Keempat

Bapak Salim Wiharja dan istrinya Aryani Wiharja sedang duduk di teras belakang rumah mereka sore itu.

Aryani tampak resah mengingat anak lelakinya akan bertugas di Cirebon.

Dia ingat 7 tahun yang lalu anaknya kecelakaan motor dan menabrak orang sampai meninggal di kota itu.

Anton anaknya pulang dari Semarang, saat itu jauh-jauh dia dari Bandung ke Semarang untuk menemui kekasihnya.

Maksud hati mau memberi kejutan kepada kekasihnya, yang ada malahan dia terkejut karena mendapati kekasihnya sedang bercinta dengan lelaki lain.

Amarah yang teramat sangat saat melihat dirinya dikhianati membuat dia mabuk dan mengebut di jalanan luar kota sampai terjadi kecelakaan itu.

5 bulan anaknya koma di rumah sakit, dan yang membuat paling nyeri di hati adalah kaki kirinya harus diamputasi karena tulang kakinya remuk hancur menghantam pohon besar sehingga tak bisa diperbaiki lagi.

Remuk hancur tulang kakinya tidak bisa diperbaiki, dan bila tidak diamputasi nanti akan merusak jaringan yang diatasnya yang masih baik.

Saat ini kaki kirinya menggunakan kaki palsu atau dalam kedokteran istilahnya kaki prostetik.

Dan selama hampir 1 tahun lebih anaknya mengurung diri di dalam kamar tak mau lagi melanjutkan studi kedokterannya.

Baginya dunia sudah gelap tidak ada lagi masa depan.

Dia merasa sudah tak berguna dan tak berarti lagi.

Sampai akhirnya dia tersadar sendiri, dia yang kembali bangkit untuk berubah dan mau kembali melanjutkan studinya.

Saat itu dia tak sengaja mendengar ceramah dari salah satu ustad terkenal di televisi.

Ustad tersebut menyampaikan bahwa betapa dosanya seseorang menghapuskan kesempatan masa mudanya dengan sia-sia. Bila saat ini kita jatuh karena izin Allah. Yang telah terjadi pada hidup kita karena izin Allah, jangan pernah kita tak percaya karena Allah pasti mempunyai rencana terhadap hidup kita.

Sejak saat itu dia menjadi kembali rajin sholat, dia juga melihat di channel you tube kesaksian orang-orang yang cacat berkaki satu namun tetap menjalankan ibadah.

Dan dia juga melihat ternyata bukan dirinya saja yang menjadi orang cacat. Bahkan dibeberapa negara lain yang kondisi politiknya kacau, terjadi perang antar agama. Banyak dokter muslim yang cacat namun tetap memberikan pelayanan kepada sesamanya yang terluka karena perang.

Dia tidak hidup dalam kondisi perang, dia hidup jauh lebih baik, dan dia menyia-nyiakan 1 tahun untuk sesuatu yang tak berarti.

Sejak itu Anton berubah, menjadi lebih taat beragama dan juga lebih banyak berkarya untuk sosial.

Bahkan diapun terkadang tak mau dibayar apabila memang ada orang berobat dan tak mampu.

Cuma kelemahannya masih ada yaitu dia masih belum mau membuka hati untuk wanita.

Padahal bulan depan usianya sudah 32 tahun.

"Sudah mamah jangan banyak pikiran, biarkan saja dia menjalani tugasnya disana. Pasti ada hal baik yang akan dia dapatkan," tutur pak Salim Wiharja kepada istrinya.

"Iya pah, sebenarnya mamah juga berharap Anton bisa mendapatkan kebaikan. Kalau bisa sih mendapatkan jodoh. Kasihan dia sudah umur segitu, kita juga semakin tua, belum tentu umur kita sampai kapan. Mamah pengen punya cucu dari Anton pah".

Sambil menghela nafas pak Salim kembali berkata," Kita berdoa saja semoga Allah membukakan jalan, Anton diberikan jodohnya yang terbaik".

Saat sedang berbincang terdengar pintu depan dibuka, ternyata Anton pulang.

"Assalamualaikum, mamah!!! Papah!!! Ada dimana?" Panggil Anton.

"Walaikumsalam, iya ada dibelakang sini," jawab mamah nya.

Lalu Anton menghampiri kedua orang tuanya dan dia menyalami keduanya.

" Pah, Mah, besok Anton cuti sampai Jumat. Rencana besok mau ke Cirebon lihat tempat kerja dan lihat kontrakan".

"Tempat yang dulu digunakan dokter Harsono katanya masih kosong. Jadi ingin tahu seperti apa. Mamah sama papah mau ikut engga sekalian jalan-jalan," ajak Anton kepada kedua orang tuanya.

"Anton sama sopir cici Anita engga nak?" tanya ibunya.

"Engga mah, saya saja yang nyetir. Sambil santai. Dekat kok sekarang kan lewat jalan tol".

"Papah sih hayuk saja, pensiunan ini pengangguran. Bebas dong. Sekalian kuliner makanan Cirebon enak-enak loh".

"Iya tapi gimana kalau Anton capek, nanti kalau kakinya capek. Kasihan Anton mending bawa sopirnya cici Anita ".

"Yaelah Mamah, engga dong. Mobilkan transmisinya otomatis. Jadi engga capek. Kalau memang capek kan papah bisa gantian nyetir".

" Ya sudah terserah saja, mamah tuh cuma khawatir saja Anton capek".

"Tenang mah, percaya saja semua akan baik-baik saja. Jadi besok jam 7 pagi kita berangkat yah,"kata Anton.

Dan kedua orang tuanya pun setuju.

Petunjuk arah menunjukkan mereka harus keluar dari tol Palimanan.

Dan merekapun mengikuti petunjuk arah tersebut.

Sampai juga di depan puskemas Jamblang, dan Antonpun turun mencari seseorang yang bernama pak Tarmidi kepala puskemas tersebut.

Setelah bertemu Anton memperkenalkan dirinya, dan dia juga menyampaikan bahwa dirinya sedang cuti jadi dia pergunakan untuk mengetahui dulu lokasi kerjanya.

Pak Tarmidi menyambut hangat dan diapun diperkenalkan kepada rekan lainnya.

"Dokter iku jalane priben ya, aneh temen, kaya sikile lara bae,"bisik Murni kepada Jaya temannya.

(\=Dokter itu jalannya kenapa yah, aneh, apa mungkin kakinya sakit)

"Ya embuh ya, masa kita kudu nakoni," jawab Jaya.

(\=tidak tahu yah, masa aku harus menanyakannya)

Tak lama Antonpun pamit, dan dia mengatakan hari senin depan sudah aktif di puskesmas tersebut.

Setelah itu, Anton menghubungi Mela untuk melihat paviliun yang akan disewanya.

Melapun berbagi lokasi dengannya, dan Anton mengikuti petunjuk tersebut.

"Kok toko besi yah," kata Anton.

" Tapi dipetunjuk sudah benar lokasinya disini".

" Coba kamu telepon lagi, takutnya salah," kata papahnya.

" Halo, ibu Mela, saya sudah di lokasi sesuai petunjuk. Tapi kok toko besi yah?"tanya Anton.

"Oh iya, mobil hitam yah. Benar pak, tempatnya yang di sebelah toko besi. Itu di depan yang rumah warna coklat. Bapak masuk dari gerbang halaman pinggir nanti langsung belok ke paviliun. Nanti saya kesana,"Mela menjelaskan secara detail.

Lalu Antonpun mengikuti arahannya.

Setelah parkir di depan bangunan warna coklat, mereka semua turun.

"Duh Anton, panas pisan kieu," ujar mamah sambil kegerahan.

(Bahasa Sunda\= Duh Anton, panas sekali yah)

"Puguh pan Cirebon ieu teh Mah, pasti hawa na panas pisan," kata Anton menjelaskan.

(\=Jelaslah kan ini Cirebon, tentu hawanya panas sekali)

Tak lama tampak seorang gadis menghampiri mereka. Usianya sekitar 25 tahun, dan dia tampak sangat enerjik dengan dibalut kerudung warna biru muda

"Selamat siang, saya Mela," katanya sambil mengenalkan diri dengan hanya menempelkan kedua tangan di depan dada.

"Anton,"jawab Anton singkat sambil membalas yang sama hanya menempelkan tangannya juga di depan dada.

Begitu juga Mela kepada pak Salim Wiharja, namun dia menyalami ibu Aryani.

Lalu Mela dengan sopan santun

mempersilahkan semua masuk ke dalam paviliun untuk melihat-lihat.

Dan dia menjelaskan bahwa sewa paviliun ini sudah berikut isinya. Ada 2 kamar tidur lengkap tempat tidur dan lemari, 1 kamar mandi, ada dapur dan juga ruang tamu.

Harga sewa awalnya Mela menyampaikan 9 juta, lalu negosiasi dan akhirnya setuju dengan 7,5 juta per tahun.

Dan Antonpun rencananya akan menempati mulai hari minggu sore nanti.

Melapun menyatakan kesanggupan untuk membersihkan lagi dan sebagainya.

"Bu Mela, kalau misalnya cuci dan setrika baju disini sudah termasuk fasilitasnya atau bayar lagi sendiri?"tanya Anton.

"Bayar lagi sendiri pak, nanti bisa lewat saya. Oh iya, ini listrik sistem token, untuk bulan pertama mendapat gratis pulsa 100 ribu dan selanjutnya kalau habis isi sendiri. Untuk isi ulang bisa hubungi saya juga," Mela menjelaskan panjang lebar.

"Baik dan untuk surat perjanjian sewa menyewanya bagaimana bu, karena saya harus menyerahkan sebagai bukti ke kantor".

"Nanti hari minggu ketika bapak datang saya siapkan semuanya".

"Maaf pak, saya minta copy KTP nya".

"Waduh belum saya fotocopy bu, bagaimana yah...?".

"Jaman now pak, foto saja kirim ke chat saya," jawab Mela sambil tersenyum.

Antonpun tersipu-sipu, merasa gadis itu lucu juga gaya bicaranya dan Deg....kok manis juga senyumnya batin Anton.

"Baik, kalau begitu terima kasih bu Mela, nanti saya hubungi lagi kalau saya sudah transfer".

"Neng, maaf ibu mau tanya bagaimana dengan keamanannya disini?"tanya Aryani.

"Jangan khawatir bu, keamanan 24 jam, karena ada penjaga malam disini untuk toko juga," jelas Mela.

"Toko besi itu punya neng juga yah?"tanya Aryani lagi.

"Bukan bu, saya hanya karyawan di sini".

Dalam hati Aryani merasa senang dengan gadis itu, orangnya lincah, cerdas dan tampak cekatan.

Sementara dalam hati Mela juga berkata, serasa pernah melihat kedua orang tuanya dokter itu, tapi dimana yah.

Dokter itu tidak terlalu muda, dan jalannya aneh, lagipula tampaknya mereka etnis Tionghoa.

Entahlah biarkan saja yang penting semoga orang ini segera membayar agar uangnya bisa segera aku bayarkan ke sekolah Wahyu.

Lalu Anton melanjutkan perjalanan dengan menggunakan petunjuk dari selularnya.

Mencari kuliner salah satu makanan khas Cirebon yaitu empal gentong, lalu juga berkeliling ke sentra batik Trusmi yang terkenal.

Setelah membeli oleh-oleh untuk kakaknya Anita, merekapun kembali ke Bandung.

Namun sepanjang jalan Aryani merasa dekat sekali dengan gadis tadi. Entah mengapa ada di relung hati terdalamnya timbul rasa entah sayang, entah iba atau entah apa tak jelas. Yang pasti di bawah sadarnya Aryani berharap gadis itu bisa menjadi jodoh anaknya.

Terpopuler

Comments

Firchim04

Firchim04

Semangat author😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku"

2020-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 ketujuh
8 Kedelapan
9 Kesembilan
10 Kesepuluh
11 Kesebelas
12 Kedua belas
13 Ketiga Belas
14 Keempat Belas
15 Kelima Belas
16 Keenam belas
17 Ketujuh belas
18 kedelapan belas
19 Kesembilan belas
20 Keduapuluh
21 Kedua Puluh Satu
22 Kedua Puluh Dua
23 Kedua Puluh Tiga
24 Kedua Puluh Empat
25 Kedua Puluh Lima
26 Kedua Puluh Enam
27 Kedua Puluh Tujuh
28 Kedua Puluh Delapan
29 Kedua Puluh Sembilan
30 Ketiga Puluh
31 Ketiga Puluh Satu
32 Kedua Puluh Dua
33 Ketiga Puluh Tiga
34 Ketiga Puluh Empat
35 Ketiga Puluh Lima
36 Ketiga Puluh Enam
37 Ketiga Puluh Tujuh
38 Ketiga Puluh Delapan
39 Ketiga Puluh Sembilan
40 Keempat Puluh
41 Keempat Puluh Satu
42 Keempat Puluh Dua
43 Keempat Puluh Tiga
44 Keempat Puluh Empat
45 Keempat Puluh Lima
46 Keempat Puluh Enam
47 Keempat Puluh Tujuh
48 Keempat Puluh Delapan
49 Keempat Puluh Sembilan
50 Kelima Puluh
51 Kelima Puluh Satu
52 Kelima Puluh Dua
53 Kelima Puluh Tiga
54 Kelima Puluh Empat
55 Kelima Puluh Lima
56 Kelima Puluh Enam
57 Kelima Puluh Tujuh
58 Kelima Puluh Delapan
59 Kelima Puluh Sembilan
60 Keenam Puluh
61 Keenam Puluh Satu
62 Keenam Puluh Dua
63 Keenam Puluh Tiga
64 Keenam Puluh Empat
65 Keenam Puluh Lima
66 Keenam Puluh Enam
67 Keenam Puluh Tujuh
68 Keenam Puluh Delapan
69 Keenam Puluh Sembilan
70 Ketujuh Puluh
71 Ketujuh Puluh Satu
72 Ketujuh Puluh Dua
73 Ketujuh Puluh Tiga
74 Ketujuh Puluh Empat
75 Ketujuh Puluh Lima
76 Ketujuh Puluh Enam
77 Ketujuh Puluh Tujuh
78 Ketujuh Puluh Delapan
79 Ketujuh Puluh Sembilan
80 Kedelapan Puluh
81 Kedelapan Puluh Satu
82 Kedelapan Puluh Dua
83 Kedelapan Puluh Tiga
84 Kedelapan Puluh Empat
85 Kedelapan Puluh Lima
86 Kedelapan Puluh Enam
87 Kedelapan Puluh Tujuh
88 Kedelapan Puluh Delapan
89 Kedelapan Puluh Sembilan
90 Kesembilan Puluh
91 Bonus 1 : Pernikahan Haikal dan Aprilia
92 Bonus 2 : Karier Anton
93 Bonus 3 : Baby Boy
94 Bonus Awal
95 Bonus Tengah
96 Bonus Menjelang
97 Bonus Akhir
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
ketujuh
8
Kedelapan
9
Kesembilan
10
Kesepuluh
11
Kesebelas
12
Kedua belas
13
Ketiga Belas
14
Keempat Belas
15
Kelima Belas
16
Keenam belas
17
Ketujuh belas
18
kedelapan belas
19
Kesembilan belas
20
Keduapuluh
21
Kedua Puluh Satu
22
Kedua Puluh Dua
23
Kedua Puluh Tiga
24
Kedua Puluh Empat
25
Kedua Puluh Lima
26
Kedua Puluh Enam
27
Kedua Puluh Tujuh
28
Kedua Puluh Delapan
29
Kedua Puluh Sembilan
30
Ketiga Puluh
31
Ketiga Puluh Satu
32
Kedua Puluh Dua
33
Ketiga Puluh Tiga
34
Ketiga Puluh Empat
35
Ketiga Puluh Lima
36
Ketiga Puluh Enam
37
Ketiga Puluh Tujuh
38
Ketiga Puluh Delapan
39
Ketiga Puluh Sembilan
40
Keempat Puluh
41
Keempat Puluh Satu
42
Keempat Puluh Dua
43
Keempat Puluh Tiga
44
Keempat Puluh Empat
45
Keempat Puluh Lima
46
Keempat Puluh Enam
47
Keempat Puluh Tujuh
48
Keempat Puluh Delapan
49
Keempat Puluh Sembilan
50
Kelima Puluh
51
Kelima Puluh Satu
52
Kelima Puluh Dua
53
Kelima Puluh Tiga
54
Kelima Puluh Empat
55
Kelima Puluh Lima
56
Kelima Puluh Enam
57
Kelima Puluh Tujuh
58
Kelima Puluh Delapan
59
Kelima Puluh Sembilan
60
Keenam Puluh
61
Keenam Puluh Satu
62
Keenam Puluh Dua
63
Keenam Puluh Tiga
64
Keenam Puluh Empat
65
Keenam Puluh Lima
66
Keenam Puluh Enam
67
Keenam Puluh Tujuh
68
Keenam Puluh Delapan
69
Keenam Puluh Sembilan
70
Ketujuh Puluh
71
Ketujuh Puluh Satu
72
Ketujuh Puluh Dua
73
Ketujuh Puluh Tiga
74
Ketujuh Puluh Empat
75
Ketujuh Puluh Lima
76
Ketujuh Puluh Enam
77
Ketujuh Puluh Tujuh
78
Ketujuh Puluh Delapan
79
Ketujuh Puluh Sembilan
80
Kedelapan Puluh
81
Kedelapan Puluh Satu
82
Kedelapan Puluh Dua
83
Kedelapan Puluh Tiga
84
Kedelapan Puluh Empat
85
Kedelapan Puluh Lima
86
Kedelapan Puluh Enam
87
Kedelapan Puluh Tujuh
88
Kedelapan Puluh Delapan
89
Kedelapan Puluh Sembilan
90
Kesembilan Puluh
91
Bonus 1 : Pernikahan Haikal dan Aprilia
92
Bonus 2 : Karier Anton
93
Bonus 3 : Baby Boy
94
Bonus Awal
95
Bonus Tengah
96
Bonus Menjelang
97
Bonus Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!