Bab 2 Kabur

Alfa baru tersadar Saat ia membuka matanya Tapi tangannya terikat.

" Sial di mana gue " Kata Alfa berusaha melepas ikatan nya Namun tak bisa .

Tiba tiba seseorang berpakaian hitam datang membantunya .Pria itu menutup wajahnya seperti seorang ninja

"' Kau disini !!" kata orang itu

" Siapa kau ??" Kata Alfa

Pria itu membuka penutup wajahnya Membuat Alfa hanya diam Dan melengos membuang mukanya kesamping

" Untuk apa menolong ku ?" Kata Alfa

" Pulang kerumah , situasi sekarang sedang genting Aku tak bisa menolong mu setiap saat " Kata pria itu Yang tak lain Aldi abang Alfa . Lalu melepaskan ikatan tangan Alfa dan menarik tangan Alfa Hingga membawa nya ke sudut ruangan ke tempat jendela rusak . Lalu mereka keluar dari tempat itu sambil mengendap pelan .

" Pergi lah cepat , mereka akan datang " Kata Aldi setelah di pinggir jalan sepi Ada motor Alfa di sana Karna Aldi yang memakainya

" Baik , lalu kau " Kata Alfa menatap Aldi

" Tak perlu memikirkan ku , Ini tas mu Cepat pergi !! " Kata Aldi langsung pergi bersembunyi Ketika melihat sebuah mobil lewat Begitu juga dengan Alfa Yang langsung naik keatas motornya dan ...

Brum........brum ....

Motor pun langsung menghilang cepat Meninggalkan tempat itu Membuat beberapa orang yang di lewatinya menoleh

" Itu dia kejar !!" kata seorang pria berteriak Namun motor itu sudah menjauh hilang di tikungan jalan

" Shit.. bagaimana dia bisa lolos" Kata pria itu kaget

" Pasti Aji mengikatnya tak kencang kan Sial akhirnya dia bisa kabur " Umpat si pria botak kesal

" Biar saja paling dia bakal kapok nanti Orang si Aldi saja tak perduli " Kata Aji Kembali masuk kedalam mobil

" Tahu ah , ayo ke markas " Kata si teman nya Lalu mereka pergi dari meninggalkan tempat itu

Sedangkan Alfa mengendarai motornya menuju kostnya Namun di depan kost Ada mobil polisi terlihat jelas sedang parkir Dan bertanya pada teman temannya

" Astaga , ngapain sih mereka ?" Kata Alfa Lalu masuk ke sebuah gang sempit Dan berdiam di situ menunggu mobil polisi itu pergi Sambil mengintip dari celah tembok dinding

" Sial ..." kata Alfa yang meraih tasnya Dan mencari gawai nya .

" Agus !!" Kata Alfa melihat ada 20 x panggilan dari Agus Lalu Alfa pun Menelpon balik teman nya itu

" Alfa loe di mana ?" kata Agus berbisik pelan

" Ada apa ?" Kata Alfa

"Polisi nyari loe bro , jangan balik dulu gih Karna mereka mengira loe bekerja sama dengan bang Ainan " Kata Agus dari seberang sana bicara berbisik

" Ya " Kata Alfa mematikan ponselnya Dan mengeluarkan motornya pelan Lalu mengendarainya Lalu pergi meninggalkan tempat itu Untuk pulang kerumah sepupunya .

" Brum......"

Alfa mematikan dan memasukan motor nya ke garasi depan Lalu mengetuk pintu rumah yang sudah terlihat sepi Di lihatnya jam tangannya Sudah menunju kan angka 10 malam Membuat Alfa mengetuk pintu rumah itu cukup lama .Dan tak lama

Ceklek ......

" Alfa " Kata seorang pria kaget

" Sorry ganggu bang " Kata Alfa

" Cepat masuk !!" Kata pria itu menyuruh Alfa masuk . Alfa pun masuk dan langsung duduk di sofa Sedangkan si abang mengunci pintu rumahnya rapat

" Kau kemana saja, banyak yang nyari loe kerumah om Mereka bila loe ikut jadi kaki tangan Ainan " Kata pria itu duduk

" Mana ada bang, Alfa cuma bantu bantu Kan dia senior Alfa .Apa mereka juga kesini " Kata Alfa menatap abang sepupunya itu Yang seorang tentara berpangkat kapten Yang baru menikah setahun ini

" Kau harus hati hati, jangan terlibat politik Bahaya bila kau terbawa dengan para elit politik Resikonya bukan hanya nyawa tapi keluarga kita " Kata bang Angga bicara pelan

" Lalu apa kita akan diam saja " Kata Alfa menatap Angga .

" Kita ini hanya ikan teri Al , beda dengan tuna besar Karna itu kita tak bisa berbuat apa apa Makanya kita akan di singkir kan Aldi sudah cerita semuanya sama abang Dia juga bersikap pura pura tidak tahu Karna dia tak ingin terlibat . Karna banyak mata mata bayaran di sekeliling kita Al " Kata bang Angga berbisik Lalu menceritakan apa yang terjadi sebenarnya

" Lalu Alfa harus gimana bang ?" Kata Alfa menatap Angga

" Istirahat dan pulang dulu saja ke kampung . kau hebat de dalam menulis berita Tapi dari pada memburu fakta Lebih baik untuk sementara Kau menulis novel atau cerita lain saja Karna ini sudah menjelang pemilu. Konflik akan semakin memanas Abang hanya takut Bila kau di culik Dan pulangnya tinggal nama saja " Kata Angga menatap Alfa

Membuat Alfa terdiam Karna memang saat ia bercita cita menjadi jurnalis Ayahnya sudah wanti wanti sebelum ia memulainya karier nya Karna akan banyak sandungan kedepan nya Ayah nya sempat meminta Alfa jadi PNS saja atau seorang guru dari pada jadi jurnalis Karna kerja di lapangan tak semudah Yang di harapkan Apalagi berurusan dengan para petinggi elit Yang punya banyak kaki dan tangan Itu sangat berbahaya bagi dirinya .

" Apa kau lupa cerita ayah mu dulu ?" kata bang Angga Karna ayah Alfa tak pernah bisa naik pangkat Bahkan ia di geser tanpa pemberitahuan Padahal dari hasil tesnya. Ayahnya murni lulus dan mendapat kenaikan pangkat sekelas Jenderal .Tapi karna ada pihak lain Yang menggeser ayahnya .Ayah Alfa pun tak pernah bisa naik pangkat sampai ia di pensiunkan Karna orang yang punya kerabat para kelas berbintang itu akan lebih berkuasa Dari pada orang miskin biasa . Padahal ayah nya bolak balik ikut pendidikan dengan nilai bagus .Tapi tetap tak ada hasilnya Hingga sampai ayahnya pensiun Hanya dengan pangkat kolonel Karna tak punya bekingan jendral yang dikenal Begitu juga dengan Angga Yang lambat di promosi kan Sedangkan kan para teman nya Dengan mudah naik pangkat dengan cepat Karna punya koneksi Dan Itu bukan rahasia umum lagi Untuk kalangan para militer Karna orang yang ingin cepat naik pangkat Harus pintar melobi atasan mereka

" Ya Alfa tahu, ya sudah Alfa menginap di sini ya bang Besok subuh biar Alfa pulang dulu Alfa ingin menenangkan diri " Kata Alfa yang masih bisa bekerja dengan cara online

" Ya sudah istirahat lah , abang masuk dulu ya " kata Angga Yang beranjak masuk kekamarnya Membuat Alfa menarik nafas dalam Karna ia memang terlibat membantu seniornya Itu . Tapi kali ini harus berhati hati Karna bila ia salah melangkah Kariernya pasti akan hancur Jadi untuk sementara ini Alfa ingin menyepi dulu Agar ia bisa tenang memikirkan jalan mana yang akan ia pilih selanjutnya .

