Tanpa menunda waktu lagi, Sandra dan Santi pun sampai di sebuah klinik yang dikenal dapat membantu seseorang untuk menggugurkan kandungan. Mereka berdua memberanikan diri masuk ke dalam klinik tersebut setelah bertanya pada satpam yang ada di sana. Maklum saja Namanya juga akan melakukan perbuatan yang illegal sudah pasti mereka pun pasti menutup-nutupi kegiatan tersebut dan hanya segelintir orang saja yang mengetahui adanya kegiatan tersebut di klinik bersalin tersebut.
Setelah melewati serangkaian petunjuk yang mereka tanya sana sini di klinik tersebut, akhirnya Sandra dan Santi tiba di sebuah kamar tersembunyi di klinik tersebut. Tepatnya di ujung Lorong paling dalam klinik tersebut yang disamarkan dengan adanya penyimpanan obat di depannya dan memiliki pintu rahasia masuk ke dalam ruangan tersebut dibalik salah satu rak obat yang dapat digeserkan di sana.
“Silahkan masuk nona-nona.”Sambut seorang perawat yang membawa mereka ke dalam ruangan tersebut setelah memastikan bahwa Sandra dan Santi adalah orang yang benar-benar akan melakukan perbuatan tersebut bukan seseorang yang menyamar untuk membongkar kegiatan illegal mereka.
“Makasih suster.” Sandra dan Santi pun mengikuti suster itu ke dalam ruangan tersebut.
Sandra dan Santi melihat sekitar ruangan tersebut. Mereka berdua heran dan saling berpandangan saat melihat ruangan yang mereka masuki tersebut seperti bukan ruangan untuk menangani pasien malah terlihat sebagai tempat penyimpanan obat yang di beli dari supplier.
Santi pun berbisik pada Sandra.
“Sandra, apa kamu yakin kita pergi ke tempat yang benar? Soalnya tempat ini bukan seperti ruangan untuk melakukan hal itu deh. Takutnya kita dibawa ke tempat berbahaya dan dapat membuatku celaka. Yang nantinya bukan hanya membunuh janin yang ada di janinku malah juga akan membunuhku.” Santi bersuara dengan pelan agar tidak di dengar oleh suster yang ada di depan mereka.
“Hush.. Pelan-pelan ngomongnya. Nanti suster itu dengar dan kita bisa dalam bahaya.” Sandra memperingatkan Santi.
“Aku jadi takut Sandra..!!” Santi memegang tangan Sandra dengan erat untuk menghilangkan ketakutannya.
“Santai Santi. Jangan takut. Ada aku disamping kamu. Jangan terlalu dipikirkan.” Sandra menguatkan Santi.
“Iya Sandra. Untung saja memang ada kamu di sini, Kalau nggak aku udah pasti melarikan diri dari sini dan melupakan rencana untuk menggugurkan janin ini. Lebih baik aku melahirkannya dan memberikan bayi ini kepada keluarga muda yang membutuhkan anak dari pada aku harus menghadapi keadaan seperti ini.” Santi mengatakan apa yang ada di hatinya pada Sandra.
“Udah.. Santai saja. Ayo kita ikuti dulu prosedurnya. Nggak perlu takut. Ada aku di sini.” Santi pun mengangguk menuruti apa kata Sandra walau di hatinya masih banyak keraguan dan ketakutan.
Akhirnya setelah melihat suster itu berhenti di depan sebuah rak obat dan memastikan Santi dan Sandra masih mengikutinya. Suster itu pun diam sejenak dan berbalik menghadap ke arah Santi dan Sandra.
“Hmmm… apa kalian sudah siap? Atau masih ada keraguan dan niat untuk membatalkannya? Ini adalah saat terakhir sebelum saya membawa kalian ke orang yang akan menangani kalian nantinya.” Suster itu berkata pada Santi dan Sandra.
Keduanya pun saling berpandangan terutama Santi, karena saat ini Santi hanya tahu bahwa hanya dirinyalah yang saat ini akan melakukan aborsi sementara Sandra hanya akan menemaninya melakukan perbuatan tersebut. Padahal sebenarnya Sandra ingin memperhatikan juga bagaimana cara kerjanya dan meneliti apakah melakukan hal tersebut akan aman buatnya nanti atau tidak untuk menentukan apa yang akan diperbuatnya setelah ini.
“Gimana Santi? Apa kamu sudah siap?” Tanya Sandra pada Santi untuk meyakinkannya.
“Aku siap Sandra..!” Dengan meyakinkan diri sendiri Santi pun menjawab Sandra.
“Oke baiklah.” Sandra mempererat pegangannya pada Santi.
“Bagaimana? Kalian siap?” Suster itu meyakinkannya sekali lagi.
“Ya.. Kami siap suster.” Sandra mewakili mereka berdua untuk menjawab suster tersebut.
“Oke baiklah. Kalau begitu kita masuk sekarang. Dan sekali lagi saya ingatkan, apapun nantinya terjadi di dalam sana bukan merupakan tanggung jawab kami. Kalian tadi sudah menandatangani surat perjanjian tersebut. Dan kalian juga tidak bisa menuntut kami kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi nantinya sebagai konsekuensi atas tindakan ini. Saya tidak menakut-nakuti. Tapi untuk melakukan aborsi tidak semua tubuh wanita itu kuat menghadapinya sama dengan melahirkan. Karena resikonya besar dan itu bisa berhubungan dengan kehilangan nyawa sendiri.”
“Iya kami tahu suster. Dan kami janji tidak akan melanggar surat perjanjian yang kami sudah tanda tangani tadi.”
“Baiklah. Ayo kita masuk.” Sandra dan Sinta menganggukkan kepalanya dan mengikuti suster itu.
Setelah melihat Sandra dan Sinta sudah siap masuk ke dalam, suster itu pun memasukkan kode di mesin pemindai yang ada di samping rak obat yang ada di sana. Dan dalam waktu dekat rak tersebut pun bergeser dan memperlihatkan ada sebuah pintu lain di balik rak tersebut.
“ayo masuk..!” Suster tersebut pun segera membuka pintu itu dan memperlihatkan apa yang ada di dalam ruangan tersebut.
Sandra dan Sinta dengan segera memasuki ruangan tersebut mengikuti suster tersebut. Sesampainya di dalam Sinta pun melihat sekeliling ruangan itu satu per satu detailnya. Didalam ruangan itu terliahat seperti ruangan operasi yang dipenuhi beberapa alat medis yang lumayan banyak dan canggih. Ada juga sebuah ranjang yang digunakan oleh pasien di dalam sana dengan sebuah meja operasi yang berisikan berbagai jenis pisau operasi dan berbagai hal yang menyangkut di dalamnya.
“Wah.. di dalam ini peralatannya lengkap juga ya San..! Seperti yang ada di drakor yang berkisah tentang dunia kedokteran.” Santi memuji ruangan yang baru dilihatnya tersebut.
“iya juga ya San. Bagai masuk ke dunia cerita. Dan kali ini kita menghadapinya secara live alias kita sendiri yang menjadi pemeran utamanya kali ini.” Sandra pun berpendapat yang sama dengan Santi.
“Benar. Ish.. Jadi nggak sabar deh tidur di ranjang itu dan jadi pasien di sana. Mana tahu kan dapat dokter yang gantengnya melebihi opa-opa korea. Ikhlas deh kalau harus berakhir di ranjang itu.” Ucap Santi dengan penuh semangat.
“Hush..!! Kalau ngomong itu yang benar. Omongan itu doa loh. Walau seganteng apapun dokternya kamu harus berusaha untuk keluar hidup-hidup dari sini. Jangan pasrah kayak gitu.” Hardik Sandra.
“Iya.. Iya. Aku kan cuma bercanda sih.. Biar nggak tegang aja Sandra.” Santi mengerucutkan bibirnya karena omelan Sandra.
“Iya. Tapi lain kali bercandanya jangan kayak gitu ya. Aku seram mendengarnya.”
“Siap Sandra.” Santi tersenyum mengatakannya.
Sandra pun tidak memperdulikan lagi apa yang dikatakan Santi. Dia hanya focus melihat sekelilingnya. Seketika bulu kuduk Sandra merinding seakan dia dapat merasakan adanya sesuatu yang buruk akan terjadi di tempat ini sebentar lagi. Sandra melihat suster tadi sedang mempersiapkan apa yang diperlukan untuk aborsi Santi.
“Siapa yang duluan ditangani?” Tanya suster tersebut setelah selesai mempersiapkan alat-alatnya.
“Saya suster. Sebenarnya hanya saya yang akan melakukan aborsi. Sandra hanya menemani saya saja.”
“Ooo gitu. Tapi kok kayaknya saya melihat kalian punya masalah yang sama ya?’ Suster itu sudah memiliki pengalaman dengan gadis-gadis seperti Santi dan Sandra ini. Jadi dia tahu gadis mana yang bermasalah dan mana yang nggak.
“Nggak suster. Hanya saya saja yang bermasalah.” Santi meyakinkan sang suster.
“Ya sudah kalau gitu. Kamu langsung ke ranjang itu saja. Saya akan memberikan kamu suntik bius.”
“Loh, suster yang langsung melakukan prosesnya?’
“Bukan saya. Nanti akan ada dokter kok yang menangani kamu. Saya hanya membantu memberikan bius total agar nanti kamu nggak terlalu kesakitan dalam prosesnya.”Jelas suster tersebut.
“Ooo gitu. Baiklah.” Santi pun mengerti apa yang dikatakan oleh suster tersebut.
“Kalau gitu, silahkan tidur di sana sekarang.”
“Baiklah.” Santi menuruti apa yang dikatakan suster tersebut agar semua prosesnya cepat selesai dan masalahnya pun segera teratasi sebelum semuanya terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
2024-05-01
0
Amelia
❤️❤️❤️❤️❤️❤️👍
2024-04-24
0
🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
susternya mencurigakan /Shame/
2024-04-18
0