Episode 4

Suara berisik di dapur membuat Revan terbangun. Hal pertama yang dia lakukan setelah bangun adalah melihat wajah istrinya tapi, dia tidak melihat siapapun disampingnya. Setelah mencuci muka dia turun ke bawah dan melihat sumber dari keributan yang telah membangunkan dia.

“Apa yang kamu lakukan?” Revan terkejut melihat Khiren bangun pagi dan langsung berada di dapur.

“Membuat makanan untuk kita makanlah!” Jawab Khiren yang fokus memasak.

“Kemana semua pelayan rumah ini?”

“Menghilang.” Bicara nada datar

Revan terlihat bingung dengan jawaban Khiren yang tidak bisa menjawab rasa penasaran dan keheranannya. Revan yang berdiri di pintu, terus menatap Khiren dan berharap dia berpaling melihat kearahnya dan menjelaskan sesuatu. Khiren memiliki tubuh yang sensitif dengan tatapan orang lain dan itu membuat dia cepat menyadari kalau Revan meminta penjelasan “Mereka berlibur satu minggu dan mereka berangkat tadi subuh sebelum kamu bangun. Berhentilah menatapku!” Khiren kembali fokus dengan masakannya.

“Bagaimana dia tau? Bahkan dari tadi dia tidak melihat kebelakang.” pikir Revan

“Lalu siapa yang akan mengurus rumah selama mereka tidak ada?”

“Aku akan mengurus semuanya termasuk kamu!” Ucap Khiren tegas.

Ucapan Khiren membuat Revan salah mengartikannya, terlihat senyum bahagia dari wajah Revan. Ketika Khiren ingin melihat kearah Revan, dia kaget dan juga terpesona dengan senyum Revan yang sangat indah. Dia sudah bertemu dengan berbagai jenis pria dengan bentuk senyuman, meskipun seorang model internasional jika di bandingkan dengan senyum Revan yang menawan tetap saja senyum Revan yang mampu memikat Khiren. Menyadari titik lemahnya adalah senyum Revan ia langsung memalingkan wajahnya dan berjalan lurus ke meja makan dan mulai menyajikan makanan untuk Revan.

“Apa kamu ingin aku buatkan bekal?” Tanya Khiren basa-basi

Revan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Khiren, agar dia bisa menatap Khiren sambil makan. “Ku rasa boleh tapi, aku ingin kamu mengantarnya langsung ke kantorku, bagaimana?” Revan mengharapkan sebuah jawaban ‘ya’ yang keluar dari mulut Khiren.

“Sayang sekali aku tidak bisa, aku sudah miliki janji. Lain kali saja!”

“Dengan siapa?” Revan mulai curiga.

“Orang penting!” Jawab Khiren singkat.

Satu ucapan yang mampu membakar hati Revan dalam hitungan detik, “Sepenting apakah itu hingga tidak sempat mengantar makan siang untuk suami sendiri?” pikir Revan.

Tiba-tiba jadi hening, Khiren sibuk berfikir apa yang harus dia lakukan hari ini dan Revan masih dalam kecemburuannya dan sesekali melihat kearah Khiren dengan tatapan kesal. Setelah selesai makan Revan langsung pergi meninggalkan Khiren yang masih menyantap makanannya dengan tenang. Saat berada di depan pintu dia menghubungi seseorang.

“Minta penjaga mengawasi rumah saya dari kejauhan dan pastikan istri saya tidak curiga. Pantau kemana saja dia pergi.”

“Siap pak!” Ucap tegas dari orang itu.

Hatinya tidak tenang tapi dia harus menghadiri rapat penting. Tiap jam ada laporan pergerakan Khiren padanya hingga dia bisa melihat apa saja yang Khiren lakukan. Sampai jam 12 siang Khiren tidak memberikan tanda-tanda akan keluar rumah bahkan dia bersantai di pinggir kolam renang sambil menggunakan masker. Dari video yang dikirim oleh orang suruhannya, dia hanya melihat Khiren di rumah bahkan dia hanya tidur seharian penuh.

“Apa maksud wanita ini? Tadi dia bilang ingin menemui orang penting tapi, dia malah cuma berdiam diri di rumah dan tertidur dengan masker dan mentimun yang menutupi wajah dan matanya.” Tiba-tiba Revan merasa di kerjain oleh istrinya sendiri.

Tepat jam lima sore Revan pulang lebih awal dari biasanya dan dia melihat kalau Khiren masih saja tertidur pulas di kursi santai dengan masker yang belum di bersihkan dari wajahnya. Revan mendekatinya dan mencoba membangunkannya tapi, dia tak berkutik sama sekali malah terlihat dia semakin menikmati tidurnya.

“Khiren, bangun atau aku cium?!” Ucapnya tegas dengan volume yang sengaja di naikkan.

“Apa?” Dia langsung terbangun dan melepas maskernya. “Gak usah dan aku gak mau kamu cium, oke!” Dia lekas pergi setelah melihat wajah Revan yang terlihat kaget.

“Kenapa kamu masih tidur jam segini?”

“Uahmm…” Khiren sengaja menguap dengan suara keras lalu melangkah menjauh dari Revan. Dia berpindah tempat dan duduk di sofa sambil bermain smartphonenya.

“Kamu lapar?” Mata Khiren terus melihat kearah smartphonenya dan membuat Revan tidak sadar kalau yang di ajak bicara adalah dirinya.

“Hai! Aku tanya kamu lapar, gak?” Khiren menatap Revan dengan penuh kekesalan.

“Em, sedikit.” Revan menanggapinya dengan lembut seperti biasanya.

Seketika suasana hening tanpa suara, Khiren sibuk sendiri dan seakan tidak memperdulikan kehadiran Revan di sampingnya. Melihat Khiren mengabaikannya, Revan akhirnya pergi ke kamar dan membersihkan diri sebelum turun untuk makan. Beberapa menit kemudian terdengar dari arah luar suara bel, Khiren keluar dan membuka pintu. Terlihat seorang pengantar makanan sedang menunggu di depan pintu rumah.

“Apa ini benar rumahnya mbak Khiren?” Pengantar makanan itu melihat alamat dan nama sebelum melihat siapa yang membuka pintu.

“Wahh… mbak Khiren yang itu’kan? Yang terkenal itu’kan? wah, mbak aslinya cantik banget!!”Pria itu terkesima melihat wajah Khiren tanpa make up terlihat cantik natural.

Khiren hanya tersenyum melihat tingkah aneh pengantar makanan yang ternyata adalah salah satu penggemarnya. Tidak heran Khiren terkenal karena dia memiliki paras cantik, kulit putih dengan mata biru tua yang sangat indah, di tambah lagi dia juga terkenal setelah jadi model sebuah parfum terkenal dunia beberapa tahun yang lalu, dia juga punya aku youtube dengan pengikut yang cukup banyak. Parasnya yang cantik sempurna membuat dia banyak di sukai kaum adam, tapi penggemarnya dari kalangan kaum hawa juga tidak kalah banyaknya semua itu karna dia pernah ikut dalam sebuah acara, dimana wanita di dandani seperti pria. Semua orang sangat kagum pada kesempurnaan wajah Khiren yang bisa beradaptasi dimana dia terlihat cantik ketika menjadi wanita dan terlihat tampa ketika di dandani seperi pria.

“Iya, saya Khiren.” Dia bicara dengan nada lembut seperti di setiap vlog nya.

“Wah, mbak Khiren boleh minta tanda tangannya? Di sini” pria itu melepas halem nya dan memberi spidol pada Khiren.

“Ini sudah, boleh saya ambil makanannya?”

“Eh iya, ini mbak. Oh ya, mbak Khiren kok pindah ke sini? Bukannya alamat rumah mbak Khiren ada di daerah jalan merpati di blok c4”

“Itu rumah ibu saya. Sekarang saya pindah ke sini.” Jelas Khiren

“Kalau gitu nanti saya kirimin buah-buahan ke alamat ini nanti, ya mbak? Kalau begitu saya permisi dulu. Putri kecil.” Lalu orang itu pergi.

Mendengar kata ‘Putri kecil’ dari mulut orang lain membuat suasana hatinya jadi berubah dari senyum ceria penuh kelembutan menjadi amarah penuh kebencian. Kata putri kecil sudah bisa dia dengar dari teman-temannya dan juga itu julukan yang di berikan oleh penggemarnya kepada dia, tapi bisanya dia hanya membaca komentar atau pesan-pesan singkat dari para penggemarnya. Entah kenapa dia menjadi murka mendengar langsung dari mulut penggemarnya kata ‘Putri kecil’.

“Kamu lagi apa?” Revan melihat Khiren sedang sibuk menyiapkan makanan di atas meja.

“Kamu gak lihat!” Ucapnya dengan nada datar.

“Iya, maaf!” Revan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Khiren.

Setelah menyiapkan semuanya Khiren duduk dan mulai menyantap makanannya.

“Hari ini kamu gak jadi ketemuan sama ‘orang penting’ yang kamu bilang tadi pagi?” Revan mencoba membuka pembicaraan dengan tenang.

“Kapan aku bilang mau ketemuan sama seseorang?” Khiren berhenti makan dan menatap revan dengan penuh tanda tanya.

“Tadi pagi bukannya kamu bilang…”

Belum selesai revan bicara, khiren sudah terlebih dahulu memotongnya. “Aku bilang ada janji sama ‘orang penting’ itu maksudnya diri aku sendiri. Aku capek banget beberapa hari ini dan gak sempat buat melakukan perawatan muka, jadwal perawatan kulitku masih beberapa hari lagi dan aku juga butuh istirahat lebih makanya setelah beresin rumah aku tidur tadi.”

“Ternyata begitu” wajah Revan terlihat lega mendengar penjelasan Khiren.

“Kamu tau gak, saking pentingnya ada orang yang mata-matai aku sampai sekarang, ya'kan?” Khiren sengaja menyindir Revan.

Wajah Revan berubah menjadi pucat setelah mendengar ucapan Khiren, dia merasa kalau akan murka dan mungkin akan menendang dia keluar rumah malam ini. Detak jantung Revan jadi tidak teratur dan dia berkeringat dingin, rasa laparnya hilang dan suasana menjadi aneh. Revan tidak berani menatap Khiren dan dia turus mengalihkan pandangannya kearah lain.

“Kenapa kamu berkeringat?” Khiren mulai khawatir melihat wajah Revan yang memucat.

Bersambung...

Episodes
1 prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Cemburu
24 “Apa kita pernah bertemu?”
25 Hati yang kacau
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Introgasi
29 Episode 28
30 Pertemuan
31 menentang master K
32 pria idaman
33 wanita pengacau
34 Kucing menggemaskan
35 'pria milikku'
36 Episode 35
37 Diculik
38 Khiren?
39 38
40 Sandiwara
41 Biodata singkat para pemain
42 Bebas
43 Putus
44 Pulang
45 44
46 Kencan
47 Langit Malam
48 Perasaan
49 Ulang tahun Khiren.
50 Episode 49
51 Reuni
52 Kerja sama
53 Rasa
54 Perjalanan
55 Vano si obat penenang
56 Janji
57 Salah paham
58 ciuman pertama
59 Masalah
60 Masalah (2)
61 cemburu
62 Kejadian yang tak diduga
63 Memilih
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Celaka
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Perjanjian
86 kunjungan
87 Izin
88 Pertemuan rahasia.
89 Episode 89
90 Episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Permintaan
96 Adaptasi
97 pengumuman mendadak
98 episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Gagal membujuk
104 Terbujuk
105 Kencan dadakan
106 Sumber masalah
107 Sumber masalah 2
108 108
109 Diluar Rencana
110 Merasa lebih baik
111 persiapan pernikahan
112 Pengumuman singkat
113 Pemberontakan
114 112
115 tidak terduga
116 Bagian dari takdi
117 Mulai berdamai dengan takdir 1
118 Spesial 1
119 special 2
120 spesial 3
121 Spesial 4
122 Spesial 5
123 Spesial 6
124 Spesial 7
125 spersial 8
126 spesial 9
127 spesial 10
Episodes

Updated 127 Episodes

1
prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Cemburu
24
“Apa kita pernah bertemu?”
25
Hati yang kacau
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Introgasi
29
Episode 28
30
Pertemuan
31
menentang master K
32
pria idaman
33
wanita pengacau
34
Kucing menggemaskan
35
'pria milikku'
36
Episode 35
37
Diculik
38
Khiren?
39
38
40
Sandiwara
41
Biodata singkat para pemain
42
Bebas
43
Putus
44
Pulang
45
44
46
Kencan
47
Langit Malam
48
Perasaan
49
Ulang tahun Khiren.
50
Episode 49
51
Reuni
52
Kerja sama
53
Rasa
54
Perjalanan
55
Vano si obat penenang
56
Janji
57
Salah paham
58
ciuman pertama
59
Masalah
60
Masalah (2)
61
cemburu
62
Kejadian yang tak diduga
63
Memilih
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Celaka
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Perjanjian
86
kunjungan
87
Izin
88
Pertemuan rahasia.
89
Episode 89
90
Episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Permintaan
96
Adaptasi
97
pengumuman mendadak
98
episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Gagal membujuk
104
Terbujuk
105
Kencan dadakan
106
Sumber masalah
107
Sumber masalah 2
108
108
109
Diluar Rencana
110
Merasa lebih baik
111
persiapan pernikahan
112
Pengumuman singkat
113
Pemberontakan
114
112
115
tidak terduga
116
Bagian dari takdi
117
Mulai berdamai dengan takdir 1
118
Spesial 1
119
special 2
120
spesial 3
121
Spesial 4
122
Spesial 5
123
Spesial 6
124
Spesial 7
125
spersial 8
126
spesial 9
127
spesial 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!