Nicholas Jarvis

" Selamat siang pak.. "

" Selamat siang pak.. "

" Siang pak Nicholas.. "

Begitulah sapaan ramah dan hormat setiap karyawan yang berpapasan dengan CEO Jarvis Group, perusahaan waralaba ternama yang dikenal semua orang menyediakan berbagai komoditi terbaik seperti elektronik, telekomunikasi, logistik dan lain sebagai nya.

Nicholas Jarvis atau yang sehari hari disapa Nick, putra pewaris Jarvis Group yang selama 5 tahun ini sukses membawa Jarvis semakin terdepan bahkan di negara negara lain.

Pria mapan, tampan dan berkharisma ini sudah menginjak usia 30 tahun.

Tubuh nya yang proporsional dan tinggi 180cm semakin menambah kerupawanan dirinya.

" Apa semua jadwal ku sudah selesai hari ini? " Tanya Nick pada Ovan.. Sekretaris pribadi nya setelah memasuki ruang kerja pribadi nya.

" Untuk jadwal pekerjaan.. Sudah selesai pak.. " Jawab Ovan sedikit ragu.

Nick pun seperti mengisyaratkan sesuatu, ia melepas kacamata kerja nya dan melonggarkan dasi di leher nya.

" Apa ada jadwal titipan dari kakek?? " Tanya Nick menebak nebak.

" Benar pak.. Beliau sudah mengirim profil nya. Dan kali ini ada pesan khusus. " Jawab Okan memberikan ipad nya.

Nick pun menghela nafas panjang sambil membaca profil calon perempuan yang dipilih kakek nya untuk di jodohkan dengan nya.

" Kenapa kakek tidak menyerah sama sekali.. Banyak sekali anak dari kenalan nya.. Hmmm.. " Gumam Nick sambil melihat profil perempuan yang akan makan malam dengan nya.

' Nick.. Ingat perkataan mu, kakek sudah melakukan operasi seperti permintaan mu, sekarang giliran mu. '

Begitulah pesan singkat yang tertulis untuk Nick.

Dan tak lama kemudian, iphone 12 hitam milik Nick berdering.

N : ya ya ya.. Aku sudah melihat nya

Kkk : Kamu ingat janji mu kan?

N : Come on kek.. Itu hanya perkataan iseng..

Kkk : Jadi kamu anggap nyawa kakek juga iseng??

N : Bukan begitu kek.. Hmm.. Aku hanya lelah menemui gadis gadis ini.. 6 bulan terakhir ini, kakek sudah menyodorkan 18 gadis untuk kutemui

Kkk : Kakek akan berhenti, hanya ketika kamu menyetujui nya.. Nick, operasi tidak lantas memperpanjang umur kakek.. Jarvis butuh penerus...

N : Ok.. Ok.. Aku akan menemui nya.. Aku menepati janji ku.. Semoga kali ini, benar benar sesuai tipe ku.. Yaahh.. Janji adalah janji

Kkk : Kakek menyayangi mu Nick.. Terima kasih

Dan percakapan pun berakhir dengan rasa pusing di kepala Nick..

Ia memijat dahi nya sambil bersandar ke kursi kerja nya..

" Siapkan pakaian untuk ku nanti malam.. Aku akan pergi makan malam dengan gadis ini. Hubungi dia untuk ku. " Perintah Nick yang tak bisa berkutik demi menepati janji kepada kakek nya yang pantang menyerah menjodohkan nya dengan anak kolega kolega terpandang yang ia kenal.

Kepulangan Nara setelah seminggu berlibur dan menghibur diri di Hawaii..

Terlihat ibu Nara dengan santai nya sedang membaca majalah dan meneguk secangkir kopi di garden blakang rumah nya yang luas dipenuhi tanaman tanaman cantik terutama bunga kesukaan Nara.. Mawar.

" Kapan mama datang? " Tanya Nara yang baru sampai rumah dan duduk di samping ibu nya.

" Tepat setelah kamu membuat kekacauan. " Jawab ibu Silvia santai.

" Memang nya aku kenapa? Aku hanya berlibur.. " Jawab Nara.

" Hanya berlibur kata mu? Semendadak itu, sampai Vika kewalahan dan menghubungi mama untuk menghandle pekerjaan mu selama seminggu ini. " Sindir bu Silvia membuat Nara terdiam.

" Dasar Vika.. Kurang ajar. " Gerutu Nara kesal pada sekretarisnya.

" Bukan Vika yang salah.. Tapi kamu.. " Sahut bu Silvia sambil memukul lengan Nara bak anak kecil.

" Hanya gara gara di campak kan lelaki seperti itu.. Kamu mau mengacaukan pekerjaan yang bernilai milyaran rupiah. Apa kamu sudah gila.. Kamu, mama tunjuk untuk menggantikan mama, bukan untuk mengacaukan Vale... " Belum selesai bu Silvia memarahi Nara.. Tiba tiba, Nara memeluk nya dengan erat.

" i miss you ma.. i miss you so much. " Gumam Nara yang akhirnya menunjukkan kesedihan dan air mata di pelukan hangat ibu nya.

Bu Silvia pun menepuk nepuk punggung putri semata wayang nya seakan memberi kekuatan.

" Lelaki kurang ajar itu.. Tidak pantas mendapatkan putriku yang berharga.. Nara, kamu akan segera membaik.. Lupakan 5 tahun mu bersama lelaki sampah itu dan buka lembaran baru. " Kata bu Silvia menyemangati Nara yang masih menangis terisak isak melampiaskan kesedihan yang tertahan karena gengsi dan keangkuhan nya.

" Aku tidak akan memaafkan nya. " Sahut Nara mendendam.

" Tentu.. Jangan maafkan dia.. Sampai kapan pun, kamu berhak membenci dia. Kali ini, mama yang akan memilihkan masa depan mu. " Kata bu silvia tiba tiba memutuskan membuat Nara terdiam sejenak.

" Maksud mama?? " Tanya Nara bingung di tengah situasi sedih ini.

" Mama tidak akan pernah membiarkan harga diri mu di injak injak oleh lelaki seperti itu.. "

" Tenang saja.. Aku sudah mempermalukan nya. " Jawab Nara.

" Kali ini kamu harus patuh sama mama.. Lelaki pilihan mu menyakiti mu sampai seperti ini.. Jadi, kamu hanya akan menikahi lelaki pilihan mama. Nicholas Jarvis, CEO dari Jarvis Group. " Pungkas bu Silvia tanpa basa basi dan Nara pun terpaku saking kaget nya.

" Jarvis Group??? " Nama yang seperti nya tidak asing di telinga Nara.

Makan malam pertemuan serta perjodohan pun tiba.. CEO of Jarvis Group dan CEO of Valebeauty..

Dua karakter pemimpin..

Dua kekuasaan..

Dua kekayaan..

Dua visual yang setara.. Cantik dan tampan..

Tentu saja bukan makan malam sederhana.. Namun semua serba tertata indah dan mewah bersama chef pribadi yang secara khusus dipesan oleh Kakek Nick yaitu Alfonso Bens Jarvis.

Nick yang mengenakan jas hitam dan jam tangan rolex melingkar di tangan kanan nya, menyambut kehadiran Nara yang tampak cantik dan anggun dalam balutan dress hitam tak lupa beberapa perhiasan kecil dan make up yang soft menyempurnakan penampilan nya.

" Silahkan.. " Nick menarik kursi dan mempersilahkan Nara duduk.

Manner yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

" Terima kasih. " Kata Nara mengapresiasi.

Makanan pun mulai di sajikan, dan wine mulai dituangkan di gelas kosong mereka masing masing.

" Ehm.. Aku tidak tau harus mulai perbincangan ini darimana.. Ehm.. " Kata Nick yang bingung memulai karena canggung, sambil mulai meneguk sedikit wine.

" Tidak usah pura pura seperti baru pertama kali melakukan kencan buta.. Aku yakin, kamu sudah sering melakukan ini. Secara.. Kakek mu, seperti nya sudah menyiapkan banyak calon untuk mu.. Tipe orang tua yang ingin segera menggendong cucu.. " Pungkas Nara dengan percaya diri nya tanpa basa basi dan hampir membuat Nick tersedak.

Seperti tertembak rasa nya, dari sekian pertemuan.. Kali ini ia mendapatkan lawan yang tangguh hingga ia tertawa kecil di hadapan Nara.

" Maaf.. Aku tidak bisa menahan tawa ku. Perkataan mu membuatku ingin tertawa. " Sahut Nick dan membuat Nara mengernyitkan dahi.

" Ku kira tidak ada yang lucu dari perkataan ku. " Jawab Nara dingin.

" Jadi kamu tipe yang to the point ya.. Hmm.. Okee.. " Gumam Nick mulai merasa rileks.

" So.. Gimana?? Will you marry me??? " Tanya Nick dengan tatapan serius dan seakan serangan berbalik ke arah Nara yang tercengang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!