Para pria yang tdinya berdiri didepan pintu tersebut mulai mendekat ke arah Nina. Wanita dengan tahi lalat dihidung itu semakin ketakutan melihat para pria itu mendekatinya.
Disaat jarak antara Nina dan wanita itu semakin dekat, Nina segera mengambil vas bunga yang ada di meja kamar itu kemudian melemparnya ke arah salah satu pria itu hingga wajah pria itu berdarah. Sementara kedua pria yang melihat temannya terluka itu merasa sangat murka, Sehingga kedua pria yang belum terluka itu langsung menarik tangan Nina lalu dipeganginya.
"Lepaskan, Tolong biarkan saya pergi!" Pekik Nina
Kedua pria yang tampak memegangi Nina itu sama sekali tak perduli dengan ucapan Nina itu. Pria itu malah mendorong Nina ke atas ranjang. Setelah mendorongnya ke atas ranjang, Salah satu pria itu tampak mendekat ke arah Nina.
"Tolong, Jangan lakukan ini!"
Nina berusaha memberontak, Namun tenaganya yang tak seberapa membuatnya tak bisa melawan pria tersebut. Akan tetapi, Ketika pria itu semakin mendekat ke arah Nina, Dengan segera Nina mendorong benda berharga milik pria itu sehingga pria itu tampak kesakitan kemudian terlihat mundur dari hadapan Nina.
Salah satu pria yang melihat perbuatan Nina itu tampak geram, Pria itu dengan segera mendekat ke arah Nina lalu memeganginya. Tetapi dengan segera Nina pun meludahi wajah pria itu. Perbuatan Nina itu semakin membuat murka pria itu, Sehingga pria itu langsung menarik pakaian yang dikenakan Nina.
Perbuatan sang pria itu membuat Nina tampak semakin ketakutan, Nina terus menerus memberontak agar pria itu melepas pakaiannya. Alih-alih melepaskan pakaian itu, Pria itu malah memegangi tubuh Nina dengan erat. Wanita dengan tahi lalat di hidung itu berusaha melawan, Tetapi tenaga sang pria itu sangat kuat menyebabkannya tak bisa apa-apa. Disaat Nina hendak melawan, Baju yang dikenakannya pun tampak sobek.
Sementara itu, Sang pria yang melihat baju itu sobek semakin tak sabar untuk mendekam Nina. Tanpa basa basi lagi, Pria itu langsung mendekam tubuh Nina. Wanita yang memiliki tahi lalat dihidung itu berusaha memberontak, Tapi tenaganya yang cukup lemah membuatnya hanya bisa pasrah.
Ketika pria itu hendak melepaskan pakaiannya, pandangan Nina tiba-tiba mengarah pada sebuah kayu yang ada disamping tempat tidur itu, Dengan segera Nina pun langsung mengambil kayu itu kemudian dipakainya untuk memukul pria itu sampai keluar dari di wajah pria itu.
Seusai memukuli pria itu, Nina tampak kabur lewat pintu depan, Namun pintu itu terkunci sehingga Nina langsung berlari ke arah pintu belakang. Beruntungnya pintu belakang tidak terkunci, Sehingga Nina bisa kabur lewat pintu tersebut.
Sementara itu, Ketiga pria yang berniat jahat pada Nina itu terlihat tampak kesakitan dengan perbuatan Nina tersebut. Ketika dua pra yang terluka itu sedang mengobati lukanya, Tiba-tiba Edwin datang.
"Loh....loh.....Kalian kenapa?" Tanya Edwin pada ketiga pria itu.
"Elu masih tanya kenapa! Pokoknya kita enggak mau tahu, Cepat kembalikan uang yang kita kasih untuk elu!" Ucap salah satu pria yang ada di tempat tersebut.
"Tunggu dulu.....Kalau kalian terluka, Lalu Nina dimana?"
"Dia kabur, Semua ini karena perbuatan wanita itu!" Celetuk salah satu pria tersebut.
"Kurang ajar Nina! Kalian tunggu disini, Gue akan kejar Nina, Pasti dia belum jauh!" Ucap Edwin.
Lalu, Edwin langsung ke luar dari rumahnya untuk mencari keberadaan Nina. Selain itu, Edwin juga tampak memerintahkan pada orang kepercayaannya untuk mencari Nina.
Di lain tempat, Terlihat Nina sedang berjalan menelusuri jalanan di ibu kota Jakarta. Nina tampak linglung karena tak tahu harus kemana. Ketika Nina tampak sedang berjalan disana, Tiba-tiba ia melihat seorang anak kecil sedang menangis disana. Nina yang melihat anak kecil itu menangis, Langsung menghampiri anak itu.
"Dik, Kamu kenapa menangis?" Tanya Nina.
"Aku ingin pulang tante!" Ucap anak kecil yang sedang menangis itu.
"Emang rumah kamu dimana dik?"
"Aku enggak tahu tante, Aku pengen ketemu mama!"
"Tante juga bingung mau antar kamu kemana!" Ucap Nina.
Ketika Nina tampak kebingungan, Tiba-tiba pandangan Nina mengarah pada sebuah poster yang tertempel di pohon dekat tempatnya berdiri.
"Jadi anak ini hilang beberapa hari!" Gumam Nina setelah membaca poster tersebut.
Selesai membaca poster itu, Nina pun tampak mengambil poster tersebut. Meski Nina saat itu tak memegangi uang sepeser pun, Tetapi dia nekat untuk naik ojek yang akan mengantarkan anak itu pulang.
"Mau kemana non?" Tanya ojek itu
"Bapak tahu alamat ini!" Nina tampak menunjukkan poster tersebut pada tukang ojek itu.
"Tahu non, Tapi jauh dari sini!"
"Berapa jam pak dari sini ke alamat itu?" Tanya Nina.
"Kurang lebih tiga jaman!"
"Wah lama juga, Tapi enggak apa-apa deh yang penting kita sampai alamat ini!" Ucap Nina.
"Baik non, Kita berangkat sekarang!" Ucap tukang ojek tersebut.
Setelah itu, Tukang ojek itu pun mengantarkan Nina ke tempat tujuan. Jarak dari tempat itu menuju alamat tujuan sangat jauh, Sehingga butuh waktu lama untuk sampai disana. Saking lamanya diperjalanan, Anak kecil itu tampak menangis selama di perjalanan.
"Tante, Kapan kita sampai!" Ucap anak kecil itu seraya terus menangis.
"Kamu yang sabar ya, Sebentar lagi kita sampai kok!" Ucap Nina pada anak itu.
Beberapa lama diperjalanan, Akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan. Sesampainya disana, Nina langsung turun dari motor tukang ojek itu bersama anak kecil tersebut.
"Pak, Benar ini alamatnya!" Ucap Nina pada tukang ojek itu.
"Benar non, Ini memang alamat yang tertera disana!" Ucap pria paruh baya yang merupakan tukang ojek itu.
"Pak, Saya enggak punya uang untuk bayar! Bapak ambil aja cincin saya ini, Itu peninggalan mama saya!" Nina tampak memberikan sebuah cincin peninggalan mamanya untuk membayar ojek itu.
"Terima kasih non, Kalau begitu saya pamit!"
Pria paruh baya itu tampak mengambil cincin tersebut, Lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Sementara Nina bersama anak itu, Langsung berjalan ke arah rumah yang tampak besar nan megah itu.
"Pak, Bisa saya bertemu pemilik rumah ini!" Ucap Nina pada satpam yang ada dirumah tersebut.
"Sebentar saya panggilkan dulu!" Ucap satpam itu.
Beberapa saat kemudian, Terlihat seorang pria keluar dari dalam rumah tersebut. Nina yang melihat pria yang baru keluar dari rumah itu, Tampak terkejut.
"Ayah.......!"Teriak anak kecil itu, Kemudian langsung berlari ke arah pria itu.
Sementara Nina, Seusai mengantarkan anak itu, langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun ketika Nina hendak pergi, Sang pria itu tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Tunggu!" Ucap sang pria itu seraya mendekat ke arah Nina.
Ucapan pria itu seketika menghentikan langkah kaki Nina.
"Ada apa tuan?" Tanya Nina seraya membalikkan tubuhnya ke arah belakang.
"Aku belum mengucapkan terima kasih, Tetapi kamu sudah mau pergi saja!" Ucap Pria itu.
"Maafkan saya tuan, Tapi saya harus pergi!" Ucap Nina, Lalu wanita dengan tahi lalat di hidung itu langsung berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Utayiresna🌷
aku kasih iklan 1x sama bunga mawar 🌹 untuk kakak..❤️
2024-05-21
0
Utayiresna🌷
serem juga ya
2024-05-21
0