"Omong-omong, Sistem," gumam Shao Yun sambil memasak daging monster di atas bara api yang menyala hangat.
Angin malam membawa aroma gurih daging yang memicu selera.
"Kemampuan yang kau berikan padaku saat pertama kali masuk ke dalam diriku, apakah aku bisa menggunakannya kembali?" Tanya Shao Yun, memandangi api unggun yang memantulkan bayangan di wajahnya.
[kemampuan itu disebut 'Dangerous situation', secara otomatis diaktifkan ketika Host menghadapi situasi bahaya yang mengancam nyawa.]
Shao Yun menggigit daging monster yang telah matang sempurna. "Apakah ada konsekuensi jika situasi tersebut teraktifkan?"
[Itu akan mengkonsumsi 10 Poin, dan tidak akan aktif jika host tidak memiliki Poin.]
Shao Yun menghentikan gigitannya, melihat penuh pertimbangan ke layar biru transparan di hadapannya. "Bukankah aku belum memiliki Poin sebelumnya?"
[Tidak, Anda sudah mendapatkan 10 Poin dari paket Pemula.]
Shao Yun menghembuskan napas panjang, mata menyipit dalam sedikit keheranan.
"Paket pemula, huh..." ucap Shao Yun dengan suara rendah.
Shao Yun mengalihkan pandangannya ke arah Ji Yundan yang duduk dengan anggun sambil membakar daging di atas api unggun yang berkobar.
"Ji Yundan, apakah kau melihat sebuah layar biru di depanku." Panggil Shao Yun, ingin memastikan.
Ji Yundan terlihat Kebingungan. "Apa maksud anda, tuan?" tanya Ji Yundan ragu.
Shao Yun menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya ingin memastikan sesuatu"
Ji Yundan mengangguk, melanjutkan membakar daging di atas api unggun.
"Kau tidak bisa di lihat oleh orang lain?" Tanya Shao Yun dalam hati.
[Anda sudah bertanya kepada Ji Yundan, Kenapa bertanya lagi kepada saya]
Shao Yun tersenyum, menahan amarahnya. "Jawab saja sialan" Ujar Shao Yun Dalam hati.
[Anda benar, saya tak bisa di lihat mahluk selain Anda]
Cahaya api menari-nari di wajah Ji Yundan, menciptakan suasana yang hangat dan tenang di malam yang sunyi.
"Kau juga makanlah," ujar Shao Yun dengan nada ramah, mengulurkan sepotong daging yang sudah matang.
Ji Yundan menggelengkan kepalanya dengan tulus.
"Dewa tidak bisa lapar, Tuan," balas Ji Yundan dengan lembut, menegaskan sifat ilahi yang melekat padanya.
Shao Yun tersenyum, mengambil sepotong daging yang sudah matang dari panggangan, dan memasukkannya ke mulut Ji Yundan tanpa ragu.
"Eh...?" Ji Yundan berusaha menolak dengan lembut. "Apa ini, Tuan? Ini adalah makanan Anda," lanjutnya dengan serius.
Shao Yun memasang ekspresi kesal. "Orang ini..." Gerutu Shao Yun.
Dengan tegas, dia memaksa sepotong daging yang dipegangnya masuk ke mulut Ji Yundan.
"MAKANLAH INI, SIALAN!!" teriak Shao Yun, menciptakan momen lucu dan hangat di antara mereka di tengah malam yang tenang.
Pecahan cahaya rembulan menerangi hamparan pepohonan, membentuk bayangan yang lembut di tanah yang lapang.
"Hahahahahaha" suara tawa lembut, seperti melodi keceriaan yang menyelinap di udara malam.
Ji Yundan, yang selalu berada dalam kesiagaan tinggi untuk melindungi tuannya, segera merespon dengan sigap.
Ia memasang kuda-kuda, mata terpejam, dan tubuhnya tegang dalam kesiagaan.
Melalui indera keenamnya yang luar biasa, ia mencoba mencari sosok yang mengeluarkan tawa lembut itu, mencoba memahami apakah itu merupakan ancaman atau kehadiran yang bersahabat.
Tangan Shao Yun dengan lembut menepuk pundak Ji Yundan, memberikan sinyal untuk menghentikan kewaspadaannya.
"Tak usah mencarinya," ujar Shao Yun dengan suara tenangnya.
Sorot mata Shao Yun terarah ke satu titik di kejauhan, menangkap kehadiran yang misterius di balik tawa wanita tersebut.
Ji Yundan membuka matanya dengan perasaan kebingungan yang terpancar di wajahnya.
"Apa maksudnya...?" tanya Ji Yundan, mencoba memahami situasi yang tengah terjadi.
Saat itu, secara tidak sengaja, seorang Rubah Ekor Empat muncul, wanita cantik berwujud rubah, menunjukkan dirinya dengan wujud yang memesona.
Rambutnya seolah mengalir di udara, dan matanya berkilauan dengan kebijaksanaan yang telah ia peroleh selama berabad-abad.
