BAB 03

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Kesepian yang dialami oleh Erika dan sempat marah dengan sang ayah. Akhirnya sang nenek memberikan pengertian kepada sang cucu kemudian diterima oleh Erika dan mulai memahami sang ayah.

Sampai saat ini, dapat dilihat semua kebutuhan Erika memang sangat terpenuhi dan tercukupi tanpa kekurangan apapun. Itu membuktikan bahwa sang ayah sangat menyayanginya. Apapun Erika minta selalu diberikan oleh sang ayah bahkan yang sulit sekali pun.

Ayahnya Erika sang duda beranak satu yang berusia 45 tahun bernama Mandala Putra Bramantio. Seorang pengusaha serta CEO di perusahaan Bramantio Group.

Ia menggantikan sang ayah untuk melanjutkan kembali perusahaan tersebut hingga berkembang pesat sampai saat ini bahkan sudah mancanegara.

Mandala sangat disegani, dihargai, dan ditakuti oleh para pekerjanya dan rekan bisnisnya. Sempat sebelumnya terjadi kecurangan dan kekacauan dalam perusahaannya yang dilakukan oleh salah satu manager terpercayanya.

Tanpa berfikir panjang, Mandala langsung memecat secara tidak hormat dan mencebloskannya ke penjara bahkan orang itu akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dimanapun apabila setelah bebas nanti.

Dapat disimpulkan bahwa Mandala memiliki sifat yang tegas, bijaksana, pekerja keras, dingin, penyayang, dan pengertian terhadap keluarganya. Namun semenjak kehilangan sang istri akibat kecelakaan pada 18 tahun yang lalu membuat sifat Mandala menjadi berubah, ia menjadi sedikit kejam dan menakutkan di mata para karyawannya di kantor.

Bahkan melakukan sedikit kesalahan pun ia langsung memecatnya tanpa melakukan pertimbangan ataupun tanpa memberikan kesempatan kedua.

Mandala juga sempat mengalami stress dan depresi berat sehingga hampir mengakhiri hidupnya di karenakan ia merasa bersalah terhadap almarhum sang istri yang tidak mampu menjaganya dengan baik dan andaikan ia tidak berangkat ke luar kota maka kecelakaan tersebut tidak akan terjadi.

Hal ini yang menimbulkan penyesalan yang amat dalam bagi Mandala serta sepanjang itu pula ia tidak menghiraukan sang anak Erika. Oleh sebab itu, sang anak Erika diasuh oleh kedua orangtuanya Ibu Rita dan Bapak Bramantio.

Percobaan melakukan mengakhiri hidupnya sempat di cegah oleh sang ibu ketika hendak mengantarkan makanan ke kamar sang anak Mandala ketika itu pula sang ibu berteriak melihat sang anak mengiris pergelangan tangannya dengan benda tajam serta darah yang bercucuran di lantai.

Sang ibu secepatnya menghubungi sang dokter pribadi sekaligus sahabat karib sang anak semasa kuliah dulu yaitu Dokter Bagas Syahputra. Dokter Bagas sudah lama mengabdi dengan keluarga Mandala dan keluarga.

Atas kejadian tersebut mengakibatkan Mandala cukup lama tidak masuk ke kantor serta untuk sementara sang ayah lah yang menggantikan sampai kondisi Mandala pulih kembali.

Setahun kemudian kondisi Mandala sudah pulih sepenuhnya dan mulai menerima kehadiran sang anak Erika di dekatnya hingga saat ini. Mandala menjadi posesif terhadap sang anak setelah kejadian tersebut. Ia tidak mau kejadian tersebut terulang kembali ke sang anak.

Walaupun Mandala jarang sekali pulang ke rumahnya, ia tidak pernah lepas pengawasannya terhadap sang anak Erika. Ia memerintahkan sebagian bodyguard nya untuk mengawal dan mengawasi kemana pun Erika pergi termasuk memantau pergaulannya sehari-hari.

Urusan percintaan, Mandala untuk sementara tidak ingin berhubungan dengan wanita mana pun. Rasa bersalahnya terhadap almarhum sang istri masih terbayang di kepalanya. Di kantor kerap sekali karyawannya yang wanita selalu mencari perhatiannya tapi Mandala tidak menggubris hal itu ia masih tetap dengan pekerjaan bahkan tidak melirik sedikitpun.

