Sihir Bontang. Dia masih tidak menyangka bahwa dirinya benar-benar bisa masuk ke sekolah sihir paling bergengsi di dunia.

1 bulan kemudian, ini adalah hari pertama Alri di akademi sihir, hal itu membuat Alri sangat bersemangat. Dengan bergegas ia pergi ke sekolah bareng dengan Arisu, berhubung SMP adiknya berdekatan dengan akademi sihir.

"Yah tapi aku masih tidak menyangka kakak bisa masuk ke akademi sihir jalur undangan." Ucap Arisu.

"Aku sendiri masih tidak menyangka, padahal aku sudah berniat untuk masuk SMA negeri 1" jawabnya.

Setelah sampai di stasiun kereta, mereka berdua berpisah karena Alri harus naik kereta.

Ia akhirnya tiba di akademi sihir, Institut Sihir Bintang. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan menyapanya.

"Alri, aku tidak menyangka kamu ada disini, kupikir aku salah orang." Suara wanita.

Saat Alri berbalik, ia mengenali wanita itu, dia adalah Tinia, pacar Erick.

"Oh Tinia, kamu masuk di sekolah ini juga?" Tanya Alri

"Tentu saja, apa kamu lupa kalau aku menguasai 2 elemen sihir?" Jawab Tinia.

"Ngomong-ngomong di mana Erick? Aku tidak melihatnya biasanya bersama mu"

Tiba-tiba wajah Tinia berubah menjadi sangat marah, jidatnya mengerut setelah mendengar nama Erick.

"Jangan menyebutkan nama orang itu lagi, aku sudah muak." Ucapnya dengan nada yang mengerikan.

"Ba-baiklah" (sepertinya terjadi sesuatu di antara mereka berdua, yah paling juga aku tau sendiri tanpa mencari tau) pikirnya.

Kehidupan Alri di Akademi sihir, masalah masalah yang akan datang, serta masa depan yang menunggu. Semua dimulai dari akademi ini.

BERSAMBUNG~~~

Terpopuler

Comments

richman . corp

richman . corp

keren

2024-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!