Ken memeriksa mobil Alexa masih dengan wajah datarnya membuat Alexa semakin kesal saja.
"Gimana sih, aku yang dirugikan dia yang jutek! " Sungut Alexa dalam hati melirik Ken kesal.
Alexa berdiri tegak dengan tangan terkepal dan wajah yang merah padam. Rasa kesalnya terpancar jelas dari ekspresi wajahnya saat melihat Keenan, cowok kaku yang baru saja menabraknya.
Alih-alih minta maaf, Keenan malah berdiri dengan sikap dingin dan acuh tak acuh. Alexa menggeram dalam hati, membayangkan betapa menyebalkannya cowok di depannya itu.
Namun, Keenan seolah-olah bisa merasakan isi hati Alexa, lalu menegurnya dengan nada datar.
"Tidak usah mengumpatku, kau pasti akan jatuh cinta padaku suatu saat nanti," ucapnya tanpa ekspresi.
Mendengar kata-kata itu, amarah Alexa meledak. "Dasar gila!" umpatnya keras-keras sambil mengepalkan tangan lebih erat. Rasa kesal yang semakin memuncak membuat pandangan Alexa terasa berkunang-kunang.
Keenan hanya tersenyum sinis melihat reaksi Alexa, seolah menikmati kekesalan gadis itu. Alexa merasa jengkel melihat senyuman itu, seakan Keenan sedang mengolok-olok perasaannya. "Kau tidak akan pernah bisa membuatku jatuh cinta padamu!" teriak Alexa lalu berlalu meninggalkan Keenan yang masih tersenyum dengan tatapan mengejek.
Alexa merasa hatinya bergolak, kesal dan bingung dengan perasaannya sendiri. Bagaimana mungkin cowok menyebalkan seperti Keenan bisa membuatnya merasa terganggu sekaligus penasaran? Di dalam hatinya, Alexa berjanji untuk tidak pernah jatuh cinta pada Keenan, cowok kaku yang kini menjadi sumber kekesalannya.
Alexa berjalan gontai menuju kantin kampus, perasaan campur aduk menghantui pikirannya. Ia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri sejenak sementara Ken, mahasiswa jurusan teknik yang ia temui tadi, berjanji akan membenarkan mobilnya yang rusak. Dalam kantin yang penuh sesak, Alexa mencoba duduk di sudut untuk menghindari perhatian. Ia menghela napas panjang, memikirkan kecelakaan yang baru saja terjadi.
Tak lama, tiba-tiba ponselnya bergetar, ada pesan dari Ken yang mengabarkan bahwa mobilnya sudah diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Ken juga menambahkan bahwa ia akan membantu memperbaiki lecet pada mobilnya di bengkel lain waktu.
Alexa merasa lega, namun rasa malu masih membayangi hatinya. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menenangkan diri. 'Setidaknya mobilku sudah diperbaiki,' pikirnya. Lalu, ia merasa ada sesuatu di tangan kanannya.
Ternyata, Ken meninggalkan sebuah note kecil yang ia tempelkan di ponsel Alexa saat ia tidak menyadari. Isi note itu mengatakan bahwa ia tidak perlu khawatir tentang mobilnya dan mereka bisa pergi ke bengkel bersama nanti.
Alexa tersenyum tipis, merasa bersyukur bahwa ada orang baik seperti Ken yang bersedia membantunya di saat kesusahan. Hatinya sedikit terangkat, dan perlahan-lahan ia mulai merasa lebih tenang. Alexa menyimpan note tersebut di dalam dompetnya sebagai pengingat untuk mengucapkan terima kasih kepada Ken.
Alexa menatap sekeliling, mencari keberadaan Ken di kampus. Namun, sepertinya pria itu telah meninggalkan kampus lebih awal, terbukti dengan motor yang sudah tidak ada di parkiran setelah memperbaiki mobil Alexa.
Alexa merasa kecewa, namun dia tak bisa berlama-lama di situ. Ia memutuskan untuk segera melajukan mobilnya menuju rumah. Begitu sampai di rumah, Alexa dikejutkan oleh kehadiran Wisnu yang sedang duduk santai di teras.
Wisnu adalah sahabat baiknya sejak SMP, dan selalu ada untuk Alexa dalam suka dan duka. Dalam hati, Alexa merasa lega melihat wajah teman lamanya itu. "Wisnu, kamu sudah di sini?" tanya Alexa, mencoba menyembunyikan rasa kesalnya pada Ken.
Wisnu mengangguk sambil tersenyum, "Ya, aku kebetulan ada urusan di sekitar sini, jadi mampir dulu. Lagi, aku sedang kangen dan ingin menghibur kamu."
Alexa terkejut mendengar penjelasan Wisnu, dia bertanya-tanya bagaimana temannya itu bisa mengetahui kekecewaannya. Namun, ia tak ingin mempertanyakan lebih jauh. Yang jelas, Alexa merasa bersyukur memiliki sahabat sepert Wisnu yang selalu mengerti perasaannya.
Mereka berdua lantas bercerita tentang kisah-kisah masa lalu mereka, berbagi tawa dan kenangan. Walaupun hati Alexa masih terasa sedikit kecewa karena Ken, namun kehadiran Wisnu berhasil membuatnya merasa lebih baik. Terkadang, sahabat memang lebih mengerti kita daripada orang lain, dan itulah yang dirasakan Alexa pada saat itu.
Alexa dan Wisnu adalah pasangan muda yang penuh semangat dan optimis. Mereka telah menjalin hubungan pertemanan sejak masih duduk di bangku SMP. Keduanya memiliki cita-cita yang tinggi, namun takdir memisahkan mereka saat mereka harus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Alexa diterima di Universitas ternama di Jakarta, sementara Wisnu harus pindah ke Bandung mengikuti orang tuanya yang mendapat tugas baru di kota kembang tersebut.
Meskipun terpisah oleh jarak, namun persahabatan mereka tetap kuat dan tak tergoyahkan. Wisnu, pemuda yang bertanggung jawab dan setia, selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Alexa saat ia kebetulan ke Jakarta.
Alexa sendiri, wanita yang ceria dan penyabar, selalu menunggu dengan sabar kedatangan Wisnu dan berusaha menjaga komunikasi agar hubungan mereka tetap harmonis.
Suatu hari, Wisnu mendapat kesempatan untuk kembali ke Jakarta dalam rangka mengikuti suatu seminar. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menemui Alexa. "Hei, Lex! Aku baru saja selesai seminar, mau ketemu sebentar?" tanya Wisnu melalui telepon.
Alexa yang sedang duduk di kantin kampus langsung terkejut dan gembira mendengar suara Wisnu. "Serius, Wis? Kamu di Jakarta? Tentu saja aku mau ketemu! Aku tunggu di kantin kampus ya," jawab Alexa dengan antusias.
Tak lama kemudian, Wisnu tiba di kantin kampus tempat Alexa menunggunya. Senyum merekah di wajah keduanya saat mereka bertatap muka. Mereka bercerita tentang kegiatan masing-masing di kota tempat mereka kuliah, berbagi pengalaman, dan saling mendukung satu sama lain.
Kendati terpisah jarak, namun hubungan Alexa dan Wisnu semakin kuat dan erat. Mereka sadar bahwa pertemanan sejati tidak terbatas oleh jarak, melainkan kepercayaan, kesetiaan, dan komitmen yang tinggi. Dan, mereka berjanji untuk terus bersama, meraih mimpi, dan menghadapi tantangan yang datang, bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments