Rendra

Jangan tanya kenapa orang tuanya tak bertanya kabar atau keadaan Oryza, Oryza sendiri menyimpulkan satu hal, ia dilupakan. Tidak, dia bukan anak broken home korban perceraian, mereka adalah orang tua kandungnya. Ia juga bukan anak yang mendapat kekerasan, padahal Oryza menginginkan itu. Iya, dia ingin dipukul, dimarahi, atau dinasihati panjang lebar, bukan diabaikan. Ia tak ingin dilupakan.

Dari pojok tempat yang gelap, dengan jelas ia melihat Alice dengan Saga tertawa bahagia. Orang tua juga suaminya terlibat dalam kebahagiaan itu. Ia hanya sebagai orang tersisih, padahal bukankah harusnya ia yang menjadi ratu karena satu-satunya anak perempuan?. Ia hanya punya satu kakak dan satu adik. Andra dan Gabril, Alice bukan adiknya. Perempuan itu adalah adik sepupunya, anak dari mendiang adik mamanya

"Kak Oryza kenapa diam disini? Cosplay jadi patung atau bagaimana?"

"Kakak mau berdiri dimana aja itu terserah kakak, kamu nggak usah banyak tanya"

"Sensi banget, padahal aku nanya lemah lembut loh"

"Kamu diam aja suara otak kamu udah kedengaran, berisik"

"Wah, aku baru tau kakak punya ilmu baru bisa denger suara otak orang" bukannya tersinggung, laki-laki itu malah kembali menanggapi

"Kak Oryza"

"Hmmm"

"Kak Oryza"

"Kamu kenapa sih? Ngomong langsung yang jelas, nggak perlu manggil berkali-kali"

"Dia mau bertemu"

"Siapa?"

"Apa kakak mau menemuinya sekarang? Dia ada disini"

"Siapa maksudmu?"

"Bang Dion" bahu Oryza terlonjak, ia menatap Gabril yang tak menunjukkan raut kebohongan atau tatapan menjengkelkan seperti biasa

"Dia sudah keluar dari penjara kemarin"

"Dimana dia?"

"Sebelah sana" Gabril membawanya didekat kolam, tempat yang tak terlalu ramai oleh para tamu, ia melihat laki-laki itu disana mengenakan kemeja putih dan celana hitamnya, matanya memerah menahan luapan emosi yang bergemuruh dalam dada

"Oryza" laki-laki itu menghampirinya, berkata lirih dengan sorot mata terluka

"Maaf" gumamnya yang kesekian kali terdengar sebelum laki-laki itu masuk dalam jeruji besi

"Kamu membunuhnya Dion, padahal kita sudah sepakat tak menggunakan senjata saat itu" Oryza berkata lirih, terlalu sulit mengenang masa lalu

"Aku salah, aku minta maaf"

"Kenapa kamu masih berani muncul didepanku sekarang?"

"Aku hanya ingin mendengar maafmu, hidupku selalu terlingkupi rasa bersalah, aku tak bisa tidur tenang selama ini karena kejadian itu"

"Aku memaafkanmu"

Masa SMA Oryza sepertinya terlihat bebas untuk beberapa orang yang melihatnya, ia menjadi gadis tomboy yang berpakaian selayaknya laki-laki, bandel, suka melanggar peraturan, kebut-kebutan di jalan, bahkan hampir semua temannya adalah laki-laki. Ia malas sekali berurusan dengan perempuan yang menurutnya ribet, alkohol ibarat konsumsi rutinnya masa itu. Tak heran ia beberapa kali berurusan dengan kepolisian

Semua orang pasti berpikir ia menyalahkan kekuasaan orang tuanya dengan cara yang salah, tapi Oryza justru berpikir sebaliknya. Ia menggunakan kekuasaan itu untuk cara yang benar, untuk sedikit saja mengalihkan atensi orang tuanya. Disaat orang lain ingin kebebasan tanpa dimarahi ketika pulang malam, ketika dapat nilai jelek, bahkan ketika anaknya mabuk-mabukkan. Oryza menginginkan sebaliknya, ia ingin dimarahi, dinasihati panjang lebar bahkan dipukul, agar ia tau kalau kehadirannya masih dianggap ada

Masa putih abu kelam itu membuatnya berteman dengan banyak tipe laki-laki, termasuk Rendra si ketua geng motor yang tersohor kala itu. Mereka satu kelas, satu grup tongkrongan bahkan Oryza bergabung sebagai satu-satunya anggota perempuan saat itu

Kegiatan mereka tak jauh-jauh dari dunia malam, balapan liar, perang dengan sekolah sebelah, membuat onar dan melanggar peraturan sekolah. Oryza yang merasa kosong saat itu seperti menemukan keluarga baru tanpa ikatan darah. Gadis itu bisa sedikit tertawa dan melupakan sementara masalahnya

Memang betul kadang persahabatan laki-laki dan perempuan tak bisa sepenuhnya murni, perlahan benih rasa suka tumbuh pada salah satu diantara mereka, Rendra menyatakan perasaannya ketika ulang tahun Oryza yang ke tujuh belas. Gadis itu menangis dan meminta maaf berkali-kali, saat itu hatinya sudah terisi nama laki-laki yang ternyata berhubungan dengan masa depannya

Bagi Oryza, Rendra adalah sahabat terbaik. Berbagi luka, berbagi tawa dan berbagi rasa sakit. Sayangnya, Rendra merasakan hal yang berbeda, laki-laki itu melibatkan rasa dalam kedekatan mereka saat ia tau Oryza menyukai laki-laki lain. Hanya pada Rendra, Oryza bercerita panjang lebar, bagaimana kondisi keluarganya, bagaimana ia yang merasa posisinya tergeser dan bagaimana ia yang memiliki rasa pada laki-laki yang tak pernah akur ketika mereka bertemu

"Cinta itu tak pernah memaksa Oryza, aku tak memaksamu membalas cintaku, kamu hanya cukup tau kalau aku mencintaimu. Aku merasa sedikit lega ketika mengungkapkannya, walau sedikit kecewa juga karena kau menolaknya, tolong jangan menjauh karena ini, kita akan tetap sahabat selamanya"

Kata-kata Rendra yang menenangkan Oryza, ia memeluk laki-laki itu erat dan menangis, saat orang tuanya sibuk dengan sepupunya, saat kakaknya sibuk dengan persiapan kuliahnya, saat Gabril sibuk dengan masa anak-anaknya, Oryza hanya memiliki Rendra. Rendra tempatnya bersandar, Rendra tempatnya menangis dan Rendra tempatnya berbagi luka. Laki-laki itu tak pernah menghakimi dengan mengatakan andai ini dan itu, ia hanya mendengarkan Oryza bercerita, menghapus air mata gadis itu dan memberinya pelukan kala gadis itu hancur. Mereka dua orang yang sama tapi berbeda, Oryza kacau karena merasa diabaikan dan Rendra kacau karena selalu dibandingkan dengan saudara tirinya

Oryza mendeskripsikan Rendra sebagai orang penting, ia pernah bilang kalau peringkat Rendra ada diatas cintanya. Oryza tak tau mendeskripsikan bagaimana, ia tau bagaimana jatuh cinta, dan rasa pada Rendra bukan cinta, tapi seperti hubungan keluarga yang begitu erat, Rendra adalah saudara tak sedarahnya. Ia selalu menyebutnya seperti itu.

"Sebagai sahabat yang merangkap saudara, ketika kamu disuruh memilih antara aku atau cintamu, apa yang akan kamu pilih?" Pertanyaan Rendra malam itu, malam yang dingin karena gerimis yang membasahi kota

"Aku memilihmu" Oryza tak perlu dari lima detik untuk menjawab yakin

"Benarkah?"

"Tentu saja. Denganmu aku bebas menjadi apapun, aku terbuka tentang semuanya, aku melibatkan hati tapi tidak melibatkan rasa itu. Aku menyayangimu, terlalu menyayangimu sampai aku tak bisa mencintaimu" Rendra mengelus rambut Oryza malam itu, mereka duduk beratapkan langit dan awan mendung yang mulai menurunkan hujan tanpa niat sedikitpun mencari tempat berteduh. Benang merah yang mengikat mereka terlalu kusut, tak bisa terurai namun saling menarik dan akhirnya putus, meninggalkan rasa cinta yang tak akan pernah terbalas sampai pada tragedi siang itu, tawuran dengan sekolah sebelah. Harusnya itu sama saja seperti tawuran yang kemarin, hanya adu fisik dan beberapa kata-kata kasar, masalahnya adalah karena tak terima kalah balap. Itu hal biasa terjadi, bukan sesuatu yang perlu ditakuti untuk mereka yang sudah terbiasa, paling parah paling hanyalah patah tulang. Mereka sepakat sejak awal, hanya tangan kosong tanpa senjata. Tapi ditengah sengitnya pertempuran, suara tembakan terdengar, Rendra yang berada di dekat Oryza ambruk dan membuat gadis itu segera menangkapnya

"Rendra" air matanya turun tanpa dipinta, laki-laki itu mengerjapkan matanya seperti segera kehilangan kesadaran

"DION!" Oryza berteriak keras melihat si penembak yang juga mematung disana, laki-laki itu adalah saudara tiri Rendra. Sampai suara sirine polisi terdengar tak ada sedikitpun yang beranjak pergi dari lokasi

"Cepat kita bawa Rendra kerumah sakit" terlalu mengejutkan sampai orang bingung bagaimana bertindak

"Ikut kami ke polsek sekarang"

"Pak saudara saya terluka, tolong bantu kami membawanya kerumah sakit" Oryza memohon pada petugas itu, bersimpuh kala merasakan genggaman tangan Rendra mengerat

"Biar kami yang membawanya"

"Izinkan saya ikut" ucapnya ketika polisi membantu membopong Rendra ke mobil

"Kami akan membawanya sendiri, kalian segera ikut ke kantor" setelahnya mobil itu melaju kencang, meninggalkan Oryza yang pasrah di paksa masuk pada mobil yang lain. Ia hanya berharap Rendra sembuh. Tapi justru kabar duka yang datang, peluru itu ternyata mengenai tepat di jantungnya membuatnya meninggal di perjalanan

Oryza menangis, mengabaikan nasihat panjang kali lebar Andra, bahkan ketika masalah segenting ini hanya kakaknya yang datang.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

nyeseknya... kapan otumu sadar ya oryza....

2024-11-17

0

Sri Astuti

Sri Astuti

ngenes nyesek banget hidupmu

2024-09-25

1

Dafina Delisha

Dafina Delisha

kebiasaan minum Alkohol yg membawa penyakit mematikan..

2024-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Aneh
2 99 Hari Lagi
3 Gabril
4 Anniversary
5 Rendra
6 Hanya satu
7 Tiga Bulan
8 Silvi
9 Aku pernah mencintaimu
10 Tak Ragu
11 Paman Lega
12 Bagaimana rasanya dicintai?
13 Awal Mula
14 Tolong, jangan menangis
15 Bukankah lebih cantik?
16 Lakukan hal yang sama
17 Sebuah jalan
18 Lusa
19 Hadiah?
20 Kamar Rahasia
21 Hanya Kamu
22 Aku tidak ingin
23 Itu kamu
24 Sedikit Rasa
25 Menambah bukan diganti
26 1 bulan
27 Ayo Akhiri
28 Aku Tak Butuh
29 Jalani Saja Dulu
30 Sudah Terlalu Parah
31 Bunda?
32 Tunggu sebentar lagi
33 Adil... tapi tidak
34 Gagal
35 Tentang Ikhlas
36 Papa Saga
37 Ori dan Ory
38 Pada Akhirnya...
39 Rumah Sakit
40 Berapa lama lagi hmmm?
41 Aku justru senang?
42 Aku hanya terlalu takut
43 Kamu Cantik
44 Semuanya sad ending
45 Sudut pandang yang lain
46 Aku sayang mama
47 Dia baik-baik saja
48 Sepertinya aku jatuh cinta lagi
49 Maafkan Ayah
50 Akhirnya, kalah
51 Itu ibu bukan ummi
52 Aku nggak mau punya dua mama
53 Memangnya kenapa?
54 Apa kamu tak punya rasa malu?
55 Siapa?
56 Kenapa kita kehilangan?
57 Dion???
58 "Mama orang baik kok"
59 Alasan Bertahan
60 Ceraikan Dia
61 Sadar
62 Cinta karena Allah
63 Kamu perebut
64 Selamat Ulang Tahun
65 Lima Tahun???
66 Kenapa rasanya beda?
67 Dirinya yang lain
68 Antagonis
69 Alice
70 Oryza
71 Aku tak pernah membencinya
72 Aku Menolak
73 Cerminan Diri Atau Pelengkap?
74 Restui Kami
75 Aku adalah Antagonis
76 I Love You
77 Bolehkah?
78 Sungguh
79 Suara Tuhan
80 Tidak Akan Pernah
81 Apa benar?
82 Apa Kamu Pernah Menyesal?
83 Layla Majnun?
84 Mafia?
85 Kamu Gila!
86 Aku dan Kamu
87 Dia Gabril
88 MAAF DARI AUTHOR
89 Ayo berkunjung kesana
90 Hanya Tuhan dan Hamba-Nya
91 Bahkan belum setengah
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Aneh
2
99 Hari Lagi
3
Gabril
4
Anniversary
5
Rendra
6
Hanya satu
7
Tiga Bulan
8
Silvi
9
Aku pernah mencintaimu
10
Tak Ragu
11
Paman Lega
12
Bagaimana rasanya dicintai?
13
Awal Mula
14
Tolong, jangan menangis
15
Bukankah lebih cantik?
16
Lakukan hal yang sama
17
Sebuah jalan
18
Lusa
19
Hadiah?
20
Kamar Rahasia
21
Hanya Kamu
22
Aku tidak ingin
23
Itu kamu
24
Sedikit Rasa
25
Menambah bukan diganti
26
1 bulan
27
Ayo Akhiri
28
Aku Tak Butuh
29
Jalani Saja Dulu
30
Sudah Terlalu Parah
31
Bunda?
32
Tunggu sebentar lagi
33
Adil... tapi tidak
34
Gagal
35
Tentang Ikhlas
36
Papa Saga
37
Ori dan Ory
38
Pada Akhirnya...
39
Rumah Sakit
40
Berapa lama lagi hmmm?
41
Aku justru senang?
42
Aku hanya terlalu takut
43
Kamu Cantik
44
Semuanya sad ending
45
Sudut pandang yang lain
46
Aku sayang mama
47
Dia baik-baik saja
48
Sepertinya aku jatuh cinta lagi
49
Maafkan Ayah
50
Akhirnya, kalah
51
Itu ibu bukan ummi
52
Aku nggak mau punya dua mama
53
Memangnya kenapa?
54
Apa kamu tak punya rasa malu?
55
Siapa?
56
Kenapa kita kehilangan?
57
Dion???
58
"Mama orang baik kok"
59
Alasan Bertahan
60
Ceraikan Dia
61
Sadar
62
Cinta karena Allah
63
Kamu perebut
64
Selamat Ulang Tahun
65
Lima Tahun???
66
Kenapa rasanya beda?
67
Dirinya yang lain
68
Antagonis
69
Alice
70
Oryza
71
Aku tak pernah membencinya
72
Aku Menolak
73
Cerminan Diri Atau Pelengkap?
74
Restui Kami
75
Aku adalah Antagonis
76
I Love You
77
Bolehkah?
78
Sungguh
79
Suara Tuhan
80
Tidak Akan Pernah
81
Apa benar?
82
Apa Kamu Pernah Menyesal?
83
Layla Majnun?
84
Mafia?
85
Kamu Gila!
86
Aku dan Kamu
87
Dia Gabril
88
MAAF DARI AUTHOR
89
Ayo berkunjung kesana
90
Hanya Tuhan dan Hamba-Nya
91
Bahkan belum setengah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!