" EL... Lo punya cas handphone tipe C ga?? "
" Temen gue handphone-nya Lowbat soalnya " Tanya AL pada Adiknya sambil melirik temannya.
" Oh..., Tunggu bentar gue ambilin " kata EL bergegas mencari barang yang dimaksud kakaknya dari Laci Meja riasnya kemudian memberikannya pada AL yang langsung dioper ke temannya.
" Nih... Cocok nggak ?? " Tanya AL pada temannya yang dijawab dengan anggukan lalu meninggalkan AL yang Masih terhipnotis dengan Malaikat yang lewat hadapannya.
" Woy... Ngeces tuh ilernya " kata AL sambil menunjuk ujung bibir Adiknya yang membuat EL meraba ujung bibirnya namun tak menemukan apa - apa sehingga sontak menutup pintu kamarnya tiba - tiba. Membuat dua pria yang turun dari tangga itu terkekeh melihat EL yang bersifat polos dan lugu. Sial...dikerjain lagi gue, batin EL.
" Ah... pokoknya gue harus buruan mandi dan dandan biar wangi " kata EL sambil bersiap menuju kamar mandi kemudian setelahnya berganti pakaian. Ketika menyisir rambutnya tiba - tiba...
Tok... Tok...tok...
Ceklek
" Gangguin mulu, napa sih ??? " kata EL judes sambil membuka pintu dan ternyata sosok Malaikat itulagi yang berada didepan pintu kamarnya membuat EL kelabakan dan berusaha menetralkan suasana.
" Ehm... Sorry gue pikir AL lagi " kata EL berdehem sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. Mampus gue, pikirnya.
" Oh, ga papa... Aku Mau balikin ini punya kamu " kata Pria dihadapannya sambil mengembalikan cas HP milik EL yang langsung diterimanya.
" Kamu... Yang waktu itu, minta tanda tangan Aku kan sama nomer HP ??" Tanya pria itu membuat EL Salah tingkah lagi.
" Eh... Iya kirain lupa " kata EL yang seketika blushing mengingat modusnya itu.
" Kok ga nge-chat Aku?? " tanya pria itu namun belum mendapat jawaban EL jadi dia memperkenalkan diri.
" Oh iya.. Aku Stevan Permana. Kalo AL panggilnya sih Evan. Kamu.. ?? " tanya pria itu.
" Gue Elvina panggil aja EL " kata EL sambil tersenyum masih mode blushing efek malu - malu mpush.
" Ya udah, Mmm... makasih ya. Aku tunggu loh chat kamu " kata Evan kemudian meninggalkan EL yang kemudian menutup pintu kamarnya pelan - pelan. Setelah tertutup, dibalik pintu...
" YES !!! Apa katanya tadi??? Nungguin chat gue. Astaga Idola gue... Aaaaa " teriak EL sambil melompat - lompat diatas kasur.
" HP mana HP ??? " kata EL seketika tersadar setelah melakukan aksi loncat - loncatan itu.
To : Malaikat Gue
Kak, ini gue EL. Disave ya nomernya😊
TING!!!
Kemudian bunyi notifikasi pesan masuk..
Langsung dibales dong, pikir EL sambil tersenyum.
From: Malaikat Gue
OK
" Sabar... awalnya satu kata, lama kelamaan pasti seribu kata hahah " kata EL berusaha menyemangati diri sendiri.
Esok harinya di Sekolah
Bryan bersama Tommy dan Jerry berada di lapangan basket kala itu karena mereka telah terdaftar dalam Tim Basket SMANSA yang dikepalai oleh Evan sebagai senior kelas Tiga. Ada juga EL dan Anton yang seangkatan dengan Evan di sana jadi jangan tanyakan banyaknya fans cewek - cewek yang bersorak dipinggir lapangan.
Ketika Icha dan EL melintas melewati pinggir lapangan tiba - tiba dia dikejutkan oleh kedatangan Asma yang memang tujuannya ingin ke Lapangan basket.
" Hei... Kalian mau kemana??? " Tanya Asma yang membuat EL dan Icha saling menatap kemudian dijawab oleh EL.
" Mau ke perpustakaan, balikin buku ", dengan wajah datar.
" Oh... Kamu ga mau ke Lapangan basket?? Ada cogan tuh " kata Asma dengan mata berbinar - binar sambil melirik ke arah lapangan.
EL yang sebenarnya malas tahu namun penasaran juga, mengikuti arah pandang Asma.
" Cogan yang mana Loe maksud?? " katanya EL setelah berpikir sejenak sebab dia melihat ada Evan disana.
" Itu yang kaos oblong Hitam " kata Asma sambil menunjuk ke arah sana membuat EL dan Icha mengikuti arah pandang Asma. Seketika mereka berdua terkekeh..
" Hati - hati loh, Ada saingan fanatiknya kalo yang itu " kata Icha sambil melirik EL.
" Iya berat banget, mending loe mundur aja deh " kata EL santai tanpa beban membuat Asma berpikir.
Apa iya? Ah, masa bodo ah...,pikir Asma sambil tetap berlari menuju lapangan.
" Habis dari perpus, kita nonton juga yuk? " Tanya EL pada Icha sebab dia melihat Evan yang semakin keren ketika men-dribble bola.
" Hmmhh, buat lo apa sih yang enggak EL " kata Icha pasrah terhadap temannya yang selalu bersemangat dengan kata Cogan.
Akhirnya mereka dari perpustakaan berjalan menuju lapangan yang sudah terdengar riuh suara supporter memberikan semangat pada jagoan mereka masing - masing. Namun mata EL kemudian tertuju pada sebuah pemandangan yang membuatnya sedikit terbakar.
Terlihat dari kejauhan seorang wanita menyodorkan minuman dingin serta handuk kecil kepada idolanya yaitu Evan dan wajahnya seperti tak asing baginya. Seketika matanya menyipit untuk menajamkan indra penglihatannya dan ternyata wanita itu adalah wanita berambut pirang yang beberapa Kali bermasalah dengan kakaknya diparkiran.
Sedangkan kakaknya yang juga ikut bermain basket terlihat cuek dengan adegan yang sedikit mesra sebab jarak wanita itu dengan Evan terlihat cukup dekat serta mereka terlihat saling bersenda gurau. Tak lama kemudian Evan kembali masuk ke dalam arena lapangan melanjutkan permainannya. Siapa sih wanita nyebelin itu?, Batin EL sambil mengepalkan kedua tangannya.
" Ayo AL kamu pasti bisa " teriak Asma yang suaranya Terdengar hingga ke tempat EL dan Icha berada.
" Waduh, teman sebangku lo bisa jadi kakak ipar nih " kata Icha pada EL sambil mengangkat sebelah alisnya.
" Hah, belum Tau aja dia gimana pesona kakak gue ".
" Diluar fansnya yang biasa nelfon ke Rumah, ada juga tuh yang selalu deketin terang - terangan tapi ditolak mentah - mentah " kata EL menanggapi perkataan Icha dengan santai.
" Widih... Ngalah - ngalahin Artis kalo gitu mah " balas Icha.
" Dia harus punya effort gede, kalo emang beneran suka sama Kakak gue " kata EL sambil memegang kerah bajunya. Tiba - tiba disaat Break... Bryan, Tommy dan Jerry mendatangi tempat duduk Icha dan EL sambil berkata...
" Duh... supporter Gue cantik - cantik banget sih semangat amat buat nengokin kita " kata Bryan membuat Icha dan EL berekspresi mual sambil menjulurkan lidahnya.
" Eh, kita itu kesini buat liat Cogan Tau... Bukan mo liat landak, tikus sama kucing " kata Icha membuat Jerry bertanya.. " Maksudnya?? Ini lapangan to bukan bonbin "
" Iya kan Rambut landak Bryan sama Tom n Jerry disini juga " balas Icha membuat EL menahan ketawanya.
" Aduh... Bikin sakit mata aja, balik sana gih. Kita juga mo balik ke kelas " kata EL yang BT melihat Evan dideketin terus sama wanita berambut pirang itu. Gue harus tikung segera nih kalo Gini terus tapi gue lupa nanya sih, sama Kak AL... kalo Evan udah punya cewek apa belom... pikir EL.
Ketika pulang Sekolah seperti kemarin Asma nebeng lagi sama EL dan lama kelamaan mereka mulai akrab. Sesampainya dirumah EL langsung menuju kamar kakaknya yang diyakininya sudah pulang Sekolah duluan.
Tok..tok...tok..
Ceklek
" Kak, Gue mau nanya boleh ga ? " Tanya EL pada kakaknya yang sedang bermain game online diatas tempat tidurnya. EL memang biasa masuk ke dalam kamar AL sesuka hatinya sebab kakaknya juga terbiasa dikamar seharian dengan bermain handphone saja.
" Nanya apa emang ? " Tanya AL sedikit penasaran.
" Ehm.. Kakak sama cewek yang berambut pirang itu statusnya gimana? Pacaran atau mantan ? " Tanya EL membuat AL menghentikan permainannya dan menatap Adiknya dengan kening berkerut.
" Dia cuma Hama, kalo loe mau Tau " kata AL kemudian melanjutkan lagi game-nya.
" Mmm... maksud kakak ?? " Tanya EL lagi membuat AL gemes dan duduk dari tempat tidurnya yang tadinya berbaring.
" Tumben, loe kepo banget sama urusan gue ?? " Tanya AL dengan tatapan menyelidik.
" Ah.. Enggak kok, kan gue kasihan aja sama fansnya kakak yang suka telpon ga jelas gitu ke Rumah. Belom lagi yang suka teriak - teriak tiap kak AL main dilapangan " kata EL sedikit ambigu.
" Dia itu suka tebar pesona kemana - mana. Namanya Jovila " kata AL membuat EL mengangguk samar setidaknya dia sudah mendapat sedikit pencerahan walau masih gelap.
" Hmm ya udah gue tinggal ke kamar yah " kata EL kemudian berdiri melangkahkan kakinya keluar kamar AL namun tiba - tiba suara AL menghentikan langkahnya.
" EL.. Loe mau ikut ke Cafe ga sama temen - temen gue, ntar malem? " Tanya AL.
" Tumben gue diajak ?? " kata EL padahal dalam hatinya dia bahagia berharap bertemu dengan idolanya.
" Ya... Daripada loe nganggur dirumah itungin bintang " kata AL kemudian dilempari Bantal sama EL.
" Ngajak berantem mulu deh!! Tapi... Karna gue lagi baik hati... okelah gue ikut " kata EL sambil menganggukkan kepalanya yang dibalas dengan tanda OK dengan jari AL kemudian EL melangkah keluar kamar AL dan menutup pintu.
Sesampainya dikamar EL...
" Asyik... kapan lagi coba ketemu idola ditempat aesthetic gitu " kata EL sebab kakaknya sudah memberitahukan tempat pertemuannya bersama teman - temannya itu. Tak membutuhkan waktu lama, EL mandi kemudian bersiap - siap dengan dandanan yang simpel namun terlihat Manis sebab kecantikannya alami sejak lahir.
Tiba di Cafe
Teman - teman AL ternyata sudah datang duluan namun mata EL melihat adegan yang tak asing seperti disekolahnya tadi siang yaitu Wanita bernama Jovila bersama Evan yang duduk diantara teman - teman AL yang isinya cowok semua. Sedangkan EL merasa risih untuk bergabung sehingga dia menempati kursi di Meja yang berbeda dengan teman - teman AL.
Namun tiba - tiba terdengar suara yang memanggilnya..
" EL... sini " teriak Evan yang menarik kursi kosong ke arah tengah - tengah diantara dia dan Jovila.
EL sedikit ragu namun melihat lampu hijau Dari Evan membuat dia tersenyum dan menuju ke arah bangku kosong yang diambil Evan. Tetapi disaat akan duduk tiba - tiba kursinya sedikit bergeser membuat EL hampir terjatuh namun ditahan oleh Evan yang sigap hingga dengan jarak mereka yang lebih dekat membuat jantung EL berdegup kencang. Obrolan teman - teman AL pun terhenti dan seluruh perhatian menuju kepada mereka berdua.
" Ehm... Ehm... Udah pegangannya bukan muhrim" kata AL sambil berdehem membuat EL dan Evan tersadar lalu duduk ditempatnya masing - masing. Seketika Jovila berdiri lalu menuju ke arah toilet. Sesampainya disana dia berkata...
" Tuh cewek rese amat sih ?? Belum tau dia berhadapan dengan siapa " kata Jovila didepan cermin toilet kemudian mencuci wajahnya yang sepertinya kepanasan terbakar api cemburu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments