Lukamu Adalah Sakitku

Lukamu Adalah Sakitku

Awal cerita

Pak lihatlah anak gadismu ini pak, dia sangat cantik, sebentar lagi dia akan menjadi istri semoga bapak senang melihat Dilan ya pak '' air matanya bercucuran di pipi yang mulai keriput itu.

'' Bu jangan menangis, kalau ibu menangis Dilan gk jadi ikut kesana '' kata gadis kecil itu, padahal dia sendiri juga susah payah  menahan bola kristal itu agar tidak jatuh dari matanya, takut  membasahi pipi yang telah di rias mekup itu.

'' Sayang kamu cantik sekali '' terdengar suara bu Irma memecah suasana ibu dan anak itu.

'' Bude aku malu bude'' rengek Dilan kepada istri pak Mulyono.

''Sayang  kenapa harus malu...kamu sangat cantik kok.

Ayo kita selfy dulu siap itu kita langsung berangkat karena pengantin prianya sudah di perjalanan '' ucap Bu Irma.

Mendengar perkataan Bu Irma, berhasil membuat nyali anak kecil itu semakin menciut. Keringat dingin mulai bercucuran keluar dari  pori pori kulit nan halus itu.

9.30 Rombongan pengantin pria turun dari mobil langsung menuju ruang tunggu semari menunggu datangnya rombongan pengantin wanita, karena jarak tempuh rombongan pengantin wanita memang cukup jauh.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9.55.

Tuan Kemal dan rombongan sudah berada di dalam ruangan dimana akan berlangsungnya ijab qabul keduanya.

''Ayo sayang, mereka sudah menunggu dari tadi'' ucap Bu Irma kepada Dilan.

Dengan langkah berat Dilan mengayunkan kakinya menuju ruangan yang telah di sediakan untuk ijab qobul.

Tak lama tibalah sesosok pengantin yang cantik itu dihadapan semua orang bergandengan dengan ibunya dan Bu Irma di belakang nya.

Pas mereka memasuki ruangan tersebut, semua mata menatap pangling karena kecantikan yang dimilikinya.

Begitu juga dengan mempelai prianya, manik mata elang Baran tak putus putusnya menatap kepada pengantin wanitanya itu.

Tampa disadari sebenarnya  dalam hatinya sangat mengagumi calon istrinya tersebut.

'' Cantik... sempurna.

Kok dia mirip dengan pelayan toko buku kemaren ya atau itu memang dia??? ah gk mungkin itu dia, yang ku temui kemaren masih anak anak sedangkan wanita ini sudah dewasa atau....  karena wajahnya yang dipoles  makeup  tebal ???sssst sial ternyata memang dia ''

Hatinya merasa yakin pas perempuan itu mendekat duduk di sampingnya sekilas Baran melihat bekas luka yang terbalut di jari telunjuknya .

Semua tamu di ruangan itu berdecak kagum  akan kecantikan wanita itu.

"Cantik sekali sangat sempurna ...." ucap para keluarga yang menghadiri.

Sementara Dilan tidak berani menatap calon suaminya itu. Dia selalu menunduk tampa sedikitpun melihat wajah tampan yang sedari tadi memandangnya tampa jeda sedikitpun.

'' Assalamu'alaikum, para saudara semua sepertinya kita sudah bisa melakukan ijab Kabul sekarang '' kata penghulu yang mau menikahkan mereka.

''Saudara Baran apakah sudah bisa kita mulai '' ucap penghulu lagi, tapi Baran sama sekali tidak mendengarkan pembicaraan penghulu tersebut.

'' Baran cepat jabat tangan penghulunya '' suara tuan Kemal memecah lamunannya.

Tangan Baran sangat  dingin dan  membeku rasanya.

Sedangkan di dalam sana  deg ,,,deg,,, deg bunyi jantungnya seakan mau jatuh dari tampuknya.

Mulailah tangan dingin itu menjabat tangan penghulu.

'' Saudara Baran sanjaya bin Kemal sanjaya  saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Dilan putri Antonio bin Antonio dengan....''.....''......''

Begitu lantang dan lancar Baran mengucapkan ijab qabul.

''Sah... '' semua saksi dan para tamu serempak menjawab.

Sekarang saatnya menyematkan cincin di jari masing-masing petanda di antara mereka sudah ada ikatan yang sakral.

Pertama giliran Dilan yang menyematkan cincin tersebut ke jari suaminya.

Rasanya seluruh badannya gemetar, sementara dia masih tidak mau memandang wajah suami nya itu.

Dengan susah payah dia memasukan cincin ke jari manis Baran sampai akhirnya terpasang juga dengan gagah.

Setelah cincin kawin itu di sematkan di jari Baran, dengan keringat dingin dia mencium punggung tangan yang kekar itu membawa ke bibir mungilnya.

Dengan penuh keberanian juga Baran  mengangkat dagu istri kecilnya supaya menatap wajah tampan nan dingin itu.

Dia tau kalau istrinya  itu sangat ketakutan.

'' Hei sampai kapan kau akan  menundukkan  wajah mu dari ku.

Mulai sekarang pandanglah wajah ini, karena wajah ini akan jadi rekan hidupmu ''

Ucap Baran tampa membuang waktu Baran mendaratkan ciuman pertama di pucuk kepala wanita yang sekarang sudah sah jadi istrinya.

Mendengar suara maskulin milik Baran, manik mata Dilan terbelalak melihat siapa yang telah jadi suaminya.

Bukankah dia mas-mas yang galak itu'' gumamnya dalam hati. 

*PENGUMUMAN PENULIS*

hai teman pembaca setia novel Air matamu rekan hidupku.

Makasih udah mampir dicerita romantis antara Baran dan Dilan.

Semoga menghibur dan mohon maaf dengan segala kekurangan tulisan author yang masih belajar ini ya 😊

Bab 1 Balas budi

"Apaaaa''

terdengar suara berat yg dingin  menggelegar di ruangan yg ukuran nya cukup luas,dan mewah itu.

Yaitu ruangan tuan  kemal sanjaya.

''Maksud papa, aku yang akan membayar semua hutang budi yang tidak aku tahu, dan tidak ada hubungan nya juga dengan ku''  Seakan tidak terima dengan keputusan papanya itu.

''Plak plak''  terdengar tamparan keras dari tangan tuan kemal .

Selama 27 tahun, tuan kemal belum pernah sama sekali melakukan kekerasan kepada anak laki-laki  yang keras kepala dan arogan  itu.

Siapa lagi kalau buka anak kesayangan nya, yang bernama Baran Sanjaya.

Beliau mempunyai tiga orang anak.  Anak pertamanya bernama  Baran Sanjaya yg terkenal tampan dan dingin, siapapun wanita yang pernah menatap mata elangnya dan wajah bak blasteran itu, susah untuk berpaling.

Beliau juga mempunya dua putri yang cantik-cantik, yaitu  Mella dan Mellisa. Yang juga sangat angkuh dengan kekayaan yg mereka miliki .

'' M.f nak, bukan maksud papa untuk berlaku kasar kepada mu, tapi tolong tahu diri.

Kalau tidak berhutang ginjal sama pak Anto. Papa juga tidak mau mengatur dan menuntut mu' seperti ini''

Dengan rasa bersalah dan marah tuan kemal menerangkan kepada anak laki laki nya itu.

''Karena ginjal ini juga lah kamu bisa kuliah keluar negri, dan papa bisa kembali pulih untuk memimpin perusahaan yg di ujung tanduk saat itu.

Penjelasan yang lantang dari tuan Kemal .

flash back

Tujuh belas tahun yang lalu, tanpa di kehendaki terjadilah musibah yang cukup besar yang terjadi kepada tuan Kemal Sanjaya, yaitu penyakit gagal ginjal yang beliau alami saat karir nya mulai melonjak naik .

Walaupun termasuk keluarga yang berada saat itu, tapi tidak semudah itu mencari  pendonor ginjal yg cocok dan sesuai.

Di saat  dokter menyatakan kalau tuan Kemal  membutuhkan ginjal secepat nya, beliau tidak putus asa dan terus mencari cara agar bisa sembuh kembali.

''Kring kring kring '' terdengar bunyi telepon di rumah mewah itu, dengan cepat nyonya Gita menyambar telepon tersebut.

Dia adalah istri tuan Kemal yang berdarah Turki yang setia menemani tuan Kemal walau sering terjadi keributan dalam rumah tangganya.

'' Hallo....''    sapa dari istri tuan Kemal.

'' Ya hallo...m.f  boleh saya bicara dengan tuan kemal sanjaya??

terdengar suara seorang laki laki.

'' M.f dengan siapa saya bicara'' pertanyaan dari nyonya Gita.

'' Saya Anto  buuu, maaf saya dari kampung, ingin memberi tahu kalau  saya,,, bersedia jadi pendonor ginjal buat tuan Kemal Sanjaya.

Siapa tahu ginjal saya cocok untuk di didonorkan kepada beliau ''

penjelasan dari  pak Anto.

Harap cemas  rasanya dengan berita yang di dengarnya saat ini,   seakan ada secercah harapan  untuk kesembuhan sang suami tercintanya.

''Baik pak, saya istrinya,  boleh saya tau alamat anda sekarang  ,,,?memang kami lagi mencari pendonor yang cocok buat suami saya , kalau bisa secepat nya kita lakukan pemeriksaan tentu saja dengan perjanjian yg juga menguntungkan bagi anda ya pak,,,'' jelasnya lagi .

''Ya nyonya saya beralamat di desa makmur berkah, kebetulan saya juga satu kampung dengan tuan Kemal Sanjaya ''

jelas  pria itu.

''Maaf,  bapak tau informasi ini dari siapa ya???''''

tanya nyonya Gita dengan penasaran.

''Saya dapat info dari majikan lama saya nyonya. Beliau berteman akrap dengan tuan Kemal.  Yaitu pak Mulyo.

'' Baiklah pak,,, apakah anda bisa meninggalkan nomor telepon yang bisa saya hubungi kembali, atau kalau bisa kita  melakukan pertemuan sesegera mungkin di rumah saya atau kami juga bisa datang ke rumah anda pak''

'' Baik nyonya, saya yang akan berangkat ke Jakarta'' jelas pak Anto lagi.

'' Oh baik lah kalau begitu, terimakasih ya pak, semoga ginjal bapak sama suami saya ada kecocokan.'' ucap nyonya gita

'' Ya, mudah mudahan nyonya, mohon maaf kalau saya menganggu waktu anda,'' kata pak Anto sebelum mengakhiri sambungan.

'' Oh jangan sungkan pak, malahan kami yang harusnya berterimakasih pada pak anto''

jawab nyonya Gita dengan sopan.

Baiklah saya permisi dulu nyonya .....

Setelah sambungan tersebut putus, nyonya Gita langsung menghampiri sang suami yang lagi istirahat di bangku jati jepara panjang yang berukir itu.

'' Pa ada berita baik pa,,, ''   dengan tergesa-gesa memberi tahu sang suami.

berita baik apa ma ''' penuh selidik

itu lho paaaa, tadi mama dapat panggilan telepon dari kampung, namanya pak Anto dia bersedia untuk mendonorkan ginjalnya nya buat papa'' kata nyonya Gita menjelaskan.

Apa,,,'' reaksi tuan Andi langsung berbinar bahagia, yang tadi nya murung agak berputus asa.

Kini berubah seketika  ,seakan mendapat harapan hidup yg di inginkan nya.

''Tidak sia sia ya mah,,,, papa minta tolong pak Mulyo mencari  seseorang yang bersedia mendonorkan ginjal nya buat papa, dengan  imbalan yang besar''

penjelasan tuan itu dengan bahagia.

'' kok papa mikirnya ke kampung  mencari pendonor pa'???' tanya ny Gita lagi.

'' yaa papa cuma dapat ide dari pak sigit, kalau di kampung banyak yang mau donor ginjal demi uang ma..... apalagi dengan ekonomi yang semakin susah seperti sekarang ini, lagian orang di kampung ginjalnya sehat- sehat kok mah, karena makanan ny yang masih terjaga tidak seperti kita yang di kota yg semua serba instan,

'' betul juga ya pah''

menganggukkan kepalanya .

''oya mah ,apa mama udh mencatat alamat dari bapak tadi, biar kita bisa langsung menemui nya, sudah tidak sabar rasanya papa untuk melakukan pemeriksaan ''.

