Penghuni Alam Semesta 2 - Tahap Revisi

...Beast Planet, Tahun 5031...

BOOM! BOOM! BOOM!

Rangkaian ledakan yang muncul dalam waktu singkat cukup untuk menghanguskan segala sesuatu. Tak menyisakan apa pun selain debu yang bertebaran. Juga rasa panas yang tak tertahankan.

"Dengan kekuatan yang dapat menghancurkan satu kota dalam sekali serang, kuyakin seluruh penghuni di alam semesta ini tidak akan keberatan memujamu sebagai dewa."

Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh sang lawan. Tidak dengan nada memuji. Namun, sebuah pengakuan yang diharapkan dapat membuat sang pemilik kekuatan menyadari bahwa dirinya telah diakui oleh makhluk yang memiliki kuasa tertinggi di alam semesta.

Makhluk itu mengenakan himation. Tanpa perlu bertanya, Negral tahu persis siapa sosok itu. Busana yang melekat di tubuhnya telah menunjukkan status sosok itu secara tidak langsung. Dilengkapi dengan trisula berwarna emas setinggi tubuhnya yang dihiasi sebuah bola kristal yang menyerupai wujud matahari diujung trisula bagian tengah.

Di sisi kanan dan kiri makhluk itu, terdapat sosok lain yang mengenakan chlamys. Mereka berdua tidak membawa senjata, tapi Negral dapat memastikan jika kedua sosok itu memiliki kekuatan yang tidak lebih lemah dari kekuatannya.

"Tawaran yang kami berikan masih berlaku. Bergabunglah dengan kami, Negral. Tidak akan ada seorang pun makhluk di alam semesta yang berani meragukan statusmu."

"Tawarannya masih berlaku?" sosok yang dipanggil Negral bertanya dengan nada yang dibuat terkejut. Mata merahnya menatap lawan bicaranya tanpa gentar, sekalipun trisula sakti yang dimiliki lawannya itu kemungkinan besar dapat memusnahkannya dalam sepersekian detik. "Tapi, kupikir aku telah memusnahkan salah satu dari kalian?" Negral berkata dengan nada bertanya seraya mengalihkan pandangannya pada makhluk yang membuatnya mengeluarkan tiga serangan ledakannya.

Tentu saja makhluk itu telah musnah. Bahkan, makhluk dengan status tertinggi itu pun mungkin akan kesulitan menghadapi serangan ledakannya tanpa trisulanya. Negral menatap sisa dari makhluk itu. Abu putih yang tampak berkilauan menjadi bukti musnahnya makhluk itu. Untuk selamanya.

"Kami tidak akan mempermasalahkan hal sekecil itu. Kami akan menganggap kematiannya sebagai bentuk pengorbanan yang dirinya lakukan untuk menunjukkan kesetiaannya pada Deity."

"Tepatnya kau ingin mengatakan jika pengorbanan anjingmu itu setara dengan bergabungnya diriku yang hebat ini bersama Deity yang penuh keagungan," Negral mengatakan kalimat itu dengan nada sarkatis. Itu adalah salah satu ciri khasnya. Tentu saja selain sifat angkuhnya yang membuatnya populer. "Bukan begitu, Lord?"

"Perhatikan mulutmu, bajingan! Beraninya kau-"

Makhluk yang dipanggil 'lord' itu membuat isyarat agar rekannya berhenti bicara. Dengan terpaksa rekannya pun harus menahan kekesalannya. Meski demikian, aura permusuhan yang begitu kentara tidak dapat disembunyikan olehnya.

"Apa kau akan tetap menyiakan-nyiakan kesempatan yang telah kuberikan? Kau tahu tidak akan ada hal baik untukmu jika kau mengabaikannya, kan?" tanya sang lord dengan tenang, namun tersirat nada yang mengancam dalam setiap kata yang diucapkannya.

"Kulihat para anjingmu menatapku dengan tidak bersahabat, oh tidak, tatapan itu seakan mengatakan padaku jika mereka akan menyiksaku sebelum menetapkan kematianku dengan pembunuhan yang sadis." Ucapan itu menyulut amarah juga dendam yang sedari tadi telah dipendam oleh para Deity. Negral memang sengaja melakukannya dan dia tahu jika keahlian sarkasmenya tidak pernah gagal menciptakan suasana panas. "Ada baiknya dirimu sebagai majikan memastikan anjing-anjing peliharaanmu itu tidak akan menggonggong dan menyerangku."

"KAU SUNGGUH TIDAK PERNAH TAHU POSISIMU, BUKAN?! AKU AKAN- UGH!"

Mendadak tekanan yang luar biasa muncul. Membuat kedua Deity yang ada di sisi kanan dan kiri sosok lord seketika terjatuh dengan posisi kedua tangan dan lutut yang menyentuh tanah.

"Tunjukkan padanya jika kalian akan selalu menghormatinya," sosok yang mengeluarkan tekanan itu berkata dengan tegas.

"Lord!"

Salah satu Deity di sana berusaha membantah. Tapi, tatapan tajam yang dilayangkan oleh sang lord membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti perintah lord-nya.

Sontak, rahangnya kian mengeras dengan gigi yang terdengar bergemeletuk.

"Saya, Deity Kelima menunjukkan rasa hormat kepada Anda."

"Deity Ketujuh bersedia untuk menghormati Anda."

Negral berjalan mendekati Deity Kelima. Ekspresi waspada terpasang pada wajah Deity itu ketika Negral sedikit membungkukkan badan dan mengulurkan tangan pada Deity tersebut.

Deity kelima enggan dan tidak akan pernah menerima uluran tangan itu. Baginya apa yang dilakukan Negral adalah suatu penghinaan. Tapi, mendapati sang lord yang tengah memperhatikannya membuat Deity Kelima tahu jika dia tidak dapat menolak keinginan makhluk rendahan itu.

Deity Kelima menjabat tangan itu. Tapi, dia tidak segera melepaskannya. Dari sudut bibirnya tercetak senyum licik yang tidak diketahui oleh semua makhluk di sana. Deity Kelima mungkin akan mendapatkan hukuman. Tapi, itu tidak akan sebanding dengan kepuasan yang akan diterimanya setelah berhasil membunuh serangga yang sok hebat.

Akan kubalaskan penghinaan yang kau berikan padaku!

Sayangnya, Negral sendiri telah menyusun rencana liciknya. Jadi, sebelum Deity Kelima melancarkan aksinya, Negral lebih dulu mengeluarkan ledakannya.

"Tidak perlu repot-repot memikirkannya," Negral tiba-tiba berkata di tengah genggaman tangan yang masih mereka pertahankan. Deity Kelima menatapnya dengan tatapan tidak mengerti. "Tidak usah pula berpura-pura. Lebih baik kau pikirkan bagaimana caramu menebus dosa-dosamu setelah kukirim kau neraka."

"Apa yang bajingan ini ocehkan-"

BOOM!

Deity Kelima hangus dalam sekejap. Tapi, kematian Deity itu sama sekali tidak mengartikan kemenangan bagi Negral.

"Inikah jawabanmu?" Lord bertanya dengan amarah yang mengelilinginya. "Bukan pilihan yang tepat menjadikanku sebagai musuhmu, Negral."

Negral pun tahu persis jika dirinya hanya akan berada dalam bahaya saat menyatakan permusuhan terhadap Deity. Bahkan, nyawanya pun akan selalu terancam.

Setidaknya sampai dirinya mampu mengalahkan sang lord. Tapi, semua makhluk di alam semesta ini pun tahu jika itu adalah sebuah kemustahilan baginya.

"Kau pun tidak akan pernah menjadi sekutu yang tepat untukku," balas Negral sebelum menjetikkan jari dan mengeluarkan sebuah api hitam yang kini ada di atas jari telunjuknya. "Bagaimana jika akhiri percakapan dan memulai pertarungannya? Kau sudah tidak sabar untuk bertemu dengan anjingmu di neraka, bukan?" lanjutnya seraya menyeringai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Planet Bumi, Tahun 5031...

Selagi pertarungan hebat yang mengguncang seluruh planet itu tengah berlangsung, terdapat seorang anak yang meratapi nasib sialnya. Keputusasaannya dalam menghadapi kesialan yang berulang kali terjadi pada hidupnya membuatnya berkali-kali mengharapkan kematian.

Dialah Jaksel. Seorang pemuda yang tidak hanya dilahirkan dengan tubuh sakit-sakitan yang lemah, tapi juga tidak dikaruniai dengan kecerdasan. Sialnya lagi tampang buruknya semakin melengkapi alasan dirinya untuk tidak diinginkan oleh orang lain. Barangkali karena itulah ibunya juga berakhir membuangnya.

Sampai kapan penderitaan ini akan terus berlangsung? Sampai kapan Tuhan akan terus mengabaikannya? Kenapa tidak ada satu pun keinginnya yang terwujud? Apakah Tuhan tidak mendengar doa-doanya? Berapa lama lagi ia harus hidup di dunia yang tak pernah menginginkan kehidupannya?!!

Tapi, Jaksel tahu, berapa lama pun dirinya memikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, Jaksel tidak akan pernah mendapatkan jawabannya.

Seandainya aku tidak terlahir dalam keadaan menyedihkan ini, apa semuanya akan berbeda?

Terpopuler

Comments

Kita_Yama

Kita_Yama

sek, jakarta selatan?😭

2024-03-03

2

Kita_Yama

Kita_Yama

keknya kalo aja ini komik, muka MC bakalan songong ga sih?

2024-03-03

1

Kita_Yama

Kita_Yama

tahun 5k? wah ternyata aku membaca masa depan

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!