Hari ini adalah hari libur kerjanya Peter. Tentu saja, di hari liburnya, Peter menutupi identitasnya untuk membantu orang-orang para pasukan khusus seperti biasanya memberantas kejahatan ataupun siluman.
Di sebuah gedung yang tinggi, terlihat 10 orang dari kesatuan pasukan khusus sedang melawan 5 siluman. Peter datang dan membantu mereka. Tapi, di luar dugaan, Para pasukan khusus itu sepertinya sedang menjebaknya.
Pasalnya ia datang untuk membantu, dan melawan para siluman, pasukan khusus itu malah bergerak mundur. Peter sendiri heran, kadang ia berfikir, apakah pasukan khusus yang ia temui kali ini adalah sekelompok orang-orang baru ?
Sean memutuskan melawan para siluman yang berjumlah 5. Siluman-siluman yang Peter lawan kali ini, sangat kuat dari biasanya, bisa dikatakan kelas kelima siluman ini kelas S. Hampir membutuhkan setengah jam, ia berhasil membunuh kelima siluman itu.
Tapi, disamping itu, tenaga dan energi mana sudah terkuras sangat banyak hingga kini ia kelelahan bukan main. Bukannya mendapat pertolongan untuk membantunya, tetapi ke-10 orang anggota pasukan khusus itu malah menyerangnya.
Tentu saja Peter terkejut, ia hanya bisa menghindar, tapi tetap saja, ia terkena setiap serangan karena gerakannya sangat minim. Padahal ia datang untuk membantu sekelompok pasukan khusus itu yang sedang kewalahan melawan beberapa siluman.
Siluman-siluman tadi yang dilawan memang sangat kuat, hingga membuatnya kelelahan. Namun, diluar dugaan, para pasukan khusus malah menyerangnya. Peter yang sedang dalam kondisi tak mendukung
Ia terkena semua serangan mereka hingga pakaian yang ia kenakan robek. Tentu saja, Peter mendapat luka fisik di tubuhnya. Darahnya menetes dari setiap luka di tubuhnya.
Dan topeng yang ia kenakan juga sudah hancur, hingga pasukan khusus itu dapat melihat wajahnya yang selama ini membuat semua orang penasaran.
Peter terpental setelah menerima serangan ledakan dari salah satu mereka. Peter segera bangkit dan menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, ia meringis kesakitan. Ia berdiri sambil menopang pedangnya yang tertancap di tanah.
"Aku tak menyangka ternyata kalian bisa berbuat seperti ini." ucap Peter sambil menatap benci ke arah orang-orang yang berdiri tak jauh di depannya. Dia merasa dihianati.
Orang-orang itu mengenakan pakaian khusus. Ya, tepatnya mereka adalah pasukan khusus yang bertugas menjaga orang-orang, dan bertarung melawan para siluman.
Pasukan khusus yang berjumlah 10 orang itu tertawa melihat Peter yany sudah terlihat tak bisa melakukan apa-apa. Peter sendiri tak menyangka kalau dirinya bisa bernasib sial.
"Rupanya, Ksatria Misterius yang selama ini membantu semua orang rupanya masih muda."
"Kukira dia lebih dewasa sedikit dari kita."
"Dan ternyata dia hanyalah pemuda yang terobsesi menjadi pahlawan."
Ke-10 orang dari pasukan khusus itu berbicara tentang Peter. Mereka tak menyangka kalau sosok identitas Ksatria Misterius ternyata masih muda.
Salah satu dari mereka berjalan sambil mengarahkan pedangnya ke arah Peter. Ujung pedangnya keluarlah sebuah bola cahaya berwarna merah.
Orang itu menghentikan langkahnya. Kini jaraknya dengan Peter kurang lebih 5 meter saja, ia berkata. "Aku akan mengakhirimu disini."
Peter menatap tajam ke arah orang itu yang sudah akan melancarkan serangan kepadanya. "Aku menyesal telah membantu kalian."
Orang itu tertawa, dan diikuti ke-9 temannya. Lalu orang siap akan melepaskan serangannya berkata. "Aku tak peduli apapun yang kau ucapkan. Dan sekarang, biarkan aku yang mengakhiri hidupmu."
"Di Dunia tak butuh sosok orang yang berlagak pahlawan." tambahnya.
Peter hanya bisa diam dan menatap tajam ke orang ini. Bola cahaya merah itu semakin membesar. Dan pada akhirnya orang itu melepaskan serangannya ke arah Peter yang sudah memenjam kedua matanya karena pasrah.
DUAR....!!!
.
Terlihat sudah semua sudah dibereskan. Tak tersisa sama sekali setelah melepaskan serangan berusan. Terbukti kalau serangan itu benar-benar membuat Peter tewas hingga tubuhnya lenyap. Ke-10 orang itu berkumpul, mereka senang karena tak ada sosok yang membuat kelompok mereka tergeser karena keberadaan sosok Ksatria Misterius.
Karena selama ini, atasan mereka tak puas dengan hasil kerja keras mereka. Dan selalu membanding-bandingkan mereka dengan kelompok-kelompok pasukan khusus lainnya. Bahkan atasan mereka selalu membanding-banding mereka dengan Ksatria Misterius yang selalu membantu siapapun.
Karena itulah, kelompok mereka memiliki niat tersembunyi jika Ksatria Misterius datang membantu mereka. Sebenarnya dari ke semua kelompok pasukan khusus, hanya kelompok mereka 'lah yang sangat lemah. Dengan lenyapnya Ksatria Misterius, sudah tidak ada yang membanding-bandingkan mereka dengan Ksatria Misterius.
Mereka segera pergi, dari tempat itu. Dan mereka akan membuat karangan cerita, tentang kematian Ksatria Misterius itu yang mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan mereka dari siluman kelas S.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di sebuah tempat yang misterius. Di tempat itu terlihat seorang Pria tua berambut dan jenggot panjang, dan berwarna putih. Pakaian yang ia kenakan juga mengenakan warna Putih. Dia tengah berdiri dan melihat Dunia-Dunia di tempat itu.
.
.
.
Pria Tua terlihat tengah mengawasi Dunia-Dunia itu. Lalu pandangan fokus ke salah satu Dunia D-25. Ia tersenyum melihat sosok seorang pemuda yang hebat di Dunia itu.
Tetapi beberapa detik kemudian, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, karena pemuda itu harus menelan pil pahit, karena pemuda mati setelah dibunuh oleh sebuah kelompok.
Sebenarnya ia ingin sekali membantunya. Tetapi, itu bukanlah bagian dari tugasnya. Lalu dengan perlahan, muncullah cahaya putih sebesar bola tenis yang melayang di sampingnya.
Pria tua itu menoleh dan menatapnya. Ia pun bersuara. "Aku Bukanlah Dewa, Dan Aku Bukanlah Tuhan. Aku Hanyalah Penjaga Multiverse."
Lalu ia menambahkan. "Peter Rodriguez, Atas Akan Diriku, Aku Memutuskanmu, Untuk Memberi Kehidupan Kedua Untukmu Di Dunia D-26. Jiwamu Akan Bereinkarnasi Sebagai Seorang Remaja."
Pria itu itu mengarahkan tangan kanannya ke arah bola cahaya itu. "Dan Aku Juga Membekalimu Sihir Untukmu." Bola cahaya itu pun bersinar terang, lalu langsung hilang begitu saja.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
.
.
.
.
.
.
.
.
"Dimana aku ? Kenapa gelap sekali disini ?"
Terdengarlah suara samar-samar memanggil namanya. "Peter..!!"
"Sepertinya ada yang memanggil namaku ? Tapi siapa ?"
Lalu terdengar suara yang memanggil namanya lagi. "Peter..!! Peter..!!"
PUK...!!
"Aduhh...!!" ucap seorang remaja berusia 16 tahun yang terbangun karena sakit di kepalanya, sekaligus terkejut. Ia mengelus kepalanya yang barusan terasa dipukul oleh suatu benda.
Sambil mengelus kepalanya, ia membuka kedua matanya, dan memandang seorang pria dewasa yang berdiri dihadapannya sambil memegang sebuah buku yang digulung.
Pria itu menatapnya dengan tatapan marah. "Peter..!! Berani sekali kamu tidur di mata pelajaranku..!!"
Pria itu menatapnya dengan tatapan marah. "Peter..!! Berani sekali kamu tidur di mata pelajaranku..!!"
Remaja bernama Peter terbelalak. "Hah ?"
Lalu ia melihat sekelilingnya, banyak sekali remaja laki-laki maupun perempuan menatap dirinya dengan tatapan kasihan, remeh, senang, dan lainnya.
___________
Jangan Lupa Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Min sua
sedikit typo
2023-02-08
0
Kuro
lanjut baca
2021-11-01
1
hoomano1D
yaelah..
tau-tau udah mati aja dan pindah dunia si peter...
#bisa ketemu sean alexander lagi kah???
2021-11-01
9