''  sudah pa, katanya dia yg akan menyusul kita ke Jakarta  lagian cuma  empat jam dari kampung kesini kok pa...''

tak terasa waktu udah menjelang sore dengan sigap tuan Kemal langsung menghubungi teman nya, siapa lagi kalau buka pak Mulyo yang membantu menyebarkan informasi tersebut.

''kring kring kring....''

 ''pak Mulyo'' ya halo,,,,

tuan Kemal*  '' ya hallo pak Mul, ini saya Kemal

pak Mulyo*   '' oh ya tuan gimana kabar anda apakah udah sudah merasa mendingan.

tuan Kemal* '' ya pak Alhamdulillah dengan berita yang saya dapat hari ini, kalau ada yg mau mendonorkan ginjal nya buat saya,

itu semua berkat pak Mul terimakasih banyak untuk  bantuan nya pak Mul, berkat anada saya ada harapan hidup lagi ''

pak Mulyo*  '' jangan sungkan tuan, semua ini tidak sebanding dengan apa yang tuan lakukan kepada saya sekeluarga, yg telah membantu saat keterpurukan saya sehingga saya bisa bangkit seperti sekarang.

 Tuan kemal*  '' ngomong ngomong apakah anda mengenal bapak yang akan mendonorkan ginjal nya kepada saya.??

pak Mulyo*  '' oh maksud nya pak anto, begini pak, beliau dulu mantan sopir saya yang kini sudah tidak lagi bekerja dengan saya, karna beliau memilih untuk menetap melanjutkan hidup di kampung dengan berkebun dan ada beberapa sawah juga yg saya belikan sebagai tanda terima kasih saya, karna beliau sudah lama mengabdi dengan saya ''

tuan Kemal* '' sekarang bapak Anto tersebut tinggal dengan siapa ya pak??? maksud saya apa beliau mempunyai banyak anak, sehingga beliau mau menerima tawaran dari saya, siapa tau untuk menghidupi anak anak nya, apalagi ekonomi yang sulit saat ini ,,,,''

pak Mulyo*  '' oh setau saya beliau cuma mempunyai seorang putri tunggal tuan. Namanya itu neng Mecca ya kalau gk salah masih kecil sekitaran usia 2 tahun  ''

tuan Kemal*  ''oh gitu ya pak ,anak nya masih kecil tidak butuh biaya banyak, kenapa beliau mau mengambil resiko untuk mendonorkan ginjal nya ya pak ''

pak Mulyo'' iyaaa tuan, dengan imbalan yang tuan janjikan setidak nya beliau punya genggaman untuk masa depan anak nya, apalagi panen yang sekarang boleh di bilang sering gagal yang semakin susah untuk berharap lebih , toh dengan satu ginjal beliau masih bisa bertahan kan tuan??...''

tuan Kemal'' oh tentu saja, Oya pak apa boleh saya minta tolong pak Mul lagi untuk mengantar pak Anto ke rumah saya''

pak Mulyo '' oh tentu saja tuan, insyaallah besok sore saya akan berangkat kekediaman tuan membawa pak anto''.

tuan kemal'' terimakasih pak Mul m.f merepotkan bapak''

pak Mulyo'' jangan sungkan tuan

tuan Kemal '' kalau begitu sampai jumpa besok ya pak Mul

Tut Tut Tut sambungan telepon hening seketika.

Terpopuler

Comments

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

hadir y mb author....

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal cerita
2 Semuanya untuk anakku Dilan
3 Ucapan terakhir pak Anto
4 Pemakaman pak Anto
5 Dilan gadis cantik
6 Nasib seorang janda
7 Penolakan Baran
8 Demi mama
9 Dilan gadis yang penurut
10 Tania kekasih baran
11 Pandangan pertama
12 Tatap wajah ku
13 Dilan rupanya gadis yang bekerja di toko buku
14 Ada ketakutan di wajah cantik Dilan
15 Luka yang di torehkan Baran pada istri kecilnya
16 Rupanya sifat mu tidak sepolos wajah mu
17 Kenapa kau begitu cengeng
18 Rasa sakit hati
19 Ciuman pertama Dilan
20 Semakin istrinya terisak menangis semakin pilu juga dalam hati Baran
21 Tujuan menikah untuk menambah keturunan
22 Jatuh ke pelukan suaminya
23 Ibu mengetahui kalau sepasang suami istri itu tidur terpisah
24 Aku masih sanggup menafkahi mu
25 Perasaan Aldo terhadap Dilan
26 Perasaan Aldo yang tak terjawab
27 Ada ikatan batin
28 Baran mencoba menakuti Dilan
29 Sikap Nyonya Gita pada menantunya
30 Daun muda
31 Apakah aku sanggup meninggalkan mu Dilan
32 Kita bukan siapa-siapa
33 Ribuan belati menusuk di hulu hatinya
34 Tania selalu jadi penghalang antara Baran dan Dilan
35 Baran gak berselera pada Tania
36 hanya mimpi
37 Penyesalan Baran
38 Balasan Melisa berkali lipat
39 Cobalah untuk Berani Dilan
40 Mantan kekasih
41 Balasan Dilan
42 Bersembunyi
43 Aku akan meninggalkan mu dengan keberanian
44 Dilan merasa tidak sebanding dengan Tania
45 Sebenarnya gadis kecil ini sudah mencuri hati mu
46 Terluka
47 sayang.....
48 Dilan menyesali ucapannya pada Baran
49 Cincin buat Tania
50 Baran menukar kado Tania
51 Hanya panggung sandiwara
52 Di curangi Tania
53 Mencari keberadaan Dilan
54 Aku yang akan mempertahankan mu
55 Misteri semalam
56 Aku adalah lelaki mu
57 Curhat
58 Mulai berbaikan lagi
59 kekonyolan Dilan
60 interview
61 keisengan Baran
62 Foto prewedding
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Awal cerita
2
Semuanya untuk anakku Dilan
3
Ucapan terakhir pak Anto
4
Pemakaman pak Anto
5
Dilan gadis cantik
6
Nasib seorang janda
7
Penolakan Baran
8
Demi mama
9
Dilan gadis yang penurut
10
Tania kekasih baran
11
Pandangan pertama
12
Tatap wajah ku
13
Dilan rupanya gadis yang bekerja di toko buku
14
Ada ketakutan di wajah cantik Dilan
15
Luka yang di torehkan Baran pada istri kecilnya
16
Rupanya sifat mu tidak sepolos wajah mu
17
Kenapa kau begitu cengeng
18
Rasa sakit hati
19
Ciuman pertama Dilan
20
Semakin istrinya terisak menangis semakin pilu juga dalam hati Baran
21
Tujuan menikah untuk menambah keturunan
22
Jatuh ke pelukan suaminya
23
Ibu mengetahui kalau sepasang suami istri itu tidur terpisah
24
Aku masih sanggup menafkahi mu
25
Perasaan Aldo terhadap Dilan
26
Perasaan Aldo yang tak terjawab
27
Ada ikatan batin
28
Baran mencoba menakuti Dilan
29
Sikap Nyonya Gita pada menantunya
30
Daun muda
31
Apakah aku sanggup meninggalkan mu Dilan
32
Kita bukan siapa-siapa
33
Ribuan belati menusuk di hulu hatinya
34
Tania selalu jadi penghalang antara Baran dan Dilan
35
Baran gak berselera pada Tania
36
hanya mimpi
37
Penyesalan Baran
38
Balasan Melisa berkali lipat
39
Cobalah untuk Berani Dilan
40
Mantan kekasih
41
Balasan Dilan
42
Bersembunyi
43
Aku akan meninggalkan mu dengan keberanian
44
Dilan merasa tidak sebanding dengan Tania
45
Sebenarnya gadis kecil ini sudah mencuri hati mu
46
Terluka
47
sayang.....
48
Dilan menyesali ucapannya pada Baran
49
Cincin buat Tania
50
Baran menukar kado Tania
51
Hanya panggung sandiwara
52
Di curangi Tania
53
Mencari keberadaan Dilan
54
Aku yang akan mempertahankan mu
55
Misteri semalam
56
Aku adalah lelaki mu
57
Curhat
58
Mulai berbaikan lagi
59
kekonyolan Dilan
60
interview
61
keisengan Baran
62
Foto prewedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!