Pagi itu, Lana tampak berdiri di depan cermin sembari menatap dirinya yang saat ini membuat dia sendiri seolah tidak mengenali siapa dirinya.
"Huft! Aku pasti bisa menjalankan apa yang sudah aku rencanakan untuk membawa kamu kembali padaku Noah," ucapnya untuk memberi semangat pada dirinya sendiri.
Lana melihat pada box bayi di mana putranya masih tertidur dengan nyenyak. Sebuah kecupan lembut Lana sematkan pada kening bayi laki-laki yang lucu itu.
"Ryu doakan mama ya, Nak," ucapnya.
Lana kemudian turun ke ruang makan di mana sudah ada bibi Maya menyiapkan sarapan pagi. "Lana? Ini kamu, kan?" tanya Bibi Maya yang tiba-tiba terdiam dengan mangkuk sup yang masih dipegangnya.
"Ini aku, Bi. Aku sudah bilang sama Bibi tentang rencanaku ini, kan? Semoga Noah tidak mengenaliku nantinya." Lana duduk di kursinya.
"Iya, tapi bibi tidak menyangka jika kamu benar-benar bisa merubah penampilan kamu seperti ini. Kamu terlihat berbeda sekali dengan rambut pendek dan kacamata itu." Bibi Maya duduk tepat di sebelah Lana.
"Aku memang harus benar-benar merubah penampilanku secara total karena Bibi tau sendiri apa yang pernah Noah katakan padaku setelah beberapa hari dia sadar dari komanya? Tapi aku tidak menyalakan Noah atas semua itu."
Lana tampak menangis di samping tubuh suaminya yang dipenuhi oleh alat medis yang menancap. Dunia Lana seolah hancur melihat kondisi Noah saat ini.
"Noah, bangun, bayi kita sudah lahir dan dia mirip sekali denganmu." Lana terisak memegang tangan Noah.
Di luar ruangan, nenek, paman Arya serta bibi Maya hanya bisa menangis pilu melihat sepasang suami istri yang saling mencintai itu sekarang terlihat keadaanya sangat menyedihkan karena Noah dinyatakan dokter mengalami koma akibat kecelakaan yang dialaminya.
"Arya, bagaimana jika kita membawa Noah berobat ke luar negeri agar dia bisa segera sadar dan pulih. Jujur saja aku tidak kuat melihat kedua cucuku menderita seperti ini, apa lagi anak mereka juga baru saja lahir." Nenek Key pun menangis dalam pelukan bibi Maya.
"Nek, dokter mengatakan jika saat ini tuan muda Noah tidak bisa dipindahkan ke manapun karena akan sangat membahayakan. Kecelakaan itu tidak hanya membuat tuan muda koma, tapi ada bagian tubuhnya yang patah. Jadi, sebaiknya tetap dirawat dulu di sini," jelas Paman Arya.
"Kita sebaiknya bersabar dulu, Nyonya Besar, dokter di sini pasti juga sudah melakukan hal yang terbaik untuk tuan muda," timpal bibi Maya.
***
Beberapa bulan berlalu, dan selama Noah dirawat di rumah sakit, Lana tak hentinya datang ke sana setelah mengurus putra kecilnya anak dari Noah.
Lana bahkan pernah membawa putranya ke rumah sakit agar Noah bisa mendengar suara tangis bayi mereka dan berharap Noah akan segera sadar.
Namun, harapan itu pun sirna saat tidak ada respon apapun dari Noah.
Hampir satu tahun Noah terbaring koma, dan Lana pun seolah sudah putus harapan akan melihat suaminya sadar. Namun, hal itu seketika runtuh saat Lana yang kala itu berada di ruangan Noah merasakan gerakan kecil dari kedua kelopak mata Noah, dan perlahan kedua mat pria itu terbuka.
"Akhirnya kamu membuka kedua matamu, Noah. Aku sangat takut akan kehilanganmu." Lana pun mengecup tangan Noah dengan hangat.
Lana seketika meneteskan air mata bahagianya.
"Kamu siapa? Dan kenapa aku ada di sini?" tanya Noah terbata melihat bingung pada Lana yang ada di sampingnya.
Dari sanalah awal mula Noah menolak mengakui jika Lana adalah istrinya karena ingatan Noah kembali dari waktu dia awal masuk kuliah.
