"Ya Allah Ya Robbi berikan Aku petunjuk-Mu
harus ku bawa kemana perjalanan cinta ini, behenti disini saja, atau tetap berlanjut..."
"tapi Aku sungguh tak mampu berlaku jujur kepada kedua orang tua ku, tentang bagaimana kondisi Irwan dan keluarga nya, Aku terlalu malu Ya Allah, terlalu malu dengan sifat Irwan yang terlalu banyak mengumbar janji kepada orang tua ku.." (gumam ku dalam tangis di atas sajadah
pergolakan batin itu tidak berhenti sampai pada saat konflik baru di mulai lagi ...
ddrrrrttt ddrrrrttt ....
"hallo"
"hallo Irra sayang, lagi apa kamu?"
"Aku lagi nunggu Mamah sama Bapak, jam segini masih belum sampai Bandung"
"oh, memangnya pukul berapa mereka berangkat dari sana?"
"katanya sih jam 1 siang, mungkin bentaran lagi sampai, kayak nya kena macet"
"iya Ra, eh Irra Aku mau ngasih tau kamu sesuatu"
"apa Irwan? kayak nya penting banget?"
"iya jadi aku sudah cerita ke Mamah, Aku mau kasih kamu Mas kawin Emas 20Gram"
"alhamdulillah banyak"
"iya alhamdulillah Ra, tapi..."
"tapi apa Irwan?"
"tapi yang Rp 10.000.000,- jadi hanya cukup untuk buat Mas Kawin nya saja"
"yaudah jangan maksain Irwan, seadanya saja , Aku kan gak minta mahar banyak sama sama Kamu"
"Gak bisa gitu Ra, Aku ini anak laki-laki satu satunya"
"ya terus apa mau di buat Irwan, toh uang nya juga hanya segitu, di cukup-cukupin aja"
perbincangan kita mengenai pernikahan cukup sampai disitu dulu, selanjut nya perbincangan mengenai pekerjaan, dan tiba pada saat. ...
"Ra, kamu kerja kan pakai motor ya?"
"iya terus? jangan bilang kamu suruh Aku jual motor Aku?!"
"ya engga lah Ra, ko kamu sewot sih?"
"ya engga Irwan, entah lah maaf aku malah berfikir seperti itu"
"Ra Aku jadi kepikiran omongan Kamu, ada bener nya juga"
"maksud kamu?"
"kita gadai bpkb motor kamu"
"apa sih Irwan aku gak setuju"
" lah kenapa, kan kamu gak mikir ya buat nikah itu perlu banyak selain mas kawin, mahar, masih perlu tempat belum makan hidangan buat tamu, walaupun gak undang-undang, saudara kita bakal tetep ada kan"
"hemm, sudah dulu ya Irwan, aku mau istirahat dulu"
"okey, pikirkan omongan ku tadi"
"iya"
****
"Mamah alhamdulillah Mamah sama Bapak sudah sampai"
"Iya Teh, aduh Mamah lumayan capek nih, tadi di jalan macet banget"
(Teteh Panggilan sayang orang tua, yang artinya Kakak karena kita asli suku sunda)
"yaudah Mah, Teteh siapin air hangat ya buat mandi Mamah sama Bapak , habis itu istrahat"
"iya Teteh"
****
"Teh gimana persiapan nikah? semuanya sudah fix?" (ujar Bapak)
"alhamdulillah sudah Pak"
(Aku hanya bisa menahan Tak mampu berbicara apa adanya, melihat beban orang tua ku tinggal aku saja yang belum menikah)
"Bapak seneng kalau begitu, jadi Bapak gak kepikiran Teteh terus yang merantau di Kota, Bapak seneng kalau sudah ada laki-laki yang jelas bisa jagain Teteh"
"iya Pak"
(Ya Allah, semoga langkah yang Aku ambil ini benar)
"Teh, gimana pihak laki-laki kapan mau ke rumah bicara langsung sama Mamah sama Bapak? sekalian fitting baju dan ngobrolin yang lain-lainnya?)
"oh iya Mah nanti Teteh tanyain ya,, oya Mamah kan Irwan masih gak boleh menikah kalau hanya undang saudara saja gimana?"
"oh begitu"
"tapi nanti Teteh janji bisa resepsi setelah semua stabil" (Aku gak mau Mamah kecewa, karena menikahkan anak yang terakhir tapi tidak ada acara sama sekali)
"iya sudah, lagian keluarga kita keluarga besar, hampir 100 orang, kapan rencana nya mereka mau kesini?"
"iya nanti di tanyain Mah"
ddrrrt drrrtt ...
"kebetulan Dia telpon mah, Teteh angkat dulu ya,"
"iya Teh"
"hallo"
"iya hallo, gimana Ra, sudah kamu fikirkan? oya Mamah sama Bapak sudah sampai?"
"Mamah sama Bapak sudah sampai, tadi jam 20:00 wib, Aku sudah mikirin tapi belum berani bilang ke orang tua"
" eh ko bilang, jangan bilang, kamu mau buat Aku malu depan keluarga mu Irra?"
"engga maksud ku gak begitu Irwan"
"lagian itu motor punya kamu kan, ngapain bilang sih, kan aku yang bayarin cicilannya nanti, lagian kita masukin finance di Bank tempat Aku kerja saja, biar cepat di acc nya, Aku ada kenalan orang dalam"
"iya sudah terserah kamu saja" (aku sudah lelah berdebat dan sejujurnya kalau ada pilihan laki-laki yang lain aku akan memilih. laki-laki lain)
"pinjaman nya cair 2 minggu lagi, nanti sekalian aku ke rumah bawa orang tua ku , sama bawa uang pinjamannya"
"iya"
****
sungguh beban ini terasa begitu berat disisi lain Aku bingung dengan keadaan, di sisi lain Aku melihat orang tua ku, Aku tidak mau menjadi beban untuk kedua orangtua ku,
Ya Allah berikan Aku kekuatan, Aku hanya punya-Mu, Aku tak kuasa menahan semuanya, semoga apapun yang Aku lalui bisa semakin baik dan dapat di restui Allah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Muhammad Arsha
kesel ya sama urwan
2022-08-20
1
Mima Arsha
ya ampunn sedihhh .. sabar ya thor.. up cerita ...
2021-09-08
0
Acep ruhimat Ruhimat
aku mampir lagi
2020-08-07
1