HASIL TANGKAPAN LAUT

Ketika Alvarez tenggelam di laut, dirinya berusaha berenang ke pinggir pantai, tetapi ombak yang begitu besar membuatnya kesulitan.

Di atas tebing, Tirsa berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang lewat. Dengan akting yang luar biasa, ia menangis sejadi-jadinya. "Pak, tolong anak saya! Tadi dia bermain di tepi tebing, lalu terpeleset hingga jatuh! Tolong selamatkan anak saya, pak!"

Seorang lelaki segera menelepon tim SAR. Untuk menghindari kecurigaan suaminya, Tirsa langsung meneleponnya. "Sayang, Al jatuh dari tebing... hiks... hiks... hiks..."

Mendengar itu, ayah Alvarez terkejut. "Apa?! Al jatuh dari tebing?! Bagaimana bisa kau seceroboh ini?!"

Ia segera menutup telepon dan bergegas pulang dari luar negeri.

Sementara itu, Alvarez masih berjuang berenang ke tepi. Tiba-tiba, datang ombak yang sangat besar dan menghantamnya. Kepalanya membentur batu karang, mengeluarkan darah. Dalam hatinya, ia berkata, "Ibu, sepertinya Al akan menyusul ibu..." Sebuah senyum tipis terukir di wajahnya sebelum ia kehilangan kesadaran.

Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Saat Alvarez mulai tenggelam ke dasar laut, kepalanya tanpa sengaja menyentuh sebuah buku yang terselip di antara batu karang. Tiba-tiba, buku itu memancarkan cahaya dan menyatu dengan dirinya. Seketika, air laut tidak lagi menyentuhnya. Ia bisa bernapas di dalam air.

Di atas tebing, orang-orang menunggu tim SAR tiba. Tirsa dan Faris duduk di dekat mobil, pura-pura menangis, tapi di dalam hati Tirsa berkata, "Walaupun tim SAR datang, anak lacur itu tidak akan selamat. Tebing ini tinggi dan ombaknya ganas."

Tak lama, tim SAR tiba dan mulai mencari Alvarez. Namun, sebelum mereka menemukan sesuatu, sekelompok lumba-lumba muncul, mengangkat tubuh Alvarez ke punggung salah satu dari mereka, lalu membawanya pergi.

Tim SAR mencari selama setengah hari tetapi tidak menemukan apa pun. Tirsa tersenyum puas. "Baguslah kalau anak lacur itu tidak ditemukan."

Hari mulai gelap. Tim SAR menghentikan pencarian dan berencana melanjutkannya esok hari. Orang-orang pun meninggalkan lokasi.

 

10 Tahun Kemudian

Kini, Alvarez telah tumbuh besar di sebuah pulau kecil dekat Desa Mosuh. Desa itu berjarak sekitar 100 meter dari pantai. Alvarez sering pergi ke sana untuk menjual hasil tangkapannya di pasar. Kini usianya sudah 20 tahun, dan ia tinggal sendirian di pulau itu.

Di pesisir pantai, Alvarez duduk termenung. Ia mengingat kembali ayahnya dan perlakuan ibu tirinya. Ia mengepalkan tangan, menahan amarah yang masih tersisa.

Tiba-tiba, seekor lumba-lumba melompat di depannya. Alvarez terkejut. "Astaga, Marshu! Mau bikin jantungku copot, ya?!"

Marshu, lumba-lumba yang pernah menyelamatkannya, tampak ingin bermain. Namun, Alvarez mengabaikannya. Tak terima dicuekin, Marshu melompat dan menyemprotkan air ke wajah Alvarez.

"Hei! Dasar lumba-lumba usil! Mau ngajak main atau ngajak berantem, hah?!" Alvarez tertawa sambil menaiki punggung Marshu.

Saat itu, Alvarez menyadari sesuatu. Ia kini memiliki kemampuan luar biasa dalam menangkap ikan.