Noah bahkan melontarkan kata kasar dengan menuduh Lana sengaja mengaku sebagai istrinya agar bisa diakui oleh Noah yang memang kala itu banyak para gadis yang menyukainya.
"Aku tidak mungkin menikahi gadis seperti kamu, dan anak itu pasti anakmu dengan pria lain. Aku bukan orang bodoh mau menikah denganmu," ucap Noah tepat di depan Lana.
Entah kenapa Lana sama sekali tidak merasakan sakit atas ucapan Noah, malahan yang membuat Lana marah adalah kenapa kecelakaan itu sampai menimpa suaminya.
Waktu itu, Nenek dan lainnya pun mencoba mengingatkan Noah akan siapa Lana, tapi yang ada malah Noah mengalami sakit kepala yang hebat dan akhirnya dokter meminta agar tidak terlalu menekan Noah mengingat semua kenangannya yang dulu karena malah akan memperburuk keadaan kesehatan Noah dan lebih fatalnya, Noah malah akan bisa kehilangan semua ingatannya.
"Biarkan Noah mengingat semuanya dengan sendirinya. Waktu perlahan pasti akan membuat ingatan Noah kembali pulih dan nanti kita juga akan melakukan beberapa terapi untuk membantunya dan memberi juga vitamin yang bisa dikonsumsi Noah untuk membantu mengembalikan ingatannya," terang dokter yang menangani kondisi Noah beberapa bulan ini.
Lana pun akhirnya memutuskan untuk menjauh dari Noah agar suaminya itu tidak tambah buruk keadaanya karena Lana tau Noah sama sekali tidak mengingatnya.
Nenek Key pun akhirnya menyetujui keputusan Lana. Nenek Key juga berharap Lana bisa sabar dalam menghadapi cobaan yang sedang dia hadapi saat ini.
***
Setelah meminta bantuan agar Ryu dijaga oleh bibi Maya selama Lana bekerja, wanita bernama Lana itupun pamit pergi ke perusahaan di mana suaminya yang menjadi pemilik perusahaan itu.
Noah diingatkan perlahan oleh Nenek akan pembicaraan waktu Noah awal masuk kuliah agar jika nanti lulus kuliah, Noah akan meneruskan perusahaan keluarganya. Awalnya Noah menolak, tapi melihat keadaan neneknya yang semakin tua, akhirnya Noah pun setuju dan paman Arya pun perlahan menuntun Noah mempelajari kembali semuanya.
"Selamat pagi, Pak, ini ada yang ingin bertemu dengan Pak Noah," ucap salah satu pegawai Noah di sana.
Noah yang duduk membelakangi pegawainya itupun perlahan memutar kursinya dan saat ini dia menatap sosok wanita yang berdiri di depannya dengan mendekap map yang dibawanya.
Sosok wanita yang berdiri di hadapan Noah itu berusaha menyembunyikan air matanya yang ingin sekali keluar dari kelopak matanya, tatkala dia melihat wajah pria yang sangat dia rindukan selama ini.
"Se-selamat pagi, Pak Noah," ucap Lana terbatas sembari mengeratkan pegangan pada map yang dia bawa.
Noah pun berdiri dari tempatnya dan berjalan perlahan mendekati Lana yang ingin sekali memeluk Noah saat ini, tapi sekuat mungkin dia menahannya.
"Jadi, kamu sekretaris pribadi yang paman Arya ceritakan?" Noah melihat Lana dari atas ke bawah dengan berdiri tepat di depan Lana.
"I-iya, Pak. Nama saya Raya."
Semua data Lana bisa dengan mudah diubah oleh paman Arya agar Lana bisa masuk ke dalam perusahaan itu.
"Raya? Nama yang aneh. Kalau kamu memang direkomendasikan oleh Paman Arya, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menerima kamu bekerja di sini. Selamat menjadi bagian dari perusahaan ini." Tangan Noah pun menjulur untuk mengajak Lana berjabat tangan.
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Defi
Ayo Lana berjuang demi Ryu 💪🏻🌹.. Othor semangat 💪🏻
2024-03-31
0
riyani
semangat buat lana...semangat pula buat kak author
2024-03-29
1
Hanisah Nisa
lanjut
2024-03-29
1