Tuttt....tutttt...
" Selamat pagi sayang....!" suara manja terdengar ditelinga Reihan.
" Pagi..." Rei menjawab telponnya dengan suara serak khas bangun tidur.
" kamu baru bangun sayang...?" tanya seorang gadis ditelpon yang tak lain adalah clara kekasih Reihan.
"Hemmmmm..." Reihan menjawab dengan mata masih terpejam.
" Apa kamu gak mau mengantarku ke bandara hari ini?" tanya clara
" Bandara?" tanya Reihan yang sontak terkejut dan langsung bangun duduk ditepi tempat tidur.
" Hari ini aku akan berangkat ke singapur, aku dapat kontrak kerja disana". jawab clara dengan santai.
" kita tidak pernah membahas ini sebelumnya, kenapa tiba-tiba hari kamu memberi tahuku ingin pergi ke singapur"! kata Reihan dengan penuh penekanan dalam setiap kalimatnya.
" maafkan aku sayang... Aku sengaja tidak memberi tahumu karena aku takut kau tidak akan mengizinkanku, ini peluang emas untukku mengepakkan sayap di dunia modeling yang sudah lama aku impikan. aku tidak akan melepaskan kesempatan ini dengan sia-sia." jelas clara berharap Reihan segera menemuinya dibandara.
" Rei... pesawatku akan berangkat jam 10 pagi ini, maukan kamu menemuiku sekarang?"
pinta clara dengan penuh harap.
Reihan terpaku sesaat membayangkan clara yang akan pergi meninggalkan dirinya demi menggapai impian.
Dengan mendengus dan menghelakan napas panjang Reihanpun memenuhi permintaan clara untuk menemuinya.
********
Cahaya Memutuskan ikut bersama pak bram. Awalnya cahaya enggan meninggalkan tanah kelahirannya, namun semua ini ia lakukakan karena pak bram yang sllu berharap agar cahaya bisa membantunya memenuhi permintaan terakhir sahabatnya yang tak lain ayah cahaya.
Sebelum berangkat Cahaya berpamitan kepada kedua sahabatnya yaitu bayu dan intan. mereka merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan cahaya, terlebih bayu karena sehari hari mereka selalu bersama sama.
Cahaya rak lupa menitipkan toko bunga milik ayahnya kepada bayu" bayu... ku titip toko bunga ya...!"
" Tenang ca, kamu jangan khawatir hal itu... aku pasti bantu menjaga toko bunga milik ayahmu". kata bayu dengan menahan gejolak kesedihan yang menghimpit hatinya saat ini.
" Cahaya, kamu tenang saja om sudah meminta seseorang untuk menjaga dan mengelola toko bunga milik ayahmu" kata pak bram sambil menepuk pundak cahaya.
"itu dia pak tejo yang akan mengurus toko bungamu" pak bram menunjuk kearah seorang yang datang menghampiri mereka.
pak bram memperkenalkan pak tejo kepada cahaya, diulurkan tangan pak tejo yang sedikit ada garis keriput dipunggung tangannya kepada cahaya, " pak tejo" dengan sopan ia memperkenalkan diri.
cahayapun dengan ramah menyambut uluran tangan pak tejo. " Cahaya" ucapnya lembut.
karena waktu sudah semakin siang akhirnya cahaya dan pak bram memutuskan untuk segera berangkat ke kota.
cahaya menaiki mobil hitam yang terparkir didepan toko bunga milik peninggalan ayahnya. tatapannya begitu datar seakan berat kakinya untuk beranjak, kenangan demi kenangan saat bersama ayahnya terputar jelas dalam ingatannya. tanpa sadar bulir bulir airmata jatuh membasahi pipinya.
" Nak Cahaya, ayo kita berangkat !" panggil pak bram sambil membukakan pintu mobil.
Mobil pak bram melaju dengan kecepatan normal mengantarkan pak bram kembali ke kota. suasana didalam mobil begitu hening.
cahaya menyandarkan tubuhnya dan mengalihkan pandangannya ke sudut jalan.
lagi-lagi kenangan bersama ayahnya terus berhamburan melayang layang dalam ingatannya.
" Cahaya, om berharap kamu nanti betah tinggal di rumah om ya" kata pak bram memecah keheningan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments