Tepat pukul 7 malam, sebuah mobil alphard keluaran terbaru berhenti di depan loby hotel bintang 5.
Tampak Nara begitu cantik dengan dress branded berwarna merah maroon, dilengkapi diamond di kedua daun telinga senada dengan kalung yang melingkar di leher nya.
Dengan riasan wajah yang lebih bold, berbeda dari kebiasaan nya yang selalu soft.. Membuat aura Nara tampak lebih kuat
Dengan tegap dan percaya diri, ia melangkahkan kaki nya yang di balut heels merah senada dengan pakaian nya.. Berjalan ke arah lift di dampingi manager umum hotel yang sudah biasa melayani Nara.
" Hari ini anda tampak sangat cantik bu. " Kata manager hotel basa basi saat lift sedang menuju ke lantai 7, ballroom hotel yang hari ini khusus di sewa oleh Nara untuk acara anniversary bersama kekasihnya.
" Benarkah?? baguslah.. Kalau aku terlihat cantik.. Malam ini, sangat spesial untuk ku. Tidak sia sia kamu dapat jabatan lumayan tinggi disini, pertahankan mulut manis mu itu.. " Jawab Nara tanpa pikir panjang.
Sesampainya di ballroom, suasana begitu romantis dengan dekorasi penuh bunga bunga kesukaan Nara, yaitu mawar merah.
Para pelayan tampak sudah rapi berjajar menyambut kedatangan Nara.
Tepat beberapa meter di depan Nara, terlihat seorang lelaki yang tampan dan tinggi.. Menggunakan tuxedo putih sambil membawa bucket bungan cukup besar, bahkan menutupi wajah nya.
Lelaki itu bernama Fredo Alvarendra, atau yang akrab di panggil Frey. Dia seorang pengusaha berusia 29 tahun uang sudah selama 5 tahun menjadi kekasih Nara.
Senyum tampan nya, menyambut kedatangan Nara tepat di tengah ballroom dengan satu set meja yang sudah tertata rapi untuk candle light dinner.
" Happy Anniversary sayang. " Kata Frey memberikan bucket bunganya pada Nara.
Namun Nara hanya membalasnya dengan senyuman dan menerima bunga pemberian Frey.
" Terima kasih, sudah selalu memberiku bunga kesukaan ku. " Kata Nara sambil memperhatikan bunga bunga cantik di tangan nya itu.
" Tentu.. Aku tahu apapun yang kamu suka, dan akan selalu begitu selamanya. " Jawab Frey hendak memberikan ciuman ke bibir merah Nara, namun tak di sangka dengan senyum kecil Nara menghindarinya.
" Jangan terburu buru.. Pesta anniversary kita, baru saja di mulai. " Kata Nara sambil menjentikkan jari nya seakan memberi tanda dan sudah mengatur sesuatu yang spesial.
Tampak Vika.. Sekretari Nara.. Ditemani 2 pria kekar yaitu bodyguard Nara, memasuki ruangan bersama seseorang yang tiba tiba membuat Frey terdiam kaku dan pucat tanpa sepatah kata pun.
" Alika diandra Salim.. 22 tahun.. Tinggi 160cm, berat badan 48kg, manajer operasional Jarvis Group, lulusan S1 ekonomi bisnis universitas Harapan Pelita.. Sial.. kenapa aku mudah menghafal profil seseorang.. " Sahut Nara dengan senyum sinis nya.
" Sayang.. Aku.. Aku bisa menjelaskan semua nya.. " Jawab Frey terbata bata, tertangkap basah.
" Tutup mulut mu brengseekk.. Seharusnya selama 4 bulan terakhir ini, kamu lebih rapi menyembunyikan pelacuurr itu dariku.. " Kata Nara sadis.
Ia menarik Alika yang hanya bisa tertunduk malu disaksikan para staf hotel yang kaget dengan kejadian ini dan mulai menggunjing.
" Bagaimana rasanya tidur dengan gadis yang lebih muda dariku.. " Sahut Nara mengetahui segala perbuatan Frey dan Alika.
" Nara.. Maafkan aku.. Aku khilaf.. Aku menyadari kesalahan ku.. " Kata Frey menggenggam tangan Nara di hadapan Alika yang terlihat kesal dengan sikap tidak gentle Frey. Karena selama ini termakan rayuan Frey dan mau menjadi selingkuhan Frey.
" Lihat?? Lelaki yang meniduri mu.. Memohon kepada ku.. Sekarang kamu tahu kan, seberapa rendah harga diri mu.. Tidak hanya rendahan, tapi juga murahan.. Sampah seperti kalian memang sangat serasi. " Gumam Nara penuh kebencian menatap 2 sejoli itu.
Nara pun mendorong Alika ke arah Frey.
" Pesta hari ini.. Cukup sampai disini.. Kamu bisa ambil sampah ku. Mulai hari ini, kita tidak saling mengenal. Frey.. Kamu tahu kan, aku tidak pernah memberi kesempatan kedua.. Apalagi kepada pecundang sepertimu. " Sahut Nara tidak ingin berlaru larut.. Ia membuka ikatan bucket bunga dari Frey dan melempar nya ke arah mereka berdua hingga mawar mawar itu berserakan dan memberikan luka goresan di wajah Alika yang terkena duri nya.
" Ah.. " rintih Alika merasakan perih di pipi nya.
Namun Nara tidak peduli dan pergi berjalan meninggalkan mereka berdua sambil mengepalkan tangan nya untuk menahan emosi.
" Nara.. Please Nara.. Beri aku kesempatan. " Upaya Frey untuk mengejar Nara terhalang oleh para bodyguard yang menghadangnya.
Vika pun melempar sebuah amplop coklat yang kemudian berserakan di lantai berisi foto foto perselingkuhan Frey dan Alika selama 4 bulan terakhir.
" Menjijikkan.. 4 bulan aku menahan nya untuk pesta anniversary malam ini. " Gumam Nara yang terus melangkah yakin meninggalkan ruangan yang sudah kacau berantakan.
Rasa marah, sakit hati, merasa direndahkan campur aduk menjadi satu dalam hati Nara.. Ia pulang membawa segala perasaan itu.
Nara saat ini hidup sendiri di rumah nya yang megah, ayahnya sudah meninggal karena serangan jantung sejak Nara duduk di bangku SMP.. Sedangkan ibu nya memutuskan tinggal di Amerika bersama pasangan hidup nya yang baru menikmati hari tua dan mempercayakan Valebeauty sepenuhnya kepada Nara, si anak semata wayang.
Sesampai nya di rumah.. Nara yang masih penuh dengan kemarahan, mengambil sebotol minuman dingin di lemari es dan tanpa ragu meneguknya dengan cepat hingga nafasnya terengah engah.
" Aku masih kurang puas.. Apa aku perlu menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi mereka berdua.. Brengseek, bajiingaan.. Bedebaahhh... " Teriak Nara sambil melempar botol nya ke lantai hingga pecah.
" Tidak.. Bukan seperti ini.. Membunuh mereka, terlalu mudah.. Tapi untuk apa aku harus mengotori hidup ku karena dua pecundang itu.. Move on Nara.. Come on.. " Gumam kembali Nara mencoba menyadarkan dirinya untuk berpikir jernih.
Dengan segera, ia masuk ke kamarnya dan mengemasi beberapa pakaian nya.
Kemudian dengan keadaan yang sedikit kacau, ia menghubungi Vika.
" Aku akan pergi selama seminggu. Handle semua pekerjaan ku. Aku tidak peduli apapun itu, jangan biarkan pekerjaan apapun mengganggu ku. " Kata Nara tanpa pikir panjang dan tentu saja menyulitkan Vika karena semua schedule Nara otomatis harus di atur ulang.
Keesokan pagi nya..
Pukul 07.15
Nara sudah berada di bussiness class dengan kaos hitam dan hotpants jeans putih sambil memegang segelas wine.
Ia menutupi mata pandanya dengan kacamata hitam, karena tentu saja.. kejadian semalam membuatnya tidak bisa tidur..
Bahkan pagi ini pun, rambut Nara masih terlihat agak berantakan seakan tidak terpikirkan baginya untuk mengurus diri.
Setelah semua persiapan selesai, pesawat pun lepas landas dan melakukan perjalanan selama kurang lebih 17 jam dengan tujuan Hawaii.
" Selamat menikmati perjalanan Bu Nara.. Kami siap melayani apapun yang anda butuhkan selama penerbangan.. Semoga perjalanan anda menyenangkan. " Kata pramugari ramah sambil menuangkan wine kedua ke gelas Nara yang hanya terdiam masih penuh kekesalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments