MPL 05-06

Kediaman Jack Adinata

Saat aku sampai di rumah tampak sebagian lampu yang menyala. Memasuki ruang keluarga, aku melihat Maya yang tertidur di atas sofa. Aku meringis merasa bersalah karena tidak bisa menepati janjiku pulang lebih awal, anehnya ibu kota semakin malam malah semakin padat. Pukul 23.00 aku baru sampai rumah. Aku berjongkok di samping sofa memandangi wajah yang menenangkan hatiku setiap hari.

Terdapat gurat lelah di wajahnya, aku merapikan rambutnya yang berantakan. menyelipkan anak rambut di sela telinganya dan itu mengusik tidurnya, dia mengerjapkan mata. Bulu matanya yang panjang bergerak lucu.

"Daddy sudah pulang?" suaranya serak membuat tubuhku merinding menahan gairah yang tiba-tiba muncul hanya karena mendengar suaranya.

"Hm... ya. Kamu masih tidak enak badan?" aku menatapnya dalam mengunci bola matanya yang bening.

"Sudah baikan Daddy, Daddy sudah makan?" terlihat dia menelan salivanya menahan gugup. Terlintas pikiran jahilku untuk menggodanya.

"Aku belum makan, Mommy." Aku mendekat dan merapatkan tubuhku dengannya. mendorongnya pelan hingga dia kini di bawahku.

"Aku... aku akan siapkan makanannya, Daddy. Bisa biarkan aku ke dapur?" Maya salah tingkah dengan pipinya yang sudah merona.

Aku menyeringai dan membisikkan kata pada telinganya dan membelai dengan lembut. "Daddy maunya makan Mommy."

Aku sudah tidak bisa menahannya, seketika aku langsung mencium bibir mungil itu dengan mesra penuh perasaan. Menyalurkan cintaku yang selalu menggebu padanya.

"Hmmmpp..." Maya awalnya terkejut dengan serangan tiba-tibaku hingga akhirnya dia mengikuti permainanku dan melingkarkan tangannya di leherku. Membalas ciumanku dengan lembut.

"Aaahhh..." desah indah lolos dari bibirnya membuatku semakin bergairah.

Kami melepaskan ciuman saat kehabisan oksigen dan berciuman kembali dengan lebih dalam. Aku menggendong dan membawanya ke kamar sambil terus mencecap bibirnya, seolah bibirnya adalah air yang dapat melepaskan dahagaku.

Aku menidurinya di atas ranjang dan segera melucuti pakaianku.

Wajahnya yang memerah benar-benar membuatku menggila, dia meraba perut rataku membuat nafasku tertahan. Gila! aku bisa keluar hanya dengan sentuhannya. Tidak mau sampai itu terjadi aku segera menyerangnya, mengecupi rahang, leher dan tulang selangkanya sambil meremas payudar*nya lembut. Kembali mencium bibirnya yang bagai Candu. aku menanggalkan baju tidur transparannya hingga kini dia sama-sama polos seperti aku tanpa sehelai benangpun.

"Aku rindu... selalu merindu setiap harinya," ucapku sambil mengecupi seluruh tubuhnya hingga sampai pada inti.

Inti yang mampu membuatku melayang, aku menghirup, mencium dan menyesapnya dengan rakus.

"Aaakhh... Jack!!" Tubuh Maya melenting menahan seranganku penuh nikmat, dia meremas rambutku dan menekan agar aku menusukkan lidahku lebih dalam.

"Ya... sebut namaku sayang," aku menusuk-nusukkan lidahku lebih cepat, hingga tubuh Maya terguncang hebat mencapai klimaksnya. segera aku meneguk habis cairan itu, wajah Maya merah padam merasakan sisa kenikmatan yang masih ada.

"Belum selesai sayang, kita baru mau ke intinya."

Aku mengarahkan milikku ke inti Maya, dengan pasti aku melesakkan hingga titik terdalam.

"Akhhh..." desah kami bersama-sama ketika tubuh saling menyatu, aku menggerakkannya dengan perlahan hingga semakin cepat.

"Ahhh... ahhh... Jack ... hmmm"

"Nikmati... ahhh... sayang."

Aku terus memompa tubuh Maya yang mengikuti tiap hentakkan, sungguh indah. Rambutnya yang berantakan dan wajah lelah karena nikmat itu membuat kabut hasratku semakin pekat.

"Ahh...ahhh... fu*k... Maya."

"Hmmmpp... aahhh... Jack a...ku tidak tahaaannn."

Sedikit lagi aku mencapainya dengan cepat aku menghentak dengan keras dan dalam mengeluarkan benih cinta didalam rahimnya hingga maya memekik.

"Jack!!!"

"Aahhh ... Maya aku mencintaimu.. sangat,"

Aku mencium keningnya dan berbaring disampingnya, menetralkan nafasku yang sempat memburu. Maya memelukku dan meletakkan kepalanya di dadaku.

"Aku juga mencintaimu Jack," senyumku mengembang, mendongakkan wajahnya kearahku.

"Kau adalah nafasku, aku sangat beruntung memiliki mu dalam hidupku. Aku berharap kita selalu bersama hingga ajal menjemput,"

"Hm... padahal dulu ada yang mengabaikanku selama 2 minggu," sindir Maya.

