Cp 15

Lanjuttt...

**

"Bajingan.. Benar-benar keluarga bajingan, bisa-bisanya mereka melakukan itu bahkan kepada bayi yang belum lahir kedunia ini.." Caci danira didalam mobil kini ia pergi siantar oleh orang kepercayaan keluarga bella

"Orang-orang kaya tidak punya hati.. Mereka akan melakukan apa saja yang menurut mereka benar.. Uang adalah kekuatan mereka, saran saya setelah semua ini selesai mbak harus benar-benar memutuskan hubungan dengan keluarga itu, mereka berbahaya mbak..." Ucap lelaki yang membawa mobil danira tercengang bagaimana bisa lelaki itu mengatakan hal itu kepada majikannya

"I-iya mas" Jawab danira ragu lalu keduanya kembali sama-sama menikmati hening sampai mobil yang mereka kendarai berhenti didepan sebuah rumah

"Mbak saya hanya mendapatkan mandat mengantarkan mbak ditempat ini akhir bulan ini mbak Bella akan melahirkan maka setelah itu mbak Danira akan bebas mbak danira harus menjauh dari orang-orang itu, termasuk keluarganya Pak Agae" Ucap lelaki itu

"Ini nomor telpon saya mbak jika mbak memerlukan bantuan saya.." Ucapnya setelah itu ia pamit meninggalkan danira sendirian ditempat itu danira berjalan mendekati pintu rumah itu ia melihat kunci tergantung ia meraih dan membuka pintu sepertinya tempat itu sudah dipersiapkan danira melihat isi rumah yang rapi dan beberapa bahan makanan tersedia di kulkas masih segar baru

"Sepertinya mereka memang sudah mempersiapkan ini" Ucap danira ia mendongak dan menemukan CCTV sedang memantaunya danira menatap cctv itu lalu mengacungkan jari jempolnya menandakan ia mengetahui mereka memantaunya

Benar saja bella duduk didepan layar komputer memperhatikan danira ia menopang dagunya menatap layar namun dengan tatapan mata yang tajam dan senyum liciknya

"Apa kamu yakin dia tidak akan mengingkari janjinya" Ny.april menghampiri bella dan duduk disampingnya dan ikut menatap layar monitor

"Aku mengenalnya dengan baik mi, danira adalah orang yang polos dan bodoh kita bisa memanfaatkan nya dengan baik.." jawab bella

"Hemm good kalau begitu.." Balas ny.april sembari tersenyum puas

"Sorry ra gue harus mamfaatin lo seperti ini tapi ini demi kebaikan gue, hidup gue harus sempurna dan lo gak boleh lebih bahagia dari gue.." Bella tersenyum licik sembari mengusap perut buncitnya

"Bella ingat jangan sampai kamu mencintai anak itu" Tegur ny.april saat ia mendapati bella mengusap perutnya namun bella tak menggubris perkataan ny.april ia berlalu meninggalkan ibunya seorang diri

Ditempat lain diego akhirnya pulang dari mall sembari membawa tas belanja yang berisi baju-baju dan ponsel untuk danira di lantai bawah ia bertemu dengan asisten pribadinya aldo lelaki itu mencuri pandang kepada bosnya itu ia melihat senyum yang sudah lama vakum dari wajah diego akhirnya muncul kembali ia menatap kantong belanja disampingnya

"Menurutmu apa dia suka" Ujarnya bertanya kepada aldo, aldo mengangguk menyetujui

"Wanita mana yang akan menolak perlakuan manis anda" Jawab aldo menggoda dan ajaibnya diego tersenyum simpul sembari meraih paper bag itu

Sesampainya diunit apartemennya ia dengan semangat berjalan mendahului aldo, bahkan aldo tak pernah mendapati temannya se'semangat itu ketika pulang ke rumah

"Saya pulang.." Ucapnya sembari membuka pintu namun ruangan itu terlihat gelap bahkan gorden tak ditutup

"Danira.. Dimana kamu?" Panggil diego ia meletakan paperbag nya dan menyalakan lampu benar saja ruangan itu kosong ia berlari menuju kamar mandi dan kamar itu juga kosong

"DANIRA" Panggilnya dengan suara lantang aldo baru saja membuka pintu dan mendapati diego dengan wajah panik berjalan mondar mandir

"Kenapa?" Aldo bertanya heran

"Do dia pergi,, cari cepat cari...." Perintahnya aldo dengan cepat berlari kembali kelantai dasar untuk mencari danira keduanya terlihat heboh mencari kesana kemari

"Pak apa kalian tadi bertengkar" Tanya aldo

"Tidak, kami baik-baik saja bahkan sangat baik.." Jawab diego

"Pak ini aneh mbak danira tidak akan pergi kemanapun.."

"Maksudmu ada orang yang mengusirnya seperti itu?" Tanya diego

"Tidak yakin, namun sepertinya ya" Jawab aldo sembari berpikir

Diwaktu bersamaan juga toni memilih untuk ke apartemen nya berharap wanita itu sudah pulang dan memaafkannya toni menekan tombol kunci dan membuka pintu sebenarnya kondisi masih sama semenjak ia ketempat itu kemarin ia menyalakan lampu dan duduk dikasur

"Ra kamu dimana?" ucap toni menyesal meskipun berkali-kali menghubunginya namun panggilan tetap tak bisa entah mengapa toni menatap lemari baju yang terbuka sedikit perasaannya tiba-tiba tak nyaman dengan langkah perjalan ia menghampiri lemari itu dan membukanya

"Danira" Mata toni terbelalak saat melihat sebagian besar baju danira tidak ada hanya tersisa beberapa potong saja, ia membuka lemari sebelah benar tas besar milik danira tak ada, ia berjalan menghampiri meja rias benar meja itu kosong mengapa ia baru menyadarinya

"Shitt.." Makinya setelah menyadari jika danira tadi kemari, toni ingat ia sempat memasang cctv dengan cepat ia memeriksa rekamannya dan ia mengusap wajahnya kasar saat melihat video danira berjalan dengan cepat memasuki tempatnya dan mengemasi barang-barangnya dengan buru-buru dan pergi juga dengan berlari kecil

"Bajingan itu benar-benar selalu merebut milikku" Ujarnya murka toni meraih kunci mobilnya lalu pergi untuk mencari diego

Dan keduanya bertemu dijalanan saat diego hendak pergi menuju apartemennya toni, toni dengan cepat keluar dari mobilnya begitupun diego ia buru-buru keluar dan menghampiri toni, diego dengan cepat melayangkan pukulannya kewajah tampan milik toni, toni yang dasarnya tidak memiliki keahlian bela diri hanya bisa melawan dengan seadanya keduanya terlibat pertengkaran sengit.. Aldo berusaha melerai mereka namun ia malah mendapatkan pukulan diwajahnya dari toni akhirnya para warga yang ada ditempat itupun turun tangan membantu melerai keduanya dan mereka berakhir di kantor polisi

"Panggil pengacara saya" Perintah diego kepada aldo yang berdiri disampingnya, sedangkan toni ia tidak tahu harus menelpon siapa ia tidak pernah berurusan seperti ini, seperti diketahui toni adalah anak kesayangan ny.Leira dimana ia selalu dimanjakan dalam segi apapun sedangkan diego usianya saja sudah kepala tiga tentu ia lebih matang dalam hal berurusan dan bekerja.

Setelah pertimbangan akhirnya toni nelepon ny.Leira untuk membantu membebaskannya

Singkat cerita perseteruan keduanya berakhir damai dengan kekeluargaan meskipun diego awalnya menolak kini mereka semua ada sudah dirumah keluarga Agae.

Toni, Diego dan aldo, kakak beradik itu duduk saling menghadap sedangkan Tn.agae duduk dikursi miliknya ny.Leira berdiri disamping Toni dan aldo berdiri disamping diego

"Aldo.." Tn.agae menatap lelaki itu

"Jelaskan" Perintahnya

"Maaf tuan saya tidak bisa menjelaskan apapun karena tn.Diego lah yang berhak menjelaskan" Jawab aldo tegas, jawab aldo tentu saja membuat tn.Agae naik pitam dan menghampiri aldo mencoba menampar wajah lelaki itu namun diego dengan cepat melerainya

"Pa hentikan" Bentak diego saat tn.agae mencengkram kerah baju lelaki itu

"Aldo adalah asistenku dia bekerja untukku dia tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga ini dan kalian jadi jangan menyeretnya dalam masalah apapun" Diego mengangkat kepalanya menatap tn.agae

Dan dengan kesal ia melepaskan cengkeraman dan pergi duduk kembali ke tempatnya

"Sekarang siapa yang mau menjelaskan!!" Tanya lelaki paruh baya itu kembali

"Mas.."

"DIAM" Bentaknya membuat leira kembali mengatupkan bibirnya

"Tanyakan kepada anak kesayangan papa kenapa ia memukulku" Toni tiba-tiba berucap padahal sebelumnya ia selalu patuh kepada tn.agae

"Bagaimana aku tidak memukulnya dia selalu berusaha merebut calon istriku bahkan dia berani melamarnya adik macam apa seperti itu" Jawab diego mencibir

"Cih calon istri, apa menurutmu danira ingin menjadi istrimu.." Balas toni mengejek, lalu keduanya kembali terlibat cekcok adu mulut

"HENTIKAN.." Bentakan tn.agae berhasil membuat keduanya berhenti berdebat

"Cukup, tidak akan ada pernikahan.. Papa dan mama tidak merestui hubungan itu Diego, Papa tidak akan pernah menganggap kamu anak jika kamu mencoba menikahi wanita jalang itu"

"PAA.." Diego berdiri menatap tn.Agae marah mendengar hal itu

"Cukup, mama mu benar papa terlalu memanjakan mu.. Kamu harus melanjutkan perjodohan dengan anak Pak Fandi, papa dan pak fandi sudah menentukan waktu untuk pertemuan keluarga lagi... Dan kamu tidak bisa menolaknya karena ini perintah" Ujar tn.Agae

Namun diego tetap lah Diego ia bahkan tak mengindahkan ucapan ayahnya ia melenggang pergi meninggalkan tempat itu

"Dan toni, papa akan kirim kamu ke LN untuk melanjutkan pendidikan.. Kamu suka memasak bukan baik papa akan turuti papa akan berikan pendidikan terbaik untukmu asalkan kamu harus meninggalkan indonesia"

"Paa" Toni menatap ayahnya memohon

"Toni mama rasa papa mu benar, kamu masih muda nak jangan hanya karena satu wanita membuat hidup kalian hancur... Cukup mama mohon kali ini" Ucap ny.Leira membalas ucapan toni setelah itu ia berlalu pergi disusul tn.Agae juga sedangkan toni ia hanya berdiri mematung dengan perasaan kacau balau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!