Shao Yuan Terkejut, matanya terbuka lebar. "Rubah.. ekor Empat?" pikir Shao Yuan kagum. "Binatang Roh dengan umur lebih dari 10.000 Tahun" lanjutnya.
"Maafkan aku jika membuat kalian terkejut," ucap Rubah ekor Empat itu, suaranya lembut seperti melodi yang mengiringi malam. "Aku adalah Kumiho, aku tak sengaja lewat dan merasakan adanya manusia. sudah lama aku tak melihat manusia."
Shao Yun tersenyum dan melihat Ji Yundan yang masih memandang penuh kebingungan. "Jangan khawatir, Ji Yundan, Kumiho adalah temam, bukan ancaman. Dia sepertinya hanya lewat dan tidak bermaksud mencelakai kita."
Ji Yundan, meskipun masih sedikit skeptis, mengendurkan kuda-kudanya dan memilih untuk bersikap lebih santai.
"Maafkan ketidakwaspadaanku, Tuan," ucap Ji Yundan sambil memberikan salam hormat.
Shao Yun menoleh ke Ji Yundan. "Minta maafnya ke dia, bodoh. kenapa malah meminta maaf pada diriku"
"Tapi dia adalah Monster, Tuan." ujar Ji Yundan dengan tatapan dingin menuju Kumiho.
Kumiho tersenyum ramah. "Tidak apa-apa, Tuan. Aku hanya lewat dan merasa senang bertemu kalian."
Shao Yun mengajak Kumiho untuk bergabung di sekitar api unggun. "Mari, bergabunglah dengan kita."
Shao Yuan mengambil bagian dari daging Monster dan memberikannya kepada Kumiho.
Kumiho merasa tercengang dengan perlakuan Shao Yuan. "Terima kasih" seru Kumiho, mengambil daging yang di berikan oleh Shao Yuan.
Dalam keheningan malam, hutan yang sunyi menjadi saksi pertunjukan alam yang luar biasa.
Daun-daun yang lembut bergoyang di atas pohon-pohon, disertai bisikan angin malam yang membawa aroma segar hutan.
Bulan memancarkan cahaya biru pucat, menerangi hamparan pepohonan dengan lembut.
Suasana alam yang damai mendominasi, menciptakan latar belakang yang cocok untuk pertemuan tak terduga ini.
Tiba-tiba, sinar biru memancar dari tubuh Kumiho.
Cahaya itu menyelimuti tubuhnya seperti kilatan bintang-bintang, menciptakan aura magis yang mempesona.
Mata Kumiho berkilauan dengan pesona ribuan tahun, dan rambutnya seolah tergerai dengan keanggunan yang tak terbatas.
Langkah Kumiho yang lembut dan elegan seperti seorang ratu yang turun dari surga, mencoba untuk menarik hati Shao Yuan.
Hembusan angin malam yang sejuk menjadi saksi bisikan pesona yang menyertai setiap gerak langkahnya.
Suasana malam menjadi sarana bagi Kumiho untuk menampilkan kemampuannya yang luar biasa.
Namun, tanpa menunggu lebih lama, Ji Yundan, yang selalu berada dalam kesiagaan tinggi, dengan sigap menanggapi situasi tersebut.
Dengan pukulan yang cepat dan tanpa ampun, Ji Yundan memukul Kumiho dengan kekuatan yang membuatnya terlempar jauh keluar dari kuil, menghancurkan tembok dan pohon-pohon yang menghalangi.
Suara benturan keras menciptakan gelombang getaran di udara.
"Monster tetaplah monster, Bajingan!" pekik Ji Yundan, matanya memancarkan ketegasan dan kewaspadaan.
Ji Yundan menatap Kumiho yang terpental dengan sikap tegas, menunjukkan bahwa ia siap melindungi tuannya dari segala ancaman, bahkan dari makhluk magis sekalipun.
Shao Yuan, meskipun sedikit terkejut oleh tindakan Ji Yundan yang tegas, tersenyum kecil menyaksikan pertunjukan yang tak terduga ini.
"Woah, Itu benar-benar mengejutkan," gumam Shao Yun dengan lembut.
Sejenak, hutan sunyi itu kembali ke dalam ketenangan malam, hanya diiringi bisikan angin yang kembali membawa aroma hutan.
Ji Yundan dengan sangat cepat berjalan menuju Kumiho. Namun, saat dia mencoba memukul Kumiho.
Suara Shao Yun muncul di belakangnya. "Baiklah, itu sudah cukup. Ji Yundan.
Ji Yundan menghentikan tinjunya pas di depan wajah Kumiho. "Baiklah" ujar Ji Yundan dengan ekspresi kesal kepada Kumiho.
[Misi: Selamatkan Kumiho dari Ji Yundan]
[Selesai]
[+0,1 Poin]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
CBJ
GADA TOLERANSI BUAT CEWEK AJG
2024-02-06
6