Pernikahan

Freya sudah berdiri di depan cermin yang memantulkan sosok Freya yang sudah

mengenakan gaun pernikahan, dan di tengah pandangannya dia teringat akan nasihat yang diucapkan oleh ibunya.

“Berhati-hatilah akan hati milikmu nak jangan terlalu mencintainya terlalu dalam karena suatu hari setelah masalah yang ada ini teratasi, kamu harus pergi dari kehidupannya.

Ibu mengatakan ini hanya tidak ingin melihatmu terluka maka pikirkanlah terus

perkataan ibu. Tugasmu hanya harus menjaga agar dia aman, mengerti ?”

“Iya bu.”

Freya sudah bersiap-siap dengan segala pernak pernik yang menempel di seluruh

badannya, Freya terlihat sangat cantik dengan gaun putih pengantinnya dengan kepala yang sudah tersanggul rapih, kulit putih mulusnya terekspos di bagian belakang dan juga kedua bahunya hingga lengannya. Dengan make up sederhana yang menghiasi wajahnya sungguh memberikan kesan natural sehingga menyadarkan siapapun bahwa betapa cantiknya Freya tanpa embel-embel apapun.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara Daren dengan gagahnya memakai jas berwarna biru menampilkan kesan gagah di wajahnya namun sayang Daren terus mendengus kasar sambil menatap langit yang terlihat mulai menampilkan kabut awan yang berwana gelap sehingga menyembunyikan sinar mentari yang tadinya menyinari dengan gagahnya.

“Lihatlah kak, bahkan langit seperti ingin menangis untukku ?” Celetuk Daren terhadap

Delano yang sedang menemaninya duduk menunggu dimulainya acara.

Delano gemas mendengar perkataan adiknya yang sarkas tak ingin lepas untuk tidak

memukul kepala adiknya yang keras dan memang sudah keras seperti batu.

“Ehemmm....”

“Apa yang kakak lakukan ?” Sang adik mulai memprotes kakaknya sambil menatapnya

dengan tatapan tajamnya.

“Bukan apa-apa.” Bersikap dengan polosnya seperti tidak melakukan hal yang membuatnya bersalah. “Cuaca hanya mengatakan padaku bahwa akan turun hujan dan bukannya bersedih untukmu. Sudah lah ayo bersiap-siap sekarang.” Tidak ingin dibuat gila oleh adiknya.

“Aku.mau ke toilet terlebih dahulu.”

“Tapi acarnya akan segera dimulai.” Melirik ke arah jam yang terpasang di lengannya.

“Kakak mau aku kencing di celana ketika acara dimulai ? ” hardik Daren “Aku sungguh

tersiksa sebagai pengantin pria, bahkan hanya untuk buang air kecil saja ?” Mulai nada bicaranya naik satu oktaf.

“Baiklah, jangan terlalu lama kamu berada di toiletnya atau mami akan datang dan menerkam mu hidup-hidup.” Ancam Delano.

Seakan.Delano sudah menyerah dengan kelakuan adiknya yang selalu saja banyak alasan.dan jika berdebat tentu saja tidak ingin kalah. Akhirnya mereka berpisah dan pergi

ke tujuannya masing-masing.

.

.

.

.

.

.

.

“Tolong jangan hujan sekarang aku mohon.” Pinta mami Daren yaitu Lydia. “Hujannya nanti

saja setelah acara pernikahan anak-anak ku selesai, kumohon.” Lydia terus saja merapalkan doa dan menatap langit dengan wajah melasnya terus berharap doanya

didengarkan.

Semua.mata tertuju ketika sang calon pengantin wanita memasuki pelataran pernikahan, Freya berjalan dengan anggunnya dan senyum yang tidak terlepas dari wajahnya membuat siapapun betah menatap wajahnya berlama-lama. Para tamu undangan yang memang hanya kerabat terdekat saja yang diundang untuk menghadiri pernikahan

mereka sudah siap dan duduk di kursinya masing-masing. Freya duduk bersimpuh

dihadapan ibu dan calon ibu mertuanya menyalami mereka dengan penuh hormat. Dan dibalas dengan usapan lembut dari mereka berdua dengan mengelus-elus rambut Freya dengan perasaan sayangnya.

Waktu terus berjalan dan acara hampir lewat dari yang dijadwalkan, si pembuat masalah

belum juga menampakkan batang hidungnya. Daren yang dirasa cukup lama yang hanya beralasan untuk ke toilet menghabiskan banyak waktu dan tentu membuat semua yang hadir khawatir terlihat dari raut wajah yang ditampakkan.

“Tenanglah dia akan segera kesini, jangan khawatir.” Lydia berusaha menenangkan Freya yang terlihat tegang, bahkan dia melupakan bahwa dirinya juga merasakan hal yang.sama.

“Baiklah.” Jawab Freya.

Karena merasa semakin khawatir akhirnya Lydia memerintahkan Delano untuk pergi

menyusul adiknya dan segera membawanya untuk melangsungkan acara pernikahan.

“Del, apakah adikmu Daren menggunakan toilet di Jepang ?” Ibunda ratu mulai emosi

“Kenapa dia belum juga tiba disini hah ? Ini sudah lewat berapa puluh menit ? waktu sudah tidak banyak lagi, cepat panggil dia !! ” emosi meledak-ledak.

“Baik mam, aku akan segera menyusulnya.”

Dengan sigapnya Delano mulai berdiri dan hendak menyusul Daren namun dia berpamitan terlebih dahulu kepada istri kesayangannya Ella.

“El, aku pergi menyusul Daren terlebih dahulu ya.” Pamit Delano.

“Baiklah, cepat bawa dia kemari.” Jawab Ella.

Sementara Lydia tak henti-hentinya menenangkan Freya dan Iris ibu Freya untuk tidak khawatir, walaupun tak bisa dipungkiri bahwa dia juga sangatlah khawatir.

“Dia akan berada disini, tenanglah.”

.

.

.

.

.

.

.

Di dalam toilet Daren sedang berdiri termenung sambil menatap dirinya di pantulan cermin dia sangat frustasi dan melonggarkan sedikit dasinya yang terasa sangat menyesakan dadanya. Dia tidak ingin pernikahan ini terjadi dia ingin istri yang

sempurna, dan menurutnya Freya masih sangatlah jauh dari kata itu. Dia terus memikirkan cara bagaimana agar dia bisa melarikan diri dari pernikahan ini.

Daren mencuci tangan dan membasuh wajahnya dan terus menghembuskan napasnya secara kasar, dia melihat sekeliling mencari celah apakah ada jalan dirinya untuk

melarikan diri dan seperti mendapatkan angin segar dia menemukan jendela kecil di toilet tersebut.

Sementara kakaknya Delano datang dengan langkah kaki yang sangat cepat dan mengetuk-ngetuk pintu toilet.

"Daren !!" terus menerus mengetuk pintu toilet tapi yang keluar malah seorang wanita.

"Maafkan aku."

Delano mulai khawatir dan curiga dia segera memeriksa toilet yang lainnya dan mencari

keberadaan Daren. Delano naik ke toilet atas dan mengetuk toilet terebut.

"Kenapa kau sangat lama sekali Daren ?" Delano semakin gusar. "Cepatlah semua

orang sudah menunggu." sambil mengetuk pintu.

"Daren ?" hening tidak ada jawaban

Delano benar-benar diuji kesabarannya karena tidak ada jawaban dari dalam toilet.

"Keluar.... jangan terus berada di dalam toilet jika kamu sudah selesai." terus memanggil nama Daren "Daren !! ??"

Delano mulai khawatir dan mendobrak pintu toilet karena sudah berapa kali Delano

memanggil nama Daren tapi dia tidak kunjung keluar juga. Setelah berhasil masuk Delano sangat terkejut karena Daren sudah tidak ada di dalam toilet dan melihat jendela toilet terbuka lebar.

.

.

.

.

.

.

.

"Ella, perasaan ibu tidak enak rasanya coba kamu lihat Delano, untuk memastikan apa

yang sedang terjadi, kenapa dia juga belum kembali juga dan membawa Daren." pinta Lydia.

"Baiklah, mam."

Ella pun berdiri hendak menyusul suaminya yang sedang mencari keberadaan adik iparnya. Ketika Ella akan menghampiri Delano, dia urungkan kembali niatnya untuk menghampiri suaminya ke toilet, ketika melihat suaminya sudah datang.

"Mami itu Delano sudah ada disini."

Freya semakin gusar tatkala melihat Delano datang sendiri dan tidak ada Daren bersamanya, wajah semua orang langsung terlihat sedih seolah menyadari apa yang

sedang terjadi.

Freya.memandang Delano seakan meminta penjelasan kenapa Delano hanya datang sendiri dan tidak ada Daren disampingnya. Dalam hati Freya terus menyangkal bahwa ini tidak mungkin terjadi bagaimana bisa Daren meninggalkannya di hari pernikahan mereka.

"Dimana Daren nak ? " tanya Lydia penasaran.

Bukannya menjawab pertanyaan Lydia Delano hanya duduk dan diam tidak menjawab pertanyaan maminya dia duduk diantara maminya Lydia dan Ella istrinya.

Mata freya sudah berkaca kaca sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang teramat dalam, rasanya seperti mimpi buruk matanya semakin memerah karena berusaha menahan

tangis. Freya hanya bisa menundukkan kepalanya tidak kuat dengan apa yang terjadi.

Iris ibu Freya hanya bisa melihat dan tidak tahu harus berbuat apa, melihat anaknya

menderita seperti sekarang ini. Ibu mana yang tidak sakit hatinya apalagi kenyataannya Freya sangatlah mencintai Daren.

Apakah benar Daren sudah melarikan diri dan pergi meninggalkan Freya ???

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa Like, coment, favorit, dan vote yang banyak untuk mendukung karya author ya. Terus dukung ya para readers yang terhormat 🤗🤗💞😘😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ngapain nangis,Bagus dong jadi kamu gak perlu nikah utk memenuhi wasiat sang kakek..

2023-12-27

0

Bundanya Naz

Bundanya Naz

awas klo km daren bucin pd Freya..ku ajak freya kabur biar km gk bs ktmu lg selamanya 😖

2020-10-14

6

Mar Comel

Mar Comel

gerem bgt ma kamu daren, awas klu ketemu q ketok pke sepatu palak mu😡😡😡
hati² daren jd bucin ma freya.

2020-10-07

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Takan Pernah Menyukainya
3 Sebuah Pesan Ancaman
4 Ancaman Alvon, Penyelesaian Lydia
5 Pernikahan
6 Drama Cincin Pernikahan
7 Malam Pertama
8 Malam Pertama (Part II)
9 Status Baru
10 Bekerja Bersama
11 Kunjungan Mendadak
12 Jeritan Di Dalam Toilet
13 Rencana Emily
14 Bos Arogan
15 Mendiamkan Daren
16 Keputusan Freya
17 Mengunjungi Iris
18 Mengunjungi Iris (part II)
19 Balon Udara
20 Kabur
21 Kejutan untuk Freya
22 Tidak Makan Karena Sibuk
23 Gangguan Emily
24 Kau Sungguh Egois
25 Jadilah Sekertarisku
26 First Kiss
27 Aquaphobia
28 Berikan Mami Cucu
29 Aku ingin Cerai
30 Ingin Bermain Hujan
31 Maafkan Aku
32 Bingung
33 Saling Mencintai
34 Apa Maumu ?
35 Kamu sakit ?
36 Pekan Olahraga Kantor
37 Kekalahan
38 Haruskah Seperti Itu
39 Uang Kompensasi
40 Merebut Mu Kembali
41 Karena aku Mencintaimu
42 Dia Aneh
43 Penjelasan
44 Pembohong
45 Gossip Office
46 Tikungan Tajam
47 Tidak Akan Lolos
48 Semuanya Gelap
49 Dendam Yang Berlanjut
50 Menjanjikan Satu Hal
51 Jangan Jauh Dari pandanganku
52 Tidur Bersama ku
53 Lepaskan Freya
54 Birakan Dia Yang Memutuskan
55 Masih Belum Menyerah
56 Aku Lelah
57 Jangan Terus Menyangkalnya
58 Tanggal Berapa Ulang Tahunku ?
59 Siapa Yang Lebih Kejam ?
60 Jangan Tinggalkan Aku
61 Hatiku Lebih Sakit
62 Yang Selama Ini Tersimpan
63 Pendonor Ginjal
64 Berusaha Untuk Melepasnya
65 Terlalu Menyakitkan
66 Surrey
67 Melihatmu Kembali
68 Kesalahpahaman
69 Cemburu
70 Tentu Aku Bahagia
71 Angel (Markonah)
72 Misi Pertama Angel
73 Hamil ?
74 Pengumuman
75 Ezran Dornan
76 Hidung Tidak Tahu Diri
77 Hampir Ketahuan
78 Jangan Dekati Freya
79 Jangan Tinggalkan Papi
80 Siapa Laki-Laki Ini
81 Ingin Tetap Disini
82 Buku Diary
83 Aku Tidak Akan Pergi
84 Couvade Syndrome
85 Kamu Bau Sekali
86 Si Pencemburu
87 Jangan Ambil Anakku
88 Preeklamsia
89 Bisakah Aku Bertahan
90 Apa Yang Harus Kuperbuat
91 Curiga
92 Yang Tersembunyi
93 Apakah aku tidak layak
94 Selamatkan Freya
95 Semuanya Pasti Pergi
96 Hari Kelahiran
97 Semoga Kau Bahagia
98 Terimakasih
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Takan Pernah Menyukainya
3
Sebuah Pesan Ancaman
4
Ancaman Alvon, Penyelesaian Lydia
5
Pernikahan
6
Drama Cincin Pernikahan
7
Malam Pertama
8
Malam Pertama (Part II)
9
Status Baru
10
Bekerja Bersama
11
Kunjungan Mendadak
12
Jeritan Di Dalam Toilet
13
Rencana Emily
14
Bos Arogan
15
Mendiamkan Daren
16
Keputusan Freya
17
Mengunjungi Iris
18
Mengunjungi Iris (part II)
19
Balon Udara
20
Kabur
21
Kejutan untuk Freya
22
Tidak Makan Karena Sibuk
23
Gangguan Emily
24
Kau Sungguh Egois
25
Jadilah Sekertarisku
26
First Kiss
27
Aquaphobia
28
Berikan Mami Cucu
29
Aku ingin Cerai
30
Ingin Bermain Hujan
31
Maafkan Aku
32
Bingung
33
Saling Mencintai
34
Apa Maumu ?
35
Kamu sakit ?
36
Pekan Olahraga Kantor
37
Kekalahan
38
Haruskah Seperti Itu
39
Uang Kompensasi
40
Merebut Mu Kembali
41
Karena aku Mencintaimu
42
Dia Aneh
43
Penjelasan
44
Pembohong
45
Gossip Office
46
Tikungan Tajam
47
Tidak Akan Lolos
48
Semuanya Gelap
49
Dendam Yang Berlanjut
50
Menjanjikan Satu Hal
51
Jangan Jauh Dari pandanganku
52
Tidur Bersama ku
53
Lepaskan Freya
54
Birakan Dia Yang Memutuskan
55
Masih Belum Menyerah
56
Aku Lelah
57
Jangan Terus Menyangkalnya
58
Tanggal Berapa Ulang Tahunku ?
59
Siapa Yang Lebih Kejam ?
60
Jangan Tinggalkan Aku
61
Hatiku Lebih Sakit
62
Yang Selama Ini Tersimpan
63
Pendonor Ginjal
64
Berusaha Untuk Melepasnya
65
Terlalu Menyakitkan
66
Surrey
67
Melihatmu Kembali
68
Kesalahpahaman
69
Cemburu
70
Tentu Aku Bahagia
71
Angel (Markonah)
72
Misi Pertama Angel
73
Hamil ?
74
Pengumuman
75
Ezran Dornan
76
Hidung Tidak Tahu Diri
77
Hampir Ketahuan
78
Jangan Dekati Freya
79
Jangan Tinggalkan Papi
80
Siapa Laki-Laki Ini
81
Ingin Tetap Disini
82
Buku Diary
83
Aku Tidak Akan Pergi
84
Couvade Syndrome
85
Kamu Bau Sekali
86
Si Pencemburu
87
Jangan Ambil Anakku
88
Preeklamsia
89
Bisakah Aku Bertahan
90
Apa Yang Harus Kuperbuat
91
Curiga
92
Yang Tersembunyi
93
Apakah aku tidak layak
94
Selamatkan Freya
95
Semuanya Pasti Pergi
96
Hari Kelahiran
97
Semoga Kau Bahagia
98
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!