Malam ini saat ka Mira mengatakan akan pergi,entah kenapa perasaan ku langsung tidak enak,entah apa yang akan terjadi di sana,tapi aku n tidak mungkin melarangnya karena dia bukan anak di bawah umur yang harus terkekang dalam urusan bepergian,aku menyetujui kepergiannya walaupun sedikit kesal.
"sebaiknya malam minggu nanti aku ke KL saja! Keisengan yang membawa uang atau cuan" ucapnya lalu beranjak tidur.
Sebelum tidur pun Gia berdoa terlebih dahulu,dia selalu mengucap syukur dan memohon ampun di setiap doannya,tidak lupa dia mendoakan orang orang terdekatnya,bahkan dia mendoakan Anto dan pekerjaannya.
*****
Sabtu pagi.....
"de... Kamu inget kan kakak nanti sore pergi?"
"inget"
"takut nya kamu lupa! Apa nanti malam kamu ada acar?"
"gak kok! Paling ke KL ya" ucap nya santai yang membuat sang kakak melotot kesal.
"ga usahlah Gi... Kakak gak mau kamu kenapa kenapa! Jangan bikin kakak kepikiran kaya gitu!"
"hahahaha liat nanti aja ka! Kalau aku kesepian atau gak ada temennya ya aku ke sana!"
"kakak harap ada yang bisa temenin kamu biar kamu ga sembarangan kaya gitu"
"iya ka..."
Mereka berangkat ke toko dengan kendaraan terpisah karena mereka ke toko yang berbeda dan mereka sudah berjanji akan bertemu jam 5 sore nanti,sebelum Mira berangkat.
17.10
"sorry ka... Macet parah! " ucap nya langsung menghampiri kakak nya yang sudah berdiri di samping mobil Anto.
"hem... Kan kakak bilang tadi kamu pulang jam berapa,pake acara tanggung!" sahut Mira.
Anto dan 2 temannya keluar dari mobil untuk berkenalan dengan Gia,Anto ternyata bawa dua temannya dan pasangan pasangan mereka masing masing.
'berarti kakak akan di sana!" ucap Gia dalam hatinya saat melihat ternyata beberapa teman Anto serta pasangannya ikut di sana.
"Gi.." panggil Anto dengan sangat lembut. "kenalin ini temen temen mas! Yang ini Heru dan indri,yang itu robert dan hanum." ucap Anto memperkenalkan teman temannya.
Gia menyambut uluran tangan mereka sambil menyebutkan namanya.
"temen temen ini Gia... Adik nya Mira" ucap Anto lagi.
Mereka berbincang sebentar sebelum berangkat,Mira masuk ke mobil terakhir,sebelumnya dia menasehati Gia panjang lebar dan Mira langsung memperingatkan Gia untuk tidak ke KL,KL adlah tempat biasa Gia ikut balap liar yang awalnya Gia sembunyikan sampai akhirnya tertangkap basah oleh Mira dan Mira sempat memintanya menghentikan.
"kakak udah minta tolong sama mba Ratmi buat temenin kamu,sama rangga juga! terserah kamu mau ajak mereka kemana,nanti kakak transfer"
"kakak mah ga seru!"
"jangan Gi! Kamu bahaya balapan gitu! lagian kamu kan perempuan"
" iya ka iya..."
"yaudah kakak pamit ya..." Mira mengecup kedua pipi adiknya lalu kening nya,Gia pun membalas hal yang sama dengan sentuhan terakhir memberikan 2 goresan di kening yang menandakan keselamatan.
Pov Anto
"gimana ?? Udah siap semua?" aku bertanda pada dua orang sahabat ku.
"udah ah yuk... Kasian cewe cewe pada nunggu" Heru tak tega jika pacar pacar mereka menunggu
"jangan udah udah aja! Cek dulu,ntar tahu tahu ada yang ketertinggalan kan malah repot!" kali ini robert yang menjawabnya.
"gua bingung lagian sama kalian berdua! Kita kan mau cek vila kan cuma sehari kenapa bawa barang buat seminggu?"
"ya ampun! Puncak dingin,bakalan banyak ganti baju buat menghangatkan tubuh kita." Heru memberikan kode dengan gerakkan memaju mundurkan pinggangnya membuat aku menggeleng geleng kepala.
Setelah benar benar rapi kami langsung menuju tempat tinggal indri dimana disana ada Hanum yang sudah menunggu kita dari jam 12 siang karena mereka berdua ke salon dulu untuk memanjakan pacar pacar nya malam ini.
"hai.. Ladies..." robert dengan gaya genit nya menyapa mereka.
Heru yang mempunyai tubuh lebih kecil menempati kursi paling belakang bersama sang pujaan hati dan di tengah ada robert dan hanum yang mempunyai tubuh lebih gempal dan sekal,sedangkan aku sendiri di depan.
Ya... kalian tidak salah dengan aku memang duduk sendiri di depan karena aku akan menjemput wanita ku,ya... Lebih tepat nya wanita kedua ku MIRA
Wanita yang belakangan ini memenuhi kepalaku entah kenapa,sikap dan sifatnya yang begitu kuat,keras dan mandiri membuat ku makin menyukai nya. Walau terkadang aku merasa seperti tidak berguna karena wanita ini bisa melakukan hampir segala sesuatunya sendiri,bahkan beberapa hari yang lalu dia mengganti ban mobil nya sendiri.
Kalian terkejut bukan??? Ya.. Aku pun terkejut dengan kemandirian dua kakak beradik tersebut,namun aku pun merasa bersalah pada istriku karena telah mengkhianati nya,kesalahan yang paling fatal 2 bulan yang lalu aku hampir saja menyebut nama Mira saat aku mendapat pelepasan ku saat aku sedang berc*nta dengannya.
"sayang..." sapa ku saat sampai di rumah yang cukup besar namun tetap terlihat sederhana.
"mas..." dia langsung menghampiri ku dan memeluk ku,aku membalas pelukkannya dan mencium kedua pipi nya.
"kenalin sayang... Ini temen temen ku!" aku mengenalkan Mira pada mereka,Mira orang yang mudah membaur makanya dia langsung akrab berbincang dengan Hanum dan Indri,sementara para laki laki merapikan kembali bagasi karena memasukkan bahan makanan yang Mira bawa dan akan kami olah di sana.
"mas... Unggu ade bentar ya..."
"iya sayang..."
Tepat pukul 17.10 Gia muncul dengan motor besar nya... Inilah yang aku katakan jika dua wanita ini dapat melakukan segala sesuatunya sendiri,karena mereka terbiasa dengan kendaraan kendaraan besar yang memang bobot nya tidak untuk perempuan.
Seelah membiarkan mereka berbincang sebentar aku langsung menghampiri Gia dan memperkenalkan dua sahabat gila ku.
Jangan pernah tanya tanggapan Gia seperti apa pada teman ku,Gia memang selalu galak pada siapapun,apalagi padaku.
Setelah berkenalan Mira terlihat sedang pamit pada sang adik,Mira juga seperti sedang menasehati sang adi dan sang adik tetap patuh walaupun sambil tertawa,jika orang lain yang melihat pasti akan mengatakan Gia kurang ajar,namun yang aku lihat itu seperti bahasa cinta yang dia berikan pada Mira dan begitu juga sebaliknya.
Aku sempat terpana saat melihat cara pamit yang di lakukan kedua wanita itu,mereka memang bukan orang yang terlalu religi namun mereka terlihat natural melakukan semuanya.
Mira masuk ke bangku depan tepat di samping supir,aku melihat Gia tersenyum begitu manis pada Mira dan sejujurnya itu hal yang hampir tidak pernah aku lihat,karena Gia memang jarang berinteraksi dengan ku.
"hati hati" aku membaca gerak bibir Gia pada kakaknya yang di jawab anggukan,Mira langsung kembali ke posisi semula saat Gia sudah tek terlihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments