Seminggu setelah melakukan breathing exercises, mereka bisa merasakan bahwa tubuh mereka mulai bisa berjalan lebih cepat bahkan mereka berlari lumayan cepat, meskipun ada beberapa kali mereka jatuh tapi bisa dibilang itu adalah peningkatan yang signifikan.
Orangtua mereka awalnya tak menyadari perbedaan dari anaknya itu, tapi sekitar enam bulan mereka melakukan itu, orangtua mereka baru menyadarinya.
Hal itu, membuat orangtua mereka sadar keanehan tersebut tapi mereka tak yakin apa penyebabnya, tapi ketika mengingat asal-usul Zhu Tianzhi ataupun Hien Mayleen membuat mereka yakin alasan kehebatan atau keanehan anaknya berasal dari mereka.
...****************...
2 tahun kemudian.
Baik Kai Feng Ying maupun Jiao Fang Yin, merasa sangat bahagia karena kini mereka telah bisa berlatih kultivasi, tapi mereka tak bisa melakukannya secara langsung karena itulah orangtuanya lebih tepatnya ibu mereka yang membantu kedua anak tersebut berlatih kultivasi.
Meskipun sebenarnya baik Jiao Fang Yin maupun Kai Feng Ying bisa saja melakukannya sendiri tapi mereka tak ingin membuat orangtuanya itu curiga dan sedih.
Sedangkan, jenderal Kai kini ia tengah mempunyai pekerjaan untuk membasmi pemberontak di kekaisaran Li dan untuk Kaisar Jiao sendiri ia harus menyelesaikan masalah yang ada di desa-desa yang ia pimpin.
Kai Feng Ying dan Jiao Fang Yin sudah terbiasa dengan ayahnya yang sibuk itu karena ini bukan pertama kali, lagi pula di kehidupan sebelumnya mereka tak terlalu memikirkan hubungan keluarga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bagi Jiao Fang Yin atau Shani, hubungan keluarga mereka memanglah aneh, di didik untuk menjadi pembunuh bayaran oleh kakeknya membuatnya tak memiliki banyak waktu untuk membangun hubungan harmonis dengan keluarganya, bagi mereka asalkan setiap harinya masih saling sapa itu cukup.
Bahkan, di kematian orangtuanya saat menjalankan misi, ia tak pernah menunjukkan kesedihannya, apalagi menunjukkan bahwa ia sedang terpuruk.
Setelah pemakaman kedua orangtuanya saja dia tak berdiam diri di rumah, ia hanya menuntaskan misi orangtuanya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas bayaran dari misi tersebut, setelahnya pun ia hidup seperti biasa seakan tak pernah terjadi apa-apa dalam hidupnya hingga kematiannya di dunia modern.
Baginya menjalankan hidup menjadi pembunuh bayaran adalah hal yang memang harus dilakukan, ia tak peduli bahwasanya itu membuatnya memiliki dua kehidupan yang berbeda, selama ia mampu mengendalikannya tak ada yang harus dikhawatirkan.
Ia takkan peduli dengan apapun yang terjadi di sekitarnya kecuali orang itu telah mengusik kehidupannya ataupun orang terdekatnya alias sahabatnya, yang selalu menunjukkan rasa pedulinya ke dia, meskipun sahabatnya tidak bicara ia tau bahwa sahabatnya itu peduli tidak seperti keluarganya yang hanya peduli dengan uang, uang, dan keberhasilan dalam menyelesaikan misi.
Hal itu jugalah yang membuatnya tidak sedih dengan kepergian orangtuanya, dan dengan kehadiran sahabatnya setidaknya menunjukkan bahwa ia masih memiliki hati dan empati kepada manusia lain.
Ia pun merasa bahwa keluarganya hanyalah orang yang ia ketahui namanya dan mengharuskannya menyapa mereka, tak ada hal lain dari itu. Ia juga merasa sebenarnya ia bukanlah anak kandung mereka bahkan wajahnya saja tak mirip dengan siapapun di sekitarnya.
Namun, ia hanya bisa memendam pikirannya itu jauh di lubuk hatinya karena mau bagaimanapun ia dirawat dan dibesarkan di sana, ia tak ingin kurang ajar ke mereka dengan menanyakan hal tersebut pada orangtuanya belum lagi ia diberi perusahaan oleh kakeknya untuk menunjang hidupnya jika ia mau berhenti menjadi pembunuh bayaran, meskipun hal itu tak mungkin terjadi karena baginya membunuh merupakan hal yang bisa mengurangi penatnya atau stresnya.
Hingga sahabatnya muncul dalam hidupnya, itu membuat harinya sedikit berwarna tapi tak ayal jika bersama sahabatnya itu tak mengubah sifat diamnya dan dari sahabatnya itu pula ia mengetahui tentang novel fantasi timur meskipun ia tak pernah menunjukkan rasa tertarik pada cerita itu, sahabatnya terus saja menceritakannya, tapi siapa sangka bahwa hal yang ia pikir hanyalah khayalan dan tak mungkin terjadi malah terjadi padanya, ia sendiri berpikir bahwa sahabatnya itu yang harus mengalaminya bukannya dia sendiri yang tak tertarik dengan hal ini.
Bukan tanpa alasan ia tak tertarik dari novel seperti itu, baginya dalam novel itu mereka selalu ingin bisa mengalahkan seseorang hanya dengan auranya saja, sedangkan ia yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran tentu tau cara mengalahkan lawnnya tidak hanya bisa bermodalkan aura tapi harus berlatih terus-menerus dan juga harus memutar otak meskipun ia lebih senang menghabisi nyawa orang lain dengan racun, tak dapat dipungkiri kemampuan bertarung harus selalu di asah.
Meskipun saat bertemu kakek penjaga, ia merasa excited, tapi yang membuatnya excited itu bukanlah aura yang dibicarakan oleh sahabatnya melainkan hal-hal yang berhubungan dengan kimia seperti racun atau obat dan juga cara untuk bertambah lebih kuat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan bagi Kai Feng Ying atau Chiko, ia tak pernah memiliki keluarga dalam hidupnya selain anggota mafia yang ia anggap orang terdekatnya saja bahkan untuk menyebut mereka keluarga dirinya sendiripun tak yakin karena ia sendiri tak mengerti arti dari kata itu sendiri.
Dia sendiri tak pernah mengingat dari kehidupan sebelumnya apakah ia memiliki keluarga seperti ayah dan ibu, yang ia ingat ia membuat mafia ini hanya karena ketika ia kecil masih berumur 5 tahun-an, ia melihat ada seseorang yang melakukan penembakan pada orang lain dan orang itu melihatnya karena tak ingin ada saksi, sebenarnya ia ingin membunuh Chiko atau Kai Feng Ying sekarang, tapi mengingat permintaan ketuanya untuk membawa siapapun saksi ke hadapannya membuatnya mengurungkan niat itu.
Chiko (Kai Feng Ying) kecil tak memberontak sama sekali ketika diangkat oleh orang asing baginya itu, lagipula jika ia memberontak pun tak kan ada yang membantunya dan ia seperti mendapatkan keberuntungan ketika ada orang yang membawanya ke sebuah rumah besar meskipun terlihat menyeramkan.
Dia sendiripun tak tau siapa yang telah merawatnya selama lima tahun itu, yang pasti ia tak pernah berdiam di suatu tempat tapi entah mengapa setiap ia bangun dari tidurnya pasti akan ada makanan yang cocok untuknya di samping ia tidur, karena ia yang entah mengapa tak pernah merasa iri pada anak seumurannya membuatnya seakan tak peduli dengan bahaya di sekitarnya.
Semenjak ia diajak ke rumah besar yang menyeramkan itu, ia pikir ia mungkin akan dibuang dan dikurung (entah anak kecil mana yang bisa berpikiran seperti itu).
Namun, ternyata mereka malah merawatnya, menyekolahkannya bahkan melatihnya dan membuatnya meneruskan organisasi yang dikelola, benar itu adalah mafia yang telah ia pimpin hingga akhirnya ia mati.
Di organisasi itulah, ia bertemu dengan orang-orang yang menganggapnya sahabat sedangkan dirinya hanya menganggap mereka orang yang dekat dengannya setidaknya mereka tidak dianggap hama olehnya, mereka harus merasa lega dengan anggapan itu karena jika ia sudah menganggap mereka hama ia tak segan-segan untuk membunuh mereka atau bahkan menyiksa mereka dulu sebelum membunuhnya.
Semenjak itulah banyak anggotanya yang sering berkumpul di ruang utama organisasi tersebut, dan dari sanalah ia mendengar cerita-cerita fantasi milik temannya itu, dulu ia merasa hal itu jika terjadi padanya akan merepotkan jika harus berpindah ke tubuh 'sampah', karena itulah ia berkata ke penjaga agar ia tak lahir di tubuh 'sampah'.
Bagi Kai Feng Ying atau Chiko, novel fantasi ini kadang seru juga jika ia suka, ia sendiri sering berharap kekuatan-kekuatan yang ada di novel fantasi itu bisa menjadi nyata agar ia tak perlu repot-repot mendatangi markas musuh, atau bahkan ia hanya perlu menggunakan kekuatannya untuk menyerang orang yang menyerangnya dari belakang.
Satu hal yang ia yakini jika ada kekuatan itu maka kemungkinan besar, ia tak perlu merelakan jam tidurnya, benar hal yang disukainya hanyalah tidur tanpa memikirkan apapun.
Setelah memasuki dunia ini pun, ia tau ia tak mungkin bisa tidur dengan nyaman belum lagi tugasnya dari kakek penjaga tapi setidaknya kini dia memiliki kekuatan yang ia dambakan dulu ketika ia lelah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Namun, kini semua telah berbeda, mereka berdua dilahirkan di keluarga yang lengkap juga harmonis yang membuat mereka merasakan sentuhan manis dari keluarganya.
Mereka berdua yang merasakan hal itu untuk pertama kalinya entah mengapa merasakan hatinya berdesir hebat, dan selama 3 tahun mereka kini hidup di dunia tersebut membuat mereka berdua merasa harus menjaga keluarganya.
...****************...
Saat keberangkatan Jiao Li Quon untuk mengantarkan Jiao Qixuan yang kini telah berumur 10 tahun, menuju sekte Giok Hijau, Jiao Fang Yin bisa merasakan perasaan sedih dan tak mau ditinggal oleh kakaknya itu karena mereka kemungkinan besar tak akan bertemu lagi hingga kakaknya itu memang memiliki misi di kekaisaran Jiao seperti kakak laki-lakinya, itu saja mereka hanya bisa bertemu sekali sebulan itupun paling lama 2 jam dan jangan tanyakan sesingkat apa mereka jika misinya benar-benar bertumpuk-tumpuk.
Qixuan sendiri kultivasinya telah memenuhi syarat untuk masuk sekte Giok Hijau bahkan melebihi yaitu tingkat kultivasinya adalah Nature's Melody level 1, sedangkan Weiheng pada saat berumur 10 tahun ia berada di Aura Radiant level 9.
Jiao Fang Yin yang baru saja akan ditinggal itu sedikit kesal dengan dirinya sendiri kenapa ia harus memiliki perasaan yang merepotkan itu padahal di kehidupan sebelumnya saja ia tak pernah sedih saat ditinggal mati oleh orang-orang yang disebut keluarga padahal mereka tak akan pernah bertemu lagi berbeda dengan kakaknya atau Qixuan yang masih bisa ia kunjungi atau bertemu suatu hari nanti.
“Mei-mei, jangan menunjukkan muka sedihmu itu, jika waktu libur nanti aku pasti akan pulang dan bermain denganmu,” ucap Qixuan melihat wajah Fang Yin yang memerah di gendongan ibunya.
“Ketika aku kembali nanti, kultivasi kamu pasti dapat melebihi gege dan jie-jie, mengingat kamu memiliki kemampuan yang luar biasa untuk balita sepertimu,” ucapnya, bahkan seorang Qixuan yang notabenenya hanyalah anak kecil mengetahui perkembangan adiknya yang berbeda dengan bayi lain.
“Berlatihlah terus dengan ibu, jangan nakal dan patutlah pada ibu dan ayah selama tidak merugikanmu, aku akan berangkat bersama ayah untuk sekarang karena ayah ada pekerjaan yang satu tujuan dengan sekteku, jadi jangan merepotkan ibu, mengerti?” ucap Qixuan sebelum menaiki kudanya, benar kuda ia tak ingin menaiki gerbong kereta kuda karena itu akan membuatnya tak bisa melihat jalanan yang ia inginkan.
Fang Yin hanya mengangguk mendengar ucapan dari kakaknya itu, apa yang disebutkan oleh kakaknya pasti akan dilakukannya meskipun tak ada yang menyuruhnya.
Setelah kepergian kakaknya menuju sekte, ia membiarkan ibunya pergi beristirahat lebih dulu meskipun ibunya itu tak memperlihatkan kesedihan tapi ia bisa merasakan aura dari ibunya itu seakan tak rela membiarkan putrinya menuju akademi, bahkan ia pun tau bahwa sebenarnya Qixuan juga tau jika ibunya itu bersedih dengan kepergiannya karena itulah ia hanya berbicara pada adiknya dan memberikan wejangan-wejangannya pada adiknya dan hanya memberi hormat kepada ibunya ketika ia benar-benar akan pergi.
Sehari setelah itu, Zhu Tianzhi pun mengajak Fang Yin untuk mulai berkultivasi. Ia sendiri telah menyadari keanehan semua anaknya yang perkembangannya lebih cepat daripada anak-anak lainnya, tetapi perkembangan Fang Yin adalah yang paling cepat dibandingkan saudaranya yang lain.
"Baiklah, sekarang ayo coba kamu lihat ibu dan tirukan!" ucap Zhu Tianzhi kepada Fang Ying yang tentu saja langsung dilakukan olehnya.
Ia sendiri sebenarnya sudah merasa bahwa anaknya benar-benar istimewa karena itu setelah ia menunjukkan caranya, ia pun membuka matanya dan melihat Fang Ying yang menyerap qi lebih cepat dan jauh terkontrol dibanding anak seumurannya.
Setelah selesai mencoba hal itu, Fang Ying merasa ada energi yang meluap di dalam tubuhnya tapi belum tersebar secara merata karena ia belum membuka dantian dan meridian-nya.
Zhu Tianzhi yang menyadari itu langsung saja mengajari anaknya membuka dantian dan meridian miliknya meskipun anaknya belum pada umur yang pas tapi melihat hal itu membuatnya memutuskan untuk memulainya lebih cepat dari anak pada umumnya.
...****************...
Di sisi lain Kai Feng Ying juga melakukan hal yang sama, ia juga mulai berlatih kultivasi dengan dibimbing oleh ibunya yang tak lain adalah Hien Mayleen.
Sama halnya dengan Fang Yin, Feng Ying juga menyerap qi yang sangat banyak dan hal itu membuat Hien Mayleen juga membuka dantian dan meridian milik Feng Ying.
Setelah melakukan kultivasi tersebut tingkatan kultivasi mereka memang belum terlihat karena masih ada beberapa penyesuaian di dantian dan meridiannya.
Feng Ying yang tak suka hanya diam saja tanpa tau kekuatannya memilih untuk pergi ke ruang latihan prajurit milik ayahnya dan berlatih senjata di sana, meskipun saat ia akan mencoba selalu ditolak oleh prajurit-prajurit tersebut karena takut tapi ia berusaha untuk dapat memegang senjata yang ada di sana.
Usaha tersebut memang membuahkan hasil meskipun yang ia dapat hanya pedang kayu saja, ia pun berlatih dan itu menarik perhatian prajurit yang ada di sana karena kelincahannya yang bahkan melebihi prajurit tingkat 2.
Feng Ying mengajak prajurit tingkat 1 untuk berlatih dengannya dan ia mengalahkan mereka semua.
Hien Mayleen dan Kai Yongsheng yang baru saja tiba di sana dan melihat itu semua merasa terkejut dengan hal itu tapi tak dipungkiri bagi Kai Yongsheng hal itu sangat membanggakan untuk dia yang seorang jenderal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments