BAB 04

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Setelah sedikit perbincangan antara sang ayah, anak, dan nenek di meja makan saat sarapan pagi tadi. Selang beberapa menit, Erika pun berangkat ke sekolah diantar oleh sang sopir pribadinya Pak Rahmad. Memainkan benda pipih menghubungi sahabatnya Ismalia apakah telah tiba di sekolah atau belum.

"Hello, Is. Lo udah sampe di sekolah atau belum?"

"Wa'alaikumussalam, Rika." Menghembuskan nafas kesal.

"Hehe... sorry Is." jawab dengan cengengesan di telpon.

"Udah, emangnya kenapa? Kamu udah berangkat atau belum."

"Udah nih, masih dalam perjalanan bentar lagi nyampe."

Jawab dengan ber 'oh' ria.

"Ok deh, sampai ketemu di sekolah ya, Is? By beb" diakhiri dengan emoticon.

Beberapa menit kemudian, tibalah Erika di sekolah dilihatnya jam di pergelangan tangan menunjukkan masih 10 menit lagi bunyi lonceng. Ia langsung menuju kelas dilihatnya Erika sedang mengobrol dengan teman-temannya yang lain. Berjalan mengendap-endap mengagetkan Erika dari belakang.

"Bahh... hayoo ngomongin apaan."

Merasa kaget menampok lengan Erika, "Aduh, kamu ini kebiasaan. Dasar teman gak punya akhlak." dengan wajah cemberutnya.

Erika cuma cengengesan "Hehe... sorry Is. Emang sengaja. Please jangan marah ya, nanti cepat keriput loh."

"Iya iya, bawel. So udah sarapan pagi?" tanya Ismalia karena Erika kadang sering lupa bahkan tidak sarapan pagi sama sekali berakhir ketika di jam belajar sering mengeluh perih bagian ulu hati.

"Udah dong, tadi sarapan sama bokap dan nenek." Langsung duduk di samping Ismalia meletakkan tasnya di meja karena mereka duduk sebangku.

"Loh, tumben ayah kamu ada di rumah. Biasanya kan kamu sering ngeluh tuh karna ayah kamu gak ada di rumah." merasa heran.

"Iya nih. Kadang datang ke sekolah pasang muka kusut kayak cucian basah." tanya Tania menimpali.

"Iya, hari ni bokap gue gak ke luar kota, udah selesai katanya. Tapi sekarang masih ada aja tu kerjaan di kantor. Huh, nyebelin banget sampe gak jadi jalan-jalan deh." Dengan raut muka kecewa.

"Ohh... gak baik kayak gitu, Rik. Bagaimana pun ayah kamu tetap sayang sama kamu. Buktinya apa yang kamu minta tetap dapat kan. Beda banget sama aku harus berjuang dulu kalau pengen sesuatu." jawabnya mengeluh dan merasa sedih karena nasibnya tidak seperti Erika tetapi tetap bersyukur.

"Yak elah kok jadi mewek sih, Is. Gak asik ah kalau kayak gini." Menghibur Ismalia yang merasa sedih sambil mengusap pergelangannya.

"Senyum dong, Is." Menampak senyum gigi putihnya.

Tania dan yang lain pun ikut menghibur "Iya nih, gak seru ah kalau mewek." Muka cemberut.

"Eh.. gak kok." Mengelak menutupi dengan tarikan senyum di bibir pinknya.

Cukup terdiam lama, akhirnya bunyi suara bel menandakan masuk. Di jam pertama mereka belajar mata pelajaran Matematika yang diampu oleh Bu Santi yang terkenal dengan galaknya.

Bu Santi masuk kelas sambil menyapa para murid dengan muka sadisnya.

"Assalamualaikum dan selamat pagi anak-anak." ucap Bu Santi.

"Wa'alaikumussalam, pagi Bu." Jawab para murid suasana tegang. Selesai sesi salam kemudian tidak lama berlangsung proses ngajar-mengajarnya di kelas.

...🌹🌹🌹...

Setelah 3 jam berlangsung proses ngajar-mengajarnya suara bel pun berbunyi waktunya jam istirahat. Ismalia, Erika dan yang lain masih merapikan buku dan memasukkannya ke dalam tas lalu keluar menuju kantin.

Mereka keluar berjalan beriringan Ismalia, Erika, dan Tania ke kantin tiba langsung memesan makanan favoritnya masing-masing. Ismalia dan Erika memesan bakso tanpa tahu dan telur.

Karena mereka memiliki makanan kesukaan yang sama sedangkan Tania memesan nasi goreng dengan telur ceplok dua serta memesan masing-masing teh es manis. Mereka mengobrol sambil menunggu pesanan datang.

"Is, gue mau nanya. Orderan untuk cateringan penuh gak?" Tanya Erika disertai pesanan minuman mereka datang.

Menyeruput teh es manis Ismalia menjawab "Untuk minggu ini, nggak sih. Kenapa?" pandang Ismalia ke Erika merasa heran.

Melepas sedotan dari mulut dan menepikan gelasnya ke kiri sambil fokus ngobro.

"Gini nih, kalau orderan lo gak penuh. Gue mau nyaranin bokep gue buat catering dengan lo aja buat acara hari ulang tahun perusahaan bokap gue nanti besok malam. Gimana?"

"Aku sih ok ok aja, tapi ayah kamu mau gak tuh. Dan pasti acara pasti rame kan? "

"Pasti mau lah secara kan masakan bokap lu enak kalah tu masakan di restoran. " sambil gelak

"Ya pasti rame lah kan acara penting dan yang diundang bukan orang sembarangan."

"Dan kalau nanti kalau ayah aku setuju, gue kasih tau deh, Is."

"Oke sip."

Tidak berselang lama pesanan mereka pun datang kemudian langsung di santap tidak lupa juga Ismalia menuangkan saus cabe ke bakso. Dilihatnya Erika juga menuangkan saus cabe ke bakso, Ismalia cepat melarangnya.

"Ehh...gak usah pake cabe, Rik? nanti maag kamu kambuh." Tegur si Ismalia.

"Dikit aja, Is. Gak enak kalau gak ada pedesnya." masih ngeyel dan kesel.

"Tetep aja gak boleh. Kamu gak ingat waktu itu juga kamu pake cabe trus langsung perih kan?" tetap bersikeras melarang.

"Waktu itu kan gue belum sarapan pagi Ismalia ku cantik dan baik hati tidak sombong." jawab Erika.

"Pokoknya gak boleh, nurut aja npa sih susah amat kalau gak aku gak mau temanan lagi sama kamu." ucap Ismalia sambil mengalihkan pandangan ke makanannya dengan kesal.

"Udah turutin aja napa sih, Rik. Ini kan buat kebaikan lo. Liat tu Is udah ngambekkan." timpal si Tania.

Dengan terpaksa mengembalikan botol saus cabe ke tempatnya semula dan meminta maaf dengan Ismalia.

"Iya deh iya." diliriknya Ismalia yang masih mode ngambek dan kesel. "Udah dong Is ngambeknya kan gak udah gak pake cabe." sambil mengusel lengan Ismalia.

Ismalia melirik masih wajah kesal "Awas ya kamu ulangin lagi."

"Iya Ismalia ku yang cantik dan baik hati." pasang muka imut.

"Iya. " Jawab sambil menghembuskan nafas

Tania menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka berdua.

Kemudian kembali menyantap makanan mereka. Tengah asik menyeruput kuah bakso, datang lah dua teman pria mengagetkan mereka bertiga tidak lain yaitu Rio dan Rehan hingga tersedak.

Rio dan Rehan memang sedikit usil terhadap temannya yang cewek. Mereka sering bertengkar dan berdebat untuk hal yang tidak penting. Itu lah yang membuat persahabatan mereka menjadi erat bak permen karet melekat di rambut hehehe.

"Woy... makan nggak ngajak-ngajak. Tega ya lo pada sama kita-kita."

Setelah mengagetkan ketiga temannya hingga tersedak tanpa pasang muka bersalah sedikit pun.

"Heh gila lo berdua, kira-kira dong ngagetin orang. Tersedak ni gue, dasar tidak berperisahabatan. Songong lu berdua" ucap Erika muka merah akibat tersedak dan marah-marah.

"Ya maaf. Kalian sih ke kantin nggak ngajak." Jawab Rio.

"Apa hubungannya coba dan ngapain jugak ngajak kalian." jawab Tania tampak masih kesel.

"Ada lah, kan kita-kita juga lapar hehehe." Ucap Rio cengengesan.

"Erika, traktir dong. Pahala loh traktir temen." Rehan dan Rio pasang wajah sok imut sambil mengedipkan mata.

"Ogah! Beli aja sendiri. Orang kaya kok perhitungan." jawab Erika dengan muka malas.

"Yah... boleh dong, Rik? sekali ni aja. Janji? Please..." Ucap Rehan memohon sambil menjulurkan jari kelingkingnya ke Erika.

Dengan tidak tega Erika pun mentraktir teman pria tersebut dengan wajah melas "Ya udah, pesan dah lo sono".

Merasa senang di traktir "Yes! thanks ya Erika yang baik hati." Mereka langsung memesan bakso.

Ismalia dan Tania menggelengkan kepala dan gelak melihat ekspresi Erika ketika kesal dengan temannya tersebut dan tingkah laku Rio dan Rehan. Kemudian dengan cepat menyelesaikan makannya sebelum suara bel berbunyi. Selesai makan tidak lama, suara bel berbunyi semua siswa kembali ke kelas masing.

3 jam kemudian, suara bel berbunyi semua siswa pulang. Sesampainya di pintu gerbang, Tania, Rio dan Rehan berpisah dan berpamitan ke Ismalia dan Erika. Tinggal mereka berdua lah yang belum pulang. Erika belum pulang karena menunggu sang sopir menjemput sedangkan Ismalia menggunakan sepedanya menemani Erika.

"Is, lo pulang aja deh. Gue nggak apa-apa kan bentar lagi supir gue sampe." Ucap Erika.

"Nggak papa kok. Gue juga nggak ada kerjaan dirumah. Tenang aja gue temanin lo sampe supir lu sampe." Jawab Ismalia masih kekeh. Mereka pun menunggu di halte dekat sekolah.

Tak lama kemudian tibalah sang sopir menghampiri Erika membukakan pintu mobil. Ismalia yang ikut menemani akhirnya pulang juga dengan arah masing-masing.

...Bersambung........

Mohon maaf ya kata-katanya banyak yang berantakan dan typo Salam Kenal Semua...

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 38
38 BAB 39
39 BAB 40
40 BAB 41
41 BAB 42
42 BAB 43
43 BAB 44
44 BAB 45
45 BAB 46
46 BAB 47
47 BAB 48
48 BAB 49
49 BAB 50
50 BAB 51
51 BAB 52
52 BAB 53
53 BAB 54
54 BAB 55
55 BAB 56
56 BAB 57
57 BAB 58
58 BAB 59
59 BAB 60
60 BAB 61
61 BAB 62
62 BAB 63
63 BAB 64
64 BAB 65
65 BAB 66
66 BAB 67
67 BAB 68
68 BAB 69
69 BAB 70
70 BAB 71
71 BAB 72
72 BAB 73
73 BAB 74
74 BAB 75
75 BAB 76
76 BAB 77
77 BAB 78
78 BAB 79
79 BAB 80
80 BAB 81
81 BAB 82
82 BAB 83
83 BAB 84
84 BAB 85
85 BAB 86
86 BAB 87
87 BAB 88
88 BAB 89
89 BAB 90
90 BAB 91
91 BAB 92
92 BAB 93
93 BAB 94
94 BAB 95
95 BAB 96
96 BAB 97
97 BAB 98
98 BAB 99
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 102
102 BAB 103
103 BAB 104
104 BAB 105
105 BAB 106
106 BAB 107
107 BAB 108
108 BAB 109
109 BAB 110
110 BAB 111
111 BAB 112
112 BAB 113
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 38
38
BAB 39
39
BAB 40
40
BAB 41
41
BAB 42
42
BAB 43
43
BAB 44
44
BAB 45
45
BAB 46
46
BAB 47
47
BAB 48
48
BAB 49
49
BAB 50
50
BAB 51
51
BAB 52
52
BAB 53
53
BAB 54
54
BAB 55
55
BAB 56
56
BAB 57
57
BAB 58
58
BAB 59
59
BAB 60
60
BAB 61
61
BAB 62
62
BAB 63
63
BAB 64
64
BAB 65
65
BAB 66
66
BAB 67
67
BAB 68
68
BAB 69
69
BAB 70
70
BAB 71
71
BAB 72
72
BAB 73
73
BAB 74
74
BAB 75
75
BAB 76
76
BAB 77
77
BAB 78
78
BAB 79
79
BAB 80
80
BAB 81
81
BAB 82
82
BAB 83
83
BAB 84
84
BAB 85
85
BAB 86
86
BAB 87
87
BAB 88
88
BAB 89
89
BAB 90
90
BAB 91
91
BAB 92
92
BAB 93
93
BAB 94
94
BAB 95
95
BAB 96
96
BAB 97
97
BAB 98
98
BAB 99
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 102
102
BAB 103
103
BAB 104
104
BAB 105
105
BAB 106
106
BAB 107
107
BAB 108
108
BAB 109
109
BAB 110
110
BAB 111
111
BAB 112
112
BAB 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!