13. mau menikah

" setelah pulang dari taman, glamor dan karin singgah di sebuah coffee yang tidak jauh dari apartemen nya, mereka berdua menikmati suasana kota Seoul yang sangat padat namun tidak terlihat sedikitpun polusi, karena orang disana kebanyakan memilih pergi dengan berjalan kaki atau naik bis, mereka duduk di samping kaca, membuat mereka dengan leluasa bisa melihat kota Seoul.

" huffff....... kota nya sangat bersih, orang-orangnya pun ganteng-ganteng, jadi pengen nikah sama orang korea! " celutuk karin.

" bagaimana kalau lu aja yang nikah ama raja es?. " tanya glamor memberikan ide yang nggak masuk akal.

" dasar gila!!.. " cibir karin pada glamor yang sekarang lagi menghela nafas dengan kasar.

" eh mor, itu bukannya calon suami lu ya? " tunjuk karin ke arah wonsoo yang baru turun dari mobilnya.

" tapi itu siapa? kek kenal! " sambung karin lagi sambil berpikir.

" glamor melihat ke arah yang di tunjuk oleh karin, matanya melotot saat melihat orang yang berdiri di samping dosennya itu adalah papanya.

" papa!! om Richard!!..... " ucap dua gadis itu bersamaan dengan wajah yang saling menatap.

" buat apa om Richard bertemu dengan pak dosen, apa dia mau mempercepat pernikahan lu mor?. " tanya yang malah membuat glamor semakin stress.

" rin... papa dan si raja es seperti nya akan masuk ke sini deh, mending kita ngumpet dan curi-curi dengar apa yang mereka bicarakan. " ucap glamor ingin menguping pembicaraan papa dan dosennya itu.

" emang boleh mor.?. " tanya karin nggak enak kalau harus menguping.

" udah rin jangan berisik, mereka udah masuk tuh, nih lu pakai syal gw buat nutupin muka lu!. " ucap glamor sambil memberi syal nya pada karin, sedangkan dia langsung memakai kaca mata hitam dan juga memakai masker yang kebetulan ada di dalam tasnya.

" ada apa pak Richard mengajak saya bertemu hari ini?. " tanya wonsoo sambil menyeruput kopi yang dipesan nya.

" ehemm... maaf karena saya harus menganggu weekend anda, tapi ada hal penting yang mau saya bicarakan tentang kontrak kita sebelum nya. " ucap tuan Richard hati-hati.

" emang kenapa dengan kontrak itu, apa ada yang membuat anda tidak puas?. " tanya wonsoo.

" jika anda tidak merasa puas dengan kontrak tersebut anda bisa membatalkan nya. " sambungnya lagi yang mampu membuat tuan Richard gelagapan.

"hahaha... tuan kim memang suka bercanda, bagaimana mungkin saya membatalkan kontrak yang bisa menyelamatkan perusahaan saya. " ucap tuan Richard berusaha memecah suasana yang mencekam dengan tertawa.

" jadi apa yang anda inginkan?. " tanya wonsoo dingin.

" emmm.... begini tuan kim, bagaimana jika anda mempercepat pernikahan ini, bukankah lebih cepat lebih baik. " ucap tuan Richard membuat wonsoo tersenyum tipis.

" ternyata anda adalah orang yang tidak sabaran tuan Richard, apakah anda takut jika perusahaan anda tidak bisa bertahan lagi sebelum pernikahan ini terjadi? " tanya wonsoo yang langsung membuat tuan Richard tidak bisa berkata-kata.

" glamor yang mendengar perbincangan wonsoo dan papanya pun sekarang mengerti dengan keadaan nya, melihat papanya yang seakan memohon pada wonsoo membuat nya sedih dan terpaksa menerima pernikahan yang sudah di tentukan itu dengan lapang dada, karena dia tidak mau menjadi egois, dia tidak mau keluarga nya hancur hanya karena dirinya yang tidak mau menikah dengan si raja es itu.

" kapan lagi aku jadi anak yang berbakti kalau bukan sekarang. " gumam glamor yang bertekad untuk menikah dan mau membuat calon suaminya nanti mencintai nya.

" glamor berdiri dan berjalan ke arah papa dan dosennya itu, karin yang melihat glamor mau pergi pun tidak sempat menghentikan nya karena glamor pergi terlalu cepat.

" mor mau kemana?. " tanya karin yang langsung mengikuti glamor.

" glamor berhenti tepat di depan meja papa dan calon suaminya itu.

" glamor... kenapa kamu ada di sini?. " tanya tuan Richard yang terkejut dengan kedatangan glamor yang tiba-tiba.

"aku sudah dengar semua pa, aku menyetujui pernikahan ini, kapan pernikahan nya di adakan pa?" ucap glamor yang membuat tuan Richard terkejut.

" kamu serius sayang, baiklah papa akan bicarakan ini dengan tuan kim, kami akan melakukan pernikahan ini secepatnya, bukan begitu tuan kim? " tanya tuan Richard pada wonsoo yang tetap dengan sifat dinginnya.

" hmmm....baiklah tuan Richard, saya akan menikahi putri anda satu minggu lagi, anda bisakan bersabar selama satu Minggu? " tanya wonsoo menatap dingin ke arah glamor dan tuan Richard.

" saya kira kamu berbeda dengan wanita lain, ternyata kamu sama saja. " bisik wonsoo di telinga glamor, setelah itu langsung berlalu pergi tanpa berpamitan.

" apa maksud dia tadi, berbeda apanya?. " gumam glamor yang sibuk berpikir perkataan aneh dari dosennya itu.

" sayang, makasih ya sudah mau menikah. " ucap tuan Richard.

" papa pergi dulu ya, papa Harus kembali ke indonesia sekarang, kamu baik-baik ya di sini. " sambung tuan Richard langsung pergi dengan wajah yang terus tersenyum.

" mor, papa lu kok langsung pergi sih?. " tanya karin yang kesal dengan sikap papa dari temannya itu.

" udahlah rin, mungkin memang sudah takdir gua sesial ini, punya papa yang lebih peduli dengan uang dan punya calon suami yang dinginnya melebihi kutub utara. " pasrah glamor akan kehidupan nya.

" setelah meninggalkan coffee tersebut wonsoo mengendarai mobilnya dengan perasaan yang kesal, sesekali dia memukul setir mobilnya yang tidak bersalah.

" ternyata dia sama saja dengan papanya, Sama-sama mata duitan. " gumam wonsoo merasa kesal saat mengingat kejadian tadi, dia berpikir glamor berbeda dengan wanita yang sudah sering di jodohkan dengan nya, namun kali ini dia sudah bertekad untuk tetap menikahi glamor, dia sudah lelah karena terus di suruh menikah oleh kakeknya, jika dia tidak menikah kali ini, nanti pasti kakeknya akan tetap menjodohkan nya dengan beberapa wanita pilihan kakeknya itu, mau menolak pun tak bisa, takut kesehatan kakeknya nanti memburuk jika dia terus menolak menikah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***