Bukan itu saja, sang ibu seringkali menjodohkannya dengan anak gadis sesama rekan arisan sosialitanya. Tetapi Mandala tetap saja menolak secara halus tanpa menyakiti hati sang ibu dengan alasan belum bersedia untuk menikah lagi.

Sang ibu merasa mengeluh dan khawatir dengan kondisi Mandala kedepannya karena umurnya semakin lama bukan semakin muda ia ingin melihat sang anak menikah lagi dan memiliki keluarga yang utuh serta yang akan mengurus sang anak Mandala dan sang cucu Erika sebelum ia meninggalkan dunia ini.

...🌹🌹🌹...

Di pagi hari ini Mandala berada di kediamannya dikarenakan pekerjaan bisnisnya di luar kota telah selesai hanya saja pekerjaan di kantornya lah yang belum terselesaikan. Terlihat cahaya matahari dibalik gorden putih, Mandala bergegas bangun langsung meluncur ke kamar mandi.

Selesai dari proses mandinya ia keluar menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya menampakkan dada yang kotak dan otot-ototnya bak aktor bintang bollywood.

Ia pun mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil kemudian berjalan menuju ruangan dimana terdapat kumpulan pakaiannya memilih pakaian yang cocok dari kemeja, jas, celana, dan dasi yang cukup senada.

Setelah siap semua, ia turun ke bawah menuju ke meja makan dilihatnya para pembantu sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya sesekali melirik kamar sang ibu dan sang anak dan bertanya ke para pembantu.

"Bik, ibu sama Erika mana? kok belum turun sarapan?"

Mandala bertanya sambil menyeruput teh yang telah dihidangkan oleh para pembantunya.

"Eh... mungkin sebentar lagi tuan. Hm... Tuan mau sarapan yang mana, tuan?" Sang pembantu bertanya dengan sopan ke Mandala.

"Hm... roti saja bik. Soalnya saya terburu-buru mau berangkat ke kantor." jawab Mandala sambil melirik tangga yang sudah terlihat sang anak Erika memakai pakaian sekolahnya dan sang Ibu memakai pakaian gamisnya sudah turun menuju meja makan.

"Loh... pagi-pagi sudah rapi. Mau kemana kamu, Man. Bukan sebelumnya kamu bilang urusan pekerjaan di luar kota sudah selesai?" tanya sang ibu yang hendak mendekati meja makan.

"Iya yah, bukannya sudah selesai? trus jalan-jalan kita gimana?" tanya sang anak sambil menggeser kursi hendak duduk sarapan.

"Ayah hari ini ada sedikit tugas untuk acara ulang tahun perusahaan yang diadakan nanti malam, Buk, Erika. Jadi harus hadir untuk pemantauan sampai mana persiapannya dan apa saja yang diperlukan besok malam. Sayang, maaf ya hari ini ayah nggak bisa ngajak kamu jalan-jalan. Setelah acara ini baru kita jalan-jalan, oke" jawab sang ayah dengan lembut sekaligus memberi pengertian ke sang anak.

"Yahh... batal lagi deh. Tapi yah, acara nanti malam aku boleh ikut kan?" dengan muka imutnya serta mengedipkan matanya kepada sang ayah.

"Boleh dong sayang, kita semua memang harus hadir. Kan ini acara ulang tahun perusahaan keluarga kita. Besok malam dandan dan pakai gaun yang cantik. Oke princess?" jawabnya lagi kepada sang anak.

"Kalau nggak ada gaun yang bagus di lemari kamu nanti kita belanja buat beli gaun yang baru dan lebih cantik kemudian kita ke salon untuk dandan yang cantik, gimana Erika?" tanya sang nenek.

Erika mikir dengan telunjuk di dagu mengingat isi lemarinya

"Hm...di lemari Erika semua gaun udah terpake semua nek, Erika kan nggak mau pake gaun itu-itu aja nek. Erika kan maunya kan mau tampil cantik di acara ayah. Hemm...oke deh nanti kita belanja." jawab Erika dengan semangat mengiyakan saran sang nenek.

"Ya udah nanti sepulang sekolah kita langsung ke mall gimana?" ajak sang nenek.

Dengan semangat 45 menyetujui ajakan sang nenek "Oke nenek."

Setelah obrolan mengenai gaun apa yang dipakai Erika besok malam. Terdiam hanya terdengar dentingan suara sendok garpu dan piring beradu saja.

Selesai acara sarapannya Mandala pun pamit dengan sang ibu dan sang anak berangkat ke kantor.

"Kalau gitu aku berangkat dulu, buk. Sayang, nanti kamu berangkatnya sama supir aja tidak apa-apa kan? Aku pamit ya buk" berdiri dari kursinya kemudian menghampiri sang ibu mengulurkan tangan salam dan mengusap kepala sang anak.

"Iya, hati-hati dijalan. Semoga lancar acaranya." jawab sang ibu Rika menyambut tangan Mandala dan mengusap kepala sang anak.

"Oke yah. Hati-hati dijalan, ya yah?." jawab Erika sambil menyalami tangan sang ayah kemudian mengecup kening sang anak.

"Iya buk. Oke princess, ayah pamit. Assalamualaikum." pergi meninggal sang ibu dan Erika yang masih sarapan.

"Wa'alaikumussalam." jawab Bu Rika dan Erika dengan serempak.

Kemudian Mandala pun berangkat menaiki mobilnya yang dikendarai sopir pribadinya. Di dalam mobil ia terdiam sambil memainkan tablet untuk mengecek keperluan untuk besok malam dari dekorasi, tamu undangan sampai catering untuk nanti malam.

Ia tidak mau acara besok malam ada kekurangan sedikit pun dan harus beda dari tahun sebelumnya. Ia pun menghubungi sekretaris nya untuk melakukan rapat kecil sesampainya di kantor.

...Bersambung ........

Maaf banyak ke typo

Terpopuler

Comments

Ella Ella

Ella Ella

seperti membaca buku cerita Thor ,blm Nemu percakapannya yg bkin greget

2024-09-25

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

percakapannya banyakin, thor.. m

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 38
38 BAB 39
39 BAB 40
40 BAB 41
41 BAB 42
42 BAB 43
43 BAB 44
44 BAB 45
45 BAB 46
46 BAB 47
47 BAB 48
48 BAB 49
49 BAB 50
50 BAB 51
51 BAB 52
52 BAB 53
53 BAB 54
54 BAB 55
55 BAB 56
56 BAB 57
57 BAB 58
58 BAB 59
59 BAB 60
60 BAB 61
61 BAB 62
62 BAB 63
63 BAB 64
64 BAB 65
65 BAB 66
66 BAB 67
67 BAB 68
68 BAB 69
69 BAB 70
70 BAB 71
71 BAB 72
72 BAB 73
73 BAB 74
74 BAB 75
75 BAB 76
76 BAB 77
77 BAB 78
78 BAB 79
79 BAB 80
80 BAB 81
81 BAB 82
82 BAB 83
83 BAB 84
84 BAB 85
85 BAB 86
86 BAB 87
87 BAB 88
88 BAB 89
89 BAB 90
90 BAB 91
91 BAB 92
92 BAB 93
93 BAB 94
94 BAB 95
95 BAB 96
96 BAB 97
97 BAB 98
98 BAB 99
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 102
102 BAB 103
103 BAB 104
104 BAB 105
105 BAB 106
106 BAB 107
107 BAB 108
108 BAB 109
109 BAB 110
110 BAB 111
111 BAB 112
112 BAB 113
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 38
38
BAB 39
39
BAB 40
40
BAB 41
41
BAB 42
42
BAB 43
43
BAB 44
44
BAB 45
45
BAB 46
46
BAB 47
47
BAB 48
48
BAB 49
49
BAB 50
50
BAB 51
51
BAB 52
52
BAB 53
53
BAB 54
54
BAB 55
55
BAB 56
56
BAB 57
57
BAB 58
58
BAB 59
59
BAB 60
60
BAB 61
61
BAB 62
62
BAB 63
63
BAB 64
64
BAB 65
65
BAB 66
66
BAB 67
67
BAB 68
68
BAB 69
69
BAB 70
70
BAB 71
71
BAB 72
72
BAB 73
73
BAB 74
74
BAB 75
75
BAB 76
76
BAB 77
77
BAB 78
78
BAB 79
79
BAB 80
80
BAB 81
81
BAB 82
82
BAB 83
83
BAB 84
84
BAB 85
85
BAB 86
86
BAB 87
87
BAB 88
88
BAB 89
89
BAB 90
90
BAB 91
91
BAB 92
92
BAB 93
93
BAB 94
94
BAB 95
95
BAB 96
96
BAB 97
97
BAB 98
98
BAB 99
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 102
102
BAB 103
103
BAB 104
104
BAB 105
105
BAB 106
106
BAB 107
107
BAB 108
108
BAB 109
109
BAB 110
110
BAB 111
111
BAB 112
112
BAB 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!