“Pagi” sapaku pada sahabat yang duduk di sebelah meja kerjaku.
Gadis itu berbalik kebelakang dan tersenyum aneh ke arah ku, “Pagi Naura~ gimana rasanya bersapaan dengan pak Juna?” gumamnya penuh arti.
Aku akhirnya ikutan tersenyum lalu geleng geleng kepala, baru beberapa menit yang lalu aku menyapa Arjuna ternyata beritanya sudah sampai padanya, tidak perlu waktu yang lama karena berita tentang Arjuna akan sangat cepat menyebar. “Biasa aja tuh, lagian aku menyapanya karena kebetulan berhadapan dan dia akan masuk ke kantor, ya aku sebagai karyawan yang baik tentu saja ingin mendapatkan perhatian dari atasan, biar terkesan baik gitu” jelas ku sambil mulai mengeluarkan barang barang milikku dari dalam tas.
“Liat ini, kalian berdua saling balas senyuman dan itu sudah masuk ke grup dan menjadi hot news pagi ini” Rina menunjukkan ponselnya dan menampilkan wajah arjuna dan wajahku dari samping yang saling balas senyum. Tidak buruk, aku terlihat cukup cantik di sana, tidak sia sia aku berdandan pagi ini karena masuk dalam hot news kantor.
“Hahaha kalau gitu kau mau tanda tanganku?” sahutku sambil tertawa garing.
“kamu bisa serius sedikit gak Ra~ aku serius tanya tentang ini kenapa kamu jawabnya seperti itu” Rina mengerucutkan bibirnya terlihat kesal.
“Aku udah serius loh, tadi kan aku jawab biasa aja, lalu kamu mau aku menjawab seperti apa lagi?” keluhku. “waahhh aku bahagia banget rina, bisa berbicara dengan pak Juna, mimpi apa aku semalam kok bisa mendapatkan senyum pak Juna” aku mengatupkan kedua tangan sambil mengedipkan mata ke arah rina. “Kau ingin aku bereaksi seperti itu?” tambahku lagi dan menatapnya dengan ekspresi datar.
Rina geleng geleng kepala sambil tertawa hambar, “ya setidaknya kamu pasti senang kan, disapa dengan idola nomor satu, kamu beneran gak suka dengan Pak Juna?” Rina mencondongkan badannya ke arahku dan berbicara dengan memelankan suaranya agar hanya kami berdua yang tau apa yang sedang dibicarakan.
“Aku hanya kagum padanya tidak ada perasaan cinta, jauh jauhkan khayalanmu itu, aku tidak akan mengikuti kalian yang mengejar untuk mendapatkan perhatian pak Arjuna” balasku dengan pasti. Memang sampai saat ini aku belum ada pikiran menyukai seorang pria.
“Kau memang workaholic” keluh Rina.
“Hayooo pagi pagi sedang menggosipkan apa?” Andre salah satu teman kantorku menegur aku dan Rina yang sedang berbicara dengan suara pelan.
“mau tau aja urusan wanita” balasku sambil tertawa kecil.
“Yahhh siapa tau aja boleh gabung gitu, gimana udah siapkan untuk meeting nanti?” tanya Andre padaku, memang kami sering disatukan berdua untuk membuat desain dari klien.
“Udah dong Ayo jalan, kami pergi dulu ya Rin” pamit ku.
Kantor ku ini cukup luas dan besar terdiri dari 30 lantai dan lantai teratas adalah ruangan bos, tidak seperti kantor kebanyakan yang hanya di dominasi dengan ruang kerja, di dalam Gedung kantorku ada ruang untuk meeting dengan klien, ada juga ruang istirahat dan kantin di lantai 2, selain itu ada ruang konferensi pers atau ruang untuk mengadakan pesta besar, tempat ini adalah surga bagi para karyawan karena selain fasilitasnya yang lengkap kami juga mendapatkan semua yang kami butuhkan di dalam Gedung ini.
...🌞🌞...
Aku terdiam menatap pesan kemarin yang di kirimkan oleh ayahku.
“menikah? Hahaha kau kena juga ternyata” Rina yang datang sambil membawa makananku dan miliknya tersenyum mengejek ke arahku.
“emangnya kau tidak di tanya oleh orang tuamu?” balasku, rina dan aku sama sama berumur 28 tahun kami masuk ke Perusahaan pada umur yang sama dan kami menjadi akrab sejak itu.
Rina berdeham pelan, “yaahh siapa juga orang tua yang tidak akan menanyakan itu pada anaknya, tapi orang tuaku tidak terlalu menuntut, soalnya mereka menikah di umur yang cukup tua dan juga mereka itu selalu sibuk dengan karir mereka, jadi aku tidak terlalu diminta sepertimu”.
“Bersyukur punya orang tua seperti orang tuamu, orang tuaku terlalu menuntut, karena aku anak satu satunya mereka jadi berharap sekali aku menikah taulah pemikiran para orang tua yang kuno” keluhku.
“Ya udah sana cari pria ajak menikah” sahut Rina sambil tertawa pelan.
“Kamu pikir menikah itu semudah itu, aku sudah terlalu suka dengan kehidupanku yang sekarang, punya uang untuk membeli yang aku inginkan, punya simpanan, kalau mau jalan tinggal pergi jalan saja keluar bersama teman atau sendiri, bekerja dan melakukan hobiku, aku sudah terlalu nyaman dengan semua itu” ujarku pelan.
“Di kantor kita banyak pria yang masih jomblo, bukannya aku tidak melihat banyak juga dari antara pria itu yang mengejar mu, ya pilih saja salah satu di antara mereka, dan menikah”.
“Ahh~ entahlah” balasku acuh sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutku.
“Jangan bilang kau tidak mau menikah?” tebak Rina.
“siapa yang tidak mau menikah, aku juga mau menikah, tapi entahlah aku takut kehidupanku yang sekarang akan berubah saat aku menikah nanti” keluhku.
“Apa kau tidak pernah memikirkan tentang pria?” tanya Rina.
”Tentu saja aku pernah memikirkan pria, tapi untuk menentukan pernikahan seperti itu masih terlalu jauh buatku, aku terlalu cinta dengan pekerjaanku, hobiku dan kesenanganku sekarang, jika aku kesepian aku bisa memanggil teman dan pergi jalan jalan, aku seratus persen bahagia dengan kehidupanku sekarang, dan takut kehidupan yang aku jalani ini akan berubah ketika aku menikah”.
“hmmm benar aku juga berpikir seperti itu, hanya karena mencintai seseorang itu tidak bisa membuat kehidupan kita langsung berubah, menurutmu, dalam sebuah pernikahan apa yang paling diperlukan? Cinta? Uang? Atau Kebebasan?” tanya Rina tiba tiba.
“aku akan pilih kebebasan, aku benci jika kebebasanku di ambil” jawabku dengan cepat.
“oohhh~ aku mengerti kalau begitu, kenapa tidak menikah kontrak saja?” usul Rina tiba tiba.
“Nikah kontrak?” ulang ku.
“Iya nikah kontrak, cari pria yang sama sama memiliki keinginan seperti mu yang tidak terlalu membutuhkan cinta pada pernikahan, kalian kan hanya butuh status pernikahan kan? Kalian akan menikah sampai saat yang tidak ditentukan, dari yang aku lihat kau tidak akan pernah menikah jika ingin mencari kebebasan, maka dari itu buat perjanjian sebelum pernikahan kalian, mungkin bisa selamanya atau sampai kalian menemukan pasangan kalian masing masing, di antara kalian juga tidak boleh saling mengganggu urusan hidup masing masing, selesai kan” seru Rina.
“nikah kontrak ya… hmmm… tidak buruk, itu ide yang cukup bagus jika aku tidak punya Solusi lagi, kalau ayah terus memaksaku untuk menikah aku akan menikah kontrak, wahhh kadang kadang kamu pintar juga rin” ucapku bersemangat.
Ternyata berbicara dengan Rina memberikanku ide yang cukup bagus, tapi dimana aku bisa mendapatkan pria yang mau menikah kontrak denganku? Kalau dia mau menikah kontrak berarti dia sudah siap untuk berakting selama hidup bersamaku. Apa dia bisa berakting mencintaiku, bagaimana kalau dia benar benar jatuh cinta padaku dan memaksa mengambil keperawananku untuk menjadi miliknya. Tentu saja aku yang rugi jika hal seperti itu terjadi.
“Hayooo sedang mikir apaan, jangan bilang sedang cari cowok yang bersedia menikah kontrak denganmu” Rina menepuk bahuku pelan karena sejak tadi aku terdiam dengan berbagai macam pemikiran.
“Itu salah satunya, aku takut dapat pria yang jahat waktu aku menikah kontrak dengannya” keluhku.
“hahaha ya ampun Ra, jangan terlalu di pikirkan usulanku, aku Cuma bercanda loh” ujar Rina.
...🎀🎀🎀🎀🎀...
Bonus Pict
Tengku Meihasrina (Rina)
Rizal Andre
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jangan pada handsome2 ngapa Weh
2024-03-21
0
Shai'er
orang aceh nih
2024-03-20
0
Shai'er
hayoo loh 🤣🤣🤣
2024-03-20
0