...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...
... 🍒Selamat membaca semua🍒...
"Pak kiri, pak!" pinta Adel tanpa menjawab pertanyaan yang terlontar dari Hana.
Angkot berwarna hijau itu berhenti dipinggir jalan ketika ada seorang penumpang yang meminta berhenti. Adel bergegas turu dari angkot tidak menghiraukan Hana.
"Del tunggu, kamu mau kemana!" tidak ingin kehilangan jejak Adel, Hana ikut turun.
"Pak sama teman saya tadi juga ya." Hana memberikan uang 10 ribu pada supri angkot.
Setelah itu dia bergegas menyusul Adel yang sudah berada diseberang jalan. Hana tahu Adel mau kemana pasti ingin memastikan laki-laki yang dia lihat bersama perempuan lain itu pacaranya atau bukan.
"Adel tunggu dulu, Del tungguin dong jangan pergi dulu."
"Adel!" teriak Hana semakin kencang karena tidak Adel hiraukan.
Syukurlah Hana dapat menyusul Adel, dia langsung menghalangi jalan temannya itu agar tidak pergi begitu saja.
"Ets, mau kemana sih buru-buru amat!"
"Gue cuman mau mastiin kalau yang tadi gue lihat bukan Kenzo!"
Hana menghela nafas pelan seraya mengelap keringat didahinya ulah berjalan terlalu cepat supaya bisa nyusul Adel. "Terus kalau tadi kita lihat bener Kenzo, kamu mau apa?"
"Jelas marah Han, aku nggak terima dia malah main belakang sama aku."
Sungguh Hana merasa lucu dengan ucapan Adel. "Untuk apa marah?"
"Jelas aku marah Hana! Dia udah selingkuh."
"Gini deh Del, kamu sama Kenzo kan pacaran. Terus kalian berdua bisa pacaran karena apa suka sama suka bukan?"
Adel mengangguk lemah hatinya masih terasa sakit ternyata Kenzo tidak setia dengan dirinya.
"Terus menurut kamu kalau Kenzo selingkuh, dia cinta nggak sama selingkuhnya?"
"Belum tau! Kali aja buat pelampiasan doang Hana, aku berhak marah dong Kenzo kan pacar aku."
"Itu argumen kamu! Tentu saja kamu berhak melakukan hal itu. Tapi coba pikir deh awal kamu sama Kenzo pacaran karena cintakan. Bukan sebelumnya Kenzo sudah belajar bersama kamu tentang cinta, wajar dia selingkuh karena cinta tadi. Pacaran itu tidak ada komitmen bukan, pacaran itu landasannya cinta lantas untuk apa marah."
"Terus aku harus gimana Hana! Masa iya aku tidak marah melihat Kenzo sama cewek lain."
Air mata Adel sebentar lagi akan membasahi pipi gadis itu beruntung Hana mencegahnya lebih dulu. Hana tidak akan membiarkan temannya menangisi laki-laki yang bukan siapa-siapa tidak berhak untuk ditangisi.
"Jangan nangis buat apa nangisin cowok yang bukan siapa-siapa kamu. Kalau Kenzo suami kamu itu wajar kamu marah Del, karena dia suaminya sudah ada status jelas, komitmen yang jelas dan berumah tangga bukan hanya dilandasi dengan cinta segala hal bisa mencangkup semuanya. Kalau Kenzo selingkuh karena dia statusnya suami kamu wajar kamu marah, karena dia telah melanggar hak kamu sebagai istri tapi kalau pacar itu hanya masalah cinta bukan tidak ada yang lain."
"Kita duduk dulu!" putus Hana.
Gadis itu memapah Adel yang sudah sedikit oleng gara-gara melihat Kenzo bersama perempuan lain. Hana menenangkan Adel lebih dulu tak lupa memberikan minum pada Adel agar jauh lebih tenang.
"Aku udah lamakan bilang sama kamu udah putusin aja Kenzo toh pacaran tidak ada gunanya Adel."
Netra Hana menerawang jauh kedepan, sungguh hatinya miris melihat anak muda sebayanya berpegang tangan bahkan lebih dari itu padahal bukan mahram, tak jarang Hana mendengar teman sekampusnya membicarakan hal-hal bau pasangan halal padahal mereka belum menikah masing pacaran, Hana mungkin terlihat acuh toh dikasih tau juga mereka tidak akan peduli.
Hana sudah pernah mengingatkan tapi yang dia dapat malah ejekan sok suci. Dia memang tidak menangis dikatakan sok suci atau yang lainnya tapi hati gadis itu sangat sakit melihat keadaan masa sekarang.
Adel dan Hana masih duduk di tempat mereka tadi. Peminat Hana membuat Adel berpikir lebih keras, melihat temanya bengong Hana memegang kedua tangan Adel.
"Kamu tau Del, sebelum islam datang pada masa jahil perumpun dinilai sangat rendah, tidak berguna perempuan hanya sekadar pemuas nafsu saja oleh laki-laki yang tidak berakhlak. Tapi ketika islam datang pada Rasulullah untuk seluruh umat islam Allah menaikkan derajat perempuan. Perempuan adalah perpisahan yang harus dijaga dengan baik, bahkan Allah menyuruh kita untuk menutup aurat dengan sempurna karena apa yang ada dalam diri perempuan semuanya berharga dan mulia tidak sembarang orang yang dapat melihatnya. Suami kita nanti yang berhak melihat segalanya dari kita bukan orang lain."
Nyatanya ini bukan hanya tentang Hana atau Adel. Tapi tenang setiap perempuan yang memandang dirinya mulia. Saking tinggi derajat seorang perempuan bahkan Allah meletakkannya disisi paling tinggi tidak ada satupun orang yang berhak melihat tubuh seorang perempuan kecuali suaminya yang janjinya telah mengencangkan Arsy-Nya.
"Hana," ujar Adel setelah dia sejak tadi tidak bersuara hanya mendengarkan penjelasan Hana saja.
"Iya ada apa? Apakah masih ingin menemui Kenzo."
Adel mengangguk yakin. "Setelah mendengar penjelasan kamu aku sudah tau harus berbuat apa. Terima kasih banyak sudah selalu mengingatkan aku. Memang seharusnya aku tidak boleh menangis apalagi menangis laki-laki seperti Kenzo betapa berharganya air mataku ini."
Bisik kendaraan berlalu lalang di depan mereka tidak sama sekali menganggu Hana dan Adel yang sedang bicara serius sekali kelihatannya. Merasa jauh lebih tenang Adel bangkit dari duduknya, Hana tentu saja ikut bangun.
Bukan dia tidak tahu perasaan Adel sekarang seperti apa. Hana tau kalau orang sudah cinta itu pasti yah tau lah ya akan sedikit gila bahkan rela mati demi cinta. Tapi untuk apa jika dilakukan pada yang tidak berkomitmen hanya berlandaskan cinta. Jika dengan suaminya pasti Hana akan membiarkan Adel melakukan caranya sendiri.
"Kamu mau ikut tidak?" tanya Adel memastikan sebelum pergi.
"Kemana?"
Pura-pura saja Hana tidak tahu Adel akan mengajaknya kemana tapi jelas Hana tau kemana Adel akan pergi.
"Menemui Kenzo, Hana. Aku sudah memiliki keputusanku sendiri. Sekaligus ingi melihat seperti apa selingkuh Kenzo, jika lebih baik dari aku aku akan biasa saja. Tapi jika masih lebih baik dari aku. Tentu saja aku akan merasa memang, tapi apapun itu sesuai perkataanmu tadi aku akan memutuskan Kenzo detik ini juga, ayo."
Dengan berjalan kaki Adel ditemani Hana menghampiri tempat Kenzo berada di taman dekat pinggir jalan. Beruntung posisi Hana dan Adel masih dekat dengan tempat Kenzo tadi.
Sekarang hati Adel sudah jauh lebih baik dari sebelumya. Dia akan menjomblo seperti Hana, melihat hidup temannya itu jauh lebih tertaru ketika sendirian daripada dirinya yang punya pacar.
"Astagfirullah."
"Kenzo!"
(Yang udah baca bab 4, baca lagi biar nyambung sama bab 5nya oke💖)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Pasrah
lanjut ya thor smg bermanfaat bagi yg baca jgn patah semangat OK
2024-06-05
1
Adiba Shakila Atmarini
ceritax bgus..bnyk ilmu yg bisa d dpt d dlamx..
2024-05-03
2
Yani
Bagus Adel
2024-03-21
0