Kesepakatan

Bai Feng berjalan sembari menahan rasa sakit yang dideritanya. Ia kembali ke asrama mencoba untuk menyembuhkan diri.

"Bai Feng! " panggil Xi Qingling. Putri kerajaan Huangjin.

Bai Feng menoleh begitu mendengar suara indah wanita yang memanggil dirinya. Xi Qingling menghampirinya dan tersenyum lembut.

"Aku mendengar kabar buruk itu, namun melihat dirimu selamat membuatku lega, " ucapnya khawatir.

"Tenang saja, aku akan melawan ketidakadilan apapun itu. Aku memutuskan hidupku sendiri, " balas Bai Feng.

Xi Qingling menganggukkan kepalanya. Dia memberikan sebuah peta kepada Bai Feng.

"Aku mendapatkannya secara tak sengaja, peta harta karun ini konon mengungkapkan asal usul daerah utara yang berhubungan dengan berdirinya Aula Kemuliaan"

Bai Feng menerima peta tersebut melihat Xi Qingling dengan pandangan rumit.

"Aku akan membalas budi di masa depan, " ucapnya tegas.

"Eummm...." balas Xi Qingling.

Bai Feng pergi masuk ke dalam asrama meninggalkan Xi Qingling sendirian. Dia berada di dalam kamar melihat peta di tangannya disegel dengan pola rumit.

"Aku merasakan aura kuno dalam peta ini, sepertinya Xi Qingling menghabiskan begitu banyak sumber daya untuk mendapatkannya, " gumamnya mengalirkan aura nya ke dalam peta memecah segel. Peta terbuka lebar menampilkan beberapa titik serta alur yang ditandai.

"Ini.... Tiga pulau mistis dan gunung misteri yang disakralkan tertanda di dalam peta dan ada garis segitiga raksasa di atasnya sepertinya terkait rahasia Tetua Pelindung, " gumamnya menyimpan kembali peta tersebut.

Bai Feng duduk di atas ranjang bermeditasi menyerap energi langit dan bumi guna menyembuhkan luka-lukanya.

Di benua Tertinggi, semua orang telahir menjadi seorang kultivator. Mereka yang telah beranjak dewasa pergi ke tempat pelatihan intensif disetiap wilayah mencoba keberuntungan menjadi bagian kekuatan ternama. Benua Tertinggi mengkategorikan tingkatkan kultivasi menjadi 3 tahapan yakni:

Ranah Pembentukan:

     1. Kesadaran Ilahi

     2. Pembentukan Fondasi Dao

     3. Pelatihan Dao

     4. Penyatuan Jiwa dan Tubuh

     5. Kesatuan Inti Dao

Ranah Kelahiran dan Kematian:

    1. Pembakaran Jiwa dan Tubuh

    2.Membentuk ulang jiwa dan tubuh

    3. Kelahiran Fana

    4.Kesempurnaan Duniawi

Ranah Surgawi

    1. Transisi Fana ke Surga

    2. Dharma Cahaya

    3. Keagungan Langit

    4. Kemutlakan Surgawi

    5. Penguasa Surga Tertinggi

Dalam setiap ranah memiliki tingkatkan dan level dari satu hingga lima. Setiap kenaikan akan dihukum oleh surga melalui petaka petir.

"Huffft.... Aku berada dalam tingkatkan pelatihan Dao level tiga membutuhkan sumberdaya guna menebua belenggu kultivasi. Sepertinya menjelajahi harta karun dengan peta ini merupakan ide yang terbaik, " gumamnya beranjak berdiri.

Brakkk!!!

Pintu kamar terbuka begitu keras oleh Xi Qingling yang datang dengan wajahnya paniknya.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau begitu panik? " tanya Bai Feng.

"Tetua Pelindung berkonfrontasi dengan Ketua Aula! Murid-murid Aula pelindung mengikuti perintah Tetua Ji Xuan untuk tetap berdiri berlawanan dengan Ketua Aula. Seluruh orang menonton! " jawab Xi Qingling.

Bai Feng terkejut segera pergi melihat tempat kejadian. Halaman Utama tampak ramai ketika Tetua Ji Xuan dan Tetua Ji Han bersama dengan para muridnya berdiri tegap bersebrangan dengan Aula Penegakan Hukum.

"Ji Xuan, kau benar-benar memimpin murid-murid mu melawan Ketua Aula. Apakah kau tak menganggap lagi Aula Kemuliaan sebagai rumahmu?" ucap Chu Gao. Tetua Aula Penegakan Hukum. Salah satu dari dewan peradilan.

"Adik ketiga ku tengah menghadap Ketua Aula, aku hanya mengambil tindakan berjaga-jaga, " balas Tetua Ji Xuan.

Bai Feng melihat dua Tetua yang tengah saling berhadapan terlihat begitu waspada. Murid-murid dari Tetua Chu Gao tak kalah kuatnya dengan murid Tetua Ji Xuan.

"Aku ingin melihat apa yang tengah dihadapi Tetua Ji Han di sana, " gumamnya memandang tempat tertinggi di Aula Kemuliaan yang tertutupi oleh awan.

Suasana disekitar paviliun tampak suram. Tetua Ji Han mengeluarkan sebagian kekuatannya menahan tekanan orang di depannya.

"Apa kompensasi yang aku terima dari tewasnya murid-murid ku. Gunung logam merupakan tanggungjawab mu sebagai Tetua. 100.000 muridku tewas dalam insiden gunung logam. Hal ini dapat mengancam kestabilan Aula Kemuliaan," ucap Tian Shuo. Ketua Aula Kemuliaan.

"Aku akan memberikan kompensasi yang sepadan dengan menurunkan teknik tubuh logam perak kepada murid-murid di bawah pengawasan Aula Pelindung, " balas Tetua Ji Han.

"Apakah kau menganggap nyawa murid-murid ku hanya sebatas teknik tubuh logam perak milikmu?! " ucap Tian Shuo meledakkan auranya.

Tetua Ji Han mengaktifkan tubuh logam perak miliknya melawan dominasi Tian Shuo yang begitu mendominasi. Lingkungan di sekitar terasa sesak ketika aura besar merembes keluar.

"Ketua, Aku ingin membuat kesepakatan dengan Anda, " ucap Tetua Ji Wu muncul dari udara.

Tian Shuo menarik kembali auranya ketika melihat kedatangan Tetua Ji Wu.

"Kesepakatan apa yang kau maksud? "

"Bai Feng memiliki kekuatan setara dengan 100.000 murid yang tewas. Dia memiliki potensi itu, " jawab Tetua Ji Wu.

"Kau begitu memandang tinggi dirinya. Apakah karena melindungi adik ketigamu? " tanya Tian Shuo.

"Tidak. Dia benar-benar memiliki kualifikasi untuk itu, " jawab Tetua Ji Wu.

"Baiklah! Asalkan dia bertahan dari tiga serangan Cheng Xun, " balas Tian Shuo.

"Baiklah. Aku setuju dengan itu, " ucap Tetua Ji Wu.

Tian Shuo menatap rumit tetua Ji Wu. Hubungan keduanya terjalin begitu rumit ketika dulunya sama-sama menjadi murid dari Ketua Aula sebelumnya. Tetua Ji Wu digadang-gadang menjadi Ketua Aula selanjutnya namun yang terjadi malah sebaliknya. Adik seperguruannya menjadi Ketua Aula berikutnya menggantikan guru mereka.

"Murid yang bernama Bai Feng diminta segera datang ke arena awan jatuh untuk menerima hukuman atas tewasnya 100.000 rekannya! " ucap Tian Shuo memberikan pengumuman lantang ke seluruh wilayah Aula Kemuliaan.

Xi Qingling menatap cemas Bai Feng. Kedua tangannya berkeringat memikirkan nasib orang disampingnya.

"Mengapa kau tak segera pergi? Ketua Aula memerintahkanmu, " ucap Tetua Ji Xuan.

Bai Feng menganggukkan kepalanya. Dia berniat untuk pergi segera.

"Tungu! " ucap Xi Qingling.

Langkah Bai Feng terhenti. Dia menoleh melihat wajah cemas gadis disampingnya.

"Kau akan mati jika pergi, " ucap Xi Qingling.

"Aku tidak akan mati semudah itu, " balas Bai Feng melesat pergi meninggalkan halaman.

Tetua Chu Gao mendengus dingin. Dia menatap Tetua Ji Xuan memandangnya remeh.

"Eksekutor Cheng Xun akan bertindak dan selama ini tak pernah berada di sisi Aula Pelindung. Dia berada di pihak ku"

"Hmph! Aula Pelindung tak seperti yang kau lihat. Sekalipun eksekutor Cheng Xun memihakmu, kakak pertama ku tak akan diam saja. Dia harus netral di bawah perintah Ketua Aula, " balas Tetua Ji Xuan.

Keduanya melemparkan tatapan permusuhan. Aula Pelindung dan Aula Penegakan Hukum tak pernah akur sekalipun keduanya sama-sama dibutuhkan.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Bai Feng untuk menghadapi semua masalah yang dihadapi

2024-04-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!