Episode 3

Di pagi hari yang cerah dari celah-celah garden yang tidak tertutup rapat cahaya menembus masuk dan membuat Khiren terbangun.  Matanya begitu berat dan seakan ada yang bergantung di bulu mata lentiknya hingga dia tidak bisa membuka matanya, dia bagun dari tempat tidur lalu perlahan membuka mata dan melihat sekeliling.

“Sepertinya ada yang berbeda dari tempat ini tapi, apa?”

Matanya terus mencari hingga dia melihat ada seseorang berada di tempat tidurnya.

“Aaaa…”

Teriakkan wanita itu terasa membengkakkan telinga Revan, hal itu membuatnya terbangun dan menatap kearah wanita yang di sampingnya dengan tatapan heran sekaligus marah.

“K… kamu siapa?”  Lalu dia menyadari kalau baju kemeja yang dia gunakan telah diganti dengan baju tidur. “Siapa yang mengganti pakaianku???” Dia terlihat malu sekaligus marah kepada pria yang masih setengah sadar itu.

Revan terus menatap Khiren, dia menyadari kalau Khiren tidak mengingat kalau dia adalah orang yang dinikahi nya kemaren.

“Kenapa kamu terus menatapku seperti itu?” Khiren menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

“Apanya yang perlu di tutupi aku sudah melihat semuanya.” Bicara dengan suara kecil.

“Apa kamu bilang?!” Khiren tidak mendengar jelas ucapan pria itu namun entah kenapa rasanya dia ingin sekali marah.

“Gak ada, pelayan yang mengganti pakaianmu. Perlu kamu ingat bahwa aku adalah suami sah kamu!” Dia menekan kata suami di ucapannya, lalu ia pergi mandi dan mengabaikan Khiren yang masih tidak percaya kalau usahanya untuk kabur malah sia-sia dan dia kembali berakhir pada pria yang baru iya nikahi.

Beberapa saat kemudian Revan keluar dari kamar mandi, dia terlihat sangat tampan meski hanya menggunakan handuk menutupi setengah bagian tubuhnya. Khiren benar-benar terpesona dengan tubuh pria yang sedang mencari pakaiannya di lemari, Khiren sampai harus mencubit tangannya agar dia tidak hanyut dalam pesona pria itu.

Ketika Revan akan berangkat bekerja ia mengingat sesuatu yang belum di ucapannya, tapi masih mengganjal di pikirannya. Di berbalik dan mendekati Khiren yang masih enggan meninggalkan tempat tidur.

“Aku dengar para penggemarmu memanggilmu dengan sebutan ‘Putri kecil’? Apa aku juga perlu memanggilmu dengan sebutan putri kecil kesayangan?”

“Jangan coba-coba! Mereka memanggilku begitu semua karna mulut besar Kiki, kamu jangan ikut-ikutan!” Khiren jadi manyun karna mendengar sebutan itu keluar dari mulut Revan.

Melihat wajah Khiren saat marah sangat menggemaskan membuat Revan tak tahan ingin menciumnya, tangan Revan meraih kepala Khiren dan mencium kening Khiren tiba-tiba hingga Khiren tidak bisa mengelak nya.

“Apaan sih?”

Seketika wajah Khiren merona dia sedikit malu dan dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya agar Revan tidak melihat wajahnya yang berubah memerah.

“Semua barang kamu sudah di pindahkan ke kamar ini dan beberapa ada di ruang belajar tapi, jika kamu tidak suka ruangan itu kamu bisa membawanya ke kamar ini.”

Saat Revan akan pergi Khiren menarik pelan lengan baju Revan, Revan menghentikan langkahnya dan melihat kearah Khiren yang tak lagi menutup mukanya.

“Makasih” kata-kata itu terucap dengan suara lembutnya dan itu membuat Revan sedikit kaget.

Revan tersenyum kecil melihat tingkah manja gadis itu, dia mengelus rambut Khiren lalu pergi. Saat Revan benar-benar pergi Khiren akhirnya memutuskan untuk membersikan diri sebelum turun. Ketika dia turun sudah ada beberapa pelayan rumah yang menantinya di tangga.

“Disini terlalu ramai hampir seperti di rumah saja, aku harus pikirkan cara agar rumah ini kosong beberapa hari.” Ucapnya dalam hati sambil melangkah menuju tempat makan.

Dari kecil dia didik untuk menjadi gadis yang sopan, lembut, tenang dan tidak membiarkan orang lain mengetahui kelemahan dirinya. Khiren menikmati santapan paginya dengan penuh keanggunan layaknya seorang putri kerajaan, semua pelayan tunduk padanya dan melayaninya dengan sepenuh hati. Tiba-tiba dia ingat sesuatu hal yang bisa menyingkirkan semua orang dari rumah itu untuk beberapa hari ke depan.

“Panggil kepala pelayan menemui saya sekarang!” Perintahnya pada pelayan wanita yang berdiri di sampingnya.

“Baik nona.”

Beberapa saat kemudian kepala pelayan datang menemui Khiren yang masih duduk di ruang makan.

“Atur perjalanan untuk semua pelayan yang bekerja di rumah ini sekaligus dengan penjaga.”

“Maksud nona mereka di pecat?”

“Tidak tidak saya tidak bilang mereka di pecat, saya ingin memberikan mereka cuti selama satu pekan. Pesankan tiket pesawat dan urus penginapan untuk mereka semua!”

“Tapi nona, tuan akan marah kalau tidak ada yang bekerja.” Terlihat jelas kegelisahan dari wajah semua orang di ruangan itu terlebih kepala pelayan.

“Tenang! Aku akan bertanggung jawab, dia tidak akan menghukum ataupun memecat kalian. Aku akan membayar semua tagihannya, kalian hanya harus bersenang-senang selama sepekan penuh, lalu kembali ke rumah ini tepat waktu. Kau akan mengurus perjalanan mereka dan memastikan mereka tetap aman dalam perjalanan dan dalam waktu 24 jam aku harap kepala pelayan segera membuat jadwal perjalanan dan memesan penginapan untuk semua pekerja tanpa terkecuali paham?!”

“Baiklah nona, saya akan segera mengurusnya.”

“Tunggu apa lagi cepat berkemas!” Bicara dengan nada lembut.

Semua pelayan pun segera pergi dari ruangan itu dan mulai berkemas, mereka terlihat sangat bahagia karna bisa berlibur. Ruang itu sepi walau masih terdengar suara beberapa pelayan yang ribut saat membereskan barang-barang bawaannya. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan dari handphone milik Khiren. Dia melihat pesan itu dan wajahnya berubah lebih cerah dari biasanya, dia seakan ingin terbang ke angkasa.

“Ok! Sampai ketemu lusa” balasnya singkat dan dia juga mengirim stiker love ke orang itu.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Khiren mulai merasa lelah dan mengantuk dan dia mulai tidur di tempat ia sedang mengedit beberapa gambar. Tak lama setelah itu Revan pulang, ia begitu lelah dengan pekerjaan barunya, ketika dia membuka pintu kedua mata coklatnya itu langsung tertuju pada wanita yang menggunakan piyama sedang tidur lelap di atas meja belajar.

Dia berjalan mendekati dan melihat apa yang di kerjakan istrinya seharian penuh. Saat ingin membuka laptop wanita itu, matanya malah fokus kearah wajah Khiren yang tertutup dengan helaian rambut panjangnya itu. Ia mengangkat tubuh wanita itu ke atas ranjang dan mengikat rambutnya dengan karet rambut yang di dapat di atas meja, kepala wanita itu di sandarkan di bahunya dan tangan Revan mulai berusaha mengikat rambut  Khiren tanpa membuatnya sadar. Dia membaringkan Khiren dengan pelan dan menyelimutinya agar Khiren tidak kedinginan.

“Selamat malam permaisuri ku” Revan mencium kening Khiren sebelum ia tidur di samping Khiren.

