Dilan gadis cantik

Bu ibuuu''  ayo cepat kita berangkat Dilan takut telat buuu....''

Ajakan gadis cantik  yang kini sudah menginjak usia remaja yaitu 18 tahun ,gadis yang dulunya mungil sekarang udah tumbuh sangat cantik dengan kulit putih bersih, hidung mancung, bibir yang sangat seksi dan rambut hitam panjang pas di atas pinggul nya seperti iklan shampo.

Tak sedikit pula yang mengenal nya sebagai  gadis tercantik di desa itu.

Semalaman Dilan dilanda penasaran  bercampur cemas untuk mendengar pengumuman  kelulusannya dari sekolah menengah atas tempat dia menuntut ilmu saat ini.

'' Ya nak, kamu yang sabar atuh nak..... semua murid dan wali murid ibu rasa belum akan berkumpul sepagi ini''

Ucap ibu menghela nafas panjang.

Tak butuh waktu lama dengan angkutan umum mereka sudah sampai di sekolahan itu. Maklumlah sekolah mereka tidak jauh dan tidak dekat juga dari rumah.

Semua anak anak dan wali murid  sudah mulai berdatangan dan duduk di bangku yang sudah di sediakan pihak sekolah.

Dengan acara pembukaan dan acara penyambutan, sampailah di acara pengumuman kelulusan.

''Bu Dilan permisi ketempat Tia bentar ya buuu''

'' Ya cepat nak sebentar lagi sudah giliran nama kamu '' jawab ibu.

''Baik ibu sayang ''

Langsung saja Dilan menuju tempat duduknya Tia sahabatnya.

'' Hei Tia'' sapa gadis itu.

''Dilan dari tadi aku mencari mu kamu duduk Dima ?'' tanya Tia.

'' Tu paling depan, aku dan ibu orang pertama yang datang kesekolah''

''Iiiih yang benar'' dengan pandangan tak percaya

''Iyaaa.'.. jawab Dilan lagi.

Mereka berbincang begitu hangat  tentu saja Tia dan Dilan adalah teman dekat sedari SMP

'' Diii"

''Mmm'' jawab Dilan dengan cuek.

Kamu sehabis ini melanjutkan kuliah dimana ?''

'' Belum tau, aku sebenarnya gak pingin lanjut Tia ,,,,''

'' Lah kenapa tidak lanjut,  bukankah kamu sudah ada jaminan dari orang kaya yang di Jakarta itu...''??? tanya Tia dengan serius.

'' Iya tapi kalau aku kejakarta pasti aku akan jauh dari ibuuuu...

Aku gk mau  Tiya aku gk bisa jauh dari ibu kamu kan tau sedari kecil cuma ibu yang aku punya '' jawab Dilan lagi.

'' Iya aku tau, tapi sayang lho  Dilan kalau kesempatan ini kamu sia siakan ''ulas Tia lagi.

'' Ntar deh kalau ibu mau ikut ,atau nanti aja kalau kampus yang baru itu siap di bangun, aku kuliah di sana aja, kan gk  perlu jauh jauh ke jakarta cukup kuliah di sini aja '' penjelasannya pada Tia.

Oya Tia kamu lanjut kemana ?''

'' Aku tidak lanjut Di aku lulus dari sini aja udah bersyukur ayah ibu tidak  mempunyai biaya lagi untuk menguliahkan aku ...  Lagian aku udah mencari pekerjaan yang sesuai dengan ijazah ku'' jawab Tia, lirih.

'' Benaaaran Tia, jadi kamu udah dapat beluuuum '' dengan mata penuh selidik terhadap sahabat baiknya itu.

Rencananya aku mau melamar di toko buku my book itu lho Dilan, tempat sepupuku,,, ,kata sepupuku  tidak apa² kalau ijazah belum keluar kesana aja dulu gk perlu bawa ijazah juga ''.

'' Tia aku juga mau ikut kerja... ''

minta Dilan  dengan wajah merayu.

