" papa..... " panggil glamor sambil berlari memeluk papanya.
" papa sendiri aja, mama nggak ikut? " tanya glamor yang melihat papanya cuma datang sendiri.
" iya sayang, papa datang sendiri, hmm ada yang mau papa katakan sama kamu, sebenarnya lebih ke permintaan dari papa ke kamu. " ucap tuan Richard ragu-ragu.
" papa mau bilang apa?. " tanya glamor sambil duduk di atas sofa dengan tetap memeluk papanya.
" emmm sayang, tapi kamu janji tidak akan marah ya?. " tanya tuan Richard berhati-hati.
" ada apa dengan papa, biasanya kalau mau bilang sesuatu ya tinggal bilang, tidak peduli aku mau marah apa tidak, namun kenapa kali ini papa menanyakan itu?. " tanya glamor yang penasaran dengan gelagat aneh papanya.
" sayang, sekarang bisnis papa tidak berjalan dengan lancar, membuat papa terpaksa harus meminta bantuan dari seseorang, tapi dia memberi sebuah syarat. " jelas tuan Richard.
" syarat? syarat apa pa?. " tanya glamor yang penasaran.
" syarat nya kamu malam ini harus pergi ke rumah mereka, nanti di sana kamu akan tahu sendiri apa yang akan terjadi. " ucap tuan Richard makin membuat glamor bingung.
" pergi ke rumah siapa dan kenapa aku harus pergi, apa masalah nya dengan ku? " tanya glamor yang semakin bingung.
" udah kamu jangan tanya apa-apa lagi ya, sekarang kamu cepat mandi, nanti akan ada orang yang menjemput mu, jangan lupa berdandan dengan cantik ya, papa pergi dulu, ingat! berdandan lah dengan cantik, jangan sampai bikin papa malu. " ujar tuan Richard langsung pergi meninggalkan glamor dengan pikiran nya.
" yasudah lah, kuturuti saja permintaan papa, lagipula selama jadi anaknya, baru kali ini dia meminta sesuatu dariku. " gumam glamor tanpa berpikir panjang.
" tidak tahu saja dia kalau ini adalah sesuatu yang sudah di rencanakan oleh papanya untuknya, rencana agar bisnis terus berjalan lancar, bahkan menjual anak sendiri pun tidak masalah.
" sedangkan di sebelah apartemen glamor lebih tepatnya di rumah hyuk min terlihat karin sedang sibuk berkutat di dapur yang sangat jarang hyuk min pakek, bahkan peralatan untuk memasak saja sangat sedikit, namun meskipun begitu, karin si gadis kampung tetap memaksa memasak di sana, katanya dia tidak mau makan sembarangan di Korea, mengingat dirinya yang beragama islam jadi lebih baik makan makanan yang di masak sendiri, berbeda dengan glamor yang tidak bisa memasak dan biasa makan di luar, terlebih agama nya juga bukan IsIam jadi tidak masalah baginya makan-makanan apapun yang ada di Korea, bahkan tak jarang dia juga minum arak.
" namun meskipun agama mereka berdua berbeda itu tidak membuat mereka untuk saling membenci.
" nona karin memang suka memasak ya? " tanya hyuk min yang terpesona dengan makanan yang karin buat.
"bukan suka sih kak, tapi sudah menjadi kebiasaan aku untuk memasak, makanya sekarang kalau tidak memasak rasanya kayak ada yang kurang... hehe. " ucap karin cengengesan.
" hmm sebenarnya tadi aku ingin makan bersama glamor, tapi katanya dia udah ada janji makan malam, jadi kita makan berdua saja. " ucap karin pada hyuk min.
" berbeda dengan karin dan hyuk min yang sedang makan malam dengan nyaman, glamor malah harus duduk di antara orang yang tidak di kenalnya.
" emmm..... dimana tuan muda? " tanya tuan besar selaku kakek wonsoo pada asisten nya.
" tuan muda sedang di perjalanan, sebentar lagi akan segera sampai. " jawab sang asisten.
" bagaimana bisa dia membiarkan calon cucu menantuku menunggu. " kesal tuan besar pada wonsoo.
" ayah jangan marah-marah, nanti penyakit ayah kambuh lagi. " ujar nyonya kim yang di angguki oleh tuan besar.
" sedang kan glamor sekarang tidak tahu harus ngapain, bahkan dia tidak tahu kenapa dia ada di sini, tapi kata asisten papanya dia harus makan malam dengan orang-orang ini, tapi kenapa harus dia, kenapa bukan papanya sendiri saja, banyak pertanyaan yang timbul di pikiran glamor hingga membuat nya tidak fokus dan tidak mendengar panggilan dari tuan besar untuk nya.
" seorang asisten menepuk bahunya sedikit baru dia tersadar dari lamunannya.
" apa yang kamu pikirkan menantu.?. " tanya tuan besar sambil tersenyum ke arah glamor, glamor hanya menanggapi nya dengan senyuman, karena dia tidak tahu apa yang di tanyakan oleh tuan besar, itu karena tuan besar berbahasa Korea membuat nya tidak mengerti apa yang mereka katakan.
" ayah, glamor tidak bisa bahasa Korea. " jelas nyonya kim pada ayahnya.
" glamor sayang, apa kamu tahu kenapa sekarang kamu berada di sini?. " tanya nyonya kim tegas dengan berbahasa Inggris agar glamor mengerti perkataan nya.
" glamor yang di tanya hanya mampu menggeleng kan Kepala nya, karena sungguh dia tidak tahu apa alasan ayahnya menyuruhnya untuk datang ke sini sendiri.
" papa saya menyuruh saya untuk datang ke sini, tapi saya tidak tahu alasannya nyonya. " jawab glamor terdengar sopan namun juga sedikit ketakutan melihat keadaan yang suram seperti ini.
" baiklah, nanti kamu akan tahu sendiri saat woonso tiba. " ucap nyonya kim lagi dengan dingin.
" wonsoo? apa maksud nya pak dosen killer?. " tanya glamor keceplosan menyebut killer.
" siapa yang kamu bilang dosen killer?. "terdengar suara di belakang glamor membuat ruangan tersebut semakin terasa mencekam.
" dasar cucu nakal, kamu baru datang sekarang. " ucap tuan besar memecah suasana yang mencekam.
" seharusnya kakek bersyukur aku mau datang, meskipun aku sudah menyetujui pernikahan ini, itu tidak menutup kemungkinan aku akan membatalkannya kapanpun yang aku mau, itu tergantung dari kakek saja, kalau kakek bersikap baik, aku akn menikah secepatnya, namun sebaliknya, jika kakek bersikap nakal dan suka mengatur ku lagi, aku akan membatalkan pernikahan ini." ucap wonsoo dengan santai.
" dasar bocah nakal, sudah berani mengancam kakekmu ya? " ucap tuan besar berpura-pura marah.
" sedangkan glamor menatap tidak percaya pada dosennya, dia sekarang tahu alasannya kenapa dia ada di sini, ternyata ini karena dosennya itu, glamor berpikir kalau ayah nya menyuruhnya ke sini ya itu untuk meminta maaf pada keluarga dosen killer nya karena sudah berani menjitak kepala tuan muda kim.
" tapi tadi pak dosen bilang apa ya pada kakek tua itu, kenapa sampai membuat kakek tua itu kesal, apa dia bilang kalau aku menjitak nya dan juga mempermalukan nya di depan para murid ya, ya ampun habislah aku, papa tolong bantu aku. " begitulah isi pikiran glamor saat ini yang di penuhi dengan ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments