Seperti biasa rutinitas setiap pagi Jihan menyiapkan segala sesuatunya dan sepulang kerja Jihan segera bergegas menuju kediaman orang tua Danu.
" Assalamualaikum" salam Jihan memasuki kediaman orang tua Danu
" Waalaikumsalam salam,ehh mbak Jihan" ucap salah seorang art yang bernama nur
"Ibu lagi apa nur?"
" Ada mbak di kamar lagi di temani mbak Siska," ucap Nur sembari berjalan bersama Jihan menuju kamar ibu mertuanya itu
Ternyata ibu Danu sedang berbincang bersama menantu pertamanya yaitu Siska
Tok..tok...took
Jihan mengetuk pintu dengan hati hati dan membuka pintu dengan hati hati pula
," Assalamualaikum," ucap Jihan memberikan salam
" Waalaikumsalam Jihan" ucap ibu Danu dengan senyumnya yang teduh
"Bu.." Jihan menghampiri bersalaman dan memeluk ibu mertuanya itu dengan hangat
"Gimana keadaan ibu?"
" Alhamdulillah, ibu sudah mulai enakan kok,kamu pulang kerja Jihan?" Tanya ibu pada Jihan
" Iya Bu" ucap Jihan,ibu Danu hanya tersenyum
"Danu nya mana Han!?" Tanya Siska
" Mas Danu ga bis datang ada meeting sampai malam mbak"
" Oalaah masih sibuk kerja ajah"
" Heheh iyaa mbak"
"Kalian itu sibuk terus sama kerjaan Kapan mau program hamilnya? Ucap ibu Danu membuat Jihan dan Siska terdiam
" Heum, insya Allah Jihan dan mas Danu masih terus berikhtiar Bu"
"Yaa berikhtiar kalo keduanya capek gimana bisa hamil"
" Ehh hemm Bu, sudah waktunya makan malam Siska Ambil makan dulu yaa ,ayoo Jihan ke dapur yu kamu juga belum makan kan" ucap Siska ia mengajak Jihan untuk pergi dari hadapan ibu
Keduanya menuruni anak tangga Jihan hanya bisa beristighfar dalam hatinya
"Han, jgn pikirin omongan ibu,mbak yakin suatu saat kamu pasti bisa hamil" ucap Siska sembari menyiapkan nasi hangat , sayur bening dan ikan kukus untuk ibu mertuanya itu
"Iyaa mbak, aku udah kebal tapi masih suka sakit sih sedikit" ucap Jihan dengan suara tertahan
" Udah ah, jgn di pikirin kamu makan yaa aku antar makanan buat ibu dulu" Siska pun pergi meninggalkan Jihan di meja makan, Siska adalah menantu dari anak pertama di keluarga Danu dan sudah memiliki dua anak laki laki dan perempuan.dia orang yang paling mengerti akan Jihan bahkan menjadi tempat curhat kedua setelah Kaka kandungnya
Jihan masih termenung ia mulai menyuapkan nasi ke mulutnya seketika ponselnya berdering dilihatnya nama Danu tertera di layar ponselnya
📞
" Halo mas"
" Lagi di mana sayang?"
" Aku lagi dirumah ibu"
" Oh, udah makan belum?"
" Ini lagi makan, ada mbak Siska juga kok"
" Yasudah nanti kalo selesai meeting gak terlalu larut aku ke rumah ibu tidur di situ ga enak di rumah sendirian hehehe"
" Elleeehh, bilang ajah kangen ma aku, gak bisa tidur kalo gak ada aku"
" Hahaha itu tau"
" Mas udah makan belum?"
" Udah, tadi break meeting kita makan dulu"
" Heumm gituh"
" Kenapa, ada masalah?,"
" Heum gak kok GK ada apa apa"
" Heumm yasudah nanti malem aku ke rumah ibu tapi gak
Tau jam brp toh besok weekend kan"
" Iyaa,"
" Yasudah, aku mau lanjut meeting lagi yaa bilang sama ibu aku nginep juga di rumah ibu malam ini"
" Okee siapp boss,"
Danu menutup teleponnya
" Danu mau nginep sini juga Han,?"
," Ohh heumm iya mbak,"
" Waah kebetulan dong anak anak juga tar malem mau kesini sama mas Dhani"
" Wah kumpul semua dong mbak"
" Hahah iyaa biar seru,eh ke supermarket yu beli bahan masak buat besok kan ada bocil ngumpul semua, Ndaru juga bilangnya sore ini pulang kok"
"Ohh bgtu"
Ndaru adalah anak bungsu dari keluarga Danu ia saat ini bekerja di salah satu instansi pemerintah bagian keuangan.dan akan menikah 5 bulan lagi dengan gadis asal Jogja yang bernama Kinan.
Siska dan Jihan sedang sibuk mencari bahan makanan dan cemilan untuk seluruh keluarga
"Mbak, bapak!" Bisik Jihan pada Siska, Siska pun menoleh ia melihat pria paruh baya dengan rambut yang memutih sedang memilih buah segar bersama wanita yang jauh lebih muda dari dirinya
Siska berjalan menghampiri pria tersebut Jihan hanya terdiam di belakang tubuh Siska
" Pak"
"Siska,loh Jihan juga" ucapnya sembari tersenyum keduanya bersalaman dan memeluk ayah mertua ya itu
" Mas ,aku kesana dulu ya," ucap wanita itu pada ayah mertua mereka
" Ya, nanti mas nyusul ya dek" ucapnya dengan lembut, Siska dan Jihan hanya diam mereka merasa sangat canggung
"Bapak, gak ke rumah pak, Ibu kan sakit pak" ucap Siska
" Ya mau bagaimana , ini sudah perjanjian hari ini waktunya bapak di rumah dek Dewi,ibu masih tiduran ya sis"
" Udah enakan kok pak"
" Yaa titip ibu insyaallah besok kalo bapak bisa besok bapak ke rumah"
" Iyaa pak"
" Kalian ke rumah bapak dong. Sekali kali biar kalian akrab juga sama ibu Dewi "
"Iya pak insya Allah nanti kita makan yaudah pak Siska sama Jihan pamit ya jangan lupa besok kalo sempet ke rumah ya pak semuanya kumpul Ndaru juga pulang kok dari kostan"ucap Siska
" Ya iyaa, insya Allah"
Ketiganya pun berpisah, ayah Danu menikah kembali tepat setahun yang lalu, dan hingga saat ini ibu dan ayah Danu kerap adu mulut akibat ayah Danu yang memiliki istri kedua walaupun kadang ayah Danu pulang ke rumah namun ia lebih banyak bersama istri keduanya.
" Haaeeeh, ya kalo di pikir istri kedua bapak kayaknya lebih adem yaa Han?"
" Hehehe iyaa mbak,"
"Jangan bilang ibu kalo kita ketemu bapak"
" Iya mbak"
" Ayoo Han,! mas Dhani sama anak anak udah di rumah"
Siska dan Jihan bergegas membayar dan pulang menuju kediaman keluarga Danu
Malam pun tiba Jihan masih terus menunggu kedatangan Danu ,hingga akhirnya ia tertidur, tengah malam ia terbangun terasa sesosok memeluknya dari belakang Jihan menoleh perlahan ternyata Danu yang memeluk Jihan ia tertidur lelap malam itu
"Datang jam berapa mas Danu nih" ucap Jihan sembari membelai wajah suaminya itu, Jihan bangkit hendak mengambil air minum
" Mau kemana sih yang" ucap Danu sembari meraih jemari Jihan
" Aku haus"
" Ada air di meja, aku udah siapin" ucap Danu Jihan tersenyum manis melihat perhatian kecil Danu untuknya Jihan meminum air putih dan segera memeluk Danu kembali lalu keduanya pun tertidur lelap hingga pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments