Setelah berkeliling, Ayu dan juga Naina tiba di sebuah warung pinggir jalan, saat keluar dari dalam mall tadi..
"Ayu gak papa ya kita makan di pinggir jalan saja, dari pada di dalam mahal.." jiwa miskin Naina meronta.
"Bukanya setiap ke mall selalu itu yang kamu ucapakan basi tau.." cibir Ayu.
"Hehehe tau aja kamu itu, bakso apa soto nih..." tawarnya.
"Serah lu dah, gue nurut aja.. memang masih ada yang lo.." tanya ayu karena seperti biasa naina selalu bokek kalo habis ke mall.
"Ya ada lah sisa dikit, ayo.." Naina menarik tangan ayu hingga ke warung bakso.
"Bang bakso nya 2 makan sini.." pesan Naina ke penjual bakso.
"Baik neng, siap atuh.."
Tak menunggu lama ahirnya bakso yang di pesan Naina datang, dengan lahap ia memakan makanan itu hingga tandas, hanya Ayu saja yang hari ini tak berselera makan, bahkan pikirannya melayang entah kenapa..
Ayu hanya mengaduk-aduk makanya..dan itu tak luput dari penglihatan Naina,!
"Kamu sakit, makan kok cuma di aduk-aduk saja.." tanya Naina.
"Gak kok nai, hanya saja akhir-akhir ini aku gak berselera makan.."
"Kenapa, apa ibu mertua kamu mendesak kamu seperti sebelum-sebelumnya?" tanya Naina uang memandang ayu dengan intens.
Naina tahu betul sifat mertua ayu karena dulu ia bertetangga hingga ia pindah di komplek sebelah, Ayu juga gak segan-segan, menceritakan semua keluh kesah Ayu kepada Naina..
"Jangan di pikirkan. makanlah selagi masih ada," Naina kembali bersuara dengan melahap bakso yang ada di depanya.
"Entahlah nai akhir-akhir ini aku melihat mas rendra berubah, bahkan tak jarang dia pulang lembur, dia setiap bersamaku hanya sibuk dengan ponselnya saja.." Ayu menceritakan untuk mengurangi ke kegundahan hatinya.
"Jangan-jangan suamimu berubah dia punya simpanan yu.." ucapan spontan naina.
"Hus gak boleh prasangka dulu, jika tidak benar nanti akan timbul fitnah.."
"Tapi ya yang aku dengar, biasanya jika suami kita itu di atas segalanya wanita adalah godaannya.. benar gak apa yang aku ucapkan."
"Apa bener ya, tapi aku belum seratus persen percaya sama kamu nai, kamu kan tukang kibul.."
"Hahaha ya seperti gini lah aku yu, kamu kan tau aku dari dulu, kita berteman gak cuma sehari dua hari bertahun-tahun, bahkan aku juga tau apa yang kamu suka dan tidak sukanya, kita kan bes friend.." .
"Iya aku tau, terimakasih sudah menjadi teman sejati ku, kami selalu ada di saat aku gundah, pulang yuk, udah sore juga kan.." ajak Ayu.
"Ok.."
Setelah membayar bakso tadi mendekat menghampiri sepeda motornya dan melesat untuk pulang..
di perjalanan hati Ayu masih di selimuti rasa yang entah apa, tiba di rumah naina ia menurunkan Naina dan pulang..
"Nai aku pulang dulu ya, salam buat ibu kamu.." ayu masih diatas motornya"
"Iya yu, makasih ya udah anterin aku ."
Naina masuk kedalam rumah, dan Ayu menghidupkan motornya dan pergi dari rumah Naina, sampai di depan rumahnya ia memarkirkan motornya dan masuk..
Hampa .
Itulah kata yang setiap hari aku rasakan 3 tahun menjalani rumah tangga dengan Rendra, dan akhir-akhir ini rumah ini terasa asing, Ayu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sangat lengket. setelah selesai ia pergi ke dapur untuk membuat makanan untuk suaminya pulang . tapi sebelum memasak ia mengambil ponselnya untuk mengirim pesan kepada suaminya apakah ia pulang cepat hari ini..
"Mas apa kamu pulang cepat hari ini, aku sudah masakan makanan kesukaanmu, cepat pulang ya aku menunggumu.."
Pesan yang di kirim Ayu kepada suaminya.. bahkan ia menunggu untuk balasan tapi tak di balas sama sekali..
