📲”Naura! Kamu mendengar bunda kan!” teriak bunda karena aku sempat terdiam memikirkan cara mematikan telepon itu dengan segera.
📲“hmm.. bunda tanya apa?”
📲“Kau tau ayahmu depresi beberapa hari ini, dia bahkan tidak semangat melakukan apapun termasuk hobby nya, aku tau dia baru mengirim pesan padamu tentang pernikahan Mia, apa yang kau balas pada ayah? Sejak itu dia terlihat depresi” omel bunda panjang lebar.
📲“Ahh, itu hal yang biasa aku jawab setiap ayah mengirim ku pesan, aku menjawab ‘berikan aku waktu untuk memikirkannya, doakan saja semoga aku bisa bertemu jodohku secepatnya’ aku hanya membalas itu”.
📲“jadi karena itu dia depresi, kau tau ayahmu bertanya tentang pernikahan juga untuk kebaikanmu, dia peduli padamu, dia menyayangimu”
📲“tapi bun_”
📲“Dia selalu bilang, Dia ingin mati saja jika kamu tidak bertemu dengan pasanganmu juga” potong bunda. Aku hanya bisa menghela nafas panjang mendengarkan omelan yang selalu sama keluar dari mulut bunda. Dia tidak akan bisa di bantah dan akan selalu menyela ucapanku hingga aku tidak bisa menjelaskan padanya.
📲“Tolonglah bun, jangan bicarakan tentang kematian” protes ku sedikit kesal.
📲“Tapi itu adalah kenyataannya, kami itu sudah tua, kami sudah di usia yang ingin menimang cucu dan bermain dengannya tapi putri kami satu satunya tidak menikah juga dan kau tau ayahmu itu memiliki banyak penyakit, apa lagi karena mu dia tidak mau makan kau taukan ayahmu itu punya penyakit darah tinggi, dia bisa mati kapan saja, karena itu segeralah cari pasangan dan menikah sebelum kami mati”
📲“Tapi mencari pasangan tidak semudah itu bun_”
📲“Pulanglah ke rumah, kami merindukanmu, sudah lama kau tidak pulang” potong bunda. Alasanku selama ini tidak pulang karena aku tidak mau mendengar omelan kalian yang selalu sama sepanjang hari, jika tidak mengomel kalian akan mendatangkan pria pria yang kalian kenal ke rumah dan mengenalkannya padaku, bagaimana aku mau pulang dengan semua kekacauan yang akan aku hadapi nanti.
📲“Baiklah, aku akan pulang jika bisa” bohongku.
📲“jangan menjawab jika bisa, ambil cuti bulan depan!”
📲“apa?! Bulan depan?! Bunda bercanda kan, pekerjaanku sedang banyak banyaknya, aku_”
📲“Kami sudah mempersiapkan pertemuan mu dengan kenalan ayah, dia seorang pengusaha, ayah dan bunda sudah melihatnya dia tampan seperti pria pria yang kamu tonton di drama drama kesukaanmu itu, kamu ingat teman ayah yang sering datang ke rumah saat kamu kecil itu kan? Dulu kamu sering bermain dengan anaknya, namanya Andika, jika kamu bertemu dengannya buda yakin kamu pasti setuju dengannya, atau kamu sudah menemukan pasanganmu sendiri?” bunda langsung memotong ucapan ku dan berbicara panjang lebar.
Perjodohan lagi, tidak tahukah dia kalau aku bosan dengan perjodohan yang selalu gagal.
📲“Ahhh itu..”
📲“Sudahlah, bunda yakin kau belum menemukan siapapun, pokoknya kau harus datang bulan depan, tidak boleh ada bantahan, kau mungkin bisa membantah ayahmu tapi tidak untuk bunda” setelah itu telepon langsung mati. Seperti bunda tidak ingin aku mencari alasan untuk menunda pertemuan itu. Bunda memang keras kepala.
“Ahhh sial” umpat ku pelan, sambil memegang kepalaku yang mulai berdenyut, aku mengeluarkan dokumen yang pernah aku persiapkan, itu adalah dokumen pernikahan, apa orang itu mau diajak bekerja sama denganku?
Aku masih belum siap untuk menikah, tapi orang tuaku itu adalah orang tua yang kolot, tidak seperti orang tua rina, bagi mereka suatu keharusan seorang wanita menikah sebelum memasuki usia 30 tahun. Aku tau apa yang mereka takutkan, tapi aku memang masih belum siap untuk berumah tangga.
Sudah berapa kali aku mengikuti kemauan mereka untuk datang ke kencan buta dan bertemu dengan pria pria pilihan mereka, tapi tidak ada satupun pria yang mampu membuatku tertarik, Apa yang salah dengan masih melajang di umur segini?
Apa aku jalankan saja rencanaku ini? Aku mulai mengeluarkan isi dokumen yang sudah aku persiapkan.
Jika aku pulang ke rumah, aku yakin kali ini aku tidak akan bisa lari lagi dari pernikahan itu, suara bunda tadi terdengar seperti paksaan, mungkin itu adalah akhir masa lajang ku, dia bukan sedang menanyakan persetujuanku tapi aku memang harus menerima pria itu. Aku harus bisa menawarkan kerja sama dengan pria itu.
Bagaimana jika dia menolak, atau dia melaporkan perjanjian yang aku sodorkan pada bunda, aku bisa habis oleh bunda. Waktunya adalah 1 bulan, apa aku bisa menemukan pria yang mau menandatangani kerja sama denganku dalam satu bulan ini? Aku hanya butuh status pernikahan aku tidak butuh yang lainnya, aku masih belum siap untuk melepaskan kehidupanku yang sekarang.
Aku bukan tidak mau melihat masa depan karena takut menikah, tapi aku memang belum siap untuk melepaskan kebebasanku yang sekarang.
Apa ada orang yang punya pemikiran yang sama denganku? Hanya butuh status pernikahan, dan tetap hidup seperti biasanya.
‘dalam pernikahan tidak butuh cinta’ aku teringat ucapan Arjuna yang hanya gumaman pelan, mungkin ada pria yang hampir sama pemikirannya denganku.
Pernikahan yang aku harapkan adalah pernikahan dengan cinta, tapi kenapa aku membuat ini, ahh sial aku benar benar gila sekarang, aku sendiri tidak tau apa yang aku inginkan, terlihat plin plan dan naïve.
Aku membaca surat kontrak yang aku tulis sendiri.
“Syarat untuk pernikahan, Pertama tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi masing masing”.
“Kedua, biaya hidup dibagi dua 50-50, Ketiga merahasiakan kontrak pernikahan, keempat menjaga pasangan masing masing di depan umum layaknya seperti sepasang suami istri, kelima… ahhh” aku memegangi kepalaku yang semakin berputar, sepertinya aku benar benar mabuk, aku merasa mataku mulai terasa berat, aku berhenti membaca, dan mulai membaringkan kepalaku di meja kerja.
“Hanya itu? Aku akan menandatangani kontrak itu” samar sama aku mendengar suara seorang pria di dekatku, tapi aku tidak membuka mataku, mungkin saja aku sedang bermimpi saat ini atau aku sedang berkhayal karena mabuk. Aku merasakan kertas di tanganku diambil seseorang, setelah itu aku tidak tau lagi apa yang terjadi.
“Ini sempurna, aku akan menandatangani kontrak ini” sekali lagi aku mendengar gumaman seseorang namun aku yang sudah mabuk belum mampu mencerna apa yang sedang terjadi, antara mimpi dan kenyataan aku hanya merasa badanku terangkat seperti melayang, setelah itu aku tidak mengingat apapun lagi karena semuanya menjadi gelap aku benar benar jatuh tertidur.
“Aku juga hanya menginginkan status pernikahan, ini kondisi yang bisa saling menguntungkan, mari bekerja sama istriku, aku akan menjagamu mulai sekarang” bisik pria itu.
Siapa dia? Siapa pria yang sejak tadi bergumam sesuatu padaku, suaranya sangat familiar, tapi aku tidak sanggup untuk membuka mataku.
...🎀🎀🎀🎀🎀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Shai'er
siapa🤔🤔🤔
2024-03-21
0
Shai'er
🤣🤣🤣🤭
2024-03-21
0
Shai'er
puyeng
2024-03-21
0