Aku berjalan masuk kedalam rumah yang baru saja kubeli dari orang bank. Semua yang ada disini sangat tua dan antik.
Aku menyusuri setiap ruangan yang ada di rumah ini. Kamar, dapur, ruang kerja, dan toilet, semuanya terlihat baik-baik saja, hanya ada kerusakan-kerusakan kecil.
Aku pergi duduk bersantai di sofa untuk menikmati sejenak waktu ku dirumah baru ini.
Kulihat bagian demi bagian yang ada di sekitarku secara perlahan-lahan. Semuanya tidak ada yang aneh kecuali satu bagian dinding yang terletak disamping lemari buku.
Aku merasa kalau ada sesuatu yang ganjil disamping lemari buku itu, seperti ada sesuatu yang tersembunyi dibalik wallpaper dinding tersebut.
Aku bangkit dari sofa dan berjalan mendekati bagian dinding yang berada disamping lemari buku.
Saat sudah berada dekat dengan dinding itu, aku bisa melihat jika wallpaper dinding sedikit menonjol dari wallpaper lainnya.
Aku merasa penasaran. Aku mengambil pisau cutter dan kupotong bagian wallpaper yang menonjol tersebut sampai semua bagian wallpaper yang menonjol terpisah dari wallpaper lainnya.
Kutarik bagian wallpaper yang sudah kupisahkan tadi perlahan-lahan agar lapisannya tidak menempel.
Ketika wallpapernya sudah kulepas, aku mendapati sebuah pintu tanpa gagang terpajang dihadapanku.
Aku mencoba membuka pintu itu dengan mendorongnya sekuat tenaga, namun tidak ada yang terjadi.
Aku pergi keluar dari rumah dan melihat sisi belakang dari pintu tadi. Tidak ada apa-apa selain dinding biasa yang membatasi antara halaman luar dan bagian dalam rumah. Lantas, apa gunanya pintu itu?
Aku kembali kedalam rumah dan berdiri kembali didepan pintu misterius tadi.
Kuperhatikan pintu itu selama beberapa saat.
Aku berinisiatif untuk mengetuk pintu tersebut karena merasa penasaran.
Secara mengejutkan, sebuah lubang pintu terbuka dan sepasang mata biru muda gelap menatapku dengan tatapan yang dingin, kosong, dan hampa sekaligus.
Comments