Kami senang. Perjalanan Panjang yang bakalan di tempuh dalam waktu singkat. Sebab, bagaimana lagi kalau memang sudah demikian. Yang pasti tiap orang memang selalu demikian. Merasa bila bepergian Bersama menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Walau mungkin ada juga salah satu atau beberapa orang yang tidak. Tapi persentase terbesar adalah demikian. Ini Nampak dari berbagai alat angkut serta transportasi keren yang selalu penuh, utamanya kala hari-hari khusus. Dimana orang pada bisa bepergian tanpa terbebani dengan masalah pekerjaan, atau siapa yang dikunjungi juga Tengah menanti di ujung sana, dengan berbagai persiapan yang memang telah dilakukan. Sehingga semua juga senang dan saling memahami. Beda bila tak saling komunikasi, sehingga tak banyak tahu. Walau secara surprise akan lebih berasa, tapi untuk suguhan dan persiapan kuran. Maka akan lega bila cukup sekedar bertemu, tapi akan lain kalau ingin banyak perhatian yang lebih. Maka akan banyak yang suka setelah semuanya mendapat yang terbaik. Hingga dengan persiapan yang matang segalanya bakal saling menyukai.
Duduk bertiga dalam suatu deret. Sehingga membuat nyaman. Karena saling kenal, dan satu keluarga. Kalau berjauhan membuat sedikit kebingungan. Bila ingin berkisah, yang paling sederhana, dan merasa planga-plongo kalau sendirian saja. Dengan saling dekat, maka akan bisa berkomunikasi. Apalagi bila Tengah membutuhkan sesuatu atau kala lagi ada keinginan yang sulit di lakukan bila berjauhan. Dengan saling dekat begitu akan langsung tersaji. Lebih lagi bila alat dan bahan yang kita butuhkan berada di dekat saudara kita dalam tas atau kresek yang lupa di bawa kala berebutan naik tadi. Juga kalau ingin ke lokasi lain, dengan kondisi masih anak-anak, pastinya masih bisa mengantar atau memberi jalan supaya akan lancer perjalanannya itu menuju tempat yang diinginkannya. Itulah bahagianya kami kali ini. Bisa mendapat tiket yang saling dekat.
Aku di tepi jendela. Lalu anakku. Dan Hani, istriku. Posisi yang sudah kami inginkan semenjak beli tiket. Walau posisinya belum tentu begitu, setidaknya kalau tak nyaman hanya bisa saling bergantian, karena memang itu menjadi sesuatu yang mempermudah kami dalam mencari kenyamanan, Dimana tak harus saling berpindah terlampau jauh. Bisa saja kalau mendapat tempat duduk saling berpencar, maka akan kesulitan, selain dalam berkomunikasi, juga kemungkinan bergantian posisi juga agak sulit. Walau perjalanan demikian tergolong singkat. Jadi kalaupun tak bertah bisa di tahan. Namun beda kenyataan jika sudah sangat ingin pergi, dan di situ sangat tak nyaman, maka perjalanan demikian, sangat menyiksa.
“Waduh.“
“Kenapa?“
“Aku tak nyaman.“
Memang kalau sudah tak nyaman, mau bagaimana lagi. Kita mesti merubah segalanya. Baik itu tempat, maupun waktu. Tapi untuk kali ini rasanya hanya ini saja yang bisa membuat segalanya akan sedikit enakan. Karena untuk yang lebih jauh lagi kita sangat kesulitan. Karena memang tempat yang begini. Walau buat yang baru pertama itu sebuah hal yang sangat enak. Karena sudah empuk, bagus, serta warnanya yang terpadu dengan badan pesawat, sehingga ruang dan lokasi kami menempatkan diri sungguh serasi, dan itu begitu asik untuk di lihat. Namun bagi yang sudah tak jenak, maka segalanya Bagai dalam neraka saja. Terasa menyebalkan dan inginnya melakukan perubahan. Apalagi yang jetlag. Itu suatu yang menyedihkan sekali. Berpindah tempat juga tak menghilangkan rasa demikian. Tapi kalau hanya berdasarkan tempat seperti kali ini, kayaknya sedikit banyak akan mampu mengurangi rasa tersebut.
“Lalu?“
“Kita gantian.“
Yah memang dengan berganti, akan sedikit merubah keadaan. Untuk posisi demikian. Akan tetapi demi banyak yang merasa nyaman. Itu yang mesti di usahakan si pemilik. Makanya untuk mendapat satu posisi tersebut, harus bisa mendapat nomor yang bagus. Sehingga mesti dulu-duluan, atau bahkan sedari awal mesti booking nomor. Kalau tidak maka hanya akan mendapat kursi yang sisa, sehingga posisinya tak berurut, bahkan lebih jauh, akan saling berjauhan yang tak bicara dalam jarak dekat. Sehingga kalau ada kepentingan mendesak, juga sedikit kesulitan. Itulah makanya kebanyakan orang bakalan menginginkan banyak hal untuk lebih berbarengan dalam satu deret, andai masih ada sisa kursi yang bisa di miliki.
Memang tidak menjadi patokan pasti pada suatu alat transportasi terbang begini. Terkadang satu deret amat banyak, khususnya pada pesawat besar dengan transportasi ramai. Tidak harus dua dua atau dua tiga seiring tempat yang umum dilakukan, supaya semua terisi dengan kondisi nyaman maupun kurangnya. Walau dua tiga, tapi jika perjalanan tak begitu jauh juga bakalan baik-baik saja. Tapi bila dilakukan semalaman, maka sudah mulai terasa dan saling mengeluh. Baik itu boyok yang kumat, kaki yang seakan bengkak saja, serta persendian yang rasanya keropos saja. Akibat perjalanan aliran darah juga tak selancar air terjun di tepi sebuah bukit bawah gunung yang terjal.
Maka semua akan penuh dan keuntungan sangat besar bisa di peroleh. Apalagi untuk jalur yang sangat ramai dan penumpangnya saling berebut. Juga dengan banyaknya penumpang, maka merasa tidak kesepian. Khusunya untuk perjalanan horor yang banyak menyita hitam dan kesuraman sepanjang perjalanan. Inilah yang lebih menyenangkan bila semua dilakukan Bersama-sama dan saling membantu untuk sebuah perjalanan Panjang yang terasa saling mengisi.
Namun ada juga yang cukup satu saja terutama pada pesawat pribadi yang walau tak kecil, namun bakalan sangat nyaman kalau sangat lega dan apa-apa serba bebas. Juga bisa memainkan kursi itu untuk berbagai kegiatan. Semisal selonjoran, tidur telentang, juga tidur meringkuk. Segalanya bebas dan tak ada masalah dengan sekitarnya yang saling berdekatan karena bangkunya sangat banyak berderet.
Kursi kan ada yang mahal, ada yang tidak. Namun untuk pesawat, kursi paling buruk pun akan lebih bagus. Terutama di bandingkan dengan bus darat. Apalagi bus Bangladesh atau India, pasti akan terasa perbedaannya. Hanya pada transportasi demikian, bukan hanya empuk dan tidaknya dalam melihat suatu hal, juga pada baiknya ruang serta ketepatan waktu, sehingga segalanya akan jadi berkaitan. Serta pada suatu tempat yang tertentu juga, selain uangnya besar, maka kenyamanan Gedung dan kursi yang berkualitas juga ikut menyertainya. Makanya bakalan jadi rebutan orang. Dan tak segan-segan untuk membagi kesukaan biar dapat jutaan suara.
“Ya sini.“
“Iya.“
Kamipun saling bertukar. Sebab kalau di paksakan nggak nyaman. Makanya kami berbeda. Yang semula ada di tepi berpindah ke tengah, dan sebaliknya. Yang berada dekat jendela, kemudian sedikit menjauh serta berada di Tengah. Bahkan jika perlu berada di tepi, supaya bisa melihat Lorong. Dan kalau jenuh akan memandang ke depan. Karena hal demikian bisa mengurangi sedikit rasa jengah di pikiran, bila hanya menatap bangku di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments