Atlas keluar dari mobil dan memperhatikan rumah Aurora. Jujur, ia sedikit terkejut melihat besarnya, bahkan letaknya juga strategis. Pasti harganya juga fantastis.
Moehammad Atlas Rigel
(Ternyata keluarga nih cewek kaya juga ya...)
Aurora membuka pintu mobil, ia hendak keluar. Dengan cepat Atlas membantu nya keluar dan memegang tangannya agar tak jatuh.
Aurora Queen Rosaline
Aku udah gak papa kok Kak. Aku bisa sendiri...
Moehammad Atlas Rigel
Yakin?
Aurora Queen Rosaline
Hm...*mengangguk
Aurora Queen Rosaline
Lihat! *melepaskan diri, lalu berputar ria
Moehammad Atlas Rigel
Hm. Bagus deh.
Aurora Queen Rosaline
Kakak mau mampir dulu?
Moehammad Atlas Rigel
Gak. Gue masih ada urusan.
Aurora Queen Rosaline
Kakak mau ngedate ya?
Pertanyaan Aurora murni godaan saja. Ia tau jika Atlas tak memiliki kekasih.
Moehammad Atlas Rigel
Hm.
Aurora Queen Rosaline
*mengerutkan keningnya
Setelah mengatakan itu Atlas pun masuk kedalam mobil kemudian melajukan nya meninggalkan kediaman Aurora.
Aurora Queen Rosaline
......
Kak Atlas punya pacar?
Aurora Queen Rosaline
Wah... Siapa gadis itu? Pasti dia penyabar banget buat Kak Atlas yang galak itu.
Aurora Queen Rosaline
Xixi...🤭 Besok tanyain ah..
-
Mobil Atlas baru terparkir di sebuah rumah besar, tak kalah besar dari rumah Aurora.
Atlas tampak menghela nafas setelah keluar dari mobil. Matanya tertuju pada bangunan yang disebut rumah itu. Dari rautnya sepertinya ia enggan untuk pulang.
....
Atlas melewati pintu utama rumah nya, disana ia disambut oleh sepupunya yang hendak pergi dari sana dengan raut penuh emosi.
Moehammad Atlas Rigel
Bumi?
Atlas memanggil namanya, namun sang empunya malah menyenggol bahu Atlas dengan kasar dan berkata.
Bumintara Rigel
Minggir!!
Atlas tampak diam saja, ia tak membalas ataupun marah. Malah ia menatap sepupunya yang telah meninggalkan rumah itu dengan raut prihatin.
Moehammad Atlas Rigel
Pasti ulah si tua bangka lagi.
Tangan Atlas mengepal kuat, dapat terlihat ia sedang menahan emosi. Ia pun meneruskan langkah kakinya, melewati ruang tamu, hingga di depan ruang keluarga, sebuah deheman menghentikan langkah nya.
Moehammad Atlas Rigel
*hendak melanjutkan langkahnya kembali
Grandpa Laskar
Atlas Rigel! ❄️
Nada tegas nan mencekam itu sukses menghentikan langkah Atlas kembali. Perlahan Atlas membalikkan tubuhnya, menatap pria berusia lansia itu dengan malas.
Grandpa Laskar
Kemari! Grandpa Ingin bicara! ❄️
Titah mutlak, tak dapat Atlas tolak. Dimana ia tau jika ia sendiri yang akan rugi jika melakukannya.
Atlas menurut. Kini ia berada di depan sang Kakek dalam keadaan berdiri.
Grandpa Laskar
Kamu lihat Bumi barusan bukan?
Pertanyaan pertama yang mengawali bencana untuk Atlas.
Moehammad Atlas Rigel
Ya.
Grandpa Laskar
Grandpa minta dia untuk masuk ke Harvard dan ambil jurusan hukum.
Grandpa Laskar
Tapi dia malah menolak dan bilang jika nilainya tidak memungkinkan untuk itu.
Atlas diam menyimak perkataan sang Kakek. Jika ia menyanggah sekarang, ia pasti akan dimarahi.
Grandpa Laskar
Jadi Grandpa bilang, jika dia masih ingin bagiannya dia harus menuruti kemauan Grandpa. Jika tidak dia akan kehilangan segalanya termasuk statusnya sebagai kandidat pewaris.
Moehammad Atlas Rigel
(Pantes! Permintaan gak masuk akal lagi.)
Grandpa Laskar
Jadi, tampaknya Grandpa gak bisa percaya sepenuhnya dengan Bumi. Anak itu berani membantah perintah Grandpa!
Grandpa Laskar
Haruskah Grandpa hukum orang tuanya?!
Pertanyaan yang sungguh tidak masuk akal. Bagaimana bisa sang Kakek langsung berniat menghukum anak dan menantu sendiri atas kesalahan cucunya?
Lagipula yang dikatakan Bumi adalah fakta.
Ia bukan anak jenius dan nilainya jelas tidak memungkinkan. Tapi Sang Kakek malah memaksa bahkan mengancamnya. Kejam.
Grandpa Laskar
Atlas!
Panggilan sang Kakek, sukses menyadarkan Atlas dari lamunannya.
Moehammad Atlas Rigel
Menurut Atlas, Kakek harus beri Bumi waktu. Mungkin dia akan menemukan profesi yang lebih berguna dari pengacara, jaksa atau hakim.
Moehammad Atlas Rigel
Bumi punya bakat dalam basket, mungkin ia bisa menjadi Atlet nasional.
Grandpa Laskar
Atlet tidak membawa keuntungan bagi perusahaan!!!!🔥
Mata Atlas menatap sang Kakek yang menegurnya dengan nada agak tinggi.
Moehammad Atlas Rigel
Namun keluarga kita belum pernah memasuki dunia Sport.
Moehammad Atlas Rigel
Atlet Nasional selalu punya reputasi yang baik, hal ini akan berpengaruh baik untuk perusahaan kita, bahkan kita akan dipandang mulia karena keluarga kita sudah melahirkan Atlet yang sangat berbakat.
Sang Kakek nampak termakan ucapan Atlas. Ia pun mulai memikirkan nya.
Comments
feliza reigors
minta di bunuh ni calon-calon 🥔😒
2024-03-28
0
Wulan
semangat Thor up nya 🤗🤗
btw di sini selain ada galaksi ada bumi juga ya 😌😌
2024-03-27
0
Wulan
gila ni kakek tua mau hukum cucu beserta ortu nya cuma Karna nga bisa dan nga mau masuk jurusan hukum 😤😤 mati sana uda bau tanah juga 💢🤬
2024-03-27
1