"' Huh ...capek juga berpikir " Batin Alfa merebahkan badanya di atas kasur Sambil menatap langit langit kamar Dan memikirkan sisa pekerjaan di kantor Yang belum selesai dua hari ini Karna masalah seniornya Dan untung senior itu di tahan beberapa hari saja. Tapi ponsel nya sempat di ambil dan di sadap Karna ia sempat di curigai para polisi Dan diancam akan di bunuh

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

aku hadir thor.. disini lain ceritanya karena tentang politik dan seorang jurnalis yg diburu para petinggi elit..
salut sm othor nya selalu membuat cerita lain dari pada yg lain .. semangat up nya dan sukses utk mu ya thor

2024-02-13

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mencari Fakta
2 Bab 2 Kabur
3 Bab 3 Masih bersembunyi
4 Bab 4 Cari Angin
5 Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6 Bab 6 Surat Cuti
7 Bab 7 Sampai rumah
8 Bab 8 Calon adik ipar
9 Bab 9 Menolong Agus
10 Bab 10 Sekamar dengan Agus
11 Bab 11 Obrolan receh
12 Bab 12 Ketahuan
13 Bab 13 Menyusun strategi
14 Bab 14
15 Bab 15 Ke kantor
16 Bab 16 Bekerja
17 Bab 17 Diskusi
18 Bab 18 Mencari Berita
19 Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20 Bab 20 Salah kaprah
21 Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22 Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23 Bab 23 Di kejar polisi
24 Bab 24 Situasi Yang Salah
25 Bab 25 Debat lagi
26 Bab 26 Cerita Moana.
27 Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28 Bab 28 Penasaran
29 Bab 29 Menolong Teman
30 Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31 Bab 31 Di Cegat Masuk
32 Bab 32 Emosi Alfa.
33 Bab 33 Bingung
34 Bab 34 Masalah Baru
35 Bab 35 Merasa kesal
36 Bab 36 Gugup
37 Bab 37 Tuduhan Palsu.
38 Bab 38 Undangan Penting
39 Bab 39 Di Tangkap
40 Bab 40 Moana Khawatir
41 Bab 41 Tantangan
42 Bab 42 Mulai Dekat
43 Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44 Bab 44 Ciuman Alfa
45 Bab 45 Malu.
46 Bab 46 Membantu Ridwan
47 Bab 47 Emosi Alfa
48 Bab 48 Godaan
49 Bab 49 Senior Lama
50 Bab 50 Godaan Moana
51 Bab 51 Makan Di Luar
52 Bab 52 Candaan Agus
53 Bab 53 Moana Gelisah
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Bab 1 Mencari Fakta
2
Bab 2 Kabur
3
Bab 3 Masih bersembunyi
4
Bab 4 Cari Angin
5
Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6
Bab 6 Surat Cuti
7
Bab 7 Sampai rumah
8
Bab 8 Calon adik ipar
9
Bab 9 Menolong Agus
10
Bab 10 Sekamar dengan Agus
11
Bab 11 Obrolan receh
12
Bab 12 Ketahuan
13
Bab 13 Menyusun strategi
14
Bab 14
15
Bab 15 Ke kantor
16
Bab 16 Bekerja
17
Bab 17 Diskusi
18
Bab 18 Mencari Berita
19
Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20
Bab 20 Salah kaprah
21
Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22
Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23
Bab 23 Di kejar polisi
24
Bab 24 Situasi Yang Salah
25
Bab 25 Debat lagi
26
Bab 26 Cerita Moana.
27
Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28
Bab 28 Penasaran
29
Bab 29 Menolong Teman
30
Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31
Bab 31 Di Cegat Masuk
32
Bab 32 Emosi Alfa.
33
Bab 33 Bingung
34
Bab 34 Masalah Baru
35
Bab 35 Merasa kesal
36
Bab 36 Gugup
37
Bab 37 Tuduhan Palsu.
38
Bab 38 Undangan Penting
39
Bab 39 Di Tangkap
40
Bab 40 Moana Khawatir
41
Bab 41 Tantangan
42
Bab 42 Mulai Dekat
43
Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44
Bab 44 Ciuman Alfa
45
Bab 45 Malu.
46
Bab 46 Membantu Ridwan
47
Bab 47 Emosi Alfa
48
Bab 48 Godaan
49
Bab 49 Senior Lama
50
Bab 50 Godaan Moana
51
Bab 51 Makan Di Luar
52
Bab 52 Candaan Agus
53
Bab 53 Moana Gelisah
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!