Episode 1

Khiren yang baru saja membeli rumah dengan uang yang dia dapat dari channel dan juga instagramnya. Sebuah rumah mewah yang siap di tempati dan dia amat suka dengan tempat yang penuh ketenangan dan juga memberi dia keleluasaan bergerak tanpa harus takut ada yang akan mengusiknya.

‘dring dring dring’ suara bel rumah berbunyi berulang kali.

Khiren membuka pintu gerbang dan membiarkan seorang pengantar makanan masuk hingga ke halaman depan, pengantar makanan itu menunggu di depan pintu hingga Khiren membuka pintu.

“Mbak mbak itu… Khiren’kan? Boleh saya minta foto?”

“Iya iya boleh mas!”

Mereka mengambil berapa gambar dan pengantar makanan itu juga meminta tanda tangan Khiren sebelum pergi.

“Eh mas, tolong di rahasiakan, ya tempat ini?”

“Iya iya mbak saya akan jaga rahasia”

“Wih dapat tenda tangan artis, beruntung banget aku hari ini” ucapnya.

Khiren menghela nafas dan masuk dengan makanan yang dia pesan, dia menikmati sedang mempersiapkan makanan yang akan mendampinginya paginya yang amat tenang. Saat semua siap untuk di nikmati tiba-tiba dia mendapat telephon dari rumah sakit dan dia di minta untuk segera ke sana karena ibunya masuk rumah sakit. Dia meninggalkan makanannya dan mengambil mobil merah yang baru saja dia beli, dia melaju dengan amat cepat dan menerobos beberapa lampu merah.

Saat berada di rumah sakit dia tak sengaja menabrak seorang pria yang di ikuti beberapa bodyguard yang sigap membantu saat pria itu terjatuh karena Khiren.

“Sorry sorry, saya terburu-buru!” Khiren segera masuk kedalam lift dan dia bertemu dengan pamannya yang kebetulan berada di situ.

“Paman, Bunda kenapa?”

“Emang dia kenapa?” Pamannya malah balik nanya.

“Bukannya Bunda masuk ke rumah sakit?”

“Oh itu, kamu pergi aja ke ruang VVIP nomor 3, Bunda kamu ada di situ, Paman hari ini ada operasi jadi Paman gak bisa menemani kalian.”

Begitu pintu lift dibuka Paman langsung keluar dan pergi dengan terburu-buru.

“Ada apa dengan Paman? Kenapa dia terlihat biasa saja padahal adiknya masuk rumah sakit, ini sedikit aneh.” Khiren segera berlari saat pintu lift kembali terbuka.

Di ruang yang begitu luas itu berisi dengan banyak orang yang tidak dia kenal, Khiren menerobos orang-orang yang menghalangi pandangannya dan dia melihat seorang kakek-kakek sedang terbaring lemas tak berdaya dengan banyak alat menempel pada tubuhnya.

“Maaf sepertinya saya salah ruangan!” Saat Khiren akan keluar beberapa orang menghalanginya.

“Tunggu! Khiren kamu tidak salah ruangan!” Seorang wanita cantik muncul dari kerumunan dan menarik Khiren yang hampir pergi.

“Bunda! Bukannya Bunda sakit?”

“Siapa bilang Bunda sakit?”

“Tapi tadi…”

“Itu supaya kamu bisa segera datang ke tempat ini, sekarang kamu duduk di sini!”

Khiren di seret ke sofa dan di paksa duduk di sebelah ibunya. Khiren tidak mengerti apa yang sedang terjadi, semua seperti ada yang mencurigakan tapi dia tidak bisa menebak apa yang sedang di rencanakan oleh wanita berparas cantik dan anggun di sampingnya. Tak lama kemudian seorang pria tinggi dan juga amat tampan masuk ke ruangan itu, pria itu terus memandanginya padahal banyak orang yang berada di samping Khiren, tapi tatapan aneh itu hanya di tujukan pada Khiren seorang. Pria itu menghampiri pria tua yang berbaring lemas tak berdaya, dia memeluk dan mencium kening kakek itu. Pria tua itu membisikkan sesuatu pada pria itu dan tiba-tiba dia terlihat amat sedih, dia mengangguk lalu menghampiri Khiren.

“Saya siap!” Ucapan yang tiba-tiba dan ucapan itu tidak bisa di pahami oleh seorang Khiren yang masih tidak paham pada situasi yang terjadi.

“Sayang Bunda, mau ya menikah dengan nak Revan? Dia adalah anak dari orang yang telah menolong Ayah dulu, dan itu juga permintaan terakhir Kakek sebagai sahabat Kakek dari nak Revan.”

“Tapi bun..”

“Bunda tidak ingin ada kata penolakan PAHAM!” Bunda yang tadi terlihat amat lembut menjadi emosi saat Khiren ingin menolak.

Khiren sangat menyayangi Bundanya dan juga Kakeknya dan dia terpaksa menerima hal yang masih tidak masuk akal bagi dia.

“Saya terima nikah dan kawinnya Khiren Ayu Winata Binti Kentaro dengan mas kawin seperangkat alat shalat di bayar tunai”

Mendengar hal itu membuat hatinya semakin sakit dan hancur berkeping, dia berhasrat untuk membunuh semua orang yang ada dalam ruangan itu terutama pria yang ada di sebelahnya. Benar-benar tidak habis pikir, segalanya sudah di persiapkan dengan rapi, para saksi, penghulu dan juga mas kawin yang entah sejak kapan mereka bawa. Semua orang terlihat bahagia tapi Khiren sangat marah dan sedih karena hal yang tidak pernah terduga terjadi begitu saja, dia pernah berpikir mungkin Bunda akan menjodohkannya dengan anak salah satu teman Bunda tapi dia tidak pernah menduga hal yang terjadi hari ini pada dia.

Dia menolak untuk mencium tangan suaminya dan pergi begitu saja setelah akat nikah dan meninggalkan semua orang yang ada di ruangan itu dengan penuh emosi. Perasaanya begitu kacau dan dia tidak tau apa yang harus dia lakukan saat itu, dia hanya terus menginjak gas mobilnya dan mengikuti jalan yang dia sendiri tidak tau kemana arah jalan itu akan membawanya.

Di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi terlihat jelas wanita yang sedang menangis tanpa suara dia terus melihat ke depan dengan tatapan berharap ada seseorang yang menghadang agar dia bisa menabraknya. Entah kenapa jalan hari itu begitu sepi dan itu membuat dia tak ingin berhenti melaju, dia melihat warna jingga yang indah saat matahari akan tenggelam. Ia mengikuti arah matahari yang perlahan-lahan tenggelam. Ketika tiba di persimpangan jalan mobilnya berhenti karena kebahibisan bensin. Dia turun dan berlari kearah pantai yang tak terlalu jauh dari tempat dia berhenti. Desiran ombak yang sangat menenangkan tak cukup untuk membuat pikiran kacaunya menjadi lebih tenang.

“Aaa….”

Dia berteriak sekuat tenaga hingga tenggorokannya sakit, tapi itu tetap tak mampu membuat dia puas, dia melangkahkan kakinya yang begitu ringan ke laut, dia terus berenang hingga jauh dari tepian. Lalu dia menenglamkan diri beberapa saat agar pikirannya lebih jernih dan dia bisa merasa sedikit lebih tengang. Dari arah yang berbeda ada dua orang laki-laki yang sedang berjalan-jalan di tepi pantai melihat kejadian itu, mereka sangat amat cemas ketika wanita yang berenang di laut tak kunjung menampakkan diri. Mereka akhirnya memutuskan untuk mencari Khiren, namun di saat yang bersamaan Khiren muncul di tepi pantai yang jauh dari tempat dia menenggelamkan dirinya beberapa waktu lalu. Khiren yang lelah akhirnya berbaring di atas pasir yang tak beralas, dia mencoba menikmati warna jingga yang terakhir sebelum datangnya langit yang gelap gulita.

“Hai, lihat! Dia ada di sana.” Pria berambut hitam itu menunjuk kearah Khiren yang sedang berbaring di tepi pantai.

“Ayo ke sana!” Mereka menghampiri Khiren yang sedang mencoba memejamkan matanya.

“Mbak gak papa?” Tanya pria yang menghampiri Khiren.

Khiren bangun dan melihat kearah kedua pria itu, lalu dia terpesona dengan pria yang memiliki tubuh suspect dengan rambut kecoklatan dan sangat tinggi.

“Hallo! Mbak gak papa?” Pria berambut hitam itu mencoba menyadarkan Khiren yang hanyut dalam kekagumannya.

“Eh, tunggu dulu sepertinya aku kenal kamu! Kamu khiren, kan?”

“Benar,” pandangannya mulai beralih pada pria berambut hitam.

“Aku adalah penggemarmu, aku sudah mengikuti sosial media kamu dari pertama kali kamu meng-upload video petualangan mu, aku suka sekali foto kamu yang lagi mendaki bersama 5 orang pria yang keren itu,. Tau gak video kamu ngedance bareng beberapa teman cowok kamu itu juga keren banget apa lagi video saat kamu nyanyi serius deh suara kamu itu merdu banget…”

Khiren semakin sakit kepala saat mendengar ocehan orang itu yang seperti tidak berujung.

“Stop! Aku tau kamu penggemarku jadi, sekarang aku bisa minta tolong?”

“Untuk Putri kecil apapun akan aku lakukan.” dia benar-benar bersemangat saat Khiren akan meminta tolong pada dia.

“Pertama, jangan panggil aku putri kecil. Kedua mobilku mogok di simpang jalan itu dan di daerah sini sepertinya tidak ada yang menjual bensin di sini, bahkan tidak ada perumahan sama sekali, apa kalian bisa membantuku mencari penginapan di daerah sini?”

“Tenang saja! Di dekat sini ada vila milik kami dan masih banyak kamar kosongnya. Putri kecil bisa beristirahat di sana dan aku akan melayani mu...”

Sebenarnya Khiren kesal pada pria berambut hitam yang tidak mendengar ucapannya untuk tidak memanggilnya putri kecil, tapi karena keadaan Khiren yang sedang sangat membutuhkan bantuan mereka dia terpaksa untuk diam dan menahan kekesalannya itu.

“Baiklah, aku akan mengambil tas dan beberapa baju di dalam mobilku. Apa kalian bisa menunggu!”

Mereka mengangguk dan Khiren segera pergi menggambil barang di dalam mobilnya. Dia melihat ada beberapa pakaian yang ternyata bukan miliknya, Sebuah kemeja putih milik temannya yang meminjam mobil beberapa hari yang lalu. Karena tidak ada pilihan lain ia terpaska membawa baju itu untuk di gunakan di tempat penginapan.

Bersambung…

Cuma mengingatkan buat jangan lupa like dan komen, kalau bisa sih kasih vote juga biar bisa semangat. Makasih sudah berkunjung, sampai jumpa di episode berikutnya.

Episodes
1 prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Cemburu
24 “Apa kita pernah bertemu?”
25 Hati yang kacau
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Introgasi
29 Episode 28
30 Pertemuan
31 menentang master K
32 pria idaman
33 wanita pengacau
34 Kucing menggemaskan
35 'pria milikku'
36 Episode 35
37 Diculik
38 Khiren?
39 38
40 Sandiwara
41 Biodata singkat para pemain
42 Bebas
43 Putus
44 Pulang
45 44
46 Kencan
47 Langit Malam
48 Perasaan
49 Ulang tahun Khiren.
50 Episode 49
51 Reuni
52 Kerja sama
53 Rasa
54 Perjalanan
55 Vano si obat penenang
56 Janji
57 Salah paham
58 ciuman pertama
59 Masalah
60 Masalah (2)
61 cemburu
62 Kejadian yang tak diduga
63 Memilih
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Celaka
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Perjanjian
86 kunjungan
87 Izin
88 Pertemuan rahasia.
89 Episode 89
90 Episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Permintaan
96 Adaptasi
97 pengumuman mendadak
98 episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Gagal membujuk
104 Terbujuk
105 Kencan dadakan
106 Sumber masalah
107 Sumber masalah 2
108 108
109 Diluar Rencana
110 Merasa lebih baik
111 persiapan pernikahan
112 Pengumuman singkat
113 Pemberontakan
114 112
115 tidak terduga
116 Bagian dari takdi
117 Mulai berdamai dengan takdir 1
118 Spesial 1
119 special 2
120 spesial 3
121 Spesial 4
122 Spesial 5
123 Spesial 6
124 Spesial 7
125 spersial 8
126 spesial 9
127 spesial 10
Episodes

Updated 127 Episodes

1
prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Cemburu
24
“Apa kita pernah bertemu?”
25
Hati yang kacau
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Introgasi
29
Episode 28
30
Pertemuan
31
menentang master K
32
pria idaman
33
wanita pengacau
34
Kucing menggemaskan
35
'pria milikku'
36
Episode 35
37
Diculik
38
Khiren?
39
38
40
Sandiwara
41
Biodata singkat para pemain
42
Bebas
43
Putus
44
Pulang
45
44
46
Kencan
47
Langit Malam
48
Perasaan
49
Ulang tahun Khiren.
50
Episode 49
51
Reuni
52
Kerja sama
53
Rasa
54
Perjalanan
55
Vano si obat penenang
56
Janji
57
Salah paham
58
ciuman pertama
59
Masalah
60
Masalah (2)
61
cemburu
62
Kejadian yang tak diduga
63
Memilih
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Celaka
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Perjanjian
86
kunjungan
87
Izin
88
Pertemuan rahasia.
89
Episode 89
90
Episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Permintaan
96
Adaptasi
97
pengumuman mendadak
98
episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Gagal membujuk
104
Terbujuk
105
Kencan dadakan
106
Sumber masalah
107
Sumber masalah 2
108
108
109
Diluar Rencana
110
Merasa lebih baik
111
persiapan pernikahan
112
Pengumuman singkat
113
Pemberontakan
114
112
115
tidak terduga
116
Bagian dari takdi
117
Mulai berdamai dengan takdir 1
118
Spesial 1
119
special 2
120
spesial 3
121
Spesial 4
122
Spesial 5
123
Spesial 6
124
Spesial 7
125
spersial 8
126
spesial 9
127
spesial 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!