Eh iya mba... Mau ga ikut aku jalan jalan' tanya Mira,karena gia sedang keluar.
'kemana?'
'jalan jalan aja... Kan rangga abis kenaikkan kelas,anggap aja hadiah' ucap Mira lagi,hening cukup lama. 'mba...'
'Mir... tapi... Kalian udah terlalu baik sama mba dan rangga,bahkan kadang kalian beliin ayahnya rangga juga! Kalau keluar sama kalian mba gak pernah mengeluarkan uang sama sekali'
'ya kan itu sekalian mba..'
'tapi itu terlalu sering.. Mba mau jalan sama kalian tapi mba mau bayar sendiri,nanti mba di marahin sama ayahnya rangga kalau kaya gini'
'gimana sih kan aku kasih kado masa mba yang bayar'
'berarti gak jadi' ancamnya.
'Tapi kan ini kado mba' ucap nya lagi,kali ini Gia yang bicara karena baru mendaratnya bokongnya di samping Mira.
'gak boleh sama ayahnya rangga karena kalian sudah banyak kasih kita macem macem.'
''ah gak asyik' ucap Gia lalu mematikan video call nya.
Aksi ngambek itu sengaja di lakukan Mira dan Gia agar Ratmi menyetujui rencana jalan jalan mereka,malamnya Ratmi menelpon mereka lagi,kali ini ke ponsel Gia.
Ratmi seperti sudah mempelajari di antara 2 wanita itu memang Gia adalah yang paling keras,makanya dia sengaja menelpon ke ponsel Gia untuk membujuknya,kalau Mira akan luluh hanya dengan sedikit rayuan tapi tidak dengan Gia.
'halo de...'
'hmmm'
'kamu dimana?'
'rumah'
'sama siapa?'
'Mira'
'udah makan?'
'udah'
Hening dengan waktu yang cukup lama sampai akhirnya terdengar suara pria menanyakan apakah Ratna sudah memberitahu kalau akan ikut jalan jalan nya,Gia sempat membulatkan matanya terkejut mendengar suara itu,entah kenapa menurut nya suara nya sangat familiar di telingannya.
'iya yah... Ini bunda mau bilang sama mereka,ayah beneran gak mau kita ?' Ratna berbicara pada suaminya dan Gia benar benar makin yakin jika dia mengenal suara itu.
Tak lama Ratmi kembali berbicara dengan Gia. 'de... Kata ayahnya Rangga boleh kok kau dalam rangka kenaikkan kelas nya Rangga,itu kan kado buat Rangga.'
'iya mba,nanti ku sampein sama ka Mira,nanti kita kabarin ya jadi jalannya hari sabtu atau minggu.'
'oke... Mba tunggu kabar kalian ya'
'oke mba'
Gia diam sejenak mencoba mengingat suara siapa yang barusan dia dengar,namun 15 menit kemudian dia belum menemukan juga jawabannya,dia beranjak ke kamar sang kakak untuk memberitahu pesan yang barusan dia dapat.
"ka...." panggilnya langsung nyelonong masuk tidak perduli dengan kakak nya yang sedang tak berbusana.
"emang ini kamar gak ada pintu nya ya? Sampe udah gak bisa di ketuk sama sekali?" ucap nya sambil memakai pakaian dalamnya.
"yaelah... Siapa sih yang mau liat... Orang gak ada siapa siapa"
"ada apa?" tanya Mira masih sambil mengenakan pakaiannya.
"itu tadi kata mba Ratmi,ayahnya Rangga bolehin kalau buat hadiah nya rangga tapi kalau buat jalan jalan biasa tanpa ada perayaan apapun,dia gak mau kalau sampai kita jajanin mereka lagi karena bakal bikin repot"
"yes... Berhasil misi kita!" ucapnya sambil melompat lompat.
Mira memang yang merencanakan aksi ngambek itu agar Ratna membujuk suami nya supaya mengijinkan mereka jalan jalan.
*****
Hari sabtu pun tiba,tepat pukul 6 pagi Gia dan Mira sudah rapi,mereka sedang memasukkan makanan ke mobil untuk mereka disana dan langsung meluncur ke tempat mereka janjian dengan Ratna.
POV anto
'sayang... Apa hari ini kamu jadi pergi?' Aku mengirim pesan pada Mira.
'maaf ya mas... Adik angkat ku kenaikkan kelas' Mira membalas pesan ku dengan cepat.
'Gia menyetir hari ini?'
'iya'
'yasudah... Hati hati di jalan ya,jangan ngebut bilang Gia,,,inget ada aku yang nunggu kalian'
'siap boss'
Aku tersenyum melihat balasan Mira yang di sertai sticker love you
"ayo yah..." anak dan istri ku masuk ke dalam mobil
"yang mau jalan jalan semangat banget ya" aku sengaja menggoda anakku yang sudah dari kemarin menyiapkan ini dan itu.
"ayah mah gangguin aku... Bun ayah tuh bun!" ucapnya mengadu pada istriku.
"ayahnya jug iseng banget! Kamu beneran gak mau ikut yah?"
"ayah kan masih kerja bun...besok ayah jemput kalian lagi,kalian seneng seneng ajadi sana ya" ucap ku memberi kebebasan pada mereka.
Beberapa waktu lalu istri ku kecelakaan dan di tolong oleh bidadari kalau kata anakku,seorang wanita cantik yang tidak meninggalkan istri ku begitu saja,bahkan dia yang membayar biaya rumah sakit itu,namun aku dan istriku memang sudah berniat menggantinya.
Dari semenjak itu istri ku dan bidadari itu menjadi sangat dekat dan makin dekat,mereka sering jalan bersama dan menghabiskan waktu bersama,istri ku sudah cukup mengenalnya dan ternyata bidadari itu mempunyai adik dengan sifat yang sama membuat mereka dekat.
Istriku bukan orang yang mudah dekat dengan orang,bahkan dia tidak begitu dekat dengan kakak ku yang nota bene adalah kakak ipar nya sendiri,namun dia bia dekat dengan dua bersaudara ini... Walaupun aku belum pernah melihat melihat dua wanita itu tapi aku yakin pasti mereka orang baik karena anak dan istri ku sangat nyaman bersama mereka.
"ayah mau langsung berangkat?" tanya istri ku saat aku selesai mengeluarkan makanan yang sudah dia buat tadi pagi pagi sekali.
"ayah masih kerja bun! Nanti ya kalau ayah libur pasti ayah akan ikut kalian." ucap ku sambil mengelus rambutnya.
Aku pergi setelah kedua nya mencium tanganku untuk pamit dan aku memegang kepala mereka sebagai tanda ijin dariku,itulah yang biasa kami lakukan di saat salah satu dari kami pamit untuk keluar rumah.
*****
"lho... Mana ayah nya Rangga?"tanya Gia saat sampai di depan ibu dan anak itu.
"barusan banget jalan" ucap mba Ratmi.
"ini kenapa masak sih mba?" tanya Mira sambil mencium tangan Ratmi lalu bercipika cipiki di ikuti Gia.
"gak apa apa... Tadi mbak bangun cepet terus ayah nya Rangga juga abis belanja makanya sekalian ajalah"
"alesan nya terlalu klasik" ucap Gia menyindir Ratmi dan Ratmi langsung memukul perutnya.
lalu lintas sangat lancar pagi ini karena hari libur dan masih sangat pagi,perjalanan di sis dengan celotehan Rangga yang sangat membuat gemas,apalagi dia begitu akrab dengan Mira dan Gia jadi membuat hangat suasana.
Perjalanan di tempuh selama 1 jam lamanya,awalnya Mira dan Gia akan membawa Rangga ketempat wahana bermain tapi sang ayah menolak karena menurut sang ayah itu terlalu mahal dan tidak membuat Rangga belajar sesuatu.
Akhirnya Gia dan Mira mengajaknya ke cisarua bogor,selain ada kebun binatang,disana juga ada tempat piknik dan ada beberapa wahana permainan yang cukup mendidik.
Mereka sengaja menghabiskan waktu di wahana bermain terlebih dahulu agar bisa melihat binatang menjelang sore dan lagsung kembali ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments