Ciara tampak begitu mencemaskan putrinya yang hingga kini belum kunjung juga pulang ke rumah, padahal hari sudah semakin larut dan suasana di luar juga sangat sepi. Ciara bolak-balik melihat jam di dinding, ia amat khawatir dengan kondisi Cyra yang entah sedang apa dan ada dimana saat ini.
Ciara pun menghampiri Adelia di kamarnya, terpaksa ia mengganggu momen istirahat putri kecilnya itu demi menanyakan perihal Cyra saat ini. Tentu Ciara tak memiliki pilihan lain, karena mungkin saja Cyra sempat memberitahu sesuatu pada Adelia sebelum dia pergi dari rumah siang tadi.
"Ada apa ma, mama kenapa masuk kamar aku tiba-tiba kayak gini?" tanya Lia yang rupanya belum tertidur itu.
Sontak Ciara merasa lega, setidaknya ia tak mengganggu tidur putrinya itu. Ciara bergerak mendekati Lia saat ini, lalu terduduk tepat di sebelah putri kecilnya itu. Ya Adelia memang sudah bukan anak kecil lagi, karena sekarang dia sudah duduk di bangku SMP kelas dua. Hanya saja, bagi Ciara putrinya itu tetap masih ia anggap seperti anak kecil.
"Gak ada sayang, mama cuma mau tanya aja sama kamu. Kira-kira kamu tau gak ya kakak kamu Cyra itu ada dimana sekarang? Soalnya, sampai sekarang Cyra masih belum pulang juga," ucap Ciara dengan lembut.
"Ohh, maaf mama kalau soal itu aku gak tau. Kak Cyra gak bilang apa-apa tuh sama aku tadi," jawab Lia sambil menggeleng.
"Yah beneran kamu gak tahu sayang? Memangnya Cyra gak ada bicara atau chat sesuatu gitu ke kamu, hm? Tolong jujur sama mama ya sayang!" ucap Ciara.
"Aku udah jujur kok ma, mana berani aku bohong sama mama? Kak Cyra emang gak bilang apa-apa sama aku," ucap Lia.
Deg
Ciara langsung kebingungan dan tak tahu lagi harus bertanya pada siapa perihal putrinya itu, tentu saja ia sangat cemas dan sebagai seorang ibu ia juga tidak ingin jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada putrinya. Apalagi, Cyra merupakan anak pertamanya bersama mantan suaminya dulu.
"Tapi sebelumnya kak Cyra pernah curhat sesuatu sih sama aku, ma. Dia bilang kalau dia itu gak suka sama pernikahan mama dan papa Chris," ucap Lia kembali.
"A-apa sayang? Benar Cyra bicara begitu ke kamu??" Ciara amat syok mendengarnya.
Lia manggut-manggut dan mengatakan 'ya' di hadapan mamanya, karena semua yang ia katakan tadi memang benar dan tidak ada satupun yang ia tambah atau kurangkan sama sekali. Lagi-lagi Ciara harus menerima kenyataan pahit, pernikahannya dengan Chris memang ditentang oleh putrinya itu.
"Aduh Cyra! Mama bingung harus cari kamu kemana nak," batin Ciara.
•
•
Disisi lain, Cyra tengah bersama Yeyen di dalam ruangan pribadi yang dimana hanya ada mereka berdua disana. Yeyen meminta Cyra duduk di kursi yang tersedia, karena mereka akan membicarakan hal penting saat ini. Tak lupa Yeyen meletakkan kedua tangannya di meja, lalu fokus menatap wajah Cyra yang begitu menarik perhatiannya.
"Eee Cyra, saya mau tanya sama kamu. Apa kamu benar-benar serius ingin mencari sugar daddy dan menjadi anak didik saya?" ucap Yeyen berusaha memastikan.
Cyra mengangguk perlahan, "I-i-iya mih, aku serius kok. Aku udah males tinggal sama mama aku, jadi lebih baik aku cari orang yang bisa ngertiin aku dan mau selalu kasih perhatian buat aku," jawabnya mantap.
"Baguslah, ini yang saya sukai. Kalau begitu, kamu cukup tandatangani surat kontrak ini ya sayang!" ucap Yeyen.
Yeyen menyodorkan sebuah berkas di tangannya kepada Cyra, ya berkas itu berisi sebuah kontrak yang harus ditandatangani dan dipatuhi oleh Cyra. Untuk bisa mendapatkan sosok sugar daddy yang dia inginkan, Cyra tentu harus melakukan itu semua tanpa terkecuali.
Tanpa berpikir panjang, Cyra segera menandatangi surat kontrak tersebut dan tak memperdulikan apapun. Yeyen yang melihat itu sontak merasa senang, karena akhirnya ia dapat menemukan satu lagi gadis muda yang bisa meningkatkan bisnisnya dan membuat hidupnya semakin bergelimang harta.
"Sudah mih, aku udah tandatangani semua surat ini. Berarti sekarang aku bisa kan dapat sugar daddy, mih?" ucap Cyra.
"Ahaha, sabar sayang sabar! Sebelum itu, kamu harus jalani pelatihan dulu. Kamu pasti masih perawan kan? Belum pernah ngelakuin itu kan sebelumnya?" ucap Yeyen.
"I-i-iya mih, aku emang masih perawan kok. Terus kenapa mami tanya itu?" ujar Cyra.
"Gapapa, sebentar ya biar mami panggilkan dulu seseorang yang bisa mengajarkan kamu," ucap Yeyen.
"Iya mih."
Cyra menurut saja kali ini, ia terduduk santai sembari menunggu Yeyen yang sedang menelpon seseorang itu. Cyra terlihat sangat tidak sabar, rasanya ia ingin segera menjalani kehidupan barunya bersama seorang sugar daddy seperti yang dirasakan Daiva.
TOK TOK TOK....
"Masuk!" Yeyen berteriak meminta seseorang di luar sana memasuki ruangannya.
Tak lama kemudian, pintu dibuka dan terlihat lah sosok perempuan cantik dan seksi yang melangkah ke dalam sana. Cyra terperangah melihatnya, ia tak menyangka bisa melihat wanita dengan penampilan seperti itu di depan matanya secara langsung. Karena selama ini, ia jarang sekali melihatnya.
"Permisi mami, ada apa mami panggil aku? Padahal, aku baru aja mau layani pelanggan pertama aku malam ini mih," ucap wanita itu.
"Maudy, kamu bawa wanita ini dan ajari dia cara mendapatkan pelanggan dengan baik! Kamu pasti bisa kan melakukan itu sayang?" titah Yeyen.
Perempuan bernama Maudy itu spontan menoleh ke arah Cyra, ia terlihat heran dan mengernyitkan dahinya. Pasalnya, baru kali ini Maudy melihat wanita seperti Cyra di dalam tempat tersebut. Namun, tanpa basa-basi ia mengenalkan diri dan menyodorkan tangan ke arah Cyra saat ini.
"Halo, aku Maudy! Nama kamu siapa?" ucap Maudy dengan ramah.
"Aku Cyra," balas Cyra singkat.
Keduanya saling bersalaman, tetapi hanya sebentar. Cyra pun tersenyum manis seolah senang sekali dapat berkenalan dengan Maudy, terlebih semenjak mamanya menikah lagi Cyra memang jarang bergaul dengan siapapun itu termasuk teman-teman sekolahnya.
"Nah karena kalian sudah saling kenal, mami titip Cyra ke kamu ya sayang! Latih dia supaya bisa menjadi wanita penghibur yang baik, paham kan?" ujar Yeyen.
"Paham mami," ucap Maudy.
Setelahnya, Maudy mengajak Cyra untuk segera pergi ke suatu tempat dimana ia bisa mengajari gadis itu banyak hal. Maudy memang memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal itu, meski karirnya tidak sebagus Daiva yang langsung berhasil menjadi anak kesayangan Yeyen.
"Ayo Cyra, aku akan bikin kamu piawai dalam menggoda lelaki dan kamu bisa dapetin apapun yang kamu mau!" ucap Maudy.
"Okay, aku mau." Cyra manggut-manggut saja dengan polosnya.
Pada akhirnya Maudy berhasil membujuk Cyra dan membawa gadis itu pergi, kepolosan Cyra memang membuatnya terjebak ke dalam dunia malam yang menggelapkan hati dan juga pikirannya itu.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Priskha
ini nich anak jd korban krn ke egoisan org tua, apakah sblm menikah lg sdh ditanyakan ke anak2nya setujuh atau tdk klau tdk setujuh ya jgn diteruskan mereka akan cari kebahagiaan di luar yg blm tentu bnr dan baik
2024-06-11
1