EPS. 02

Sesampainya di rumah, EL langsung berlari menuju ke kamarnya setelah melepas sepatunya diruang Tamu akibat kelelahan berpanas - panasan dilapangan Sekolah. Dia langsung ketiduran di atas tempat tidurnya hingga beberapa jam berlalu dan tanpa disadarinya haripun mulai gelap.

Tok..tok..tok...

" EL, kamu ga makan malam nak?? Ini sudah waktunya malam loh " kata Bundanya dari luar kamar putrinya namun tak ada suara balasan dari dalam kamar membuat Bundanya mengetuk pintu lagi karena khawatir dan berkata...

" EL, kamu belum bangun tidur dari tadi siang ?? "

Suara bundanya membuat EL terbangun lalu mengucek - ngucek matanya dan merenggangkan kedua kaki serta tangannya lalu berkata...

" Jam berapa sih ?? Astaga !!! Gue ketiduran lama banget ". Setelah kaget melihat jam dinding dikamarnya EL pun berteriak...

" Iya Bun... Sebentar lagi EL turun ".

Bundanya pun hanya menggeleng - gelengkan kepalanya lalu turun menyiapkan makanan yang sudah dimasak bersama Bi Inah.

Setelah membersihkan badannya tak lama EL pun turun ke bawah untuk makan malam bersama.

Di Meja makan terlihat beberapa jenis makanan yang sudah tertata seperti Tempe bacem, Cah kangkung dan Ayam bakar yang menggugah selera. Kakaknya, AL dan bundanya telah duduk di kursi makan menunggunya sambil mengambil nasi dan lauk lalu dituangkan ke atas piring mereka masing - masing.

" Lelet banget sih, ditungguin dari tadi juga" kata AL sambil memegang sendok dan garpu bersiap untuk menyantap makanannya.

" Duluan aja, ngapain nunggu ?? Wleee " kata EL sambil menjulurkan lidahnya pada kakaknya yang membuat kakaknya mencebikkan bibirnya.

Merekapun menyantap makanan bersama lalu setelah makan mereka berkumpul diruang tengah sambil nonton TV. Tiba - tiba bundanya berkata...

" EL kamu itu tadi, jam segini baru bangun??? Lama banget tidurnya ".

" Iya bun, EL capek... seharian lari - lari dilapangan minta tanda tangan Artis " kata EL sambil melirik kakaknya membuat Bundanya menaikkan kedua alisnya.

" Ya elah Bun, Si EL itu capeknya kejar - kejar cowok cakep sambil modus. Gitu loh !! " kata AL sambil memukul pelan EL dengan remot TV di tangannya.

" Auw... " kata EL sambil mencubit tangan kakaknya.

" Ishh... Temen - temen elo tuh... Yang sok kecakepan mau dimintain tanda tangan, malah disuruh inilah itulah. Sok Artis " kata EL sambil menjauh lagi dari kakaknya biar ga ditimpuk.

" Lah elo juga minta tanda tangan, tapi nanya nomer hape kan ?? Ngaku loh !!! " kata AL sambil menunjuk Adiknya.

" Udah... Udah... Stop " kata bundanya melerai kedua anaknya.

" Terus besok kamu disuruh bawa apalagi ??? Jangan heboh sendiri ya kayak tadi pagi..." kata Bundanya.

" Iya... Tau tuh temen - temen Kak AL aneh mulu. Baru sehari udah stres EL-nya Bun " kata EL dengan wajah memelas membuat Bundanya, Ara mengelus rambut anak perempuannya.

" Kalo stres, ya jangan daftar Sekolah. Daftarnya ke Rumah Sakit Jiwa aja " kata AL lalu berdiri sambil ngibrit lari ke kamarnya dilantai atas, takut dilempari remot sama Adiknya.

" Ya udah kamu siapin dulu keperluan kamu buat besok, biar pagi - pagi ga repot. Trus ke Sekolahnya bareng kakak aja gimana ?? " tanya Ara pada anaknya.

" Ga mau ah, nanti malah rusuh lagi kalo sama Kak AL. Yang ada gue diturunin ditengah jalan lagi, Big No " kata EL sambil menggeleng - gelengkan kepalanya serta menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan.

" Ya udah terserah kamu aja, nanti dianterin Mang Dadang lagi kalo gitu " kata Bundanya yang mengerti sikap kedua anaknya yang memang jarang akur sehingga supirnyapun diberi tugas mengantar jemput anak perempuan kesayangannya itu.

KEESOKAN HARINYA

" Siapa nih yang telat?? ayo push up " kata ketua panitia Ospek bernama Wahyu yang pagi - pagi membuat para juniornya yang pria berolahraga sedangkan untuk wanita disuruh mencabut rumput disekitar pinggir lapangan.

" Udah bedak tebel, pagi - pagi glowing Gini... malah disuruh jadi cleaning service " sungut Icha yang dibantu temannya EL yang sedang mencabut rumput disebelahnya.

" Sabar aja, besok hari terakhir penderitaan kita Gaesss " kata EL mengingatkan teman - temannya membuat yang lainnya mengangguk setuju.

" Eh siapa tuh ??? " kata Bryan membuat teman - temannya yang lain menengok ke arah jam Dua belas yaitu ruang Kepala Sekolah. Ada anak perempuan bersama orang tuanya yang terlihat berasal dari kalangan menengah keatas, keluar dari ruangan Kepala Sekolah lalu setelah berjabat tangan langsung pulang menuju parkiran Sekolah.

" Murid baru paling..." celetuk EL membuat yang lain menatapnya.

" Bisa jadi... " kata Icha kemudian berpikir.

" Tapi enak banget dia, ga pake Ospek... langsung masuk aja. Kita udah menderita Banting Tulang kiri kanan, eh.. Dia lurus - lurus masuk kelas duduk Manis. Beuh " kata Icha mengeluarkan unek - unek dikepalanya.

" Iya juga sih " tambah Jerry yang tiba - tiba muncul dibalik pekarangan bunga. " Hah... Helm terbang, ngagetin aja " celetuk Tommy sambil mengelus dadanya akibat kaget melihat Jerry dengan rambut kribonya.

" Penasaran juga sih... gue sama orangnya, Kita lihat aja nanti " kata EL sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

" Ck..ck..ck.. Ini rumput mending kasih sa punya sapi sa, daripada dibakar bikin polusi " kata Jerry sambil melihat tumpukan rumput yang sudah dicabut teman - teman ceweknya.

" Bawa pulang saja semua, biar mace mu senang toh!!! " kata Tommy memberikan solusi.

" Yo, kebetulan tas karung goni dibelakang juga kosong. Biar lebih berguna toh, daripada mace tiap hari marah - marah terus " kata Jerry sambil bersungut - sungut membuat teman - temannya yang lain hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saja tak tahu lagi harus berkata apa.

" Oke Semuanya kumpul dilapangan " teriak para panitia menggunakan Toa membuat Bryan Dan teman - temannya berlarian menuju kesana.

Tak lama para siswa berkumpul kemudian mendapat pengarahan dari panitia tentang seluk beluk sekolahnya sehingga mereka berkeliling bersama dibagi menjadi berapa regu sesuai jumlah panitia. Sebab masing - masing panitia memberikan arahan ke regunya tentang bagian Sekolah yang belum mereka ketahui.

Tak jarang mereka bertemu guru di kelas ataupun dtengah jalan sambil mengenalkannya pada siswa ospek agar melatih siswa bertegur sapa kepada guru mereka nantinya.

" Eh kakak elo tuh... " colek Bryan pada EL yang matanya mengikuti arah dimana kakaknya berada.

Terlihat kakaknya keluar dari toilet wanita dengan baju lusuh dan wajah kusut membuat EL menerka - nerka apa yang sebenarnya dilakukan kakaknya didalam toilet itu.

Pada saat bel pulang Sekolah berbunyi, EL yang berlari menuju ke arah pintu gerbang Sekolah diperlihatkan lagi pemandangan Kakaknya yang sedang melempar tas seorang wanita ke arah pot bunga. Namun kejadian itu berada diparkiran yang terlihat Masih sepi sebab belum semua kelas, pelajarannya telah berakhir. Lalu tak lama AL meninggalkan wanita berambut pirang itu dan mengendarai Ninja merahnya keluar dari gerbang Sekolah.

Yang membuat AL sempat melihat EL beberapa detik kemudian pergi begitu saja membuat seribu pertanyaan berada dipikiran EL.

Gue harus nanya dirumah nanti, batin EL sambil berjalan ke arah sedan hitam yang telah datang menjemputnya diluar gerbang Sekolah.

![](contribute/fiction/8401731/markdown/43406127/1712301892123.jpeg)

~~~ Elvina Mahesa Putri ~~~

![](contribute/fiction/8401731/markdown/43406127/1712304368064.jpeg)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!