BAD MOOD

Sepulang bekerja. Jihan sibuk memasak untuk makan malam sembari menunggu kedatangan Danu sore itu. Tepat pukul setengah tujuh malam Danu datang dan ia pun bergegas menuju toilet untuk membersihkan diri, setelahnya mereka makan malam bersama.

" Sayang lusa aku ada tugas ke luar kota"

"Yaaa mas, kok ada tugas luar lagi sih, padahal sudah hampir 5 bulan mas gak tugas luar"

" Yaa mau gimana lagi namanya juga kerjaan"

," Kali ini kemana?,," Tanya Jihan

" Manado"

"CK pasti lama deh" Jihan mulai merajuk

," Gak kok cuma seminggu doang"

" Seminggu itu lama mas"

" Hahah ciee takut yaa dirumah?" Goda Danu

"Sepi ajah mas,"

" Apa aku harus bawa kamu, kamu minta cuti dulu"

"Haeh ya sudah mas"

," Barangkali boleh sekalian kita jalan jalan buat rayain anniversary pernikahan kita kemarin"

" Heum nanti aku coba ke atasanku Bisa atau gak nya aku minta cuti"

" Okee"

Pagi hari seperti biasa Jihan melakukan aktivitas seperti biasa ia dengan langkah pasti memasuki ruang ketua tim nya untuk meminta izin cuti

"Sorry Jihan bukannya saya gak izinkan kamu, tapi pekerjaan kita lagi banyak banget apalagi kita akan ada event juga kan" ucap pak Michelle

" Yasudah pak, gak apa apa"

" Next ajah yaa aku kasih pas awal libur idul Fitri gimana?"

"Iyaa pak" ucap Jihan dengan sedikit kecewa lalu ia meninggalkan ruangan pak Michelle dengan hati kesal ia berjalan menuju pantry ia membuat cappucino hangat sendiri.

" Ehemmm.mbak Jihan"

" Ehh biru, mau bikin kopi juga?" tanya jihan seraya menyeruput cappucino nya

" eh iya mbak" seraya tersenyum sembari sesekali mencuri pandang pada jihan

jihan memang cantik dengan tubuh tak terlalu tinggi , kulitnya yang putih rambutnya yang hitam dengan panjang sepinggang.

"kayaknya lagi gak mood nih' ucap biru

" eh iyaa nih, kesel sama pak Michelle"

"lah kenapa?"

"gue minta cuti mau ke manado tapi gak di kasih heummmm.. kesyeeel jadinya gagal deh ke manado"

"ada keperluan apa ke manado"

"hehheeh ikut tugas suami' ucap jihan seraya tertawa , membuat biru terdiam

"mbakk..mbk jihan udah ?" tanya biru seolah tak percaya akan ucapan jihan

"iyaa,emang lo kira gue masih single hahaha"

" iyaa soalnya gak kelihatan udah nikah"

"lu orang ke sekian kalinya yg ngomong begitu, muka gue baby face yaa hehehe" ucap jihan dengan percaya diri

biru hanya tersenyum melihat tawa renyah jihan sembari menggelengkan kepalanya,jihan masih terus tertawa sembari meninggalkan pantry kembali ke meja kerjanya

jam istirahat pun tiba

"hhwooaa keseel gue pengen cuti ikut mas danu" jihan masih terus menggerutu sembari menikmati makan siang

" jangan mimpi cuti pas kita mau event tahunan ga bakal di izinin kecuali itu hal mendesak" ucap ayu

"betuuuullll" nita dan dian menimpali

"seminggu loh gue bakal di tinggal sama mas danu'

''baru seminggu belom selamanya"ucap dian

"husttt dian iihh elu nih ngomongnya " nita menutup mulut dian, jihan hanya memanyunkan bibirnya

tiba tiba ponsel jihan berdering

📞....

"halo mbak"

" jihan,hari Minggu bisa ke rumah ibu gak, eh maksud mbak ibu udah ngasih kabar belom sama kamu

"belom, ada apa ya mbak?"

"ibu mau ada arisan keluarga di rumah, kita bantu ibu buat masak masak aku udah nawarin catering cuma kamu tau kan ibu tuh pasti ribet

"heheh iya mbk, yasudah nanti minggu aku ke rumah ibu tapi mas danu gk bisa datang ya mbak"

"loh kenapa"

"mas danu ke manado mbak tugas kantor"

"oh yasudah gak apa apa,oke mbak tunggu ya minggu'eh malam minggu ajah kita nginep di rumah ibu"

" iya'mbak"

siska menutup teleponnya jihan hanya bisa menarik nafasnya dalam dalam. Ada rasa enggan dalam hatinya untuk ikut acra arisan di rumah mertuanya itu

"kenapa han'' tanya ayu

" biasa gue males yu ke rumah ibu sebenernya"

"masih rewel soal cucu"tanya dian ,hanya di jawab anggukan oleh jihan

"kenapa lo ga nolak ajah han" ucap nita

" gue ga bisa nolak gak datang salah datang juga salah kadang gue ngerasa capek banget. kadang gue mikir kenapa gue gak bisa punya keturunan"

"ssst... bukan gak bisa tapi belum waktunya han" ucap ayu

" intinya harus sabar terus berdoa" ucap ayu seraya membelai bahu jihan.ada air mata yg mulai sedikit menetes di ujung mata jihan

"jangan nangis doong aahh gue jadi ikutan sedih kan" ucap dian memeluk jihan,jihan menutup wajahnya menyembunyikan air matanya

semua itu terasa menyakitkan untuk jihan selalu bertanya 'kapan hamil?' 'kok belom hamil' belum lagi ucapan orang tua Danu yang kerap membandingkan dirinya dan orang lain soal keturunan ingin berontak tetapi jihan tak kuasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!