BAB 05

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Setelah drama telepersahabatan antara Ismalia, Erika, Tania, Rio, dan Rehan di kantin sekolah.  Dengan tingkah songong Rio dan Rehan mengagetkan kekhusukkan acara makan Ismalia, Erika, dan Tania hingga kaget dan tersedak kuah bakso yang mereka santap. Sehingga menyebabkan kekesalan Erika terhadap kedua teman songongnya itu.

Setiba Erika dan sopir di kediaman mereka, ia langsung masuk ke dalam rumah sambil mengucapkan salam dilihatnya rumah dalam keadaan sepi kemudian langsung menuju ke dapur hanya terlihat para pembantu yang sedang berkutat mempersiapkan makan siang.

Mata Erika pun sesekali melirik kamar sang nenek dan sang ayah yang berada di lantai dua terlihat pintu masih tertutup rapat kemudian bertanya ke sang pembantu Bik Inah kepala pembantu.

"Assalamualaikum, kok sepi amat." Telihat sepi langsung menuju ke dapur.

Mengucap salam sekali lagi ke para pembantu di dapur.

"Assalamualaikum, bik."

Sedikit kaget menjawab.

"Eh... non. Wa'alaikumussalam. Sudah pulang non, kapan datangnya, kok bibi nggak kedengeran ya, non?" dengan pertanyaan berbondong-bondong.

"Hehe... aduhh. Satu-satu dong bik nanya nya. Barusan bik Rika sampenya dan gimana mau kedengeran toh bibi khusuk banget masaknya hehe." Sambil terkekeh melirik kamar sang nenek dan sang ayah.

"Hehehe... maaf, non." Sambil menyuguhkan segelas air putih di atas meja untuk Erika.

"Makasih, bik. Oh ya, nenek mana bik kok pintunya tertutup rapat trus ayah udah pulang." tanya sambil meminum air.

Sedang memasak menoleh ke Erika sedang duduk di meja makan.

"Ada kayaknya non, mungkin sedang tidur soalnya tadi pagi nyonya besar habis menata taman belakang. Mungkin kecapeaan, non. Kalau tuan belum pulang dari pagi kemungkinan bentar lagi, non." Kemudian melanjutkan memasak.

Jawab Erika yang ber 'oh' ria. Meneguk segelas air putih yang disuguhkan sang bibi hingga tandas.

"Kalau gitu Rika ke atas dulu ya bik gerah mau mandi." Pamit menuju ke kamar terus mandi karena badannya sudah berkeringat dan lengket.

"Eh... iya non." Jawab sang bibi.

Tak berselang lama, terdengar suara mobil di luar yang sudah diketahui suara mobil milik Mandala. Bik Inah pun berjalan menuju pintu depan untuk membukakan sang majikan.

Terlihat Mandala sudah di depan pintu sambil mengucap salam dan masuk ke dalam. Sama halnya dengan Erika, Mandala merasa heran dilihat rumah sangat sepi dan bertanya ke sang bibi.

"Assalamualaikum." Dengan muka datarnya sambil melirik dalam rumah.

"Wa'alaikumussalam, tuan."

"Oh ya, kok sepi banget. Yang lain pada kemana?"

Menundukkan pandangan Bik Inah menjawab. 

"Ada tuan. Nyonya besar mungkin sedang tidur kalo non Erika baru pulang langsung masuk kamar dan mandi tuan."

Tanpa menjawab ucapan Bik Inah, Mandala langsung menuju menaiki tangga ke arah kamarnya untuk melakukan ritual mandinya sebelum turun untuk makan siang.

Erika yang sudah selesai mandinya dengan memakai pakaian santai baju kaos lengan panjang celana santai panjang serta rambut ikat kucir kuda turun menghampiri meja makan yang sudah tersaji berbagai macam makanan yang sudah siapkan sang bibi.

"Wahh... keliatannya enak nih. Oh ya bik tadi Rika denger kayak suara mobil ayah deh, ayah sudah pulang bik." tanya Erika sambil mengambil nasi ke piringnya karena tidak sabar untuk menyantap.

Sambil membantu menuangkan air ke gelas Erika.

"Iya non, ayah non udah pulang baru aja masuk kamar mungkin sedang mandi kali, non." Kemudian beralih lagi ke dapur.

Erika hanya mengangguk kembali menyantap makanan yang sudah tersaji di piringnya. Terdengar suara pintu terbuka terlihat sang nenek keluar seperti bangun tidur kemudian turun menyapa sang cucu tengah makan siang.

"Sudah pulang kamu, rik. Sendiri aja. Apa ayahmu belum pulang?" menghampiri meja makan melirik sang cucu tengah asik menyantap makanannya.

"Sudah nek. Kata Bik Inah ayah udah pulang mungkin sedang mandi nek."

Tanpa menjawab hanya mengangguk saja sang nenek pun mengambil nasi ke piringnya turut menyantap. Akibat menata taman tadi pagi membuat mata sang nenek mengantuk dan lapar mungkin efek kecapean.

...🌹🌹🌹...

Terdengar kembali suara pintu terbuka dari kamar Mandala, Erika dan nenek melirik kedatangan sang ayah sekaligus sang anak menuruni tangga menuju ke meja makan dan bergabung bersama yang lain.

"Udah turun ternyata." melirik Erika dan sang ibu tengah makan.

"Sayang, udah lama datangnya?" tanya sang ayah ke Erika sambil menarik kursi lalu duduk.

"Udah yah hehehe." Senyum menampakkan gigi putihnya.

"Ibu tadi kemana kok tadi nggak ada." tanya Mandala sang anak mengambil nasi di bantu Bik Inah.

"Ohh... ibu tadi ketiduran kecapean habis menata taman mana terlihat berantakan kayak nggak sedap aja liatnya."

"Loh kan ada Pak Udin yang akan merapikan. Nanti kalau kecapean trus sakit gimana." ucap Mandala khawatir.

"In Syaa Allah nggak, Man. Ibu masih kuat daripada ibu diam dirumah gak buat apa-apa kan lebih bosan liat taman berantakan banget mendin ibu rapiin deh. Sekalian olahraga pagi biar sehat." ujar panjang sang ibu.

"Tapi ibu jangan lupa minum obatnya juga." Sambil memasukkan makanan ke mulut.

"Iya... ibu selalu ingat tenang aja."

Cukup terdiam yang hanya terdengar suara dentingan sendok garpu dan piring beradu bunyi. Akhirnya mereka menyelesaikan sarapannya kemudian menuju ke ruangan santai menonton televisi sedangkan para pembantu membersihkan meja makan bekas makanan majikan.

Terlihat sang nenek dan Mandala asik menonton televisi sedangkan Erika tengah asik berbalas pesan di Aplikasi Hijau ke sahabatnya Ismalia dengan senyum-senyum sendiri. Teringat yang di bicarakan antara Erika dan sahabatnya tentang catering untuk acara besok malam langsung menanyakan ke sang ayah.

"Yah, untuk catering acara besok malam udah dapat atau belum." tanya Erika.

Tampak berfikir.

"Belum kayak soalnya ayah bingung mau pesan dimana. Tahun lalu kayaknya nggak deh masa itu-itu mulu ntar bosan para undangan." jawab sang ayah Mandala.

Dengan semangat bangun dari duduknya dari lantai ke sofa mendekati sang ayah.

"Gimana kalau RM Berkah yah punya orangtua sahabat Rika. Soal rasa nggak usah khawatir ayah sahabat Rika yang masak rasanya enak yah restoran mah kalah jauh. Kebersihannya In Syaa Allah terjaga dengan baik. Gimana, yah?"

Erika memandang sang ayah yang tampak berfikir dengan saran rekomendasi sang anak mengenai catering. Sedangkan sang nenek tidak melirik sedikit pun bahkan menimpali percakapan antara anak dan ayah ia hanya fokus ke acara di televisi.

Berfikir cukup lama akhirnya sang ayah menyetujui saran sang anak dan menyegerakan melakukan pemesan untuk besok malam. Dengan semangat 45 Erika denga gercep mengambil benda pipih di atas meja kemudian membuat aplikasi hijau menghubungi Ismalia.

Di seberang sana juga merasa senang karena tawaran dari sahabatnya Erika segera memberitahu sang ayah dan ibu untuk menyiapkan pesanan ayah Erika untuk besok malam sebanyak 4000 porsi yang akan di adakan di Kantor Perusahaan Mandala Group.

(jumlah porsi anggap saja seperti itu😁)

Erika pun segera menutup panggilan sahabatnya dan duduk kembali lensehan di lantai sambil mata tertuju ke televisi. Sedangkan sang ayah sudah pamit masuk ke kamar. Tinggallah sang nenek dan Erika di ruangan santai.

Setelah Mandala memasuki kamar, sang nenek pun mulai bertanya. 

"Eh... Sayang. Emangnya ada temanmu yang buka pemesan catering untuk acara beginian?"

"Ada dong nek. Nama nya Ismalia bukan dia sih yang buka tapi orangtuanya. Emang kenapa nek?"

"Nggak papa. Nenek kayaknya kok nggak tau ya."

"Ya nggak tau lah kan belum pernah Erika kenalin ke nenek yang mana Ismalia. Besok malam ia hadir kok kan ia turut mengantar cateringnya sekalian di Ismalia di undang juga."

"Mungkin kali ya kan yang nenek tau teman kamu cuma Tania, Rio dan Rehan. Yang si Ismalia tu nenek nggak tau."

"Of course lah nenek nggak tau soalnya Ismalia tu cuma sekali ke sini itu pun waktu nenek pulang ke kediaman nenek dan kakek dan itu pun sebentar doang pas kita-kita buat kerja kelompok."

"Ohh... pasti cantik kan orangnya kalau dilihat dari namanya ISMALIA." ujar sang nenek.

"Cantik nek. Is ni orangnya baik, sopan, perhatian, penyayang, sholehah, lemah lembut, dan pandai masak lagi." jawab Erika memuji Ismalia.

Ekspresi sang nenek hanya mangut-mangut saja mendengar kepribadian Ismalia saat dipuji sang cucu Erika.

"Besok malam boleh dong kenalan nenek dengan sahabatmu itu."