Revan tidak bisa langsung tidur karena dia terus memandangi wajah istrinya yang begitu cantik, dia masih tidak percaya seorang wanita yang menarik perhatiannya ketika di pesawat kembali dia temui di rumah sakit dan sekarang wanita itu berada disebelahnya. Semuanya seperti mimpi, seakan tuhan sudah membuat skenario cinta yang akan menyatukannya dengan wanita yang mencuri hatinya sejak pertama bertemu.

Bersambung…

Salam hangat dari penulis untuk para pembaca setia dari novelku, terima kasih telah menjadi pembaca novel love scenario, tetap dukung novel ini dengan memberikan like dan juga memfavoritkan nya. Berikan komentar dukungan kalian dan saran yang bisa membuat novel ini semakin berkembang.  Sekali lagi terima kasih untuk para pembaca sekalian.

Terpopuler

Comments

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Cemburu
24 “Apa kita pernah bertemu?”
25 Hati yang kacau
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Introgasi
29 Episode 28
30 Pertemuan
31 menentang master K
32 pria idaman
33 wanita pengacau
34 Kucing menggemaskan
35 'pria milikku'
36 Episode 35
37 Diculik
38 Khiren?
39 38
40 Sandiwara
41 Biodata singkat para pemain
42 Bebas
43 Putus
44 Pulang
45 44
46 Kencan
47 Langit Malam
48 Perasaan
49 Ulang tahun Khiren.
50 Episode 49
51 Reuni
52 Kerja sama
53 Rasa
54 Perjalanan
55 Vano si obat penenang
56 Janji
57 Salah paham
58 ciuman pertama
59 Masalah
60 Masalah (2)
61 cemburu
62 Kejadian yang tak diduga
63 Memilih
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Celaka
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Perjanjian
86 kunjungan
87 Izin
88 Pertemuan rahasia.
89 Episode 89
90 Episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Permintaan
96 Adaptasi
97 pengumuman mendadak
98 episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Gagal membujuk
104 Terbujuk
105 Kencan dadakan
106 Sumber masalah
107 Sumber masalah 2
108 108
109 Diluar Rencana
110 Merasa lebih baik
111 persiapan pernikahan
112 Pengumuman singkat
113 Pemberontakan
114 112
115 tidak terduga
116 Bagian dari takdi
117 Mulai berdamai dengan takdir 1
118 Spesial 1
119 special 2
120 spesial 3
121 Spesial 4
122 Spesial 5
123 Spesial 6
124 Spesial 7
125 spersial 8
126 spesial 9
127 spesial 10
Episodes

Updated 127 Episodes

1
prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Cemburu
24
“Apa kita pernah bertemu?”
25
Hati yang kacau
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Introgasi
29
Episode 28
30
Pertemuan
31
menentang master K
32
pria idaman
33
wanita pengacau
34
Kucing menggemaskan
35
'pria milikku'
36
Episode 35
37
Diculik
38
Khiren?
39
38
40
Sandiwara
41
Biodata singkat para pemain
42
Bebas
43
Putus
44
Pulang
45
44
46
Kencan
47
Langit Malam
48
Perasaan
49
Ulang tahun Khiren.
50
Episode 49
51
Reuni
52
Kerja sama
53
Rasa
54
Perjalanan
55
Vano si obat penenang
56
Janji
57
Salah paham
58
ciuman pertama
59
Masalah
60
Masalah (2)
61
cemburu
62
Kejadian yang tak diduga
63
Memilih
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Celaka
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Perjanjian
86
kunjungan
87
Izin
88
Pertemuan rahasia.
89
Episode 89
90
Episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Permintaan
96
Adaptasi
97
pengumuman mendadak
98
episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Gagal membujuk
104
Terbujuk
105
Kencan dadakan
106
Sumber masalah
107
Sumber masalah 2
108
108
109
Diluar Rencana
110
Merasa lebih baik
111
persiapan pernikahan
112
Pengumuman singkat
113
Pemberontakan
114
112
115
tidak terduga
116
Bagian dari takdi
117
Mulai berdamai dengan takdir 1
118
Spesial 1
119
special 2
120
spesial 3
121
Spesial 4
122
Spesial 5
123
Spesial 6
124
Spesial 7
125
spersial 8
126
spesial 9
127
spesial 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!