Bab 4 Cari Angin

Setelah cukup lama bicara Alfa pun merapikan meja makan sang kakak Karna sudah biasa bagi nya Untuk membersihkan rumah .Karna sejak kecil Alfa sudah di ajarkan mandiri oleh sang ibu .Alfa anak ke 3 dari 4 bersaudara. Kakak pertamanya seorang dosen Dan yang keduanya seorang polisi Sedangkan Alfa sendiri no 3 bekerja di sebuah kantor redaksi koran ternama .Sedangkan adik bungsunya perempuan Gadis itu baru saja menjadi bidan di sebuah desa Yang tak jauh dari desa orang tuannya

Setelah mencuci piring Alfa menyapu lantai Dan membersihkan rumah sepupu nya itu Walau ia tinggal di rumah Angga Tapi Alfa juga ikut andil Untuk menjaga kebersihan rumah tersebut Agar tidak seenaknya walau menumpang . Karna mereka harus saling menghargai satu sama lain Apalagi Alfa hanya punya 4 orang sepupu .Dua orang TNI satunya dokter dan satunya lagi seorang guru

" Sampah kok sampai menumpuk begini sih ?" Kata Alfa Merapikan sampah sampah itu Dan memasukan nya ke kantong plastik Lalu membuangnya keluar.

" Mhem.....dehem seorang pria pada Alfa saat membuang sampah di depan rumah Agar mudah di ambil si tukang sampah

" Mas Dirga " Kata Alfa tersenyum Melihat tetangga Angga itu Karna memang para tentara tinggal di asrama Dan Alfa merasa nyaman Bila masuk daerah lingkungan rumah Angga Karna tetangga nya sangat ramah Lagi pula semua orang sudah tahu ia adik sepupu Angga Bahkan sebelum Angga menikah Alfa sangat sering menginap di rumah asrama Angga

" Tumben baru muncul mas, kemana saja ?" kata Mas Dirga .

" Biasa mas liput berita" Kata Alfa

" Oh ya, eh apa kamu tahu ngak sekarang lagi heboh masalah calon wakil presiden muda Yang menyogok untuk bisa jadi wapres " Kata mas Dirga

" Ya begitu lah , sudah biasa kan Kalo ada politik dinasty di negara kita " Kata Alfa tersenyum

" Aish ,ngak harus gitu juga mas. Harus nya pemerintah itu netral Anaknya kok di paksakan jadi pemimpin .Kenapa sih negara kita ini pemimpinnya pada tak ada yang beres Dan tak ada yang berakhir manis . Ngak presiden pertama sampai sekarang Sepertinya beliau mau mengali kubur sendiri " Kata mas Dirga

" Hah mengali kubur sendiri gimana mas ?" Kata Alfa bingung .

" Dulu dia ikut partai banteng Tapi malah berontak Harusnya negara kita ini di buat maju Bukan di perbanyak hutang Apalagi saat menuju masa emasnya Harusnya lebih baik lagi Apalagi dalam bidang perekonomiannya .Buat banyak lapangan pekerjaan Sekolah semua gratis Biar masyarakatnya hidup rukun dan sejahtera .Tapi nyatanya sangat jauh dari harapan .Bahkan harga sembako saja terus merangkak naik .Belum lagi biaya hidup lainnya Makin meningkat saja kebutuhan kita Gaji tentara itu hanya cukup untuk makan mas, Tapi untuk bayar kuliah anak Dan hari harinya masih berat mas " Kata mas Dirga mengeluh

" Ya ...syukuri saja mas, kan mas sudah punya jaminan pensiun .Tidak seperti saya mas Billa saya ngak kerja Istri saya mau di kasih makan apa mas ?" Kata Alfa balik bertanya

" Emang belum punya istri Al , Masa wajah ganteng gitu ngak laku " Kata Dirga tertawa mengejek

" Belum mas, baru mau nyari " Kata Alfa

" Bukan ngak laku mas, mungkin mas Angga itu pilih pilih "Kata istri mas Dirga menimpali Saat ingin menjemur pakaian di depan rumah

" Ngak juga mba, saya masih belum punya planning Maklum madesu ( masa depan suram ) " Kata Alfa

" Hus..... ngak boleh gitu , omongan itu doa lho de " kata mas Dirga

" Oh iya maaf mas " Kata Alfa tertawa

" Mungkin mas Alfa belum siap saja Apa perlu mba carikan Atau minta mba Ira carikan di kantor nya mba ira pasti banyak punya teman jomblo mas " Kata istri mas Dirga

" Hehehe ..terimakasih mba, orang Alfa belum kepikiran mba. Jadi santai dulu Biar ngak pikir pusing " Kata Alfa sambil nyengir

" Tuh , kamu yang belum mau sendiri kok bingung. Tapi ingat Al, jangan kelamaan membujang Nanti kesepian di masa tuanya ." Kata Mas Dirga menasehati

" Siap mas, nanti kalo sudah siap . Bakal Alfa undang deh " Kata Alfa tersenyum

" Bagus , apa sekarang libur ?" Kata Dirga

" Iya mas, cuma mampir bentar Nanti malam pulang kok . Ini mau keluar sebentar cari oleh oleh . Dah ya mas mba Selamat bersantai " Kata Alfa

" Ya " sahut keduanya kompak Karna mas Dirga memang tidak lagi piket .

Alfa lalu bergegas masuk untuk mandi Dan ia berpakaian rapi Setelah itu Alfa membawa motornya keluar dari komplek asrama Untuk mencari oleh oleh Yang akan ia bawa pulang

Alfa menyusuri jalan pertokoan . Mata nya melihat sekeliling jalan Sambil memakai kacamata dan topi hitam Agar orang tak mengenalinya .

Lalu Alfa masuk ke sebuah toko oleh oleh Dan membeli semua oleh oleh secukupnya Tak lupa ia juga membeli kan Beberapa bungkus untuk Angga dan Ira di rumah . Setelah itu Alfa mampir ke sebuah cafe pinggir jalan Untuk sekedar mencari tempat nyaman mencari angin Sambil ngopi dan nyemil

" Aku kira Sando itu hanya tumbal mereka saja .Karma sudah jelas ketahuan. Bahkan dia tidak di penjara Tapi di lepas dan di sembunyikan .Karna itulah mereka menyimpan uang milyaran itu .Uang itu hasil judi online Untuk modal pemilu beberapa bulan kedepan Bahkan aku mas yakin para petinggi kepolisian banyak yang terlibat " Kata seorang pria pada teman nya .

Membuat Alfa yang mendengarkan itu menajamkan kupingnya .Lalu mengambil majalah baru

" Ya kau benar, mereka juga akan memberikan alasan banyak untuk para rakyat nantinya Untuk menutupi segala keburukan mereka Bahkan nanti mereka akan mengatakan penanaman singkong dan jagung di Kalimantan itu sebagai alasan hasil uang tanaman mereka Tidak masuk akal menanam jagung dan singkong sampai trilyunan rupiah Padahal kalo beli saja lebih murah " Kata sang teman pria di depannya

" Namanya juga politik , kalimantan itu hanya kambing hitam IKN juga Karna di sana bisa buat cuci uang Kalo di jawa kan sudah penuh mas " kata pria satunya

" Benar kayanya pemilu tahun ini akan makin seru deh , apa lagi akan ada politik dinasty .Padahal harus nya si rambut putih itu cocok sama si gemoy Dari pada sama si Naruto " Kata teman pria itu Sambil mengisap batang rokoknya

" Entahlah mereka sama sama egois Tak ada yang mau mengalah Mungkin saya lebih memilih yang bukan orang jawa saja mas biar adil. Karna sepertinya pemerintahan kita ini kedepannya Akan semakin kacau saja " Kata si teman pria

" Ya jelas mereka kan saling bersaing karna dulu kepalanya di injak injak jadi boneka Dan sekarang ia ingin balas dendam pada si nenek peot itu "kata si temannya lagi

" Yah kita lihat saja nanti , bahkan teman nya juga sekarang berkoar koar seperti mulut ember Setelah keluar dari penjara .Sudah bagus di kasih jabatan jadi direktur pertamina Tapi kembali terjun ke politik " Kata si teman pria lain

" Ya biasa , kan mau cari muka dia Biar naik daun " Kata si pria lain

Alfa yang sedari tadi mendengar pembicaraan itu .Diam duduk terpaku Niat nya mencari angin segar Tapi angin nya serasa panas Mendengar pembicaraan 3 pria itu Yang tak lain orang orang dari partai politik Karna terlihat dari penampilan mereka Yang bukan orang biasa .Lalu Alfa pura pura membaca buku Untuk terus mendengar pembicaraan tiga sekawan itu .

Episodes
1 Bab 1 Mencari Fakta
2 Bab 2 Kabur
3 Bab 3 Masih bersembunyi
4 Bab 4 Cari Angin
5 Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6 Bab 6 Surat Cuti
7 Bab 7 Sampai rumah
8 Bab 8 Calon adik ipar
9 Bab 9 Menolong Agus
10 Bab 10 Sekamar dengan Agus
11 Bab 11 Obrolan receh
12 Bab 12 Ketahuan
13 Bab 13 Menyusun strategi
14 Bab 14
15 Bab 15 Ke kantor
16 Bab 16 Bekerja
17 Bab 17 Diskusi
18 Bab 18 Mencari Berita
19 Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20 Bab 20 Salah kaprah
21 Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22 Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23 Bab 23 Di kejar polisi
24 Bab 24 Situasi Yang Salah
25 Bab 25 Debat lagi
26 Bab 26 Cerita Moana.
27 Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28 Bab 28 Penasaran
29 Bab 29 Menolong Teman
30 Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31 Bab 31 Di Cegat Masuk
32 Bab 32 Emosi Alfa.
33 Bab 33 Bingung
34 Bab 34 Masalah Baru
35 Bab 35 Merasa kesal
36 Bab 36 Gugup
37 Bab 37 Tuduhan Palsu.
38 Bab 38 Undangan Penting
39 Bab 39 Di Tangkap
40 Bab 40 Moana Khawatir
41 Bab 41 Tantangan
42 Bab 42 Mulai Dekat
43 Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44 Bab 44 Ciuman Alfa
45 Bab 45 Malu.
46 Bab 46 Membantu Ridwan
47 Bab 47 Emosi Alfa
48 Bab 48 Godaan
49 Bab 49 Senior Lama
50 Bab 50 Godaan Moana
51 Bab 51 Makan Di Luar
52 Bab 52 Candaan Agus
53 Bab 53 Moana Gelisah
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Bab 1 Mencari Fakta
2
Bab 2 Kabur
3
Bab 3 Masih bersembunyi
4
Bab 4 Cari Angin
5
Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6
Bab 6 Surat Cuti
7
Bab 7 Sampai rumah
8
Bab 8 Calon adik ipar
9
Bab 9 Menolong Agus
10
Bab 10 Sekamar dengan Agus
11
Bab 11 Obrolan receh
12
Bab 12 Ketahuan
13
Bab 13 Menyusun strategi
14
Bab 14
15
Bab 15 Ke kantor
16
Bab 16 Bekerja
17
Bab 17 Diskusi
18
Bab 18 Mencari Berita
19
Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20
Bab 20 Salah kaprah
21
Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22
Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23
Bab 23 Di kejar polisi
24
Bab 24 Situasi Yang Salah
25
Bab 25 Debat lagi
26
Bab 26 Cerita Moana.
27
Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28
Bab 28 Penasaran
29
Bab 29 Menolong Teman
30
Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31
Bab 31 Di Cegat Masuk
32
Bab 32 Emosi Alfa.
33
Bab 33 Bingung
34
Bab 34 Masalah Baru
35
Bab 35 Merasa kesal
36
Bab 36 Gugup
37
Bab 37 Tuduhan Palsu.
38
Bab 38 Undangan Penting
39
Bab 39 Di Tangkap
40
Bab 40 Moana Khawatir
41
Bab 41 Tantangan
42
Bab 42 Mulai Dekat
43
Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44
Bab 44 Ciuman Alfa
45
Bab 45 Malu.
46
Bab 46 Membantu Ridwan
47
Bab 47 Emosi Alfa
48
Bab 48 Godaan
49
Bab 49 Senior Lama
50
Bab 50 Godaan Moana
51
Bab 51 Makan Di Luar
52
Bab 52 Candaan Agus
53
Bab 53 Moana Gelisah
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!