"Pasti dong nenek." kemudian pamit untuk menuju ke kamar.

"Ya udah nek Erika mau pamit ke atas dulu mau istirahat. Dahh nek." sambil mencium kedua pipi sang nenek.

...🌹🌹🌹...

Di kamar Mandala dengan kombinasi warna cat silver dan putih gorden putih tampak terlihat estetik sesuai dengan kriteria kamar pria serta tercium bau wangi ruangan maskulin khas pria.

Terlihat Mandala masih berkutat di depan laptopnya yang masih betah berada di ruang kerjanya yang di sekat oleh rak buku untuk menyelesaikan perencanaan besok malam yang belum selesai. Walaupun tidak semuanya Mandala yang handle tapi tetap saja sekretaris pribadi yang ikut menyelesaikan dan mengurusnya.

Tak terasa malam pun tiba, sekian lama berada di ruangan kerja. Ia pun turun makan malam bersama sang ibu dan anak di bawah yang terlihat sudah tersaji oleh para pembantu.

Selesai acara makan malam mereka. Mereka berpamitan kemudian balik ke atas menuju ke kamar masing-masing untuk beristirahat tidur. 

Dikarena besok Hari Minggu pagi, sang nenek dan Erika mengisinya dengan pergi jalan-jalan kemudian ke Mall untuk berbelanja untuk acara besok malam serta mampir sebentar ke rumah nenek dan kakeknya sekaligus mengajak sang kakek untuk menginap.

Sebelumnya sang kakek tidak dapat ikut menginap di rumah Mandala di karena sang kakek tengah sibuk mengurus perusahaan sang kakek sendiri. Sang kakek memiliki dua perusahaan yang satunya dipercayakan ke Mandala untuk memimpin sedangkan yang satunya lagi sang kakek sendiri yang memimpin.

Perusahaan yang dipimpin oleh Mandala hingga kini semakin berkembang pesat hingga membuat bangga sang kakek.

...Bersambung.......

Sekali lagi mohon maaf ya apabila terdapat kalimatnya yang berantakan. Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗 Dan baca juga novel saya yang lainnya

Takdir Tak Sejalan ✅

Semaian Dua Arah Cinta ✅

Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 38
38 BAB 39
39 BAB 40
40 BAB 41
41 BAB 42
42 BAB 43
43 BAB 44
44 BAB 45
45 BAB 46
46 BAB 47
47 BAB 48
48 BAB 49
49 BAB 50
50 BAB 51
51 BAB 52
52 BAB 53
53 BAB 54
54 BAB 55
55 BAB 56
56 BAB 57
57 BAB 58
58 BAB 59
59 BAB 60
60 BAB 61
61 BAB 62
62 BAB 63
63 BAB 64
64 BAB 65
65 BAB 66
66 BAB 67
67 BAB 68
68 BAB 69
69 BAB 70
70 BAB 71
71 BAB 72
72 BAB 73
73 BAB 74
74 BAB 75
75 BAB 76
76 BAB 77
77 BAB 78
78 BAB 79
79 BAB 80
80 BAB 81
81 BAB 82
82 BAB 83
83 BAB 84
84 BAB 85
85 BAB 86
86 BAB 87
87 BAB 88
88 BAB 89
89 BAB 90
90 BAB 91
91 BAB 92
92 BAB 93
93 BAB 94
94 BAB 95
95 BAB 96
96 BAB 97
97 BAB 98
98 BAB 99
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 102
102 BAB 103
103 BAB 104
104 BAB 105
105 BAB 106
106 BAB 107
107 BAB 108
108 BAB 109
109 BAB 110
110 BAB 111
111 BAB 112
112 BAB 113
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 38
38
BAB 39
39
BAB 40
40
BAB 41
41
BAB 42
42
BAB 43
43
BAB 44
44
BAB 45
45
BAB 46
46
BAB 47
47
BAB 48
48
BAB 49
49
BAB 50
50
BAB 51
51
BAB 52
52
BAB 53
53
BAB 54
54
BAB 55
55
BAB 56
56
BAB 57
57
BAB 58
58
BAB 59
59
BAB 60
60
BAB 61
61
BAB 62
62
BAB 63
63
BAB 64
64
BAB 65
65
BAB 66
66
BAB 67
67
BAB 68
68
BAB 69
69
BAB 70
70
BAB 71
71
BAB 72
72
BAB 73
73
BAB 74
74
BAB 75
75
BAB 76
76
BAB 77
77
BAB 78
78
BAB 79
79
BAB 80
80
BAB 81
81
BAB 82
82
BAB 83
83
BAB 84
84
BAB 85
85
BAB 86
86
BAB 87
87
BAB 88
88
BAB 89
89
BAB 90
90
BAB 91
91
BAB 92
92
BAB 93
93
BAB 94
94
BAB 95
95
BAB 96
96
BAB 97
97
BAB 98
98
BAB 99
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 102
102
BAB 103
103
BAB 104
104
BAB 105
105
BAB 106
106
BAB 107
107
BAB 108
108
BAB 109
109
BAB 110
110
BAB 111
111
BAB 112
112
BAB 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!