"Hmm, kalau gini caranya, kenapa nggak sekalian beternak kerang aja ya? Nggak usah capek-capek nyari terus." Dengan ide itu, Alvarez mulai mengumpulkan kerang dan membuat tambak sederhana menggunakan kayu dan jaring.

Hari semakin malam. Suara burung camar terdengar, dan matahari mulai tenggelam. Alvarez merasa puas dengan pekerjaannya hari itu.

 

Keesokan Harinya

Alvarez berdiri di pantai tanpa mengenakan baju, memperlihatkan bekas luka di tubuhnya serta otot-ototnya yang kini kekar. Ia bersiap untuk mengecek perangkap ikan yang ia pasang kemarin.

Setelah memeriksa perangkap, ia berseru, "Wah, hasilnya lumayan nih! Bisa buat beli mesin buat perahu baru!"

Ia menaiki sampannya dan menyeberang ke Desa Mosuh. Saat tiba, para warga menyambutnya.

"Al! Tangkapannya bagus hari ini?" tanya seorang pria paruh baya.

Dengan semangat, Alvarez menjawab, "Bagus banget, Paman! Sepertinya hari ini keberuntungan sedang berpihak padaku. Mungkin besok aku bisa menang lotre!"

Pria itu tertawa. "Kalau butuh bantuan, bilang saja, ya!"

"Siap, Paman Sam! Kalau butuh utang, boleh juga, kan? Haha!"

Setelah sampai di pasar, Alvarez menjual ikannya ke penadah terbesar, Paman Jao.

"Paman Jao! Hari ini ada diskon spesial buat pelanggan setia, nih!" kata Alvarez bercanda.

Paman Jao tertawa. "Dasar kau ini, Al! Harga tetap sama, tapi aku beli semuanya."

Alvarez menerima bayaran sekitar 100 dolar. Dengan senyum puas, ia meninggalkan pasar sambil melambaikan tangan. "Terima kasih, Paman Jao! Jangan lupa traktir aku kalau kaya nanti!"

"Hati-hati di perjalanan, Al! Jangan lupa pulang ke rumah sebelum gelap!" teriak Paman Jao.

Alvarez tertawa sambil bergegas menuju toko untuk membeli mesin perahu barunya.

Di dalam hatinya, satu hal semakin jelas. Perjalanannya belum berakhir. Ia akan kembali. Dan saat hari itu tiba, semua yang pernah menyakitinya akan mendapatkan balasan.

Episodes
1 ALVAREZ KECIL
2 HASIL TANGKAPAN LAUT
3 KERANG ABALON
4 MENJUAL KERANG ABALON
5 TUNA SIRIP BIRU
6 PAMAN JAO
7 MEMBUAT TAMBAK BARU
8 KAKAK BESAR
9 PERTARUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN PENGHUNI LAUT
10 KANTOR WALIKOTA
11 BANTUAN WALI KOTA
12 BAB KEDUA DARI BUKU NELAYAN
13 KEBODOHAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN
14 IKAN KERAPU RAKSASA
15 PEMANCING TERBAIK
16 Luka Yang Tak Tenggelam
17 Di Bawah Ombak, Di Atas Harapan
18 Bab Ketiga: Kebijaksanaan Lautan
19 Pagi Yang Baru, Harapan Yang Tumbuh
20 LOBSTER DAN UDANG BERHASIL TERJUAL
21 KANTOR NOTARIS
22 Pemilik Seutuhnya
23 PERTEMUAN DENGAN WALIKOTA
24 Istana Laut Di Bukit Azzura
25 DISKUSI KEPALA DESA DAN PAMAN JAO
26 Cahaya Yang Memanggil
27 Dermaga Dan Rencana Yang Di Buka
28 Peluncuran Kapal Bagan
29 Perjalanan Ke Kota E
30 Makam Ibu
31 Tawa yang Mengiris
32 Menuju Hotel Bintang 5
33 Pertemuan Sahabat Lama
34 Cerita Setelah Jatuh Dari Tebing
35 The Elave Di Malam Hari
36 Pertemuan Alvarez Dengan Ayahnya
37 Kembali Ke Kota G
38 Tibanya Di Desa Mosuh
39 BAB V Dari Buku Nelayan
40 Berlayarnya Kapal Bagan
41 Penjelasan Alvarez
42 Saat Lampu Menyala, Laut Menyambut
43 Di Bawah Cahaya Lampu Laut
44 Dua Raja Dari Kedalaman
45 Tarian Bayangan di Bawah Cahaya
46 Skipjack
47 Pengantaran Ikan Ke Dermaga Desa Mosuh
48 Dermaga Malam: Duapuluh Ton Harapan
49 Penjaga Lautan Yang Sunyi
50 Aroma Laut dan Bara Persahabatan
51 Meninggalkan Laut yang Sepi
52 Tangkapan yang Mengundang Ribut
53 Pertemuan yang Mengubah Nasib
54 Di Antara Harga dan Harga Diri
55 Di Balik Kabut Azzura
56 Tuduhan di Tengah Gelombang
57 Sandiwara di Dermaga
58 Karang yang Hancur, Harapan yang Tumbang
59 Kapal, Kerapu, dan Keadilan
60 Penghianat desa
Episodes

Updated 60 Episodes

1
ALVAREZ KECIL
2
HASIL TANGKAPAN LAUT
3
KERANG ABALON
4
MENJUAL KERANG ABALON
5
TUNA SIRIP BIRU
6
PAMAN JAO
7
MEMBUAT TAMBAK BARU
8
KAKAK BESAR
9
PERTARUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN PENGHUNI LAUT
10
KANTOR WALIKOTA
11
BANTUAN WALI KOTA
12
BAB KEDUA DARI BUKU NELAYAN
13
KEBODOHAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN
14
IKAN KERAPU RAKSASA
15
PEMANCING TERBAIK
16
Luka Yang Tak Tenggelam
17
Di Bawah Ombak, Di Atas Harapan
18
Bab Ketiga: Kebijaksanaan Lautan
19
Pagi Yang Baru, Harapan Yang Tumbuh
20
LOBSTER DAN UDANG BERHASIL TERJUAL
21
KANTOR NOTARIS
22
Pemilik Seutuhnya
23
PERTEMUAN DENGAN WALIKOTA
24
Istana Laut Di Bukit Azzura
25
DISKUSI KEPALA DESA DAN PAMAN JAO
26
Cahaya Yang Memanggil
27
Dermaga Dan Rencana Yang Di Buka
28
Peluncuran Kapal Bagan
29
Perjalanan Ke Kota E
30
Makam Ibu
31
Tawa yang Mengiris
32
Menuju Hotel Bintang 5
33
Pertemuan Sahabat Lama
34
Cerita Setelah Jatuh Dari Tebing
35
The Elave Di Malam Hari
36
Pertemuan Alvarez Dengan Ayahnya
37
Kembali Ke Kota G
38
Tibanya Di Desa Mosuh
39
BAB V Dari Buku Nelayan
40
Berlayarnya Kapal Bagan
41
Penjelasan Alvarez
42
Saat Lampu Menyala, Laut Menyambut
43
Di Bawah Cahaya Lampu Laut
44
Dua Raja Dari Kedalaman
45
Tarian Bayangan di Bawah Cahaya
46
Skipjack
47
Pengantaran Ikan Ke Dermaga Desa Mosuh
48
Dermaga Malam: Duapuluh Ton Harapan
49
Penjaga Lautan Yang Sunyi
50
Aroma Laut dan Bara Persahabatan
51
Meninggalkan Laut yang Sepi
52
Tangkapan yang Mengundang Ribut
53
Pertemuan yang Mengubah Nasib
54
Di Antara Harga dan Harga Diri
55
Di Balik Kabut Azzura
56
Tuduhan di Tengah Gelombang
57
Sandiwara di Dermaga
58
Karang yang Hancur, Harapan yang Tumbang
59
Kapal, Kerapu, dan Keadilan
60
Penghianat desa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!