melihat cahaya yang begitu sedih pak Bram menghampiri Cahaya.
" Na cahaya, Maafkan Om... semua terjadi karena demi menyelamatkan om ayahmu jadi seperti ini". kata pak bram sambil menepuk nepuk bahu cahaya.
"kita berdo'a saja semoga ayahmu cepat sadar". kata pak bram menguatkan cahaya.
cahaya hanya terdiam duduk sambil menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya.
bayu melihat wajah cahaya yang pucat pergi mencari makan untuk cahaya. karena bayu tahu dari tadi siang cahaya belum makan apa-apa.
" Ca... sebaiknya kamu makan dulu. wajahmu pucat... makanlah..!" kata bayu sambil menyodorkan sekotak nasi yang dia beli dikantin Rumah sakit.
Cahaya hanya menggelengkan kepala. Rasa sedihnya membuat nafsu makannya hilang.
ceklekkk
Pintu Ruang UGD terbuka. Dokter Remon yang menangani Pak darmawan keluar dari ruangan tersebut.
"Dokter bagaimana keadaan Ayah saya dokter?" cahaya yang melihat dokter remon keluar,langsung bangkit dari duduknya menghampirinya penuh dengan kepanikan.
"Apa Anda yang bernama Cahaya...?" dokter remon balik bertanya dengan suara datar.
" Benar dok, bagaiman ayah saya dok..?" tanya cahaya sambil mengusap airmata yang tak henti hentinya menetes.
" Masuklah...! Ayah anda ingin bertemu anda" jawab dokter itu sambil menepuk bahu cahaya penuh makna lalu pergi meninggalkannya.
Saat pak bram melihat kearah dokter remon yang berjalan melewatinya.Dokter remon hanya menggelengkan kepala dengan wajah lesu. entah apa arti semuanya.
" Ayah... ayah harus cepat sembuh,"! kata cahaya dengan isak tangisnya
" Ca..ha..ya..... se...la..mat... ulll..lang. tahun sayang. ma..maafkan ayyyah, seharusnya...harrrrri ini... harrrrri yang baha..gia..un..tuk..mu." kata pak darmawan terbata bata.
" Hari ini hari ulang tahunku.. aku mau ayah sembuh.." kata cahaya sambil menggenggam erat tangan ayahnya dan menangis sesenggukan.
" jangan mena..ngis seperti itu. put..ri ayah terlihat je..lek saat menangis."
kta pak darmawan tersenyum tipis sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.
Cahayapun senyum tipis menahan tangisnya.
" Bagai..mana keadaan teman ayah, Bramantyo?" tanya pak darmawan yang mengkhawatirkan teman lamanya itu.
"Teman ayah baik- baik saja, Dia ada diluar sekarang". jawab cahaya.
"Ayah mau ber..temu dengannya". kata pak darmawan lirih menahan sesak didadanya.
cahayapun keluar dan meminta pak bram untuk menemui ayahnya.
pak bram masuk bersama cahaya menghampiri pak darmawan yang sedang berbaring diranjang pasien.
" Dar.....". suaranya lirih memanggil nama sahabatnya yang terlihat penuh alat medis ditubuhnya.
pak darmawan tersenyum melihat sahabatnya baik-baik saja.
" Darma... kenapa kau lakukan ini untukku? seandainya tadi kau tidak menolongku mungkin aku yang sekarang berbaring ditempatmu". kata pak bram dengan isak tangisnya.
" Bram....ku ti..tip put..riku. tolong ja..ga dia untukku bram...". kata pak darmawan terbata-bata.
" Tidak Darma... kau harus tetap bertahan, kau harus kuat". kata pak bram dg tangisnya yang mulai pecah.
" Bram... sa..ha..batku.. ma..afkan aku kare..na dulu... aku telah menyakitimu." kata pak darmawan sambil menitikan air mata. karena merasa bersalah dulu menikahi wanita yang dicintai bramantyo.
"Aku ta..hu kau dulu sangat men..cintai sekar.., karena aku akhirnya kau mengalah dan me..mutus..kan untuk per..gi dari kami" kata pak darmawan sambil menggenggam erat tangan sahabatnya itu.
Lalu tiba-tiba terdengar....
Tuuuuuttttttt........
" Ayah....!!" Teriak Cahaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments