Di pagi yang cerah, cahaya matahari perlahan menyapa gunung dan kuil yang menjadi tempat Shao Yun dan Ji Yundan.
Shao Yun membuka matanya, merasakan kesejukan udara pagi yang menyegarkan.
Ji Yundan, duduk tenang di depan kuil.
Langkah Shao Yun membawanya mendekati Ji Yundan, dan tanah di sekitarnya menyambutnya dengan lembut.
Shao Yun duduk di samping Ji Yundan, ingin memahami lebih banyak tentang makhluk ilahi yang setia menemaninya.
"Kau tidak tidur...?" tanya Shao Yun, keheranan terpancar dari matanya.
Ji Yundan menggeleng lembut. "Dewa tidak butuh tidur, Tuan" ujar Ji Yundan dengan tenang.
"Tapi apakah kau tidak merasa bosan? Tidak kelelahan?" tanya Shao Yun, mencoba memahami aspek keilahian yang dimiliki oleh Ji Yundan.
Ji Yundan menggeleng, "Bosan dan lelah adalah konsep yang tidak dikenal oleh Dewa.
Shao Yun terdiam sejenak, merenungkan aspek keberadaan Ji Yundan yang berbeda.
"Dewa memang mahluk yang menarik," gumam Shao Yun dalam hati.
Melihat ke arah tanah di bawahnya, Shao Yun mengeluarkan napas panjang.
"Mungkin aku harus turun gunung," katanya perlahan, lebih kepada dirinya sendiri.
Ji Yundan meliriknya dengan kearifan. "Tuan, apakah Anda ingin turun gunung?" tanyanya, setia siap mengikuti petunjuk tuannya.
Shao Yun tersenyum dengan semangat. "Ya, mari turun gunung. kita buat seluruh orang tau siapa aku," ujarnya, membangkitkan semangat petualangan.
Ji Yundan tersenyum ramah. "Saya akan mengikuti apa pun yang Anda inginkan, tuan," ujarnya penuh kesetiaan.
Shao Yun bangkit dari duduknya, meregangkan tubuhnya dengan ringan.
"Sebelum itu..." ucapnya, lalu memandang Ji Yundan. "Mari kita hilangkan hantu gunung," lanjut Shao Yun, membawa perubahan suasana.
Ekspresi bingung muncul di wajah Ji Yundan. "Hantu gunung?" tanyanya, mencoba memahami instruksi Shao Yun.
Shao Yun pergi dari kuil. Dia Memimpin langkah menuju puncak gunung, dan Ji Yundan mengikuti dengan setia.
"Apakah kau pernah membunuh hantu sebelumnya?" tanya Shao Yun kepada Ji Yundan.
Ji Yundan mengangguk. "Ya, saya sudah pernah. Mereka adalah makhluk yang lemah," ujarnya. "Awalnya saya kesulitan, karena mereka hanyalah sebuah jiwa," lanjut Ji Yundan dengan nada bijak.
Shao Yun tersenyum pahit. "Lemah ya..." gumamnya, menunjukkan pencerahan di dalam pikirannya.
"Bagaimana dengan kekuatanmu, Ji Yundan? Dibandingkan dengan dewa lain, seberapa kuat kau?" tanyanya, ingin mengetahui posisi Ji Yundan dalam hierarki ilahi.
Ji Yundan tersenyum ramah. "Dibandingkan dengan dewa lain, saya mungkin dapat dikategorikan sebagai yang terlemah dari yang terlemah, Tuan," ujarnya dengan rendah hati.
Shao Yun kaget mendengar jawaban itu. "Yang terlemah dari yang terlemah," pikirnya, memberikan Ji Yundan tatapan tajam.
"Ranah Soul Formation tampaknya lemah jika dibandingkan dengan keberadaan dewa," tambah Shao Yun, menggali lebih dalam.
Setelah beberapa waktu perjalanan menuju puncak, mereka akhirnya sampai di puncak gunung.
Shao Yun melihat pemandangan sejenak. "Ini terlihat indah" gumam Shao Yun.
Ji Yundan mengangguk. "Anda benar."
Tiba-tiba Kabut tebal menyelimuti sekitar, Hantu gunung muncul di hadapan mereka. .
Shao Yun dan Ji Yundan berdiri di hadapan hantu gunung yang bersiap untuk menyerang.
Shao Yun merencanakan setiap langkahnya, sementara Ji Yundan masih belum mengerti rencana tuannya.
"Kau tahu, Ji Yundan, hantu ini bukan sembarang hantu. Dia memiliki kekuatan yang patut diwaspadai," ujar Shao Yun dengan ekspresi serius.
Ji Yundan hanya mengangguk, meskipun sebenarnya dia tidak begitu memahami tentang kekuatan hantu gunung tersebut.
Shao Yun meliriknya dan tersenyum, memahami bahwa Ji Yundan tidak takut kepada hantu tersebut. .
"Mari kita mulai, Ji Yundan," kata Shao Yun sambil bersiap-siap.
Dengan lincah, hantu gunung meluncur maju, mengeluarkan jeritan menakutkan yang menggema di sekitar.
Shao Yun dan Ji Yundan bergerak beriringan, bekerja sama untuk menghadapi makhluk gaib itu.
Shao Yun mengeksekusi serangan pertamanya dengan gesit, tetapi hantu gunung dengan cepat menghindar.
Sementara itu, Ji Yundan melibatkan diri dalam pertempuran dengan mengggunakan kekuatan ilahinya.
Kilatan energi dan serangan cepat terjadi di antara mereka.
"Sialan, dia cepat," gumam Shao Yun sambil terus menghindari serangan hantu gunung.
Ji Yundan melanjutkan upayanya untuk menyerang makhluk tersebut, mencoba memanfaatkan kekuatannya.
Tiba-tiba, Shao Yun berhenti dan menatap hantu gunung dengan penuh perhitungan.
"Ji Yundan, kau tangkap perhatiannya, aku punya rencana," ujarnya sambil memberikan isyarat kepada Ji Yundan.
Ji Yundan mengangguk paham, hanya menuruti perintah Shao Yun.
Dia mengalihkan perhatian hantu gunung, memaksa makhluk itu untuk fokus padanya.
Sementara itu, Shao Yun bersiap-siap untuk serangan besar.
Dengan sigap, Shao Yun meluncurkan serangan energi yang kuat ke arah hantu gunung.
Makhluk itu terkejut dan mencoba menghindar, tetapi serangan Shao Yun mengenainya, melemahkan kekuatannya secara signifikan.
"Ji Yundan, sekarang saatnya!" seru Shao Yun.
Mengerti instruksi tuannya, Ji Yundan dengan cepat mengamankan hantu gunung dan membatasi gerakannya.
Shao Yun melanjutkan serangannya, memusatkan energinya untuk mengakhiri pertempuran.
Dengan satu pukulan yang mematikan, Shao Yun berhasil menjatuhkan hantu gunung.
Makhluk itu mengeluarkan suara yang merdu dan redup, menandakan kekalahan yang tak terelakkan.
"Selesai," ucap Shao Yun dengan nafas lega. "Sekarang kita bisa melihat hasilnya."
[Misi: Kalahkan Hantu Gunung]
[Berhasil]
[Hadiah: 15 Poin]
"Wow, ini benar-benar memberi poin yang banyak. Bagus juga mengalahkan hantu ini," ujar Shao Yun dengan senyuman kemenangan.
Ji Yundan hanya menatap bingung, masih belum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi.
Shao Yun menepuk bahunya, "Tenang saja, Ji Yundan. Semuanya berjalan sesuai rencana. Sekarang, mari kita turun gunung."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments