Langit tampak mendung pagi ini, hujan tak membuat mentari menampakkan sinarnya, danau dan pepohonan yang mewakili keindahan danau Placid tertutup kabut tebal. Sementara lelaki itu tertidur lelap saat ia terjun ke dunia mimpinya. Namun dia harus bangun karena teleponnya terus berdering.
[Hm... halo?] Terdengar suaranya yang dalam, seksi, dan menenangkan saat dia bangun.
[Selamat pagi Pak Geo, maaf telah menganggu tidur Anda. Saya ingin memperkenalkan diri, saya Chelsea Terence dari DC Corporation. Maaf, saya tidak bisa menghadiri pertemuan penting dengan Anda saat itu, tapi apakah Anda punya waktu hari ini, Tuan Geo, untuk berdiskusi bisnis dengan DC Corp?] Mendengar nama itu, tiba-tiba Geo terbangun dari tidurnya hingga rasa kantuknya hilang seketika.
[Ah.. tadi malam saya kerja lembur dan kurang tidur, maaf. Kalau rapat bisnis dengan DC Corp mungkin hari ini bisa, tapi mungkin saya hanya ada waktu malam nanti, Nona Chelsea Terence.]
[Baik. Terima kasih atas waktunya. Sampai jumpa malam ini, Pak Geo.] Menutup telpon, Chelsea segera mengatur dan mempersiapkan dokumen penandatanganan malam nanti.
Setelah Geo menutup telepon dia pergi ke kamar mandi. 30 menit kemudian, Geo keluar dari kamar mandi dengan handuk setengah melilit tubuh basahnya yang baru saja mandi.
"Tuan Geo, permintaan Anda sudah saya siapkan sesuai pesanan Anda," jelas Aro membawa pakaian baru ke dalam kamar Geo.
Dia membawakan baju dan jas baru untuk dipakai Geo malam ini. Saat Geo menutup telepon tadi, dia langsung mengirim pesan kepada Aro.
[Siapkan VVIP room dan pakaian saya untuk pertemuan penting malam ini.]
[Baik tuan.]
*****
Karena pertemuannya dari pagi hingga sore, Geo melewatkan sarapan dan makan siang.
08.00. PM
"Selamat malam, Pak Geo. Kami telah menyiapkan meja untuk Anda. Dan seseorang sedang menunggu Anda di dalam," ucap manajer restoran itu kepada Geo yang baru saja datang.
"Sudah berapa lama dia menunggu?" Geo tiba-tiba bertanya
"Sekitar 20 menit, pak." Alih-alih menjawab pelayan yang memberinya informasi, Geo malah melangkah pergi ke privat room.
Dilihat dari kejauhan, wanita tersebut mengenakan kemeja kerja dan celana panjang berwarna biru tua, serta sepatu hak tinggi berwarna hitam berukuran sekitar 5 cm. Rambut hitam lurus panjang, wajah cantik, lembut dan tenang menghadap danau di hadapannya menambah nilai plus Geoff Denzel Carrington saat itu.
.
.
.
Lamunan indahku akan indahnya pemandangan dihadapanku terhenti ketika mendengar suara langkah kaki menuju privat room.
Aku berbalik menghadap ke arah langkah suara kaki itu dan segera berdiri.
"Selamat malam, Pak Geo," sambil tersenyum, Lea mengulurkan tangannya untuk berjabat.
"Selamat malam Nona Chelsea Terence," dia menyapa Lea dengan hangat dan menjabat tangannya.
"Panggil saja Lea," sanggahnya pada Geo.
"Lea, itu nama yang bagus, duduklah dan kita mulai rapat kita karena saya juga ada beberapa pertemuan penting setelah ini," kata Geo.
Setelah sekitar 30 menit, negosiasi bisnis antara La Foster dan DC Corp. berakhir. Geo akhirnya menandatangani proposal investasi dana dan perjanjian persetujuan untuk membangun resort baru di kawasan Lake Placid.
"Terima kasih Pak Geo atas kerjasama dan kepercayaannya," ucapnya memasukkan dokumen tanda tangan ke dalam tas.
"Tidak semua orang atau perusahaan mana pun bisa datang dan mendapatkan tanda tangan saya. Selamat dan semoga La Foster Corporation dan DC Corporation bisa bekerja sama yang baik di masa depan," jawab Geo dengan maksud lain di balik ucapannya yang membuat Lea menoleh.
Kalimat yang diucapkan Geo membuat Lea merasa aneh dan canggung, dan Lea merespon hanya dengan sebuah senyuman padanya.
"Baik Pak geo, terimakasih banyak," ucap Lea.
Keduanya kemudian meninggalkan tempat itu. Lea kembali ke rumah dan Geo bertemu lagi dengan rekan bisnisnya.
*****
Lea masih memikirkan perkataan Geo saat mereka makan bersama.
"Menurutku dia begitu rumit. Tapi yang terpenting aku dapat tanda tangannya." Pikir Lea.
Lea segera mengirimkan pesan pada atasannya dan memberitahunya bahwa dia sudah menerima tanda tangan Geo.
[Selamat malam Pak Dominic. Saya ingin menginformasikan bahwa saya sudah menerima tanda tangan Pak Geo.]
5 menit kemudian...
[Oke. Terima kasih Lea atas kerja kerasmu, aku akan memberimu bonus bulan ini. Dan aku akan memberimu libur seminggu untuk liburan yang kamu minta.]
[Terima kasih pak. Dan selamat malam.]
Lea sangat mengantuk dan lelah hari ini, jadi setelah membersihkan diri di kamar mandi, dia langsung tertidur.
Sementara itu, Aro mengemudikan mobil dalam perjalanan kembali ke resort. Geo yang berada di belakang pengemudi hanya diam melihat ke luar jendela mobil.
"Aro, apa saja jadwalku besok?" Bersandar di kursinya dan memejamkan mata, Geo bertanya.
"Besok hanya ada satu pertemuan yaitu dengan CEO DC Corp."
Geo hanya mendengar dan tidak membalas apa yang dikatakan sekretarisnya. Banyak sekali masalah yang harus dia urus hingga tubuhnya kelelahan sekali.
Sesampainya di resort, CEO La Foster masuk ke dalam kamarnya. Membuka semua pakaian dan pergi ke kamar mandi. Dia berendam di air hangat untuk merilekskan tubuhnya.
Aku bersyukur atas apa yang daddy katakan saat itu. Dan bagaimana dad bisa selama ini mengelola bisnis yang dia mulai dari awal? Tanya Geo dalam hati sambil merendam tubuhnya di air hangat.
Sebenarnya ayah Geo memulai bisnisnya dari nol, padahal Erlan adalah anak tunggal dari kakek dan neneknya yang sangat kaya raya. Salah satu motivasi Erlan memulai bisnisnya dari awal adalah perintah Monik yang mengubah banyak hal dalam dirinya saat mereka bertemu.
Handuk yang hanya menutupi separuh tubuh six pack serta rambut basahnya terlihat jelas. Geo keluar dari kamar mandi menuju balkon kamar. Merokok dan seperti biasa, Geo hanya menatap danau Placid di malam hari.
Apakah hati ini terbuka untuk kedatanganmu? Memastikan apa yang dirasakan hatinya yang dingin itu.
Setelah berhenti merokok, Geo kembali ke kamar dan tidur hanya dengan handuk yang dikenakannya.
*****
Akhirnya hari perjalanan pun tiba. Semua biaya akomodasi, seperti kendaraan serta makanan dan minuman, ditanggung oleh kantor.
Sesampainya di London, mereka langsung menuju ke tempat penginapan. Itu adalah hotel yang disewa kantor untuk mereka menginap. Namun sesampainya di hotel, Bobby yang saat itu merupakan bagian dari rombongan tiba-tiba menghilang.
"Hei, apakah kalian melihat Bobby dari departemen keuangan?'' Salah satu karyawan bertanya, menyadari bahwa Bobby tidak bersama mereka.
"Mungkin dia sedang mengambil kopernya di bus.''
"Ya, dia sudah dewasa, jadi dia tidak mungkin tersesat. Dia juga berada di bus bersama kita tadi.''
Kata beberapa karyawan. Lalu mereka langsung menuju kamar hotel masing-masing.
.
.
.
Keesokan harinya mereka masih berdebat tentang Bobby yang tidak bersama mereka sampai sekarang.
"Astaga, masih banyak lagi pekerjaan yang harus dilakukan di sini."
"Ya benar. Kita datang ke sini bukan untuk berlibur. Tapi kemudian kita menghadapi masalah hilangnya Bobby, sangat memusingkan."
"Kalau begitu ayo segera lapor kepada Pak Rendy, penanggung jawab perjalanan dinas kita saat ini," cetus salah satu karyawan yang memberikan ide.
Mereka semua berangkat ke proyek perusahaan di London. Setelah mereka berkumpul di bus menuju tempat tujuan, mereka segera memberitahukan masalah hilangnya Bobby pada Pak Rendy.
"Pak Rendy. Ada satu orang karyawan yang menghilang dari kemarin semenjak kita tiba di hotel," salah satu karyawan menjelaskan hilangnya Bobby.
Pak Rendy yang samar-samar mendengar bertanya, "Apa? Siapa yang hilang?" kaget pak Rendy saat itu.
"Dari departemen keuangan. Namanya Bobby, pak."
"Oh.. saya kira siapa yang hilang." Pak Rendy hanya menanggapi hilangnya Bobby dengan begitu santai, sehingga perkataan Pak Rendy membuat semua orang kebingungan.
"Apa maksudnya Pak Rendy? Apa yang terjadi pada Bobby Pak?" Karena khawatir pada Bobby mereka bertanya.
"Ya, tadi malam saya terbangun karena suara ponsel, saya pikir itu penting, jadi saya membuka pesan itu dan membacanya. Saat itu, Bobby ternyata sempat mengirimkan pesan bahwa dirinya akan kembali ke New York karena memiliki masalah pribadi yang perlu diselesaikan," Pak Rendy menjelaskan alasan Bobby hilang.
"Aduhh dasar si Bobby kampr*t sudah membuat kita cemas dan khawatir, ternyata udah balik duluan rupanya".
Semua karyawan akhirnya lega setelah mendengar penjelasan Pak Rendy, tapi mereka juga kesal karena bisa-bisanya sedang melakukan perjalanan dinas penting tapi dia pulang duluan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
tao shin
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
2024-04-04
2