"Huh, kenapa mas rendra sekarang berubah, apa dia sudah bosan denganku . apa aku sudah tak menarik lagi dia matanya.." batin Ayu yang masih memikirkan suaminya itu..
Di tempat lain rendra sedang bekerja, ia mendapatkan pesan dari istrinya hanya melihat notifikasinya saja tampa membalas. entah akhir-akhir ini ia merasa bosan dengan Ayu, bahkan ia tak segan-segan bilang lembur hanya untuk menemui sahabatnya Vanesa.
dan tak lama pesan dari Vanesa, Rendra ahirnya melihat isi pesannya.
"Mas nanti pulang bareng ya, aku mau kamu temani aku makan malam bisa kan.."
"Bisa kapan, gimana kalo pekerjaanku selesai.."
"Baiklah aku tunggu di lobby kantor ya.."
"Ya.."
Setelah berbalas pesan Rendra kembali meletakan ponselnya kembali di atas meja. dan mulai mengerjakan pekerjaanya..
Setelah selesai rendra mengirim pesan kepada Ayu untuk pulang telat karena lembur..
"Yank maaf mas gak bisa pulang cepat, mas pulang agak malam gak papa kan, jika kamu ngantuk kamu tidur aja, mas masih harus lembur banyak pekerjaan yang harus mas selesaikan.."
Begitulah pesan dari rendra untuk istrinya dirumah..
Sedangkan Ayu yang menunggu rendra di rumah begitu cemas karena sudah hampir magrib ia belum mendapatkan jawabannya, ahirnya ia kekamar untuk mengambil ponselnya dan sudah ada pesan dari suaminya itu , Ayu membuka dan membaca, ada gurat kekecewaan yang mendalam,
"Kenapa setiap hari kamu beralasan lembur mas, apa aku sudah tak berarti untukmu,." batinya.
Ayu membereskan makanan di meja makan dan ia taruh di dalam kulkas, ia ingin kembali kekamar dan tak ingin makan apa-apa..
"Jika tadi memang kamu mas, aku akan merelakan kamu asalkan kamu bahagia dengannya, aku tak ingin menjadi penghalang kebahagiaan, aku sadar aku belum bisa memberikan keturunan yang kamu harapkan sejak dulu."
Malam semakin larut jam 11 malam Rendra baru pulang, ia masuk dengan hati-hati takut membangunkan istrinya itu, dan masuk kedalam kamar mandi guna membersikan badanya. setelah selesai ia tidur di samping istrinya yang membelakanginya..
"Maafkan aku Ayu, aku juga ingin mempunyai keturunan, maafkan aku jika suatu saat kamu tau bahwa aku akan menikah lagi dengan sahabatku yang mencintai aku.." ucap Rendra lirih"
Deg.
Dan ucapan Rendra tadi masih di dengar oleh Ayu, Ayu hanya pura-pura tidur saat suaminya pulang, ia masih setia memejamkan matanya, setetes air mata jatuh dengan ungkapan yang suaminya katakan..
"Jadi selama ini mas Rendra lembur hanya ingin mencari madu untukku.. apa segitu tak sabarnya kamu mas menunggu hingga kita mempunyai keturunan.." batin Ayu.
Pagi menjelang Ayu sudah bangun seperti biasanya, ayu tak lupa selalu menyiapkan apa yang suaminya butuhkan baju dan juga keperluan ke kantornya Ayu siapkan dia tas ranjang sebelum ia membuat sarapan. setelah sarapan jadi ayu pergi kemar untuk membangunkan suaminya..
"Mas bangun jam 6 lewat, nanti macet.." ucap Ayu, walaupun hatinya sakit ia tetap membangunkan suaminya sebagai baktinya sebagai istri..
"Hoammm.. iya yank.. aku bangun, kasi cium dulu dong.." ucap Rendra manja"
"Gak mau ich, kamu belum mandi, mandi gih nanti kalo sudah wangi boleh cium-cium.."
"Ich... Istriku nakal ya.." ahirnya Rendra kekamar mandi,
"Maaf mas aku belum bisa seperti dulu aku akan membuktikan jika kamu sudah main gila dengan wanita lain.." batinya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Lala lala
bangun siang tak subuhan kah lakinya
2024-11-26
0
guntur 1609
dasar penghianat.
2025-03-07
0
Uthie
lanjut 💪
2024-05-02
0