''Ih... kamu ini kok lucu banget ya ... aku ini belum jadi bos dari toko tersebut  ,,, kenapa kamu melamar sama aku aneh !!,,,,

'' Hi hi hi maksud ku, aku juga mau kamu bilangin ke sepupu kamu sekalian lamarkan aku juga kerja di sana please...menautkan kedua telapak tanganya.

'' Ya coba kamu pertimbangkan aja dulu dan bicara sama ibu kamu  '' ulas Tia

'' Iya ntar aku omongin sama ibu. Mudah mudahan aja ibu setuju, dengan begitu aku gk akan jauh dari ibu''jawab Dilan.

"Dilan...."

Terdengarlah suara panggilan ibu yang memanggil dari arah depan.

'' nama kamu udah dipanggil nak , ayo kita ke dipan"ajak ibu...

'' Iya ayo Bu ,Tia aku kedepan dulu ya'' berlalu meninggalkan Tia sambil berlarian

''Iya.. pegang itu jantung nanti copot lagi '' ucap Tia meledek ''

''Iiih kyk kamu gk aja '' jawab Dilan berlalu ke depan bersama Bu Lastri.

"Selamat pagi Bu Lastri...." sapa Bu Epa sambil bersalaman dan menyodorkan amplop kecil yang di dalam nya ada pernyataan lulus atau tidak lulusnya Dilan dari sekolah tersebut.

''Makasih Bu Epaaa'' jawab bu Lastri sambil Mendur kebelakang karena harus bergantian dengan wali murid lain.

'' Bu bu ayo cepat buka bu...'' pinta Dilan dengan tak sabar.

'' Iyaa ''

Dengan sigap tangan Bu Lastri membuka dan membaca isi dari amplop tersebut.

SALAMAT Dilan puyti Antoni LULUS dengan wajah bahagia Dilan melompat kegirangan.

Bu Lastri yang senang langsung meneteskan air mata bahagia nya.

''Selamat ya nak kamu udah lulus, ayo kita kemakam bapak  '' ajak Ibu

'' Bu boleh Dilan ketemu ama TIA bentar aja...'' dengan wajah memohon

'' Iya cepat sana ibu tungguin di depan ya...''

''Siap bu'' saut Dilan berlari kecil mencari sahabatnya itu.

Setelah ketemu dengan cepat Dilan memeluk teman nya itu

'' Kamu lulus jugakan Tia''

''Iya Alhamdulillah kita sama sama'' ucap Tia

'' Oya ntar sore ke rumah aku main yaaa Tia'' ajak Dilan.

''Oke'' 

Aku pulang dulu ya... kasian ibu udah dari tadi nungguin aku.

'' Kok kamu main pulang aja ??? kan masih ada acara ''

'' Aku mau kemakam bapak Tia, aku juga udah minta izin tadi sama guru" ucap Dilan

Dengan cepat Dilan berlari mengejar ibu nya.

'' m.f ibu kelamaan''

''Mmm ... ayo kita mencari angkot yg arah ke TPU karet '' kata ibu dengan semangat.

Dengan cepat mereka langsung menaiki angkot tersebut, dan tak lama ibu dan Dilan sampai di TPU  dan  berjalan kira kira 10 menit dari turun angkot.

Assalamu'alaikum pak ucap Bu Lastri dan Dilan lirih.

'' Ayo nak kita berdoa dulu untuk bapak '' Ajak bu Lastri.

''Iya bu,,,,,,''

Setelah selesai berdoa buk Lastri bicara di depan kuburan tersebut seolah lagi berhadapan dengan pak Anto.

'' Pak anak mu udah lulus dari SMA pak.

Ibu mau dia melanjutkan ke perguruan tinggi pak, walau sebenarnya ibu tidak sanggup rasanya berpisah dengan anak kita, tapi ibu tidak akan membiarkan pengorbanan bapak jadi sia sia begitu aja .... "curahan hati bu Lastri

Tak lama Dilan membuka suara

'' Pak apakah boleh  Dilan minta waktu untuk berpikir pak, sebenarnya Dilan belum kepikiran  untuk kuliah sekarang pak,  bukan Dilan gk mau tapi Dilan belum siap jauh dari ibu sekarang pak... karna cuma ibu yang Dilan punya '' ucap Dilan dengan tersedu.

Gak terasa air mata nya tumpah membasahi pipi mulus itu .

Bu Lastri langsung menenangkan putri cantinya itu.

'' Dilan jangan menangis nak... kasian bapak kalau melihat kamu menangis seperti ini pasti bapak sedih ''

''iya bu Dilan belum mau melanjutkan tahun ini. Setidaknya beri Dilan waktu sampai tahun depan Bu.... Dilan gk mau jauh dari ibu sekarang''

Bu Lastri langsung menghela nafasnya.

'' Baiklah nanti kita bicarakan lagi di rumah nak, ayo kita pulang seperti nya mau turun hujan ''

Ajakan Bu Lastri.

'' Ayo Bu ''

Di atas angkot semua mata para kaum Adam menatap lekat kepada Dilan,

Mereka sangat mengagumi kecantikan yang dimiliki gadis itu.

''Apakah itu bidadari di alam nyata '' ungkapan laki-laki muda yang duduk di depan pintu angkot.

Merasa risih terus di perhatikan, Dilan langsung menenggelamkan wajah nya di pundak bu Lastri ,

Dengan sangat paham bu Lastri membelai kepala si cantik itu seperti induk ayam yang memasukan anak nya kedalam sayap nya,

Tak terasa sampai lah mereka di rumah yang bagus dan sederhana  karena bantuan renovasi dari  tuan Kemal.

Dari teras depan terlihat Tia menunggu kedatangan mereka sambil memencet hp nya.

'' Eh nak Tia kapan sampai nya '' sapa bu Lastri

''Barusan juga Bu ''

"Bentar yaa nak, ibu buka pintu dulu sambil membuatkan teh anget" 

'' Gak  usah Bu... , Tia cuma mampir bentar Bu...'' tolaknya.

'' Kok bentar aja sih Tia masih banyak cerita yang mau aku ceritain Lo ... '' sahut Dilan.

''Besok besok aja kalau mau cerita panjang, aku kesini cuma mau bilang besok aku sama sepupu ku  mau ke toko buku my book itu  Di,,,,

buruan nanti kamu bilang sama ibu kamu ya, aku tunggu jawabannya lewat wa oke...

Kalau  ibu setuju besok aku kesini sama sepupu ku untuk  menjemputmu oke,,,''

'' Baiklah Tia nanti aku kasih kabar pasti nya ya...

'' oke daaaa Dilan'

''Daaaa'' balas dilan sambil melambaikan tangannya.

Dilan terus memandangi punggung Tia sambil berpikir cara memberi tahu ibu niat nya untuk bekerja.

'' Dilan .. ''

''Iya buuu''

''Sini bentar nak ...''

Dilan langsung menyusul ibu Lastri ke dalam rumah

'' Gimana rencana kamu selanjutnya tentang kuliah kamu sayang ''

'' Bu, bukan nya Dilan gk mau kuliah Bu... tapi  ..... tapi ''

''tapi kenapa sayang ''

Episodes
1 Awal cerita
2 Semuanya untuk anakku Dilan
3 Ucapan terakhir pak Anto
4 Pemakaman pak Anto
5 Dilan gadis cantik
6 Nasib seorang janda
7 Penolakan Baran
8 Demi mama
9 Dilan gadis yang penurut
10 Tania kekasih baran
11 Pandangan pertama
12 Tatap wajah ku
13 Dilan rupanya gadis yang bekerja di toko buku
14 Ada ketakutan di wajah cantik Dilan
15 Luka yang di torehkan Baran pada istri kecilnya
16 Rupanya sifat mu tidak sepolos wajah mu
17 Kenapa kau begitu cengeng
18 Rasa sakit hati
19 Ciuman pertama Dilan
20 Semakin istrinya terisak menangis semakin pilu juga dalam hati Baran
21 Tujuan menikah untuk menambah keturunan
22 Jatuh ke pelukan suaminya
23 Ibu mengetahui kalau sepasang suami istri itu tidur terpisah
24 Aku masih sanggup menafkahi mu
25 Perasaan Aldo terhadap Dilan
26 Perasaan Aldo yang tak terjawab
27 Ada ikatan batin
28 Baran mencoba menakuti Dilan
29 Sikap Nyonya Gita pada menantunya
30 Daun muda
31 Apakah aku sanggup meninggalkan mu Dilan
32 Kita bukan siapa-siapa
33 Ribuan belati menusuk di hulu hatinya
34 Tania selalu jadi penghalang antara Baran dan Dilan
35 Baran gak berselera pada Tania
36 hanya mimpi
37 Penyesalan Baran
38 Balasan Melisa berkali lipat
39 Cobalah untuk Berani Dilan
40 Mantan kekasih
41 Balasan Dilan
42 Bersembunyi
43 Aku akan meninggalkan mu dengan keberanian
44 Dilan merasa tidak sebanding dengan Tania
45 Sebenarnya gadis kecil ini sudah mencuri hati mu
46 Terluka
47 sayang.....
48 Dilan menyesali ucapannya pada Baran
49 Cincin buat Tania
50 Baran menukar kado Tania
51 Hanya panggung sandiwara
52 Di curangi Tania
53 Mencari keberadaan Dilan
54 Aku yang akan mempertahankan mu
55 Misteri semalam
56 Aku adalah lelaki mu
57 Curhat
58 Mulai berbaikan lagi
59 kekonyolan Dilan
60 interview
61 keisengan Baran
62 Foto prewedding
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Awal cerita
2
Semuanya untuk anakku Dilan
3
Ucapan terakhir pak Anto
4
Pemakaman pak Anto
5
Dilan gadis cantik
6
Nasib seorang janda
7
Penolakan Baran
8
Demi mama
9
Dilan gadis yang penurut
10
Tania kekasih baran
11
Pandangan pertama
12
Tatap wajah ku
13
Dilan rupanya gadis yang bekerja di toko buku
14
Ada ketakutan di wajah cantik Dilan
15
Luka yang di torehkan Baran pada istri kecilnya
16
Rupanya sifat mu tidak sepolos wajah mu
17
Kenapa kau begitu cengeng
18
Rasa sakit hati
19
Ciuman pertama Dilan
20
Semakin istrinya terisak menangis semakin pilu juga dalam hati Baran
21
Tujuan menikah untuk menambah keturunan
22
Jatuh ke pelukan suaminya
23
Ibu mengetahui kalau sepasang suami istri itu tidur terpisah
24
Aku masih sanggup menafkahi mu
25
Perasaan Aldo terhadap Dilan
26
Perasaan Aldo yang tak terjawab
27
Ada ikatan batin
28
Baran mencoba menakuti Dilan
29
Sikap Nyonya Gita pada menantunya
30
Daun muda
31
Apakah aku sanggup meninggalkan mu Dilan
32
Kita bukan siapa-siapa
33
Ribuan belati menusuk di hulu hatinya
34
Tania selalu jadi penghalang antara Baran dan Dilan
35
Baran gak berselera pada Tania
36
hanya mimpi
37
Penyesalan Baran
38
Balasan Melisa berkali lipat
39
Cobalah untuk Berani Dilan
40
Mantan kekasih
41
Balasan Dilan
42
Bersembunyi
43
Aku akan meninggalkan mu dengan keberanian
44
Dilan merasa tidak sebanding dengan Tania
45
Sebenarnya gadis kecil ini sudah mencuri hati mu
46
Terluka
47
sayang.....
48
Dilan menyesali ucapannya pada Baran
49
Cincin buat Tania
50
Baran menukar kado Tania
51
Hanya panggung sandiwara
52
Di curangi Tania
53
Mencari keberadaan Dilan
54
Aku yang akan mempertahankan mu
55
Misteri semalam
56
Aku adalah lelaki mu
57
Curhat
58
Mulai berbaikan lagi
59
kekonyolan Dilan
60
interview
61
keisengan Baran
62
Foto prewedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!