Aku terkekeh mengingat awal kami bersama karena perjodohan. Persahabatan kedua orang tua kami mempertemukan aku dan Maya di pelaminan. Kami masing-masing hanya saling mengenal selama 2 bulan dan tidak lama langsung menikah mengingat ayah Maya yang meminta agar pernikahannya dipercepat.

Seolah tahu akan firasat ayahnya, Maya sama sekali tidak menolak. Selang 1 minggu ayah Maya meninggal dunia karena serangan jantung mendadak. Disitu kami merasa lega karena sempat mengabulkan permintaan terakhir beliau menjelang ajal menjemput. Aku pun yang tidak pernah memikirkan masalah wanita memilih menuruti orang tua sebagai bakti anak pada orang tuanya. 

Kata orang tak kenal maka tak sayang. Itu adalah benar, awal-awal pernikahan aku tidak begitu menghiraukan maya hingga selang 2 minggu kami pun mulai dekat. Semua berawal ketika Maya merawatku saat sakit, pekerjaan yang menumpuk dan menguras waktu membuatku tidak memperdulikan pola makan.

Maya dengan lembut dan sabar merawatku, mungkin itu awal aku jatuh cinta padanya. Hingga kini 10 tahun kami lewati bersama, perasaan cinta ku tidak pernah berubah semakin hari semakin kuat dan aku mennyesali 2 minggu dulu saat aku mengabaikan maya.

“Maafkan kebodohanku dulu, mengabaikanmu selama 2 minggu. Aku bersyukur kau tidak meninggalkan ku waktu itu.” Aku mengeratkan pelukanku dan mencium lekukan lehernya dan menghirup aroma tubuhnya yang membuatku mabuk setiap saat. 

“Ya, karena pernikahan adalah ikatan suci. Tidak semudah itu memutuskan untuk pergi, kita sudah bersumpah setia dihadapkan tuhan. Di setiap nafas kita pasti akan ada cobaan yang menerpa, begitu juga rumah tangga. Aku berfikir mungkin itu ujianku untuk menaklukkan hatimu. Dan sebisa mungkin aku harus menjaga ikatan itu agar tetap utuh.” Aku tertegun mendengar perkataan Maya yang begitu dewasa. 10 tahun lalu usianya masih muda baru 20th tapi pemikirannya jauh dari usianya. 

“Dan sekarang aku sudah menjadi budak cinta mu sayang.” Aku menatapnya dan mengusap lembut pipinya yang chabi. 

“Masa sih?” Ledek Maya membuatku gemas.

“Ya, hamba budakmu ratuku.” Aku menggigit bibir bawahnya.

Maya tertawa kecil dan mengecup singkat bibirku. “Baiklah, aku akan memberikan titah padamu besok pagi! Sekarang tidur karena sudah larut malam!” 

“Boleh minta 1 ronde lagi ratuku?”

Maya menatapku dengan ngeri. “Daddy, tadi kan udah.” 

“Mau bagaimana lagi, hamba ini tidak bisa menahan adik kecil yang selalu terbangun bila dekat dengan sang ratu.” 

“Bisa aja cari alasan.”

“Boleh yaa” Aku memberikan tatapan memohon. Mengeluarkan jurus andalanku untuk mendesak Maya. Hingga akhirnya sambil mendesah lelah maya menganggukkan kepala. Tak menunggu lama aku langsung menyerangnya.

Maya langsung tertidur pulas setelah melayaniku selama 1 jam. Aku tersenyum puas sambil memandang Maya yang tidak pernah menolak jika aku meminta hak ku. Meski dalam keadaan lelah sekalipun dia tidak pernah mengeluh. 

Aku semakin mencintainya. 

🌷🌷🌷

Adinata Group

Esok hari tampak Siska mendatangi kantor Adinata group, raut wajahnya kecewa ketika mengetahui Jack tidak masuk ke kantor selama 2 hari. Padahal dia berniat mengajak Jack makan siang seusai meeting. 

“Jack tidak masuk kantor 2 hari?” 

“Ya, tuan Jack bilang tidak masuk kantor untuk 2 hari ke depan dan untuk sementara saya yang menghandle meeting hari ini dan juga besok.” Jelas Tomi. 

“Kenapa Jack tidak masuk kantor? Apa ada masalah? Atau Jack sakit?” Terlihat jelas raut khawatir di wajah cantiknya. 

Tomi mengeryitkan dahi melihat respon yang menurutnya agak berlebihan “ Tenang nona, tuan Jack tidak apa-apa. Hanya ingin merawat istri nya yang sedang tidak enak badan.” Tomi menjelaskan secara lugas alasan tuannya tidak masuk, berharap Siska tau posisinya saat ini untuk tidak berharap yang tidak-tidak  pada tuannya. 

Please rate, vote dan likenya yach

enjoy!!

Terpopuler

Comments

Lala Fadhila

Lala Fadhila

Apakah ada cerita sblm MPL ini? Saat masih masa perjodohan dan awal menikah... Trims 😁🙏🙏

2022-08-26

1

Putri Adilamyska

Putri Adilamyska

gedek dech liat perempuan tdk tau batasan

2022-03-09

1

Ita ShafaTiar

Ita ShafaTiar

bau..bau pelakor😀

2021-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!