Kedua

Paviliun yang dimaksud Wak Atin adalah yang terletak di sebelah halaman toko kami.

Letak berseberangan dengan toko hanya dipisahkan oleh jalan masuk dari pintu gerbang.

Toko ada di sayap kanan, dan paviliun ada di sayap kiri. Rumah tinggal Wak Haji Darma tepat dibelakang toko.

Dan kamar mungil Mela berada di belakang paviliun.

Namun kalau dari kamar Mela mau ke paviliun harus berputar dulu jalan ke depan. Karena tidak ada jalan tembus.

Berbeda dengan toko dan rumah Wak Haji ada jalan tembusnya yang menghubungkan rumah dan toko.

Halaman rumah besar sekali sekitar 800 meter persegi.

Sehingga di bagian belakang banyak stock barang berupa batu bata, genting, semen dan lain-lainnya, juga ada gudang besar.

Kalau Mela keluar kamarnya menuju toko harus menyeberang halaman tersebut.

Dan tidak ada penutup atas di antara kedua sayap bangunan, jadi kalau hujanpun Mela harus ke toko atau sebaliknya, sambil harus berhujan-hujanan.

Saking perhitungannya Wak Atin, di kamar mungilnya Mela ada alur listrik sendiri dengan sistem token, sehingga kalau pulsa token habis maka Mela harus isi pulsa token listrik sendiri.

Yah bisa dianggap mirip rumah kontrakan kecil, tapi tidak bayar. Semuanya serba sendiri bahkan pompa air pun sendiri.

Untung di paviliun juga ada sumur air jadi saluran air ke kamar mandi Mela itu berbagi jatah dengan paviliun.

Untuk makan Mela mendapat jatah 2 kali makan, siang dan malam.

Itupun menu berbeda dengan keluarga Uwaknya.

Jarang bertemu dengan yang namanya ayam goreng, paling mewah telur balado. Selain itu pertemuan di piring setiap hari tidak jauh dari tahu, tempe dan kangkung atau bayam.

Makanya Mela dulu ikut cicilan kompor gas kecil untuk masak mie instan sendiri bila dirinya lapar.

Mela memandang paviliun yang ada di halaman seberang toko lalu masuk ke halamannya.

Di depan paviliun ini ada halaman yang bisa digunakan sebagai tempat parkir bila penyewa nanti membawa kendaraan.

Lalu Mela mengeluarkan kunci dan membuka pintu depan. Langsung tercium hawa lama tidak ditempati.

Memang terakhir yang menyewa adalah seorang dokter dari kota Jakarta yang ditugaskan di puskesmas dekat sini.

Dan sekarang sudah hampir 3 bulan kosong karena dokter tersebut ditugaskan lagi ke kota lain.

Dulu beliau menempati paviliun ini selama hampir 3 tahun. Dan selama itu pula Mela dekat dengan dokter tadi.

Namanya dokter Harsono, orangnya baik dan kocak. Dia suka minta tolong kepada Mela misalkan malam hari kelaparan minta dibuatkan mie instan. (Padahal dokter loh tapi doyan mie instan...hihihi)

Atau kadang minta dibuatkan teh manis atau kopi.

Dan dokter Harsono inilah yang menyemangati Mela untuk kuliah lagi. Dia menyarankan ambil kelas karyawan, cari yang jadwalnya tidak menggangu jam kerja.

Setelah ditimbang-timbang maka Mela setuju, dan dokter Harsono pula yang membantu mencarikan kampus yang tepat untuknya.

Melihat kedekatan mereka dulu, jelas membuat Wak Atin sangat iri hati. Dipikirnya Mela menutup kesempatan untuk Wiwit anaknya mendapatkan jodoh seorang dokter.

Padahal Mela sama sekali tidak ada hati kepada dokter Harsono, dia menganggapnya kakak sendiri. Begitupun dokter Harsono menganggapnya adik, dan Mela juga tahu dokter sudah punya tunangan.

Mela memeriksa setiap sudut paviliun itu. Sebuah rumah kecil ukuran 45 meter persegi, ruang tamu kecil, ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur kecil.

Semuanya masih dalam keadaan baik tidak ada yang bocor, hanya mungkin harus di cat ulang.

Lalu Mela menyampaikan kepada Wak Atin perihal di cat ulang tersebut.

Dengan wajah dingin Wak Atin menjawab," Ya wes luru bae cet sisaan ning gudang. Di enggo bae kuwen kang ana, engko jaluk tulung ning Mang Didi kang ngecete".

(\=Ya sudah cari saja cat sisa di gudang. Pakai saja itu, nanti minta tolong Mang Didi yang mengecat nya)

"Inggih Wak, mengkine kangge ongkose Mang Didi e pripun?"tanya Mela.

(\=Baik Wak, maaf ongkos Mang Didinya bagaimana)

"Ya wes deweke bae kang bayar jeh. Masa a Wawak maning bae. Yong beli sepira iki. Menggawe cet mengkonon paling sedina pragat. Sira kuh arepan tak pai duwit tapi beli gelem rugi setitik bae gen".

(\=Ya sudah kamu yang bayar dong. Kan tidak seberapa ini. Kerja mengecat begitu paling sehari selesai. Kamu tuh mau dikasih uang tapi tidak mau rugi sedikit juga.)

Mela hanya bisa mengiyakan sambil hatinya terkadang luka. Cara bicara wak Atin tak pernah halus sekali saja kepadanya. Selalu ketus dan kasar.

Dia mencari sisa cat tembok di gudang belakang. Kebetulan ada beberapa cat tembok yang memang kalengnya rusak tidak layak dijual, selain itu juga memang ada sisa-sisa bekas dulu mengecat ulang rumah Wawak.

Mela juga memanggil Mang Didi pegawai toko dan beliau bersedia mengecat paviliun hari minggu nanti.

"Mang tapi warnanya tidak sama begini bagaimana yah?"tanya Mela.

"Wes nok kalem bae, mengko mamang sing ngatur warna e. Misal Kamare ijo daun, Kamar mandie biru, dapure emping. Setuju bli?"Mang Didi memberikan Mela saran sambil setengah bercanda.

*nok itu panggilan kepada anak gadis yang artinya nona atau non.

(\=sudah non tenang saja, nanti mamang yang mengatur warnanya. Misalkan kamarnya hijau daun, kamar mandi biru, dapurnya pink. Setuju tidak?)

"Ya wes nok tenang bae apa jare mamang sih, sing penting hasile apik nok".

(\=sudah non tenang saja kata mamang sih, yang penting bagus hasilnya non)

Melapun akhirnya setuju dengan ide Mang Didi, dan merekapun berjanjian hari minggu pagi nanti pengerjaannya.

Tepat di hari minggu pagi, mang Didi sudah datang lalu melihat ke dalam paviliun.

Kemudian dia mencoba mencari beberapa cat sisa yang warnanya hampir sama dengan sebelumnya.

Hampir seluruh ruangan dulunya di cat warna coklat muda, dan kebetulan cukup banyak dari kaleng penyok warna yang hampir serupa.

Akhirnya minggu malam menjelang isya selesai juga pengecatan paviliun tersebut.

Mela harus keluar uang dari kocek pribadinya sekitar 350 ribu rupiah untuk membayar upah, cemilan dan makannya siMang Didi.

Padahal bagi Mela uang sebesar itu sangat berarti sekali tapi demi mendapatkan 5 juta untuk keperluan adiknya, maka dia pun ikhlas dalam mengeluarkannya.

Lalu dia memasang pengumuman di depan pagar,

"Disewakan Paviliun beserta isi lengkap, hubungi toko sebelah".

Terpopuler

Comments

Farul Ayang

Farul Ayang

kasihan banget kehidupan Mela

2020-09-04

0

🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀

🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀

ora paham aku🤣🤣

2020-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 ketujuh
8 Kedelapan
9 Kesembilan
10 Kesepuluh
11 Kesebelas
12 Kedua belas
13 Ketiga Belas
14 Keempat Belas
15 Kelima Belas
16 Keenam belas
17 Ketujuh belas
18 kedelapan belas
19 Kesembilan belas
20 Keduapuluh
21 Kedua Puluh Satu
22 Kedua Puluh Dua
23 Kedua Puluh Tiga
24 Kedua Puluh Empat
25 Kedua Puluh Lima
26 Kedua Puluh Enam
27 Kedua Puluh Tujuh
28 Kedua Puluh Delapan
29 Kedua Puluh Sembilan
30 Ketiga Puluh
31 Ketiga Puluh Satu
32 Kedua Puluh Dua
33 Ketiga Puluh Tiga
34 Ketiga Puluh Empat
35 Ketiga Puluh Lima
36 Ketiga Puluh Enam
37 Ketiga Puluh Tujuh
38 Ketiga Puluh Delapan
39 Ketiga Puluh Sembilan
40 Keempat Puluh
41 Keempat Puluh Satu
42 Keempat Puluh Dua
43 Keempat Puluh Tiga
44 Keempat Puluh Empat
45 Keempat Puluh Lima
46 Keempat Puluh Enam
47 Keempat Puluh Tujuh
48 Keempat Puluh Delapan
49 Keempat Puluh Sembilan
50 Kelima Puluh
51 Kelima Puluh Satu
52 Kelima Puluh Dua
53 Kelima Puluh Tiga
54 Kelima Puluh Empat
55 Kelima Puluh Lima
56 Kelima Puluh Enam
57 Kelima Puluh Tujuh
58 Kelima Puluh Delapan
59 Kelima Puluh Sembilan
60 Keenam Puluh
61 Keenam Puluh Satu
62 Keenam Puluh Dua
63 Keenam Puluh Tiga
64 Keenam Puluh Empat
65 Keenam Puluh Lima
66 Keenam Puluh Enam
67 Keenam Puluh Tujuh
68 Keenam Puluh Delapan
69 Keenam Puluh Sembilan
70 Ketujuh Puluh
71 Ketujuh Puluh Satu
72 Ketujuh Puluh Dua
73 Ketujuh Puluh Tiga
74 Ketujuh Puluh Empat
75 Ketujuh Puluh Lima
76 Ketujuh Puluh Enam
77 Ketujuh Puluh Tujuh
78 Ketujuh Puluh Delapan
79 Ketujuh Puluh Sembilan
80 Kedelapan Puluh
81 Kedelapan Puluh Satu
82 Kedelapan Puluh Dua
83 Kedelapan Puluh Tiga
84 Kedelapan Puluh Empat
85 Kedelapan Puluh Lima
86 Kedelapan Puluh Enam
87 Kedelapan Puluh Tujuh
88 Kedelapan Puluh Delapan
89 Kedelapan Puluh Sembilan
90 Kesembilan Puluh
91 Bonus 1 : Pernikahan Haikal dan Aprilia
92 Bonus 2 : Karier Anton
93 Bonus 3 : Baby Boy
94 Bonus Awal
95 Bonus Tengah
96 Bonus Menjelang
97 Bonus Akhir
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
ketujuh
8
Kedelapan
9
Kesembilan
10
Kesepuluh
11
Kesebelas
12
Kedua belas
13
Ketiga Belas
14
Keempat Belas
15
Kelima Belas
16
Keenam belas
17
Ketujuh belas
18
kedelapan belas
19
Kesembilan belas
20
Keduapuluh
21
Kedua Puluh Satu
22
Kedua Puluh Dua
23
Kedua Puluh Tiga
24
Kedua Puluh Empat
25
Kedua Puluh Lima
26
Kedua Puluh Enam
27
Kedua Puluh Tujuh
28
Kedua Puluh Delapan
29
Kedua Puluh Sembilan
30
Ketiga Puluh
31
Ketiga Puluh Satu
32
Kedua Puluh Dua
33
Ketiga Puluh Tiga
34
Ketiga Puluh Empat
35
Ketiga Puluh Lima
36
Ketiga Puluh Enam
37
Ketiga Puluh Tujuh
38
Ketiga Puluh Delapan
39
Ketiga Puluh Sembilan
40
Keempat Puluh
41
Keempat Puluh Satu
42
Keempat Puluh Dua
43
Keempat Puluh Tiga
44
Keempat Puluh Empat
45
Keempat Puluh Lima
46
Keempat Puluh Enam
47
Keempat Puluh Tujuh
48
Keempat Puluh Delapan
49
Keempat Puluh Sembilan
50
Kelima Puluh
51
Kelima Puluh Satu
52
Kelima Puluh Dua
53
Kelima Puluh Tiga
54
Kelima Puluh Empat
55
Kelima Puluh Lima
56
Kelima Puluh Enam
57
Kelima Puluh Tujuh
58
Kelima Puluh Delapan
59
Kelima Puluh Sembilan
60
Keenam Puluh
61
Keenam Puluh Satu
62
Keenam Puluh Dua
63
Keenam Puluh Tiga
64
Keenam Puluh Empat
65
Keenam Puluh Lima
66
Keenam Puluh Enam
67
Keenam Puluh Tujuh
68
Keenam Puluh Delapan
69
Keenam Puluh Sembilan
70
Ketujuh Puluh
71
Ketujuh Puluh Satu
72
Ketujuh Puluh Dua
73
Ketujuh Puluh Tiga
74
Ketujuh Puluh Empat
75
Ketujuh Puluh Lima
76
Ketujuh Puluh Enam
77
Ketujuh Puluh Tujuh
78
Ketujuh Puluh Delapan
79
Ketujuh Puluh Sembilan
80
Kedelapan Puluh
81
Kedelapan Puluh Satu
82
Kedelapan Puluh Dua
83
Kedelapan Puluh Tiga
84
Kedelapan Puluh Empat
85
Kedelapan Puluh Lima
86
Kedelapan Puluh Enam
87
Kedelapan Puluh Tujuh
88
Kedelapan Puluh Delapan
89
Kedelapan Puluh Sembilan
90
Kesembilan Puluh
91
Bonus 1 : Pernikahan Haikal dan Aprilia
92
Bonus 2 : Karier Anton
93
Bonus 3 : Baby Boy
94
Bonus Awal
95
Bonus Tengah
96
Bonus Menjelang
97
Bonus Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!